Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Satuan acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah kebidanan komunitas

Dosen Pengampu:
Gustina,M.keb

Disusun Oleh:
Mega Putri Anur 202041018

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS) DI Madrasah Diniyyah Awaliyah

Pokok Pembahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Sub Pokok Bahasan : Meningkatkan Pengetahuan tentang PHBS
Sasaran : Anak Madrasah Diniyyah Awaliyah
Waktu : 60 Menit
Tempat : Madrasah Desa Muntialo
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 20 Februari 2023
Jam Pelaksanaan : 14.00 WIB

I. PENDAHULUAN
Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan
dapat dipelajari. Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap
rangsangan terhadap suatu penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga
tersebut dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes, 2011).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil
optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014
menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih merokok di
dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih
tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%). Selanjutnya 77,3% penduduk usia 15
tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik, dengan katagori (82%) kurang
bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik (Badan Pusat Statistik,
2015).
World Health Organization (WHO) tahun 2017 menyatakan, seacara
global, timbulnya angka terjadinya penyakit salah satunya diare hampir 6 juta kasus
anak yang mengakibatkan kematian pada anak tahun 2015 (Lamberti, 2017). Di
sebabkan oleh kuman yang masuk kedalam mulut dengan kondisi belum cuci
tangan ketika sedang mau makan, air dan tangan yang kotor buruknya kebersihan
lingkungan, serta makanan dan minuman yang kurang sehat sebagai konsumsi anak
ketika menikmati istirahat siang mengakibatkan 88 % kematian anak di seluruh
dunia. Hasil rekapitulasi Kejadian Luar Biasa (KLB) diare tahun 2017 tercatat 1725
anak yang menderita diare dan 34 anak tercatat meninggal dunia, dan case fatality
rate (CFR) diare saat KLB tercatat 1,97% mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2016 (Depkes RI, 2017).
Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan, penduduk umur > 10 tahun
menerapkan cuci tangan yang sesuai di Indonesia dengan rata - rata presentase 49,8
% dan berperilaku BAB dengan benar dari hasil kajian perhitungan rata – rata
88,2%, menyikat gigi setiap hari dengan hasil riset rata - rata 94,7%. Dari hasil
penjabaran pada tiap daerah provinsi yang ada di Indonesia mempunyai angka
prevalensi dengan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat berbeda – beda
(Kemenkes, 2018).
Data Global School Health Survey (GSHS) tahun 2015, mengungkapkan
anak usia sekolah >10 tahun aktivitas fisik punya kenangan merokok, 11,6 %
perokok, 4,4% pernah minum alkohol, angka kejadian tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan sesorang yang berdampak buruk pada PHBS. (Kemenkes,
2017). Dari hasil data rekapitulasi Riskesdas tahun 2018, usia anak > 10 Indonesia
dimasa sekarang sikap perilaku hidup bersih dan sehat menurun, banyak anak
bangsa Indonesia yang tercatat merokok aktif sebesar 28,8 %, mengkonsumsi
minuman beralkohol tercatat 13,2 %, jarang mengkonsumsi buah dan sayur
sebanyak 95,5%, aktivitas fisik yang kurang akibat kecanduan gadget sebesar
33,5% (Riskesdas, 2018). Riskesdas tahun 2013 menyatakan, angka kebersihan diri
yang terjadi pada anak mengalami permasalahan pada gigi sebanyak 86%, belum
tahu caranya potong kuku sebanyak 53%, belum mengerti caranya menggosok gigi
sebanyak 42% dan tidak melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
sebanyak 8%. (Kemenkes, 2013).
Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riset kesehatan dasar tahun 2013
yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan
bahwa selama 12 bulan terakhir (potential demand) penduduk Indonesia masih
banyak yang mengalami masalah Kesehatan gigi dan masih cukup banyak yang
belum mendapatkan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Data tersebut yaitu
sebanyak 25,9% dari 1.027.763 responden menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Adapun 68,9% tidak mendapatkan
perawatan dan pengobatan gigi dan hanya 31,1% yang mendapatkan perawatan dan
pengobatan dari tenaga medis gigi. Data tersebut didapatkan melalui metode
wawancara serta pemeriksaan gigi dan mulut secara langsung (Kemenkes, 2013).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Jambi tahun 2014 menunjukkan bahwa
jumlah Rumah Tangga yang berprilaku hidup bersih dan sehat masih kurang dari
50%.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa masih
rendahnya pengetahuan dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Oleh karena itu, tujuan penyuluhan PHBS ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan menerapkan hidup bersih dan sehat pribadi dan keluarga.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anak- anak Madrasah Desa
Muntialo mampu mengetahui mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) seperti menggosok gigi dan mencuci tangan dengan baik dan benar
serta mampu menerapkannya pada diri sendiri maupun kepada anggota
keluarga lainya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit anak- anak mampu :
1. Mengetahui cara menggosok gigi yang benar
2. Mengetahui cara mencuci tangan dengan benar
3. Mengetahui pentingnya sarapan sehat bagi anak- anak.

III. MATERI PENYULUHAN


A. Pengerian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
B. Cara menggosok gigi
C. Cara mencuci tangan
D. Pentingnya sarapan pagi

IV. METODE PENYULUHAN


Ceramah dan diskusi.

V. MEDIA
Leaflet.

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


Tabel 1. Susunan Acara
Tahap Kegiatan Metode Media Waktu
Pembukaan: 1. Menjawab Ceramah - 5 Menit
1. Salam salam
pembukaan 2. Menyimak
2. Tujuan 3. Mendengarkan
3. Kontrak waktu
4. Evaluasi dan
validasi
Isi: 1. Menyimak Ceramah Leaflet 30 menit
1. Menjelaskan 2. Diskusi
pengertian
PHBS
2. Menjelaskan
cara
menggosok gigi
3. Menjelaskan
cara mencuci
tangan
4. Menjelaskan
tentang sarapan
sehat
Evaluasi  Memberikan Diskusi - 15 menit
Peserta penyuluhan pertanyaan
dapat: kepada anak-
1. Menjelaskan anak
pengertian  Menutup
PHBS pertemuan dan
2. Menjelaskan mengucapkan
Tahap Kegiatan Metode Media Waktu
cara salam
menggosok gigi
3. Menjelaskan
cara mencuci
tangan
4. Menjelaskan
tentang sarapan
sehat
Penutup: Anak- anak Ceramah - 10 menit
1. Evaluasi menjawab salam
2. Menyimpulkan dan terima kasih
3. Salam penutup

Desa Muntialo , 20 Februari 2023

Mengetahui
Pembimbing Lapangan Dosen pembimbing lapangan Pembimbing Akademik

( ) ( ) ( )

VII. EVALUASI
A. Evaluasi Struktur
1. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan
2. Kesiapan materi penyaji
3. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
B. Evaluasi Proses
1. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan.
2. Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
3. Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
C. Mahasiswa
1. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
D. Evaluasi Hasil
1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Adanya tambahan pengetahuan tentang PHBS yang diterima oleh audiens
dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah.
E. Prosedur: Tanya jawab
F. Waktu: 5 menit
G. Bentul soal: Lisan
H. Jumlah soal : 4 soal
Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan PHBS?
Jawab: Yang dimaksud dengan PHBS adalah sekumpulan perilaku yang
dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga
tersebut dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
2. Ada berapa langkah dalam menggosok gigi yang baik dan benar?
Jawab: 7 langkah.
3. Ada berapa langkah dalam mencuci tangan yang baik dan benar?
Jawab: 6 langkah.
4. Apa manfaat dari sarapan pagi?
Jawab: Manfaat dari sarapan pagi adalah dapat meningkatkan stamina kerja
serta meningkatkan konsentrasi belajar.

VIII. PERORGANISASIAN KELOMPOK


Pembawa acara (Moderator) : Mega Putri Anur
Pemaparan Materi : Mega Putri Anur
Notulen : Sabella sutriana
DAFTAR PUSTAKA

Anhusadar, La Ode. 2021. “Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak Usia Dini Di Tengah Pandemi
Covid 19 Abstrak.” 5(1):463–75. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.555.
[Depkes] Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011.
[Depkes] Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2018.
Lamberti, L.M, Walker, C.L.F, Noiman. A, Breastfeeding and the risk for diarrhea
morbidity and mortality. BMC Public Health; 2017.
Lina, H. P. (2017). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa di SDN 42 Korong
Gadang Kecamatan Kuranji Padang. Jurnal Promkes, 4(1), 92-103.
[Riskesdas] Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia Tahun 2018.
Rosidin, U., & Shalahuddin, I. 2018. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang
PHBS Rumah Tangga Di RW 04 Desa Jaya Raga Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 18(1), 89- 97.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Materi Penyuluhan

A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga
tersebut dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes, 2011).

B. Jenis- jenis PHBS


Di dalam jenis-jenis phbs ada beberapa hal yang diajarkan kepada anak
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak baik di lingkungan
rumah maupun di sekolah seperti :
1. Melakukan kegiatan cuci tangan mengunakan air yang mengalir dan tak
lupa menggunakan sabun untuk membersihkan tangan dari virus,kuman
dan bakteri.
2. Tidak sembarang mengkonsumsi jajanan disekolah dan mengutamakan
memakan atau membeli jajan yang sehat atau membawa bekal dari rumah.
3. Selalu memakai jamban atau toilet yang bersih dan sehat
4. Rutin melakukan olahraga baik dirumah maupun disekolah atau
beraktivitas di bawah sinar matahari.
5. Memakai masker
6. Menjaga jarak dan menerapkan protokol Kesehatan

C. Indikator PHBS Di Sekolah


a. Sering melakukan mencuci tangan menggunakan air dan memakai sabun
baik sebelum beraktifitas maupun sesudah beraktifitas.
b. Memperhatikan saat ingin Mengkonsumsi jajanan, dan pilih jajanan sehat
yang ada dikantin sekolah atau membawa bekal dari rumah.
c. Tidak lupa Menggunakan fasilitas jamban bersih dan sehat
d. Rutin Melaksanakan olahraga secara teratur atau beraktivitas di bawah
sinar matahari
e. Memakai masker
f. Menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan (Lina, 2017 dan
Anhusadar, 2021).

D. Indikator PHBS dan Gaya Hidup Sehat


Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator
PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat sebagai berikut (Kemenkes RI, 2014):
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
Adalah pertolongan Kesehatan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh
tenaga Kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2) Memberikan ASI Eksklusif
Bayi usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan makanan
tambahan atau minuman lain.
3) Menimbang bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita diakukan setiap bulan dimulai dari
umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu.
4) Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari- hari
seperti untuk minum, memasak, mandi, berkumur, mencuci alat- alat dapur
dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Menggunakan air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit.
6) Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat:
a) Tidak mencemari sumber air minum
b) Tidak berbau. Kotoran tidak dijamah oleh serangga dan tikus
c) Tidak mencemari tanah disekitarnya
d) Mudah dibersihkan dan aman digunakan
e) Dilengkapi dinding dan atap pelindung
f) Penerangan dan fentilasi cukup
g) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
h) Tersedia air, sabun dan alat pembersih
7) Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala dan tidak terdapat jentik nyamuk.
Tindakan memberantas jentik nyamuk sebagai berikut:
a) Dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M +
(menguras, menutup, mengubur, + menghindari gigitan nyamuk)
b) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan untuk
memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai
penyakit seperti demam berdarah dengue, malaria, filariasis (kaki
gajah) di tempat-tempat perkembangannya.
Tiga indikator gaya hidup sehat sebagai berikut:
1) Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaiknya setiap hari. Makan buah dan sayur
setiap hari sangat penting, karena mengandung vitamin dan mineral
yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dan
mengandung serat yang tinggi.
2) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan Kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
3) Tidak merokok di dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Dalam 1 batang rokok yang dihisap akan mengelurakan sekitar
4.000 bahan kimia, diantaranya yang paling berbahaya adalah
nikotin, tar, dan karbonmonoksida (CO).

E. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS menurut (Kemenkes RI, 2011) :
1) Manfaat PHBS bagi Anak Sekolah :
a. Terciptalah perilaku hidup yang bersih dan sehat pada siswa baik
disekolah maupun dirumah agar telindungi dan terhindar dari berbagai
penyakit baik virus, maupun bakteri.
b. Dengan lingkungan yang bersih membuat siswa semakin bersemangat
dalam belajar dikarenakan merasa nyaman dalam lingkungan yang
bersih.
c. Selain itu citra sekolah pun semakin meningkat dan bisa mengikuti
berbagai perlombaan kebersihan antar sekolah.
d. Dan sekolah bisa dijadikan sebagai percontohan dalam hal kebersih
dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa,guru dan
seluruh jajaran yang ada di sekolah.
2) Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
a) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
b) Anak tumbuh sehat dan cerdas
c) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk
Kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
Pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan keluarga.
3) Manfaat PHBS bagi masyarakat
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat
b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah- masalaha
Kesehatan
c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan Kesehatan yang ada
d) Masyarakan mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan
Kesehatan, tabungan bersalin (Tabulin), kelompok pemakai air, dll.

F. Kebersihan Gigi dan Mulut


Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa
di dalam mulut seseorang bebas dari kotoran seperti debris, plak dan kalkulus.
Kebersihan gigi dan mulut apabila terabaikan akan terbentuk plak pada gigi geligi
dan meluas ke seluruh permukaan gigi. Kondisi mulut yang basah, gelap dan
lembab sangat mendukung pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri yang
membentuk plak. Menyikat gigi adalah rutinitas yang penting dalam menjaga dan
memelihara kesehatan gigi dari bakteri dan sisa makanan yang melekat dengan
menggunakan sikat gigi. Menyikat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan
untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat.
Cara menyikat gigi yang baik adalah sebagai berikut:
a. Siapkan sikat gigi yang kering dan pasta yang mengandung fluor
b. Kumur-kumurlah dengan air sebelum menyikat gigi
c. Menyikat gigi bagian depan rahang atas dan rahang bawah dengan
Gerakan naik turun (ke atas dab ke bawah) minimal delapan kali Gerakan
d. Menyikat gigi pada bagian pengunyahan gigi atas dan bawah dengan
Gerakan maju mundur. Menyikat gigi minimal delapan kali gerakan untuk
setiap permukaan gigi
e. Menyikat gigi pada permukaan gigi depan rahang bawah yang menghadap
ke lidah dengan gerakan dari gusi ke arah tumbuhnya gigi
f. Menyikat gigi pada permukaan gigi belakang rahang bawah yang
menghadap ke lidah dengan gerakan dari gusi ke arah tumbuhnya gigi
g. Menyikat gigi pada permukaan depan rahang atas menghadap kelangit-
langit dengan gerakan dari gusi ke arah tumbuhnya gigi
h. Menyikat gigi pada permukaan belakang rahang atas menghadap
kelangitlangit dengan gerakan dari gusi ke arah tumbuhnya gigi
i. Menyikat permukaan gigi yang menghadap ke pipi dengan gerakan naik
turun sedikit memutar
j. Setelah permukaan selesai disikat, berkumur-kumur satu kali saja agar sisa
flour masih ada pada gigi
k. Sikat gigi dibersihkan di bawah air mengalir dan disimpan dengan posisi
kepala sikat berada di atas
Frekuensi penyikatan gigi sebaiknya tiga kali sehari, setiap kali sesudah
makan, dan sebelum tidur, minimal dalam praktiknya hal tersebut tidak selalu
dapat dilakukan, terutama pada siang hari ketika seseorang berada di kantor,
sekolah, atau di tempat lain.

G. Kebersihan Tangan
Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan
dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan
air dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga
mengungkapkan bahwa cuci tangan adalah satu satunya prosedur terpenting dalam
pengendalian infeksi nosokomial. Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu
prosedur/tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang
mengalir atau hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol).
Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan
benar dapat mencegah berjangkitnya beberapa penyakit. Mencuci tangan dapat
mengurangi risiko penularan berbagai penyakit termasuk flu burung, cacingan,
influenza, hepatitis A, dan diare terutama pada bayi dan balita. Anak yang
mencuci tangan tanpa menggunakan sabun berisiko 30 kali lebih besar terkena
penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau
jarang mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan berisiko mengalami
penyakit tipoid empat kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan
menggunakan sabun. Selain itu, manfaat positif lain dari mencuci tangan adalah
tangan menjadi bersih dan wangi (Kemenkes, 2016).
Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan cairan
berbasis alkohol, dilakukan sesuai lima waktu. Peralatan yang dibutuhkan untuk
mencuci tangan hand-rub hanya cairan berbasis alkohol sebanyak 2-3 ml.
Prosedur cuci tangan hand-rub sebagai berikut (WHO, 2009):
Gambar 1. Cara mencuci tangan

1.
Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan
2. Cairan berbasis alkohol ke telapak tangan 2-3 ml.
3. Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan hand sanitizer dengan kedua
telapak tangan.
4. Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
5. Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
6. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
7. Membersihkan ibu jari secara bergantian.
8. Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan telapak
tangan secara bergantian. Lakukan semua prosedur diatas selama 20-30 detik.
H. Sarapan Pagi
Sarapan pagi adalah suatu kegiatan yang penting sebelum melakukan
aktivitas fisik pada hari itu. Sarapan sehat seyogyanya mengandung unsur empat
sehat lima sempurna. Ini berarti kita benar-benar telah mempersiapkan diri untuk
menghadapi segala aktivitas dengan amunisi yang lengkap. Asupan makanan
minuman merupakan bagian penting untuk tercapainya kesehatan yang prima.
Namun demikian, sekedar makan dan minum saja tidaklah cukup. Adapun 10
pesan gizi seimbang (PGS) yang dianjurkan :
1) Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan,
2) Banyak makan sayuran dan cukup buahbuahan,
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi,
4) Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok,
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak,
6) Biasakan sarapan,
7) Minum air yang cukup dan aman,
8) Biasakan membaca label pada kemasan pangan,
9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir,
10) Lakukan aktivitas yang cukup dan pertahankan berat badan normal.
Pada pesan gizi seimbang (PGS) no 6 yaitu biasakan sarapan, dimana
sarapan pagi sangat penting dilakukan karena setelah semalaman beristirahat dan
tidak mengonsumsi makanan, maka kadar gula dalam tubuh turun. Gula dalam
tubuh adalah sumber energi. Dengan sarapan pagi, maka tubuh mendapatkan
asupan gula dan digunakan untuk energi beraktivitas.
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari,
waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi.
Sarapan dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan,
sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat
tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah. Selain itu,
mengonsumsi protein dan kadar serat yang tinggi juga dapat membuat seseorang
tetap merasa kenyang hingga waktu makan siang. Sarapan pagi yang baik harus
banyak mengandung karbohidrat karena akan merangsang glukosa dan mikro
nutrient dalam otak yang dapat menghasilkan energi, selain itu dapat berlangsung
memacu otak agar membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan
penyerapan pelajaran.
Energi dari sarapan untuk anak-anak dianjurkan berkisar 20-25% yaitu
370-462,5 kalori dihitung berdasarkan AKG 2013 pada kelompok umur 7-9 tahun
pada anak laki-laki dan perempuan. Berdasarkan AKG 2013 pada kelompok umur
10-12 tahun energi yang dibutuhkan pada anak laki-laki yaitu 420-525.
Berdasarkan AKG 2013 pada kelompok umur 10-12 tahun energi yang
dibutuhkan pada anak perempuan yaitu 400-500.
Sarapan pagi sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang
dewasa,sarapan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya
tahan tubuh saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak
sekolah, sarapan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan
penyerapan pelajaran sehingga prestasi belajar lebih baik. Ada 2 manfaat yang
diperoleh kalau seseorang melakukan sarapan pagi, antara lain :
1. Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin
normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga
berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.
2. Pada dasarnya sarapan pagi akan memberikan kontribusi penting akan
beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin
dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya
proses fisiologis dalam tubuh. Sarapan pagi termasuk dalam Pedoman
Umum Gizi Seimbang dalam pesan kedelapan. Makan pagi dengan
makanan yang beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan produktifitas dalam
bekerja. Pada anak-anak, makan pagi akan memudahkan konsentrasi
belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih ditingkatkan.
Lampiran 2. Leaflet Sarapan Pagi
Lampiran 3.Absensi

Lampiran 4. Dolumentasi

Anda mungkin juga menyukai