Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Langkah mencuci tangan dengan benar dalam tatanan keluarga


Penyuluh : Kelompok 3 Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang
Kelompok Sasaran : Anggota Keluarga yang beralamatkan di Kecamatan Lawang
Tanggal/Bln/Th : 12 April 2022
Waktu : 15 Menit

A. LATAR BELAKANG
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang
merupakan bagian dari tipe virus Corona. Virus ini bisa menular jika kita kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan cairan yang dikeluarkannya oleh saat
batuk dan bersin. Virus dapat berpindah ke tubuh kita, bila tanpa sengaja kita menyentuh
benda-benda tersebut lalu menyentuh wajah (mata, mulut, dan hidung) dengan tangan
yang telah terkontaminasi.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikas, memberikan informasi dan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat
mengenali dan mengatasi masalah sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan (Umaroh, dkk, 2016).
Agar efektif, WHO (2009) telah menetapkan langkah-langkah cuci tangan pakai
sabun sebagai berikut: membasahi kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun
secukupnya, menggosokan kedua telapak tangan dan punggung tangan, menggosok sela-
sela jari kedua tangan, menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan
dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya,
menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya,
menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya, basuh
dengan air, dan mengeringkan tangan (WHO, 2009).
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang
senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. PHBS
adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih baik daripada mengobati,
prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Program PHBS (Septarini, dkk,
2015).
Mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat (setidaknya selama
40 detik) adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi COVID-19.
CTPS jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus dibandingkan dengan
mencuci tangan dengan air saja. Sabun dapat dengan mudah menghancurkan membran
lipid COVID-19, membuat virus COVID-19 tidak aktif.
Di tengah transisi masa new normal COVID-19 tentu tidak ada yang jauh lebih
penting selain tetap menjaga kebersihan tangan di samping tetap menggunakan masker
dan menerapkan physical distancing atau menjaga jarak selama beraktivitas.
Ketika sabun dan air bersih tidak tersedia, maka menggunakan hand sanitizer adalah cara
terbaik yang dapat dilakukan untuk dapat membantu mengurangi risiko tertular infeksi
dan virus berbahaya di sekitar Anda. Meskipun penggunaanya terlihat mudah, faktanya
masih banyak orang yang belum memahami betul cara pakai hand sanitizer yang baik dan
benar agar efektif mencegah penyebaran bakteri dan virus berbahaya di tangan. Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, dan kemudian menggunakan hand sanitizer sangat
direkomendasikan. Jika sabun dan air tidak tersedia, penggunaan hand sanitizer dapat
membantu mencegah penyebaran kuman.

B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, diharapkan anggota keluarga mampu
memahami dan mengerti bagaimana langkah cuci tangan dengan benar
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, diharapkan anggota
keluarga mampu:
a. Mengetahui cara mencuci tangan dengan benar
b. Mengetahui langkah-langkah cuci tangan yang benar menurt standart WHO
c. Mengetahui perbedaan mencuci tangan dengan handsnitizer dan sabun

C. KEPANITIAAN
Ketua pelaksana : Rehulina Ita
Sekretaris : Puguh Hananto Wicaksono
Bendahara : Silvia Monariska Anggraini
Seksi Acara : Agusnia Maharani, Rizky Radistya Wicaksana
Seksi Humas : Indiana Candra Trisnanti, Roikhatus Salwa
Seksi Pendokumentasian : Nike Niansari
Seksi Konsumsi : Rista Tri Adinda, Yuandyna Putri Zelsa

D. KEGIATAN

NO TAHAP KEGIATAN ALOKASI METODE ALAT EVALUASI


WAKTU PERAGA
(MENIT)
1. Pembukaan 1. Memberi salam 5 Menit Ceramah - -
2.Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan
materi atau pokok
bahasan langkah
mencuci tangan
2. PenjelasanM Menjelaskan 15 Menit Ceramah dan Leaflet dan -
Tentang materi penyuluhan Tanya Jawab Flayer
mencuci secara menyeluruh
tangan dan teratur
Materi:
1. Menjelaskan
cara mencuci
tangan dengan
benar
2. Menjelaskan
standart mencuci
tangan yang benar
menurut WHO
3. Perawatan - - - - -
dan
pengobatan
4 Penutup Mengakhiri 5 Menit - - -
penyuluhan,
mengucapkan
terimakasih dan
salam

E. Organisasi
Moderator : Silvia monariska
Notulen : Indiana candra
Penyaji : Silvia monariska, Indiana candra, Puguh hananto
Observer : Nike niansari
Fasilitator : Puguh hananto

 Uraian Tugas
Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulis : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer : Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang ketepatan waktu,
ketepatan masing-masing peran

F. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
G. Media
1)Zoom meeting
2)Leaflet
3)Flayer
H. Evaluasi

Post test menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh para penyuluh

Alat Tes
No Pertanyaan Keterangan
Ya Tidak
1 Apakah kelompok sasaran mengetahui cara
mencuci tangan dengan benar? ✔️
2 Apakah kelompok sasaran mengetahui langkah-
langkah cuci tangan yang benar menurut standart ✔️
WHO?
3 Apakah kelompok sasaran mengetahui perbedaan
mencuci tangan dengan handsnitizer dan sabun? ✔️

I. Sumber pustaka
- http://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang-benar-
menurut-who
- https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/
Panduan_CTPS2020_1636.pdf
- https://tangerangkab.go.id/detail-konten/show-berita/1821
- https://www.farmaku.com/artikel/mencuci-tangan-dengan-sanitizer/
- https://www.calmic.co.id/blog/tujuan-mencuci-tangan/
- https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/download/2889/1765
- https://www.cdc.gov/hand washing/hand-sanitizer-use.html

J. Lampiran
MATERI
1. Pengertian

Cuci tangan adalah kegiatan membersihkan kotoran yang melekat pada kulit dengan
memakai sabun dan air yang mengalir (Depkes, 2007). Pernyataan ini selaras dengan Potter
(2015) yang menjelaskan bahwa cuci tangan adalah aktifitas membersihkan tangan dengan cara
menggosok dan menggunakan sabun serta membilasnya pada air yang mengalir. Mencuci tangan
adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara bersamaan menggunakan
zat yang 11 sesuai dan dibilas dengan air dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa cuci tangan (juga dianggap hygiene tangan)
adalah satu satunya prosedur terpenting dalam pengendalian infeksi nosokomial.

2.Tujuan cuci tangan

Tujuan mencuci tangan adalah untuk menghilangkan mikroorganisme sementara yang


mungkin ditularkan ke orang lain dan mencuci tangan merupakan tindakan yang paling efektif
untuk mencegah dan mengendalikan adanya infeksi nosokomial.

Cuci tangan menggunakan sabun, bagi sebagian besar masyarakat sudah menjadi kegiatan
rutin sehari-hari, tapi bagi sebagian masyarakat lainnya, cuci tangan menggunakan sabun belum
menjadi kegiatan rutin, terutama bagi anakanak.Cuci tangan menggunakan sabun dapat
menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit,
terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan penyakit infeksi saluran nafas
akut. Tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan,
mencegah infeksi silang cross infection, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan pasien dari
infeksi dan memberikan perasaan segar dan bersih.

3.Manfaat cuci tangan


Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar dapat
mencegah berjangkitnya beberapa penyakit. Mencuci tangan dapat mengurangi risiko penularan
berbagai penyakit termasuk flu burung, cacingan, influenza, hepatitis A, dan diare terutama pada
bayi dan balita. Anak yang 12 mencuci tangan tanpa menggunakan sabun beresiko 30 kali lebih
besar terkena penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau
jarang mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan beresiko mengalami penyakit tipoid 4
kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun. Selain itu, manfaat
positif lain dari mencuci tangan adalah tangan menjadi bersih dan wangi (KemenKes, 2016).

4. Waktu untuk cuci tangan pakai sabun

Menurut Saputra (2013), menjelaskan bahwa waktu untuk mencuci tangan adalah sebagai
berikut :

a. Sebelum makan

b. Sehabis buang air besar

c. Sebelum menyusui

d. Sebelum menyiapkan makanan

e. Setelah bersentuhan dengan hewan.

5. Peralatan dan perlengkapan mencuci tangan pakai sabun

Menurut Dahlan dan Umrah (2013), peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
mencuci tangan adalah:

a. Sabun biasa atau antiseptic

b. Handuk bersih

c. Wastafel atau air mengalir.

6. Teknik mencuci tangan

Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :


1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau dengan
air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di
sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata.
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash

6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
Cara mencuci tangan dengan menggosokkan saja menggunakan larutan antiseptik berbasis
alkohol, atau dengan mencuci menggunakan air dan sabun antiseptik.

Bagi petugas kesehatan di rumah sakit yang berperan dalam hal ini, umumnya tim PPI dan pokja
SKP, harus melakukan sosialisasi dan evaluasi berkenaan dengan ketaatan cuci tangan ini,
terutama di kalangan petugas rumah sakit sendiri.

7. Macam-macam cuci tangan

Kegiatan mencuci tangan dibagi menjadi tiga yaitu: cuci tangan bersih, cuci tangan aseptik, dan
cuci tangan steril (Potter, 2015).

a. Cuci Tangan Bersih Mencuci tangan bersih adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir atau yang disiramkan. Waktu yang penting cuci tangan bersih dengan
sabun adalah sebelum makan dan sesudah makan, setelah dari toilet (setelah buang air kecil dan
buang air besar), sebelum mengobati luka, sebelum 14 melakukan kegiatan apapun yang
memasukkan jari-jari ke dalam mulut dan mata, setelah bermain dan olahraga, setelah mengusap
hidung atau bersin ditangan, setelah buang sampah, setelah menyentuh hewan/unggas termasuk
hewan peliharaan (Potter, 2015). WHO (2009) mengeluarkan regulasi tentang peraturan mencuci
tangan baik pada kalangan medis maupun kalangan umum (perseorangan). Prosedur dalam
melakukan kegiatan mencuci tangan bersih juga telah diatur jelas. Prosedur cuci tangan bersih
dengan sabun adalah sebagai berikut: Basahi kedua tangan dengan air mengalir, gunakan sabun
cair/batangan pada seluruh permukaan tangan, gosok kedua telapak tangan hingga timbul busa
pada seluruh permukaan tangan, telapak tangan kanan di atas punggung kiri dengan jari
menyilang dan sebaliknya, gosok telapak tangan kanan dan kiri dengan jari menyilang, dengan
jari saling bertautan, putar/gosok kedua telapak tangan, gosok jempol kiri dengan arah memutar
(rotasi) dengan tangan kanan menggenggam jempol tangan kiri dan sebaliknya, gosok dengan
arah memutar, jari-jari tangan kanan menggenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya, bilas
dengan air bersih mengalir, keringkan tangan dengan handuk/tisu sekali pakai, dan tutup kran air.

b. Cuci Tangan Aseptik Mencuci tangan aseptik adalah mencuci tangan yang dilakukan sebelum
tindakan aseptik pada pasien dengan menggunakan larutan antiseptik. Mencuci tangan dengan
larutan antiseptik, khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien yang mempunyai
penyakit menular atau sebelum melakukan tindakan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat
steril. Prosedur mencuci tangan aseptik sama dengan persiapan dan prosedur pada cuci tangan
higienis atau 15 cuci tangan bersih, hanya saja bahan deterjen atau sabun diganti dengan
antiseptik dan setelah mencuci tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril.

c. Cuci Tangan Steril Teknik mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril (suci
hama), khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan atau operasi. Peralatan yang
dibutuhkan untuk mencuci tangan steril adalah menyediakan bak cuci tangan dengan pedal kaki
atau pengontrol lutut, sabun antimikrobial (tidak iritatif, spektrum luas, kerja cepat), sikat scrub
bedah dengan pembersih kuku dari plastik, masker kertas dan topi atau penutup kepala, handuk
steril, pakaian di ruang scrub dan pelindung mata, penutup sepatu (Kozier, et al, 2009). Prosedur
mencuci tangan steril berbeda dengan mencuci tangan bersih dan aseptik. Perbedaannya terletak
pada frekuensi cuci tangan dan peralatan sikat untuk menggosok kuku. Mencuci tangan steril
dilakukan sebanyak dua kali cuci tangan baru kemudian dikeringkan oleh handuk sekali pakai.

Anda mungkin juga menyukai