DOSEN PEMBIMBING
Syiska Atik Maryanti, S.SiT.,M.Keb
Oleh :
Yunifa Anwar
NIM. P17312215119
Waktu : 15 Menit
A. Latar Belakang
Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita.
Remaja juga merupakan kelompok masyarakat yang paling sering memiliki
masalah mulai dari masalah sosial, perilaku hingga kesehatan reproduksi
(BKKBN, 2006) menurut (Ilmiawati & Kuntoro, 2017). Menurut (Herdalena,
2003) dalam (Ilmiawati & Kuntoro, 2017) Keputihan adalah salah satu
masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya yang sering dikeluhkan oleh
wanita. Masalah keputihan yang terjadi pada remaja perlu mendapatkan
perhatian khusus. Jika keputihan pada saat remaja dibiarkan maka akan
menimbulkan penyakit yang serius. Keputihan adalah sesuatu hal yang wajar.
Keputihan merupakan terjadi menjelang saat menstruasi. Keputihan masih
dalam batas normal selama berwarna bening atau jernih, selama tidak berbau,
tidak terasa gatal dan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bila cairan berubah
menjadi warna kekuningan, berbau dan disertai gatal maka telah menjadi
keputihan yang tidak normal (Oriza & Yulianty, 2018). Penyebab utama
keputihan patologis ialah infeksi (jamur, kuman, parasit dan virus). Keputihan
patologis dapat juga disebabkan karena kurangnya perawatan remaja putri
terhadap alat genetalia seperti mencuci vagina dengan air yang tergenang di
ember, menggunakan pembilas secara berlebihan, memakai celana dengan
bahan yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, dan tak
sering mengganti pembalut saat menstruasi (Aulia, 2012) dalam (Ilmiawati &
Kuntoro, 2017).
Sehingga upaya yang dilakukan remaja adalah menerapkan pola hidup
bersih dan sehat (PHBS). Menjaga kesehatan organ reproduksi berawal dari
menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan vagina yang bertujuan agar
vagina tetap bersih, normal, sehat dan terhindar dari kemungkinan muncul
adanya penyakit termasuk keputihan. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
perawatan pribadi terhadap vagina adalah: membersihkan vagina dengan cara
membasuh bagian antara bibir vagina secara hati – hati dan perlahan, cara
membasuh vagina yang benar dari arah depan ke belakang, hindari
penggunaan pengharum dan sabun antiseptic secara terus menerus, karena
dapat merusak keseimbangan fl ora normal dalam vagina, gantilah celana
dalam 2 sampai 3 kali sehari dan menggunakan celana dalam yang bersih serta
terbuat dari bahan katun. Mencuci tangan sebelum menyentuh vagina, jangan
menggunakan handuk milik orang lain yang digunakan untuk mengeringkan
vagina, cukurlah rambut vagina setidaknya 7 hari sekali dan maksimal 40 hari
sekali untuk mengurangi kelembapan di dalam vagina, pada saat haid gunakan
pembalut yang nyaman, dan berbahan lembut, apabila menggunakan closet
umum siramlah terlebih dahulu tempat dudukan closet dan keringkan
menggunakan tisu toilet (Wulandari, 2011) dalam (Ilmiawati & Kuntoro,
2017).
PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
menjadi penting untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah
serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang
mungkin muncul. Selain itu, dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS
diharapkan masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup. Dalam implementasinya, kebermanfaatan
PHBS ini dapat diterapkan di berbagai area, seperti sekolah, tempat kerja,
rumah tangga, dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Mengetahui Pola Hidup Bersih pada Remaja?
C. Prioritas Masalah
Remaja yang kurang pengetahuan tentang pola hidup bersih terutama personal
hygiene.
G. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
H. Media
Poster
I. Proses Pelaksanaan
Kegiatan/
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
Waktu
Pembukaan 1. Menyapa dan menyambut 1. Peserta menjawab
(2 menit) peserta dengan ramah salam dengan ramah.
serta memberi salam dan 2. Peserta menyepakati
memperkenalkan diri. kontrak waktu yang
2. Kontrak waktu dengan digunakan
peserta. penyuluhan.
3. Menggali informasi 3. Peserta memberi
peserta tentang Remaja. umpan balik.
J. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Konsultasi dengan pembimbing PK
b. Kontrak waktu dengan peserta
2) Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah Remaja (Sekolah
Menengah Pertama)
b. Peserta berpasrtisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Evaluasi Hasil
Peserta dapat mengerti dan memahami tentang Perilaku Hidup Bersih pada
remaja.
K. Referensi / Sumber
Ilmiawati, H., & Kuntoro, K. (2017). Pengetahuan Personal Hygiene Remaja Putri
pada Kasus Keputihan. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 5(1), 43.
https://doi.org/10.20473/jbk.v5i1.2016.43-51
Oriza, N., & Yulianty, R. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Darussalam Medan. Jurnal Bidan
Komunitas, 1(3), 142. https://doi.org/10.33085/jbk.v1i3.3954
Djuanda, Adhi. (2015). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
1. Mandi
Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih
dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk
menjaga kebersihan kulit, mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal,
menghilangkan bau badan, serta menghilangkan kuman dan virus.
2. Mencuci rambut
Perilaku mencuci rambut dilakukan 2x seminggu menggunakan
shampo dan air bersih, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit
kepala dari kotoran dan memberikan rasa segar.
3. Membersihkan hidung
Perilaku membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap
kali mandi guna membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan udara
untuk bernafas. Namun demikian, saat situasi berjangkitnya virus korona,
sebaiknya tidak sembarangan menyentuh atau membersihkan hidung,
mata, mulut dan menyentuh muka dengan tangan yang tidak yakin bersih.
Hal-hal tersebut akan mempermudah masuknya virus ke dalam tubuh.
Tutuplah mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin.
4. Membersihkan telinga
Sama halnya dengan hidung, telinga juga harus di bersihkan saat
mandi. Bersihkan bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari
mengorek telinga terutama dengan mengunakan benda-benda yang tidak
aman dan tajam seperti penjepet rambut. Jika ada kotoran yang mengeras,
minta banduan dokter untuk membersihkannya. Batasi penggunaan
headset untuk mendengar musik. Berilah waktu telinga Anda untuk
beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat mendengarkan musik
melalui headset. Artinya, batas volume musik Anda adalah tidak lebih dari
60 persen dan Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 menit sehari.
5. Gosok gigi
Perilaku menggosok gigi dilakukan minimal 2 x sehari dengan
memakai pasta gigi/odol yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur
malam. Gosok gigi bertujuan untu menjaga kebersihan gigi dan mulut,
mencegah kerusakan pada gusi dan gigi, dan mencegah bau mulut tidak
sedap.
6. Kesehatan mata
Perilaku membersihkan mata adalah salah satu upaya menjaga
kesehatan mata. Salah satu cara menjaga kesehatan mata adalah
memperhatikan intensitas cahaya pada saat membaca. Intensitas cahaya
harus cukup terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30
cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/bergoyang.
7. Mencuci tangan pakai sabun
Waktu penting yang wajib untuk mencuci tangan pakai sabun :
Sebelum makan.
Setelah BAK/BAB.
Setelah bermain.
Sebelum ibu menyusui.
Sebelum menyiapkan makanan.
Sebelum menyuapi makanan.
Kapanpun setelah memegang suatu benda yang tidak diyakini
kebersihannya.
8. Memotong kuku
Perilaku memotong dan membersihkan kuku dilakukan minimal 1x
seminggu dengan tujuan untuk mencegah penyakit yang dapat ditularkan
melalui sisa kotoran yang terselip pada kuku dan jari jemari tangan.
Mencegah luka akibat garukan kuku. Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh
mengorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor, tidak memasukkan
jari ke mulut atau menggigiti kuku.
9. Menggunakan alas kaki
Penggunaan alas kaki perlu dilakukan agar kaki tidak terluka atau
tertusuk benda tajam, mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan
akibat menginjak kotoran.
10. Kebersihan pakaian
Pakaian harus selalu bersih dan diganti setiap hari. Hal ini
bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan pakaian
basah atau kotor. Pada saat banyak virus korona begini, pakaian yang
sudah digunakan dari luar sebaiknya langsung dicuci.