Anda di halaman 1dari 18

LITERATURE REVIEW TENTANG TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS:TERAPI

MODALITAS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas 1

Disusun Oleh :

1. Afit Syihab Muafa (A12019003)


2. Alfina Nur Afifah (A12019008)
3. Apriani (A12019015)
4. Defany Nada Marchela (A12019021)
5. Dita Vega Sepdiyanti (A12019028)
6. Dyana Antika Septiyani (A12019033)
7. Erlin Rahayu (A12019036)

S1 Keperawatan 3A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat


karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Keperawatan
Komunitas 1 yang berisi Litelature Review tentang teraoi tradisional
dikomunitas (Terapi Modalitas). Dalam menyelesaikan makalah ini kami
banyak mendapat bimbingan. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mengharap kritikan dan
saran-saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan khususnya bagi penulis sendiri.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesaalahan dalam
penulisan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya kami
mengucapkan terimakasih.

Gombong, 11 November 2021

Penyusun
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR............................................................i
DAFTAR ISI...............................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................1
1.3. Tujuan Penulisan..................................................1
1.4. Manfaat Penulisan.................................................2
BAB II ANALISIS LITERATUR.................................................3
BAB III PEMBAHASAN.......................................................11
2.1 Definisi Terapi Modalitas........................................11
2.2 Teknik Terapi Modalitas..........................................11
2.3 Manfaat Terapi Modalitas.........................................12
2.4 Efek Samping Terapi Modalitas....................................13
2.5 Fakta dari Hasil Penelitian Terapi Modalitas.....................13
2.6 Opini dari Hasil Analisis Teori dan Fakta........................14
BAB IV PENUTUP...........................................................15
3.1 Kesimpulan.......................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................16
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian Terapi modalitas?
2. Apa saja tata cara terapi modalitas?
3. Apa saja manfaat terapi modalitas?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan terapi modalitas?
5. Apa saja fakta dari hasil penelitian terapi modalitas?
6. Apa saja opini dari hasil penelitian terapi modalitas?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian terapi modalitas
2. Untuk mengatahui apa saja tata cara terapi modalitas
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat terapi modalitas
4. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan terapi modalitas
5. Untuk mengetahui apa saja fakta dari hasil penelitian terapi modalitas
6. Untuk mengetahui apa saja opini dari hasil penelitian terapi modalitas
1.4 Manfaat penulisan
1. Bagi Penulis
Penulis memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang latar belakang dari
terapi modalitas, mengetahui apa saja tata cara terapi modalitas, mengetahui apa
saja manfaat terapi modalitas, mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan
terapi modalitas, mengetahui apa saja fakta dari hasil penelitian terapi modalitas,
mengetahui apa saja opini dari hasil penelitian terapi modalitas
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi S-1 Keperawatan
sebagai bahan masukan dan referensi sebagai gambaran materi.
BAB II ANALISIS LITERATUR

No Penulis Judul Desain Responden Prosedur penilaian Hasil


1 Ridwan , Pengaruh terapi Quasi experiment, Seluruh penghuni Panti Pelaksanaan Hasil penelitian tingkat
Indra Modalitas : dengan rancangan Sosial Lansia harapan pengumpulan datastres sebelum diberikan
Febriani Senam lansia penelitian One-grup Kita Palembang yang melaui metodesenam lanjut usia (pre-
Terhadap Pre test – post memenuhi Kriteria wawancara sertatest). lansia yang
Depresi Pada test. inklusi penelitian yaitu latihan senam lansia, mengalami depresi ringan
Lansia di Panti sebanyak 33 Orang kepada partisipan sebanyak 6 orang (18,2%)
Sosial Lansia lansia. dengan waktu 20 - 30 depresi sedang 20 orang
Harapan Kita menit, dilakukan pada (60.6%) dan yang depresi
Palembang pagi hari. berat 7 orang (21.2%).
pelaksanaan Setelah dilakukan senam
dilaksanakan Senamlansia dengan depresi
lansia selama 2ringan sebanyak 6 orang
minggu, masing masing (18.2%) depresi ringan
3 kali seminggu. sebanyak 25 orang
(75.6%) dan depresi
berat sebanyak 2 orang
(6.1%). Senam lanjut
usia efektif terhadap
penurunan tingkat
Depresi usia lanjut di
Pansi Sosial Harapan
Kita Palembang.
2 Kushariyad Terapi Jenis penelitian Besar sampel penelitian Prosedur pengambilan Pemberian intervensi
i modalitas termasuk dalam sebanyak 12 responden data meliputi: keperawatanterapi
keperawatan eksperimen semu 1) mengadakan modalitas keperawatan
pijat punggung (quasy perijinan ke UPT PSLU pijat punggung
Sebagai exsperiment). Jember tidak dapat
perawatan daya Rancangan 2) memberikan meningkatkandaya ingat
ingat penelitian penjelasan kepada lansiasecara bermakna di
(registrasi) menggunakan one sejumlah lansia yang UPT PSLU Kabupaten
lansia group prepost memenuhi kriteria Jember.
Di unit test treatment tentang maksud dan
pelaksana design tujuan kegiatan
teknis panti 3) menyiapkan lembar
sosial lanjut persetujuan (informed
usia consent) yang
Kabupaten disetujui oleh lansia
jember untuk menjadi
responden;
4) uji coba instrumen
menggunakan instrumen
peningkatan fungsi
kognitif (daya ingat)
yang telah
dimodifikasi;
5) penentuan besar
sampel dan menentukan
responden menjadi 1
kelompok (perlakuan);
6) melakukan pretest
pada hari ke1
menggunakan instrumen
peningkatan daya ingat
(registrasi)terhadap
kelompok untuk diukur
daya ingat
(registrasi);
7) kelompok diberikan
intervensi terapi
modalitas
keperawatanpijat
punggung setiap hari
selama 7hari dengan
waktu sekitar 10
menit;
8) melakukan posttest
pada hari terakhir
menggunakan instrumen
peningkatan daya ingat
(registrasi) terhadap
kelompok untuk diukur
daya ingat
(registrasi);
9) hasil nilai pretest
dan posttest dicatat
dan disimpan peneliti
untuk diolah dan
dianalisis.
3 Indirawaty Studi komparasi True Experimen 60 responden yang Tes statistik Hasil penelitian
, Rahman, terapi Design True terdiri dari 30 meliputi: Tes Mann menunjukkan bahwa
Sumirah komplementer Experimental Design responden pada kelompok Whiteney dan uji kelompok yang diberikan
BP, yoga dan terapi tanpa intervensi 30 Wilcoxon. Hasil uji terapi farmakologis dan
Khaerunnis modalitas orang untuk kelompok analisis ini diperoleh terapi komplementer
a aktivitas intervensi data bahwa nilai hasil memiliki tingkat
kelompok menunjukkan bahwa Ha kesembuhan yang jauh
terhadap ditolak dan Ho lebih tinggi daripada
kemampuan diterima yang artinya kelompok responden yang
mengendalikan tidak ada perbedaan hanya menerima terapi
halusinasi tingkat stres rata- farmakologis.
pendengaran di rata pada kelompok
rumah sakit tanpa intervensi dan
khusus provinsi intervensi kelompok
sulawesi selama pretest.
selatan
4 Ratna Pelatihan Ceramah dan Forum Kegiatan pengabdian Kegiatan dihari Kegiatan Pelatihan
Widhiastut terapi Grup Disscussion ini diikuti oleh pertama adalah Terapi Modalitas ini
i, Firman modalitas orang kepada perawat dosen STIKes Bhakti ceramah dengan dilaksanakan 2 hari
Hidayat, dengan gangguan dinas kesehatan Mandala Husada Slawi materi terapi mulai tanggal 25-26
Dwi Budi jiwa (odgj) banyumas Program Studi Sarjana modalitas, hari Februari 2020.Materi
Prastiani, bagi perawat di Keperawatan dan Ners kedua praktek terapi dalam pelatihan
Susi dinas kesehatan dan perawat di modalitas. Kegiatan disesuaikan dengan
Muryani banyumas Kabupaten Banyumas ceramah diawali dengan kebutuhan perawat dalam
Jumlah peserta yang persamaan persepsi menangani ODGJ yang
hadir sebanyak 47orang antara pembicara dan berada di wilayah
kegiatan dihari pertama peserta teknik kerja Dinas Kesehatan
adalah ceramah dengan terapi modalitas, di Kabupaten Banyumas.
materi terapi pembicara menggali Masalah tersebut
modalitas, hari kedua pemahaman peserta diantaranya adalah
praktek terapi teknik komunikasi kurang pemahaman
modalitas. khususnya pada pasien perawat terhadap
jiwa. Materi yang teknik terapi modalitas
diberikan adalah khusunya dalam
konsep terapi menangani ODGJ.
modalitas, mekanisme Hambatan yang ditemui
terapi modalitas dan saat melakukan tanya
aplikasi terapi jawab adalah peserta
modalitas. Hari kedua membutuhkan waktu yang
sebelum terapi lama untuk melakukan
modalitas dengan teknik terapi modalitas.
perawat dan keluarga Agar pemahaman peserta
yang diroleplaykan semakin dalam,
oleh peserta dilakukan pembicara memberikan
ice breaking. Peserta gambaran bagaimana
dibagi menjadi 4 terapi modalitas
kelompok besar, dipraktekan ditemui di
dimasing-masing lapangan masyarakat
kelompok sudah di maupun menampilkan
kelompokan menjadi 4 kembali materi yang
tema yaitu terapi disampaikan agar sesi
modalitas dan terapi tanya jawab lebih
aktifitas kelompok hidup. peserta aktif
pada pasien perilaku bertanya dari sesi
kekerasan, halusinasi, tenya jawab ini.
isolasi sosial dan Beberapa peserta
harga diri rendah. mengajukan pertanyaan
seputar materi pada
penyaji. Pertanyaan
yang diajukan
diantaranya adalah
terapi modalitas pada
pasien gangguan
isolasi, terapi
modalitas pada pasien
dengan harga diri
rendah, perilaku
kekerasan dan
halusinasi.
5 Septi Asuhan Pengumpulan data Besar sampel penelitian 1.Pengkajian Hasil penelitian yang
Ranika keperawatan terapi dilakukan dengan cara sebanyak 2 responden Pengkajian pada klien diakukan pada 2 klien ODGJ
Libriatant modalitas pengkajian, 1 didapatkan bahwa dengan gangguan persepsi
( terapi senam )
i, Iik menegakkan diagnosa, klien 1 mengalami sensori: halusinasi
pada odgj yang
Strada mengalami perencanaan, gangguan jiwa selepas pendengaran yaitu klien
halusinasi implementasi dan pulang dari perantauan sudah mampu melakukan
Di posyandu jiwa: evaluasi dan kien 1 juga pernah gerakan-gerakan senam yang
pospa siwa kota mengurung diri selama di ajarkan dan munculnya
blitar berbulan-bulan dan halusinasi berangsur-angsur
tidak mau berkurang.
bersosialisasi dengan
dunia luar.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada
penelitian ini yaitu kedua
klien mengalami gangguan
persepsi sensori: halusinasi
pendengaran.
3. Perencanaan
Perencanaan yang di
berikan pada klien 1 dan 2
yaitu berfokus pada tujuan
umum untuk penyelesaian
masalah dengan
perencanaan seperti: klien
mampu melakukan terapi
senam dengan cara
demonstrasi, rolepay dan
mandiri yang baik dan
benar.
4.Implementasi
Implementasi keperawatan
yang diberikan pada
penelitian ini adalah
tindakan yang diberikan
kepada klien untuk
membantu mengurangi
intensitas munculnya
halusinasi dan mengontrol
halusinasi yang di alaminya
5. Evaluasi
Pada penelitian ini klien 1
dan 2 yang dilakukan
evaluasi setiap kunjungan
dengan intensitas 2 hari
sekali didapatkan evaluasi
yang sama pada kunjungan
pertama Klien 1 ,
didapatkan bahwa klien 1
memiliki keinginandan
antusias dalam usaha untuk
mengontrol halusinasinya .
6 Sarah HUBUNGAN TERAPI Metode penelitian Sampel berjumlah 30 Tehnik pengumpulan Hasil penelitian menunjukan
Ainun, MODALITAS experiments design ODGJ dari 9 ruang data melalui wawancara tidak ada peningkatan nilai
Muchlisin INDIVIDU DAN dengan rancangan rawat inap intermediate, dan observasi post-test pada kelompok
ZA, Imran KELOMPOK PADA model true dibagi dalam tiga kontrol terhadap parameter
PASIEN GANGGUAN experiments (pre kelompok; kelompok pengetahuan, sikap, dan
JIWA TERHADAP test-post tes kontrol 10 ODGJ, terapi tindakan. Terapi individu,
KESIAPSIAGAAN control group individu 10 ODGJ dan peningkatan tertinggi
MENGHADAPI design) TAK 10 ODGJ menggunakan dijumpai pada parameter
ANCAMAN BENCANA teknik Random Sampling. tindakan yaitu 10,7
GEMPA BUMI DI (meningkat 60%). TAK
BADAN LAYANAN peningkatan nilai tertinggi
UMUM DAERAH RSJ pada parameter tindakan yaitu
ACEH 7,3 (meningkat 52,52%).
Maka dapat disimpulkan
p<0,05/terapi modalitas
individu dan TAK
menunjukan adanya
peningkatan pengetahuan,
sikap, dan tindakan ODGJ
dalam menghadapi bencana
gempa bumi.
7 Fatma Jama Terapi Aktivitas Jenis penelitian yang Populasi dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan Hasil penelitian diperoleh
Kelompok terhadap digunakan adalah Quasi adalah lansia yang tinggal di dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan
Kemampuan Experiment dengan One Panti Sosial Tresna Werdha teknik wawancara dengan kuesioner pada pre-post dan
Sosialisasi Lansia Group Pre-test dan Gau Mabaji Kabupaten Gowa menggunakan kuosioner. observasi langsung pada post-
Post-test. yang berjumlah 100 orang. Lembar pertanyaaan test. Pengolahan data/uji
Sampel dalam penelitian ini observasi terstruktur. statistik menggunakan uji T-
sebanyak 32 orang, diambil Responden hanya menjawab paired. Penelitian ini
dengan teknik Accidental sesuai menggunakan skala menyimpulkan bahwa secara
Sampling. Responden Guttman, yaitu menjawab signifikan pemberian terapi
mengikuti penelitian hingga benar atau salah. Jumlah aktifitas kelompok dengan
akhir penelitian. pertanyaan untuk cara bermain, keterampilan
identifikasi pre-test adalah sosial, dan kerja bakti dapat
20 pertanyaan dan diberi meningkatkan kemampuan
scoring, jika jawaban ya sosialisasi lansia yang tinggal
diberi skor 2, dan jika tidak di Panti Sosial Tresna
diberi skor 1. Sementara Werdha Gau Mabaji
peneliti melakukan Kabupaten Gowa.
observasi langsung untuk
post-test.
8
9
10
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Definisi Terapi Modalitas
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini
diberikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang
maladaptif menjadi perilaku yang adaptif ( Prabowo, 2014).
Terapi modalitas keperawatan jiwa merupakan bentuk terapi non-
farmakologis yang dilakukan untuk memperbaiki dan mempertahankan sikap
klien agar mampu bertahan dan bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat
sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja dan tetap berhubungan
dengan keluarga, teman, dan sistem pendukung yang ada ketika menjalani
terapi (Nasir dan Muhits, 2011).
Terapi modalitas Adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan
jiwa yang bervariasi, yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan
gangguan jiwa dengan perilaku mal adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
2.2 Teknik terapi modalitas
1. Psikodrama
Jenis terapi modalitas satu ini bertujuan untuk mengekspresikan perasaan
lansia. Tema dapat dipilih sesuai dengan masalah lansia.
2. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Dalam jenis terapi modalitas satu ini, terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk
meningkatkan kebersamaan, bersosialisasi, bertukar pengalaman, dan
mengubah perilaku. Untuk terlaksananya terapi ini dibutuhkan Leader, Co-
Leader, dan fasilitator. Misalnya : cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain.
3. Terapi Musik
Bertujuan untuk mengibur para lansia seningga meningkatkan gairah hidup
dan dapat mengenang masa lalu. Misalnya : lagu-lagu kroncong, musik dengan
gamelan.
4. Terapi Berkebun
Terapi lain yang dapat dilakukan sebagai contoh terapi modalitas pada lansia
yaitu dengan melakukan kegiatan berkebun. Cara ini cukup baik agar
pergerakan anggota tubuh, melatih kesabaran, bersosialisasi dan juga mengisi
waktu senggang dengan hobi menanam.
5. Terapi dengan Binatang
Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari
sepinya dengan bermain bersama binatang. Misalnya : mempunyai peliharaan
kucing, ayam, dll
6. Terapi Okupasi
untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan produktivitas dengan
membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan.Misalnya
: membuat kipas, membuat keset, membuat sulak dari tali rafia, membuat
bunga dari bahan yang mudah di dapat (pelepah pisang, sedotan, botol bekas,
biji-bijian, dll), menjahit dari kain, merajut dari benang, kerja bakti
(merapikan kamar, lemari, membersihkan lingkungan sekitar, menjemur
kasur, dll).
7. Terapi Kognitif
Terapi kognitif adalah suatu terapi yang dilakukan untuk melatih dan
mencoba memberikan rangsangan pada lansia untuk tetap fokus, aktif dan
juga membuat ingatan lebih tajam.Life Review Terapi. Bertujuan untuk
meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan pengalaman
hidupnya. Misalnya : berceritadi masa mudanya.
8. Terapi Rekreasi
Terapi rekreasi memiliki tujuan untuk meningkatkan kehidupan bersosialisasi,
gairah hidup, menikmati pemandangan dan menghilangkan rasa jenuh serta
bosan.
9. Terapi Keluarga
Contoh terapi modalitas pada lansia berikutnya adalah terapi keluarga, bagi
lansia yang sudah dititipkan di panti jompo tentu hal ini menjadi satu masalah
yang menimbulkan masalah mental pada lansia.Rasa tidak dihargai, rasa tidak
diperhatikan, tanpa hadirnya orang atau anak yang menyayangi membuat
lansia terpuruk.
2.3 Manfaat terapi modalitas
Penyakit yang mulai muncul, kejiwaan yang labil dan tidak jarang perhatian
dari anak-anak yang kurang sadar akan kondisi para lansia. Maka dari itu
dibutuhkannya terapi modalitas pada lansia.
Terapi modalitas mendasarkan potensi yang dimiliki pasien (modal-modality)
sebagai titik tolak terapi atau penyembuhannya.
Manfaat dalam terapi modalitas ialah:
1. Mengisi waktu luang bagi lansia
2. Meningkatkan kesehatan lansia
3. Meningkatkan produktifitas lansia
4. Meningkatkan interaksi sosial antar lansia
Dalam terapi modalitas, yang dimaksud ialah terapi yang dimanfaatkan untuk
mengisi waktu luang bagi lansia. Contohnya dengan melakukan terapi rekreasi
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kehidupan bersosialisasi, gairah
hidup, menikmati pemandangan dan menghilangkan rasa jenuh serta bosan
2.4 Efek samping terapi modalitas
2.5 Fakta dan hasil penelitian terapi modalitas
2.6 Opini dan hasil analisis teori dan fakta

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar Pustaka

indrawaty, rahman, BP, s., & khaerunnisa. (2018). studi komparasi terapi komplementer
yoga dan terapi modalitas aktivitas kelompok terhadap kemampuan
mengendalikan halusinasi pendengaran di rumah sakit khusus provinsi sulawesi
selatan. the indonesian journal of health science, 28-34.
Kushariyadi. (2017). terapi modalitas keperawatan pijat punggung sebagai perawatan
daya ingat (Registrasi) di unit pelaksana teknis panti sosial lanjut usia kabupaten
jember. jurnal prosiding hefa, 230-237.
ridwan, & febriani, i. (2021). pengaruh terapi modalitas : enam lansia terhadap depresi
pada lansia di panti sosial lansia harapan kita palembang. jurnal kesehatan
saelmarkers perdana, 149-155.
Tsaqifa, R. H. (2020). EFEKTIVITAS TERAPI MODALITAS PADA LANSIA YANG
MENGALAMI KESEPIAN (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Septi Ranika Libriatanti, I. S. (2019). SUHAN KEPERAWATAN TERAPI
MODALITAS( TERAPI SENAM ) PADA ODGJ YANG MENGALAMI
HALUSINASIDI POSYANDU JIWA: POSPA SIWA KOTA BLITAR..
Sarah Ainun, 2. Z. (2017). HUBUNGAN TERAPI MODALITAS INDIVIDU DAN
KELOMPOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA TERHADAP
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPA BUMI
DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSJ ACEH. Jurnal Kedokteran
Syiah Kuala, 75-83.
Jama, F. (2018). Terapi Aktivitas Kelompok terhadap Kemampuan Sosialisasi Lansia.
Window of Health : Jurnal Kesehatan, 97-101.

Anda mungkin juga menyukai