Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) TENTANG

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Ahmad Anwar Rosyidi A12019001
Ahmad Hafizh Alfirdaus A12019004
Aldila Septiani A12019007
Amelia Prasiska A12019011
Apriani A12019015
Ayu Puspitasari A12019019
Devie Tika Sari A12019022
Dhanie Aprilia Janna A12019025
Dita Vega Sepdiyanti A12019028
Dwi Linda Hidayati A12019031
Eka Nur Indah Sari A12019034
Erna Maulina A12019037

KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/masalah: Diare
Sub topic : Perilaku cuci tangan pakai sabun dan mencegah penyakit diare
Sasaran : masyarakat
Hari/tanggal : senin, 30 mei 2022
Waktu : 09.00-09.40 wib
Tempat : Ruang Serbaguna Kelurahan Suka Jadi

I. PENDAHULUAN
Penyakit diare menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang
termasuk di Indonesia. Selain sebagai penyebab kematian, diare juga menjadi
penyebab utama gizi kurang yang bisa menimbulkan kematian serta dapat
menimbulkan kejadian luar biasa. Beberapa faktor yang menjadi penyebab
timbulnya penyakit diare disebabkan oleh bakteri melalui kontaminasi makanan
dan minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan penderita.
Selain itu, faktor yang paling dominan berkontribusi dalam penyakit diare adalah
air, higiene sanitasi makanan, jamban keluarga, dan air (Melvani et al., 2019).
Pentingnya pengetahuan tentang cuci tangan sangat membatu untuk
mengurangi angka penderita penyakit yang berhubungan dengan pencernaan
khususnya diare yang banyak terjadi di Indonesia.Perilaku cuci tangan pakai
sabun merupakan bagian dari program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di rumah tangga. Program PHBS dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan
anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu melakukan kebiasaan hidup
bersih dan sehat. Dengan menjalankan perilaku-perilaku melakukan PHBS,
masyarakat berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat seperti
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit,
dan melindungi diri dari ancaman penyakit (Depkes RI, 2009).
II. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat memahami dan
mengerti tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabun
III. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat menyampaikan :
1. Peserta dapat mengetahui apa itu diare
2. Peserta dapat mengetahui penyebab terjadinya diare
3. Peserta dapat mengetahui jenis diare
4. Peserta dapat menjelaskan cara pencegahan diare salah satunya dengna
mencuci tangan menggunakan sabun
IV. Materi
1. Pengertian diare
2. Penyebab terjadinya diare
3. Jenis-jenis diare
4. Cara mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun
V. Metode
Ceramah,presentasi (PPT), Tanya jawab
VI. Media
Laptop,leaflet
VII. Kegiatanpenyuluhan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode Medi Wakt
Audiens a u
Pembukaan : Menjawab Cerama -
1. Salam pembukaan salam h
2. Tujuan Menyimak
3. Kontrak waktu Mendengarka 5

4. Evaluasi danvalidasi n menit

Isi : Menyimak Cerama PPT


1. Menjelaskan pengertian diare dan h dan
2. Menjelaskan penyebabterjadinyadiare mendengarka Leafle
3. Menjelaskan jenis-jenisdiare n dengan t
4. Menjelaskancaramencucitangan yang antusias
10
baikdanbenarmenggunakansabun
menit
Evaluasi : Masyarakat Diskusi -
Masyarakat dapat : dan kader
1. Mengetahui pengertian diare dapat
menjawab
2. Mengetahuipenyebabdiare pertanyaan 20
3. Mengetahui jenis-jenisdiare menit
4. Mengetahuicaramencucitangan yang
baikdanbenarmenggunakansabun

Penutup : Masyarakat Cerama - 5


1. Evaluasi dan kader h menit
2. Menyimpulkan menjawab
3. Salam penutup salam dan
mengucapkan
terimakasih

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Semua masyarakat dan kader hadir dalama caranya penyuluhan
b. Kesiapan materi
c. Tempat yang digunakannya sedikit mendukung
2. Evaluasi proses
Dalam penyuluhan tentang penyakit diare berjalan dengan lancar dan
konduktif ,masyarakat pun menjadi tau pentingnya mencuci tangan pakai
sabun
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Evaluasi hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan lancer dan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
LAMPIRAN MATERI
DIARE
A. Pengertian diare
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan volume, keenceran,
dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada
neonatus lebih dari 4 kali/hari (Selviana et al., 2017). Tingginya angka kejadian diare
disebabkan oleh banyak faktor diantaranya makanan dan minuman yang
terkontaminasi akibat kebersihan yang buruk, infeksi virus dan bakteri (Rahmah et al.,
2016).
Diare atau mencret adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau
lebih dalam satu hari dan tinja atau fases yang keluar berupa cairan encer atau sedikit
berampas, kadang juga bias disertai darah atau lender tergantung dari penyebabnya.
B. Penyebab diare
Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare. Salah satu
faktor antara lain adalah sanitasi lingkungan yang kurang baik, persediaan air yang
tidak hiegienis, dan kurangnya pengetahuan. Selain itu, faktor hygiene perorangan
yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya diare seperti kebiasaan cuci tangan
yang buruk, kepemilikan jamban yang tidak sehat (Rahman et al., 2016)
C. Jenis-jenis diare
Ada tiga jenis diare menurut lama terjadinya yaitu:
a. Diare akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi
tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan berlangsung
dalam waktu kurang dari 2 minggu.
b. Diare persisten
Diare yang berlangsung 15-30 hari merupakan kelanjutan dari diare akut atau
peralihan antara diare akut dan kronik
c. Diare kronik
Diare hilang timbul atau berlangsunng lama dengan penyebab non-infeksi, seperti
penyakit sensitive terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang
menurun.lamanya lebih dari 30 hari dan biasanya bersifat menahun dan
berlangsung 2 minggu lebih.
D. Cara mencuci yang baik dan benar menggunakan sabun
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun.
Tangan manusia seringkali menjadi agen yang membawa kuman daan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak
langsung atau tidak langsung. (Depkes, 2009; Wagner & Lanoix)
WHO (2009) telah menetapkan langkah-langkah cuci tangan pakai sabun sebagai
berikut:
1. Membasahi kedua tangan dengan air mengalir
2. Beri sabun secukupnya
3. Menggosokan kedua telapak tangan dan punggung tangan
4. Menggosok sela-sela jari kedua tangan
5. Menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan dirapatkan sambil
digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya
6. Menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan
sebaliknya
7. Menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya,
8. Basuh dengan air, dan mengeringkan tangan.
Oleh karena itu, sangat penting perilaku mencuci tangan pakai sabun guna mencegah
penyebaran penyakit menular seperti ISPA, Flu Burung dan yang paling penting
adalah Diare. Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab utama
kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah georafis di dunia. Semua kelompok
usia bisa terserang diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama
terjadi pada bayi dan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Tuang, A. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak .
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.

Anda mungkin juga menyukai