Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) NUTRISI BAYI

DAN BALITA DAN MENCUCI TANGAN

OLEH
KELOMPOK 1

ANDI MAPPASALLANG R014212033


FACHRIL ISMAIL R014212021
FITRAH ANGGRAINI R014212032
CINDY GLORIA M R014212031
SISILIA LINDAN P R014212020

CI LAHAN CI INSTITUSI

() (Dr. Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Nutrisi dan Mencuci Tangan Pada Bayi dan Balita


Pokok bahasan : 1. Memahami Pemenuhan Nutrisi Pada Bayi dan Balita
2. Memahami Cuci Tangan 6 Langkah
Sasaran : Anak-anak dan ibu yang memiliki balita di Ruang Pinang 1
Atas Depan
Hari/tanggal : Sabtu, 30 April 2022
Tempat : RSUP Wahidin Sudirohusodo Pinang 1 Atas Depan
Waktu : 60 menit
Penyuluh : Mahasiswa Program Profesi Ners, Universitas Hasanuddin

A. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah salah satu komponen paling penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama proses tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti
karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang akan terhambat (Wahyuni, 2018). Nutrisi berfungsi
menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak, dan fungsi fisik, sebagai bahan dasar untuk
pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai pelindung dan pengatur suhu
tubuh (Wahyuni, 2018).

Adapun beberapa macam nutrisi yang dibutuhkan secara umum dapat dikelompokkan
menjadi lima yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Menurut Depertemen
Kesehatan pada tahun 2015 mengemukakan bahwa terdapat beberapa zat gizi yang berperan
penting dalam proses pertumbuhan yaitu:

1. Karbohidrat

2. Protein

3. Lemak

4. Kalsium

5. Zat Besi
Perilaku sehat cuci tangan pakai sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS), saat ini telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya
praktik perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja tetapi ternyata di
negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku cuci
tangan (Depkes, 2015).
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun. Tangan
manusia sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen
berpindah dari satu orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak
langsung. Menurut Depkes RI (2015), penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan cuci
tangan pakai sabunyaitu,
1) Infeksi saluran pernapasan karena Mencuci tangan pakai sabun dapat melepaskan kuman-
kuman pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan, dan dapat
menghilangkan kuman penyakit lainnya,
2) Diare karena kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-oral, sehingga
mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan kuman penyakit tersebut,
3) Infeksi cacing, maag dan penyakit kulit, dimana penelitian telah membuktikan bahwa
selain diare dan infeksi saluran pernapasan, penggunaan sabun dalam mencuci tangan
mengurangi kejadian peyakit kulit, infeksi mata seperti trakom, dan cacingan khususnya
untuk Ascariasis dan Trichuriasis.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami serta
dapat mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang baikdan benar. Peserta (ibu bayi dan
balita) mampu memahami tentang gizi seimbang pada bayi dan balita..
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, Peserta dapat :
1) Mengetahui kandungan gizi yang diperlukan balita
2) Mengetahui makanan tepat sesuai usia
3) Mengetahui pola makan sesuai usia
4) Mengetahui jenis makanan yang bergizi dan mudah di dapatkan
5) Mengetahui pengertian mencuci tangan
6) Mengetahui manfaat mencuci tangan
7) Mengetahui kapan waktu harus cuci tangan
8) Mengetahui dan mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan

C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode : Ceramah, Demonstrasi singkat dan Tanya jawab
2. Media : Poster,Leaflet dan Handrub
3. Garis Besar Materi (penjelasan terlampir):
a. Menjelaskan kandungan gizi yang diperlukan balita
b. Menjelaskan makanan tepat sesuai usia
c. Menjelaskan pola makan sesuai usia
d. Menjelaskan jenis makanan yang bergizi dan mudah di dapatkan
e. Menjelaskan pengertian mencuci tangan
f. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
g. Menjelaskan kapan waktu harus cuci tangan
h. Menjelaskan dan mepraktekkan bagaimana cara mencuci tangan
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan disajikan pada tabel berikut:
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam dan perkenalan b. Mendengarkan
kepada peserta dan
b. Menjelaskan tujuan dilakukan penkes memperhatikan
c. Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan : Memperhatikan, Bertanya
Menjelaskan tentang : dan menjawab pertanyaan
a. Menjelaskan kandungan gizi yang yang diajukan.
diperlukan balita
b. Menjelaskan makanan tepat, pola makan,
porsi makan, jenis makanan sesuai usia
c. Menjelaskan apa saja anjuran untuk
orang tua dalam pemenuhan gizi anak
baik kepada anak malas makan dan gizi
kurang

d. Menjelaskan tentang pengertian


mencuci tangan
e. Mengapa harus mencuci tangan
f. Kapan waktu harus cuci tangan
g. Cara mencuci tangan yang baik dan
benar

3. 10 menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan,


Menanyakan kepada peserta tentang materi mempraktekkan cara
yang telah diberikan dan meminta untuk mencuci tangan.
mengulangi kembali

4. 5 menit Terminasi : Mendengarkan dan


a. Mengucapkan terimaksih atas perhatian Menjawab salam.
keluarga.
b. Mengucapkan salam penutup

E. KRITERIA EVALUASI
Kriteria Evaluasi Struktur
1) Menyusun satuan acara penyuluhan memahami Gizi pada bayi dan balita dan
mencuci tangan 6 langkah pada anak usia balita
2) Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan
pembimbing
3) Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
4) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan
5) Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan
sebagai berikut:
a) Penyaji : Andi Mappasallang
b) Moderator: Fachril Ismail
c) Fasilitator: Fitrah Anggraini, Cindy Gloria M, dan Sisilia Linda p
 Penyaji
1. Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
2. Mampu menjelasakan materi secara sistematis
3. Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien
4. Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
 Moderator
Mampu memimpin jalannya acara penyuluhan
 Fasilitator
Mampu memfasilitasi acara penyuluhan
Evaluasi Proses
1. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan.
2. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
3. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
4. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
Evaluasi Hasil
1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada anak dan ibu yang memiliki
bayi dan balita sebagai peserta penyuluhan tentang materi penyuluhan sebelum
penyuluhan dilaksanakan
2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan setelah
penyampaian materi penyuluhan.
3. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.
MATERI 1: MEMAHAMI NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA

A. Kandungan Nutrisi yang Diperlukan Bayi dan Balita

1. Karbohidrat

Fungsi utama karbohidrat sebagai penghasil energi. Jenis makanan yang menjadi

sumber karbohidrat adalah ASI, produk susu, beras, jagung, ubi/singkong, roti, sereal,

kentang, dan labukuning. Pada penderita penyakit Leukimia sangat dianjurkan yang

tinggi energi, salah satunya karbohidrat. Meskipun karbohidrat memberikan manfaat

yang sangat baik bagi penderita leukimia,namun ada beberapa jenis makanan

karbohidrat yang tidak anjurkan pada penderita leukimia seperti ubi, singkong, dan

talas karena menganding gas dan bisa menyebabkan perut kembung pada anak

2. Protein

Protein memiliki banyak fungsi, diantranya sebagai pengatur gerakan, pengendali

pertumbuhan, antibody, dan sumber energi. Jenis makanan yang mengandung banyaak

protein yaitu ASI, susu, telur, ikan, daging, tempe, dan tahu.

3. Lemak

Fungsi utama lemak yaitu sebagai sumber energi dan penyerapan vitamin A,D,E,dan K.

Jenis makanan sumber lemak adalah ASI, susu, minyak goreng, santan, margarin, dan

daging.

4. Vitamin

Fungsi utama vitamin adalah mempertahankan fungsi tubuh. Jenis makanan yang

menjadi sumber vitamin yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran

5. Mineral
Fungsi utama mineral adalah mengaktifkan metabolisme tubuh. Sumber mineral ada

pada ASI, susu, garam, dan hati.

B. Makanan yang Tepat Sesuai Usia

a. Bayi usia 0-6 bulan


Gizi Seimbang untuk bayi usia 0-6 bulan cukup hanya dari ASI.ASI merupakan

makanan yang terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat gizi yang

dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan, sesuai dengan perkembangan sistem

pencernaannya, murah dan bersih. Oleh karena itu setiap bayi harus memperoleh

ASI Eksklusif yang berarti sampai usia 6 bulan hanya diberi ASI saja.

a. Gizi Seimbang untuk bayi dan anak usia 6-24 bulan

- Pada bayi dan anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin

meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada usia ini anak

berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar terhadap

infeksi dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus

terpenuhi dengan memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi.

- Agar mencapai Gizi Seimbang maka perlu ditambah dengan makanan pendamping

ASI (MP-ASI), sementara ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

- Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula

dalam bentuk lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih kemakanan keluarga

saat bayi mulai berusia 1tahun.

- Secara bertahap, variasi makanan untuk bayi usia 6-24 bulan semakin ditingkatkan,

bayi mulai diberikan sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani

dan nabati, serta makanan pokok. Contohnya:

Karbohidrat : bubur/nasi/kentang (tekstur

disesuaikan) ProteinHewani : telur/ayam/ikan/daging

ProteinNabati : tempe/tahu

Sayuran : wortel/bayam/kacang

hijau Lemaktambahan : minyak/margarin

Buah : pisang/apel/buahnaga,
b. Gizi Seimbang untuk anak usia 2-5 tahun
- Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada

masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya semakin meningkat.

- Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai

termasuk makanan jajanan. Oleh karena itu jumlah dan variasi makanan harus

mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau pengasuh anak. Berikan

makanan lain yang diterima anak tapi tetap memperhatikan gizi seimbangnya

(mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak).

Disamping itu anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga mudah terkena

penyakit infeksi dan cacingan, sehingga perilaku hidup bersih perlu dibiasakan untuk

mencegahnya.
Umur Macam Makanan Pemberian dalam Sehari
0-6 bulan ASI Sekehendak/setiap 2 jam
6-8 bulan ASI Sekehendak
Buah
1 kali
Bubur Saring
2-3 kali
8-10 bulan ASI/susu Sekehendak
Buah 1 kali
Bubur saring/tim 2-3 kali
10-12 bulan ASI/susu Sekehendak
Buah 1-2 kali
Bubur tim 3 kali
12-24 bulan ASI/susu Sekehendak
Buah 1-2 kali
Makanan seperti keluarga 3kali
(mudah dicerna, tanpa
pengawet, dan tidak pedas)
1kali
Selingan (biskuit,puding,
dll)
2-5 tahun Susu 2-3kali
1-2kali
Buah
3kali
Makanan seperti keluarga 1kali
Selingan

C. Porsi Makan yang Disarankan Berdasarkan Usia

6-23 bulan 6-9bulan


Porsi makan : 2-3 sendok
1 porsi (Piring) terdiri dari :
makan orang dewasa secra
- Makanan Pokok 35% :
Nasi/Kentang/Ubi/Jagung/singkokng bertahap sampai ½ mangkok
(1mangkok=250ml)
- Lauk Pauk 30%: Tekstur : dihaluskan dan
Daging/ayam/telur/ikan (perhatikan alergi anak bila disaring, tekstur lumat dan
ada) kental.

9-12 bulan
Porsi makan : ½ mangkok -
- Protein nabati 10% :
Kacangmerah/kacang 3/4 mangkok (1

hijau/tahu/tempe/buncis/kacang panjang mangkok=250ml)


Tekstur : dicincang atau
- Sayur-sayuran 12,5% : dicacah (tekstur sedikit kasar)

Bayam/sawi/wortel/labu/labusiam
12-23 bulan
Porsi makan : ¾ mangkok-1
- Buah-buahan 12,5%: mangkok (1 mangkok=250ml)
Pepaya/pisang/buah naga/alpukat Tekstur : seperti makanan
keluarga (rasa disesuaikan)

2-5 tahun 1 porsi (piring) Porsi makan : minimal 1


terdiri dari : mangkok (1 mangkok=250ml)
- Makanan pokok 35% : Tekstur : seperti makanan
Nasi/kentang/jagung/ubi/singkong keluarga dengan rasa
disesuaikan
- Lauk pauk 25% :
Ayam/daging/telur/ikan

- Protein nabati 10%:


Buncis/kacang merah/kacang hijau/kacang
panjang/tempe/tahu

- Sayur-sayuran 15% :
Sawi/bayam/brokoli/labusiam/kangkung/wortel//labu

- Buah-buahan 15% :
Pisang/pepaya/apel/jeruk/buah naga/semangka/dll

D. Anjuran untuk Balita yang Malas Makan:

1. Berikan makan secara pelan-pelan dan sabar

2. Bujuk anak untuk makan, tapi jangan memaksa

3. Jangan lelah mengenalkan makanan baru

4. Tunjukkan bahwa kita juga menyukai makanan tersebut

5. Tentukan jam makan yang teratur setiap hari

6. Jangan biasakan anak makan sambil berktivitas (nonton TV/HP, jalan,dll)


7. Batasi waktu makan anak (tidak lebih dari 30 menit) supaya anak mengenali rasa lapar

dan kenyang.

8. Berikan jeda waktu makan dengan minum susu

E. Pemenuhan Gizi pada Balita Gizi Kurang

1. Berikan makanan bervriasi dengan gizi seimbang

2. Tingkatkan frekuensi makan dan berikan makan yang mudah dicerna anak

3. Bila anak berusia <2 tahun tetap berikan ASI

4. Hindari makanan cepat saji

5. Kurangi penggunaan penyedap berlebih/makanan diawetkan

6. Pantau berat dan tinggi anak secara rutin

7. Bawa ke pelayanan kesehaatan bila anak berumur 1-3 tahun dengan berat<7kg.

8. Berikan anak makanan tambahan yang diberikan oleh puskesmas

F. Anjuran Untuk OrangTua

1. Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan

2. Berikan ASI selama 2 tahun

3. Pemberian susu formula hanya diindikasikan jika produksi ASI tidak ada atau tidak bisa

memenuhi gizi bayi (perlu konsultasi dengan ahli gizi atau dokter)

4. Berikan makanan tambahan sesuai umur bayi/balitaanda

5. Selalu jaga makanan/alat makan anak dalam keadaan bersih

6. Jangan berikan anak makanan yang terlalu berminyak, gula berlebih, garam

berlebih, dan mengandung pengawet & pewarna makanan.

7. Makanan yang sehat tidak perlu mahal, makanan sehat yang mengandung gizi

seimbang (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral)


8. Timbang berat badan dan ukur panjang/tinggi badan anak secara teratur.

9. Selalu mencuci tangan sebelum mengolah makanan dan saat sebelum makan.

G. Resep Bubur Nasi TempeSederhana

Bahan :

- Beras 40 gr (1/2gelas)

- Tempe 50 gr (2potong)

- Wortel 50 gr (1/2

gelas) CaraMembuat :

- Buatlah bubur, sebelum matang masukkan tempe dan wortel

- Aduk sesekali hingga matang, setelah itu haluskan dengan saringan (bisadiblender)

- Bubur tempe siap disajikan.


MATERI 2: PENYULUHAN MENCUCI TANGAN

A. Pengertian
Menurut Priyoto (2015) Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air atau cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan,
ataupun tujuan-tujuan lainnya. Mencuci tangan yang baik membutuhkan peralatan seperti
sabun, air mengalir yang bersih, dan handuk yang bersih.

B. Manfaat Mencuci Tangan


1. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
2. Mencegah penularan penyakit seperti diare,disentri, kolera, typhus, kecacingan,
Penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu burung, Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-
CoV)
3. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik

C. Waktu Pelaksanaan Cuci Tangan


Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun menurut Jody
(2016):
1. Sebelum dan sesudah makan.
Pastikan hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terkontaminasinya makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus
mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh kita.
2. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan.
Bukankah kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar, masalahnya
bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang menempel pada
tangan anda ketika mengolah bahan mentah.
3. Setelah buang air besar dan buang air kecil.
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah
menempel pada tangan anda, dan harus dibersihkan.
4. Setelah bersin atau batuk.
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau batuk, itu
artinya anda sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung.
Refleks kita pastinya menutup mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman
akan menempel pada tangan kita.
5. Setelah menyentuh binatang. Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan
kuman yang sangat besar, sehingga anda wajib mencuci tangan anda setelah
bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu tebal.
6. Setelah menyentuh sampah. Sampah sudah pasti merupakan sumber bakteri dan
kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci
tangan setelah menyentuh sampah.
7. 15 Sebelum menangani Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive
terhadap bakteri dan kuman. Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani
luka, maka kemungkinan terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi
semakin tinggi.

D. Langkah –Langkah Mencuci Tangan


Mencuci tangan harus dilakukan dengan tepat agar seluruh permukaan tangan terbasuh dan
benar-benar bersih. Keseluruhan proses mencuci tangan memerlukan waktu selama 60 detik
agar efektif. Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dengan memperhatikan
6 langkah menurut (kemenkes, 2020)

1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. Saat kita berkeringat, keringat bisa
berkumpul di telapak tangan. Jika dibiarkan, kuman yang menempel bisa terus
berkembang biak. Telapak tangan juga bagian utama yang bersentuhan dengan
permukaan benda dan sumber kotoran.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
Punggung tangan juga berpotensi menyimpan kuman dan kotoran. Kita usap dan
gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan. Sebaliknya, punggung
tangan kanan dibersihkan dengan cara diusap dan digosok menggunakan telapak tangan
kiri.
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.Kedua telapak tangan dirapatkan, lalu saling
kaitkan jari. Kemudian saling gosok sela-sela jari tersebut.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
Langkah ini memastikan bagian punggung jari juga ikut dibersihkan dan terkena busa
sabun secara maksimal. Letakkan punggung jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri
dengan posisi saling mengunci. Selanjutnya, putar-putarkan punggung jari tersebut di
atas telapak tangan. Lakukan bergantian untuk tangan sebaliknya.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian. Langkah ini untuk memastikan
kuman dan kotoran di sekeliling jempol ikut terbilas. Sela-sela jempol adalah bagian
yang paling sering bersentuhan dengan benda, sehingga harus ikut dibersihkan. Caranya
dengan menggenggam jempol kiri menggunakan telapak tangan kanan. Gosok memutar
beberapa kali, lalu lakukan untuk tangan sebaliknya. Lakukan bergantian untuk
tangan sebaliknya.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Caranya dengan kuncupkan jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri, lalu putar selama
beberapa kali. Lakukan bergantian untuk tangan sebaliknya.

Bilas dengan air bersih dan keringkan. Setelah semua langkah cuci tangan selesai dilakukan dan

seluruh bagian tangan sudah digosok bersih, saatnya membilas kembali sisa sabun dengan air

mengalir. Bilas tangan hingga 9aka da busa sabun cuci tangan yang tersisa. Lalu, keringkan tangan dengan

kain bersih atau tisu kering. Agar higienitas tangan tetap terjaga, matikan keran dengan siku tangan atau

kain bersih agar kuman yang menempel di keran tidak mencemari tangan yang sudah bersih.Cuci

tangan akan semakin efektif jika kuku berada dalam kondisi pendek dan rajin dipotong.
DAFTAR PUSTAKA

Priyoto. (2015). Perubahan dalam perilaku kesehatan konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu Jody M Tampara . (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan mencuci
tangan dengan kejadian diare pada siswa SDN Peta Kabupaten
Kepulauan Sangihe.
Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Flyer: 6 Langkah Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS). Citing Internet sources URL http://promkes.kemkes.go.id/flyer-6-langkah-
cuci-tangan-pakai-sabun-ctps.html. diaksses pada tanggal 15 Juni 2021
https://promkes.kemkes.go.id/media-promkes-ctps-2018-leaflet-ctps diakses pada tanggal 15 Juni
2021
Kemenkes RI. (2014, Juli 24). PMK No. 41 ttg Pedoman Gizi Seimbang. Retrieved from Pedoman
Gizi Seimbang :
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman
%20Gizi%20Seimbang.pdf
Putra, D. (2017). Keperawatan Anak & Tumbuh Kembang . Yogyakarta: Nuha Medika.
Kemenkes RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta :
KemenkesRI

Anda mungkin juga menyukai