OLEH
KELOMPOK 1
CI LAHAN CI INSTITUSI
A. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah salah satu komponen paling penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama proses tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti
karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang akan terhambat (Wahyuni, 2018). Nutrisi berfungsi
menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak, dan fungsi fisik, sebagai bahan dasar untuk
pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai pelindung dan pengatur suhu
tubuh (Wahyuni, 2018).
Adapun beberapa macam nutrisi yang dibutuhkan secara umum dapat dikelompokkan
menjadi lima yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Menurut Depertemen
Kesehatan pada tahun 2015 mengemukakan bahwa terdapat beberapa zat gizi yang berperan
penting dalam proses pertumbuhan yaitu:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Kalsium
5. Zat Besi
Perilaku sehat cuci tangan pakai sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS), saat ini telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya
praktik perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja tetapi ternyata di
negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku cuci
tangan (Depkes, 2015).
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun. Tangan
manusia sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen
berpindah dari satu orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak
langsung. Menurut Depkes RI (2015), penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan cuci
tangan pakai sabunyaitu,
1) Infeksi saluran pernapasan karena Mencuci tangan pakai sabun dapat melepaskan kuman-
kuman pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan, dan dapat
menghilangkan kuman penyakit lainnya,
2) Diare karena kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-oral, sehingga
mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan kuman penyakit tersebut,
3) Infeksi cacing, maag dan penyakit kulit, dimana penelitian telah membuktikan bahwa
selain diare dan infeksi saluran pernapasan, penggunaan sabun dalam mencuci tangan
mengurangi kejadian peyakit kulit, infeksi mata seperti trakom, dan cacingan khususnya
untuk Ascariasis dan Trichuriasis.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami serta
dapat mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang baikdan benar. Peserta (ibu bayi dan
balita) mampu memahami tentang gizi seimbang pada bayi dan balita..
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, Peserta dapat :
1) Mengetahui kandungan gizi yang diperlukan balita
2) Mengetahui makanan tepat sesuai usia
3) Mengetahui pola makan sesuai usia
4) Mengetahui jenis makanan yang bergizi dan mudah di dapatkan
5) Mengetahui pengertian mencuci tangan
6) Mengetahui manfaat mencuci tangan
7) Mengetahui kapan waktu harus cuci tangan
8) Mengetahui dan mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode : Ceramah, Demonstrasi singkat dan Tanya jawab
2. Media : Poster,Leaflet dan Handrub
3. Garis Besar Materi (penjelasan terlampir):
a. Menjelaskan kandungan gizi yang diperlukan balita
b. Menjelaskan makanan tepat sesuai usia
c. Menjelaskan pola makan sesuai usia
d. Menjelaskan jenis makanan yang bergizi dan mudah di dapatkan
e. Menjelaskan pengertian mencuci tangan
f. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
g. Menjelaskan kapan waktu harus cuci tangan
h. Menjelaskan dan mepraktekkan bagaimana cara mencuci tangan
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan disajikan pada tabel berikut:
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam dan perkenalan b. Mendengarkan
kepada peserta dan
b. Menjelaskan tujuan dilakukan penkes memperhatikan
c. Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan : Memperhatikan, Bertanya
Menjelaskan tentang : dan menjawab pertanyaan
a. Menjelaskan kandungan gizi yang yang diajukan.
diperlukan balita
b. Menjelaskan makanan tepat, pola makan,
porsi makan, jenis makanan sesuai usia
c. Menjelaskan apa saja anjuran untuk
orang tua dalam pemenuhan gizi anak
baik kepada anak malas makan dan gizi
kurang
E. KRITERIA EVALUASI
Kriteria Evaluasi Struktur
1) Menyusun satuan acara penyuluhan memahami Gizi pada bayi dan balita dan
mencuci tangan 6 langkah pada anak usia balita
2) Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan
pembimbing
3) Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
4) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan
5) Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan
sebagai berikut:
a) Penyaji : Andi Mappasallang
b) Moderator: Fachril Ismail
c) Fasilitator: Fitrah Anggraini, Cindy Gloria M, dan Sisilia Linda p
Penyaji
1. Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
2. Mampu menjelasakan materi secara sistematis
3. Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien
4. Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
Moderator
Mampu memimpin jalannya acara penyuluhan
Fasilitator
Mampu memfasilitasi acara penyuluhan
Evaluasi Proses
1. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan.
2. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
3. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
4. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
Evaluasi Hasil
1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada anak dan ibu yang memiliki
bayi dan balita sebagai peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan sebelum
penyuluhan dilaksanakan
2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan setelah
penyampaian materi penyuluhan.
3. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.
MATERI 1: MEMAHAMI NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA
1. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat sebagai penghasil energi. Jenis makanan yang menjadi
sumber karbohidrat adalah ASI, produk susu, beras, jagung, ubi/singkong, roti, sereal,
kentang, dan labukuning. Pada penderita penyakit Leukimia sangat dianjurkan yang
yang sangat baik bagi penderita leukimia,namun ada beberapa jenis makanan
karbohidrat yang tidak anjurkan pada penderita leukimia seperti ubi, singkong, dan
talas karena menganding gas dan bisa menyebabkan perut kembung pada anak
2. Protein
pertumbuhan, antibody, dan sumber energi. Jenis makanan yang mengandung banyaak
protein yaitu ASI, susu, telur, ikan, daging, tempe, dan tahu.
3. Lemak
Fungsi utama lemak yaitu sebagai sumber energi dan penyerapan vitamin A,D,E,dan K.
Jenis makanan sumber lemak adalah ASI, susu, minyak goreng, santan, margarin, dan
daging.
4. Vitamin
Fungsi utama vitamin adalah mempertahankan fungsi tubuh. Jenis makanan yang
5. Mineral
Fungsi utama mineral adalah mengaktifkan metabolisme tubuh. Sumber mineral ada
makanan yang terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat gizi yang
pencernaannya, murah dan bersih. Oleh karena itu setiap bayi harus memperoleh
ASI Eksklusif yang berarti sampai usia 6 bulan hanya diberi ASI saja.
- Pada bayi dan anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin
meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada usia ini anak
berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar terhadap
infeksi dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus
- Agar mencapai Gizi Seimbang maka perlu ditambah dengan makanan pendamping
ASI (MP-ASI), sementara ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
- Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula
dalam bentuk lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih kemakanan keluarga
- Secara bertahap, variasi makanan untuk bayi usia 6-24 bulan semakin ditingkatkan,
bayi mulai diberikan sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani
ProteinNabati : tempe/tahu
Sayuran : wortel/bayam/kacang
Buah : pisang/apel/buahnaga,
b. Gizi Seimbang untuk anak usia 2-5 tahun
- Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada
- Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai
termasuk makanan jajanan. Oleh karena itu jumlah dan variasi makanan harus
mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau pengasuh anak. Berikan
makanan lain yang diterima anak tapi tetap memperhatikan gizi seimbangnya
Disamping itu anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga mudah terkena
penyakit infeksi dan cacingan, sehingga perilaku hidup bersih perlu dibiasakan untuk
mencegahnya.
Umur Macam Makanan Pemberian dalam Sehari
0-6 bulan ASI Sekehendak/setiap 2 jam
6-8 bulan ASI Sekehendak
Buah
1 kali
Bubur Saring
2-3 kali
8-10 bulan ASI/susu Sekehendak
Buah 1 kali
Bubur saring/tim 2-3 kali
10-12 bulan ASI/susu Sekehendak
Buah 1-2 kali
Bubur tim 3 kali
12-24 bulan ASI/susu Sekehendak
Buah 1-2 kali
Makanan seperti keluarga 3kali
(mudah dicerna, tanpa
pengawet, dan tidak pedas)
1kali
Selingan (biskuit,puding,
dll)
2-5 tahun Susu 2-3kali
1-2kali
Buah
3kali
Makanan seperti keluarga 1kali
Selingan
9-12 bulan
Porsi makan : ½ mangkok -
- Protein nabati 10% :
Kacangmerah/kacang 3/4 mangkok (1
Bayam/sawi/wortel/labu/labusiam
12-23 bulan
Porsi makan : ¾ mangkok-1
- Buah-buahan 12,5%: mangkok (1 mangkok=250ml)
Pepaya/pisang/buah naga/alpukat Tekstur : seperti makanan
keluarga (rasa disesuaikan)
- Sayur-sayuran 15% :
Sawi/bayam/brokoli/labusiam/kangkung/wortel//labu
- Buah-buahan 15% :
Pisang/pepaya/apel/jeruk/buah naga/semangka/dll
dan kenyang.
2. Tingkatkan frekuensi makan dan berikan makan yang mudah dicerna anak
7. Bawa ke pelayanan kesehaatan bila anak berumur 1-3 tahun dengan berat<7kg.
3. Pemberian susu formula hanya diindikasikan jika produksi ASI tidak ada atau tidak bisa
memenuhi gizi bayi (perlu konsultasi dengan ahli gizi atau dokter)
6. Jangan berikan anak makanan yang terlalu berminyak, gula berlebih, garam
7. Makanan yang sehat tidak perlu mahal, makanan sehat yang mengandung gizi
9. Selalu mencuci tangan sebelum mengolah makanan dan saat sebelum makan.
Bahan :
- Beras 40 gr (1/2gelas)
- Tempe 50 gr (2potong)
- Wortel 50 gr (1/2
gelas) CaraMembuat :
- Aduk sesekali hingga matang, setelah itu haluskan dengan saringan (bisadiblender)
A. Pengertian
Menurut Priyoto (2015) Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air atau cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan,
ataupun tujuan-tujuan lainnya. Mencuci tangan yang baik membutuhkan peralatan seperti
sabun, air mengalir yang bersih, dan handuk yang bersih.
1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. Saat kita berkeringat, keringat bisa
berkumpul di telapak tangan. Jika dibiarkan, kuman yang menempel bisa terus
berkembang biak. Telapak tangan juga bagian utama yang bersentuhan dengan
permukaan benda dan sumber kotoran.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
Punggung tangan juga berpotensi menyimpan kuman dan kotoran. Kita usap dan
gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan. Sebaliknya, punggung
tangan kanan dibersihkan dengan cara diusap dan digosok menggunakan telapak tangan
kiri.
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.Kedua telapak tangan dirapatkan, lalu saling
kaitkan jari. Kemudian saling gosok sela-sela jari tersebut.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
Langkah ini memastikan bagian punggung jari juga ikut dibersihkan dan terkena busa
sabun secara maksimal. Letakkan punggung jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri
dengan posisi saling mengunci. Selanjutnya, putar-putarkan punggung jari tersebut di
atas telapak tangan. Lakukan bergantian untuk tangan sebaliknya.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian. Langkah ini untuk memastikan
kuman dan kotoran di sekeliling jempol ikut terbilas. Sela-sela jempol adalah bagian
yang paling sering bersentuhan dengan benda, sehingga harus ikut dibersihkan. Caranya
dengan menggenggam jempol kiri menggunakan telapak tangan kanan. Gosok memutar
beberapa kali, lalu lakukan untuk tangan sebaliknya. Lakukan bergantian untuk
tangan sebaliknya.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Caranya dengan kuncupkan jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri, lalu putar selama
beberapa kali. Lakukan bergantian untuk tangan sebaliknya.
Bilas dengan air bersih dan keringkan. Setelah semua langkah cuci tangan selesai dilakukan dan
seluruh bagian tangan sudah digosok bersih, saatnya membilas kembali sisa sabun dengan air
mengalir. Bilas tangan hingga 9aka da busa sabun cuci tangan yang tersisa. Lalu, keringkan tangan dengan
kain bersih atau tisu kering. Agar higienitas tangan tetap terjaga, matikan keran dengan siku tangan atau
kain bersih agar kuman yang menempel di keran tidak mencemari tangan yang sudah bersih.Cuci
tangan akan semakin efektif jika kuku berada dalam kondisi pendek dan rajin dipotong.
DAFTAR PUSTAKA
Priyoto. (2015). Perubahan dalam perilaku kesehatan konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu Jody M Tampara . (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan mencuci
tangan dengan kejadian diare pada siswa SDN Peta Kabupaten
Kepulauan Sangihe.
Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Flyer: 6 Langkah Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS). Citing Internet sources URL http://promkes.kemkes.go.id/flyer-6-langkah-
cuci-tangan-pakai-sabun-ctps.html. diaksses pada tanggal 15 Juni 2021
https://promkes.kemkes.go.id/media-promkes-ctps-2018-leaflet-ctps diakses pada tanggal 15 Juni
2021
Kemenkes RI. (2014, Juli 24). PMK No. 41 ttg Pedoman Gizi Seimbang. Retrieved from Pedoman
Gizi Seimbang :
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman
%20Gizi%20Seimbang.pdf
Putra, D. (2017). Keperawatan Anak & Tumbuh Kembang . Yogyakarta: Nuha Medika.
Kemenkes RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta :
KemenkesRI