Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PADA WARGA DENGAN TOPIK

PROTOKOL KESEHATAN, MANAJEMEN STRESS UNTUK


MENINGKATKAN IMUNITAS DIMASA PANDEMI, DAN STIGMA
MASYARAKAT TERHADAP FASILITAS KESEHATAN
DI PEDUKUHAN PANGGANG 1 KAPANEWON PANGGANG
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
PROVINSI DIY

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Komunitas


Dosen Pembimbing : Induniasih, S.Kp., M.Kes. dan Ns. Sutejo, M.Kep., S.Kep.J

Disusun Oleh

Kelompok 1 :
Bayu Adi Nugroho (P07120521054) Mira Luthfiana (P07120521057)
Dian Novita (P07120521058) Niryolandani H (P07120521025)
Ervieta Adistya H (P07120521053) Rizky Sismonika P (P07120521031)
Emy Indrayati (P07120521008) Sukmawati Kusuma (P07120521018)
Lilis Meliana P (P07120521015)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2022
A. Pengkajian Kebutuhan Belajar
1. Predisposing
a. Karakteristik Klien
Nama Kelompok : Warga Dusun Panggang 1
Alamat : Padukuhan Panggang 1 Kapanewon Panggang
Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat :
Jarak puskesmas dengan padukuhan Panggang kurang lebih 2 km dan
bisa ditempuh menggunakan motor maupun mobil.
Distribusi kelompok berdasarkan kelompok usia : Semua warga Dusun
Panggang 1
Distribusi kelompok berdasarkan pendidikan : Semua warga Dusun
Panggang 1
Distribusi kelompok berdasarkan agama : Semua warga Dusun
Panggang 1
Riwayat Kesehatan :
Secara umum kebiasaan yang dilakukan warga Dusun Panggang 1
belum menerapkan Protokol Kesehatan dengan baik, masih banyak
warga yang berkerumun tidak menggunakan masker dan belum
mengetahui cara cuci tangan dengan benar.
b. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Semua warga Dusun Panggang 1 compos metis
c. Kesiapan Klien Untuk belajar
a. Emosi
Peserta penyuluhan mengatakan ingin merubah kebiasaan
buruk mengenai protocol kesehatan.
b. Komunikasi
Tidak ada gangguan saat berkomunikasi dan selalu komunikasi
baik dengan peserta penyuluhan.
d. Motivasi
Warga mendapatkan motivasi dari dirinya sendiri mengenai protokol
keehatan. Peserta mengatakan ingin mengubah kebiasaan buruknya
agar terhindar dari covid-19.
e. Kemampuan Membaca
Peserta penyuluhan mayoritas mampu membaca dan menulis karena
tidak semua yang mengikuti acara masuk kategori lansia. Selain itu,
peserta penyuluhan biasa berkomunikasi dengan bahasa Jawa.
2. Enabling
a. Sarana dan prasarana
1) Jarak antara rumah dan Masjid terdekat yaitu cukup dekat yaitu
2 - 3km dengan waktu tempuh sekitar 7 menit.
2) Transportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor
b. Sumber daya manusia
Penyuluh adalah mahasiswa profesi ners keperawatan dan sudah
memiliki pengalaman dalam memberikan pendidikan kesehatan
tentang Protokol Kesehatan dan Manajemen Stres di masa Pandemi
3. Reinforcing
a. Penyuluh adalah seorang yang ramah, sabar dan penuh perhatian
sehingga peserta penyuluhan senang dan nyaman berdiskusi dengan
penyuluh.
b. Pihak masyarakat mendukung peserta penyuluhan untuk mengikuti
penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang Protokol
Kesehatan dan Manajemen Stres di masa Pandemi
B. Analisa Data
DATA MASALAH PENYEBAB
DO : Manajemen Kesehatan Kurang Terpapar
- Berdasarkan hasil Tidak Efektif tentang Informasi (Hal 256
pengamatan bahwa Protokol Kesehatan dan D.0116 SDKI 2017)
beberapa warga di dusun Manajemen Stress untuk
Panggang 1 belum Meningkatkan Imunitas di
memakai masker. Masa Pandemi (Hal 256
- Berdasarkan hasil D.0116 SDKI 2017)
pengkajian penyakit di
masyarakat dalam 1 tahun
terakhir didapatkan data
sejumlah 5 orang (13,88%)
yang terinfeksi Covid-19.
- Berdasarkan hasil
pengamatan terdapat
beberapa warga yang belum
melakukan 6 langkah cuci
tangan dengan benar.
-
DS :
- Berdasarkan hasil
wawancara beberapa warga
mengatakan tidak mau
memeriksakan kondisinya
di puskesmas dikarenakan
khawatir jika di Covid kan.
- Berdasarkan hasil
wawancara dengan ketua
RT dusun Panggang 1
mengatakan bahwa warga
dusun Panggang 1 sebagian
besar belum memakai
masker.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif tentang Protokol Kesehatan dan
Manajemen Stress untuk Meningkatkan Imunitas di Masa Pandemi
berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi ditandai dengan
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa beberapa warga di dusun Panggang 1
belum memakai masker, Pengkajian penyakit di masyarakat dalam 1 tahun
terakhir didapatkan data sejumlah 5 orang (13,88%) yang terinfeksi Covid-
19, Terdapat beberapa warga yang belum melakukan 6 langkah cuci tangan
dengan benar, Beberapa warga mengatakan tidak mau memeriksakan
kondisinya di puskesmas dikarenakan khawatir jika di Covid kan dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT dusun Panggang 1
mengatakan bahwa warga dusun Panggang 1 sebagian besar belum
memakai masker.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PADA WARGA DENGAN TOPIK
PROTOKOL KESEHATAN, MANAJEMEN STRESS UNTUK
MENINGKATKAN IMUNITAS DIMASA PANDEMI, DAN STIGMA
MASYARAKAT TERHADAP FASILITAS KESEHATAN
DI PEDUKUHAN PANGGANG 1 KAPANEWON PANGGANG
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
PROVINSI DIY
A. Pokok bahasan : Protokol Kesehatan , Manajemen Stress , dan Stigma
Masyarakat terhadap Fasilitas Kesehatan
A. Sub pokok bahasan : Cara Cuci tangan dengan benar dan
Manajemen Stress untuk Meningkatkan Imunitas dimasa Pandemi
B. Sasaran
1. Program : Warga di Dusun Panggang 1
2. Penyuluhan : Warga di Dusun Panggang 1
C. Tujuan Instruksional
1. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan selama ±60 menit, diharapkan warga
dengan mampu memahami terkait Protokol Kesehatan, Manajemen
Stress dan Stigma Masyrakat terhadap Fasilitas Kesehatan
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama ±60 menit, diharapkan warga
mampu:
a. Menjelaskan pengertian Protokol Kesehatan, Manajemen Stress
dan Stigma Masyrakat terhadap Fasilitas Kesehatan,
b. Mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan dengan benar
c. Menyebutkan kembali Manajemen Stress di masa Pandemi
d. Kurangnya Stigma Negatif mengenai Fasilitas Kesehatan
D. Topik Materi (Terlampir)
1. Pengertian Protokol Kesehatan
2. Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan
3. Cara Pencegahan Penularan Covid
4. Dampak Melanggar atau Mengabaikan Protokol Kesehatan
5. Pengertian Stress
6. Penyebab Stress
7. Tanda dan Gejala Stress
8. Manajemen Stress dan Upaya Mengatasi Stress
9. Pengertian Stigma
10. Stigma Covid-19 di Masyarakat
11. Dampak dan Koping dari Stigma covid-19
E. Metode Penyuluhan Kesehatan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media dan Alat
1. Media yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain:
a. Power point yang terkait Protokol Kesehatan, Manajemen Stress
dan Stigma Masyrakat terhadap Fasilitas Kesehatan
2. Alat yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain:
a. Laptop
b. LCD + Proyektor
c. Speaker
d. Microphone
G. Tempat
Balai Padukuhan Panggang 1, Kapanewon Panggang, Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi DIY
Penyaji LCD

Warga Dusun Panggang 1

H. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 02 April 2022
Pukul : 09.00- selesai WIB (60 menit)
I. Pengorganisasian
Moderator : Mira Lutfiana
Penyaji : Emi Indrayati
Penanggungjawab media : Mira Lutfiana
Demonstrasi Cuci Tangan : Lilis Meliana
Dokumentasi : Bayu Adi
Absensi : Ervieta Adistya
Rizky Sismonika
J. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan
Respon Peserta Metode Waktu Media
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 1. Membuka 1. Menjawab Ceramah 5 Menit PPT
pertemuan dengan salam dan
mengucapkan 2. Mendengarkan Leaflet
salam 3. Mendengarkan
2. Memperkenalkan dan merespon
diri 4. Mendengarkan
3. Mengucapkan dan memahami
terimakasih atas tujuan yang
waktu yang telah disampaikan
diberikan 5. Mendengarkan
4. Menjelaskan dan menyetujui
tujuan penyuluhan kontrak waktu
5. Menyampaikan 6. Mendengarkan
kontrak waktu dan
6. Memberikan memperhatikan
sedikit gambaran
mengenai
informasi yang
akan disampaikan
pada penyuluhan
kali ini.
2. Proses 1. Penyampaian 1. Mendengarkan,
materi: memperhatikan,
a. Menjelaskan dan memahami
pengertian materi yang
protokol disampaikan
kesehatan, 2. Mengajukan
manajemen pertanyaan
stress untuk mengenai
meningkatkan materi yang
imunitas di disampaikan
masa pandemic, 3. Merangkum
dan stigma materi yang
Ceramah
masyarakat diberikan saat 25
dan Tanya PPT
terhadap penyuluhan menit
Jawab
fasilitas
pelayanan
kesehatan
b. Menjelaskan
cuci tangan
yang benar
2. Memberikan
kesempatan pada
warga untuk
bertanya mengenai
isi materi
3. Merangkum materi
3. Demonstrasi 1. Mengajarkan cara 1. Mengikuti
cuci tangan yang kegiatan cuci Demonstra
5 menit -
benar tangan yang si
benar
4. Evaluasi 2. Meminta audience 1. Menjelaskan Ceramah 5 menit -
menjelaskan pengertian dan Tanya
pengertian Protokol Jawab
Protokol Kesehatan,
Kesehatan, Manajemen
Manajemen Stress Stress untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan imunitas di
imunitas di masa masa pandemic
pandemic dan dan Stigma
Stigma masyarakat masyarakat
terhadap Fasilitas terhadap
Kesehatan Fasilitas
3. Meminta audience Kesehatan
menyebutkan 3 2. Menyebutkan 3
dari 5 M dari 5M
4. Menyimpulkan
hasil evaluasi

5. Terminasi 1. Membacakan
kesimpulan materi
kepada klien
2. Menanyakan
perasaan audience
setelah
penyuluhan.
1. Memperhatikan Ceramah
3. Memberikan
2. Menjawab dan Tanya 5 menit -
reinforcement
pertanyaan Jawab
positif
4. Mengucapkan
terima kasih atas
perhatian yang
diberikan.
5. Mengucapkan
salam penutup.

K. Kriteria Evaluasi
1. Rencana Evaluasi Struktural
a. Kehadiran audience sesuai waktu yang dijadwalkan yaitu pukul 09.00
WIB
b. Kesepakatan audience untuk menigkuti kegiatan.
c. Kondisi alat yang digunakan baik.
2. Rencana Evaluasi Proses
a. Antusiasme sasaran terhadap materi penyuluh.
b. Partisipasi sasaran dari awal sampai akhir acara.
c. Antusiasme sasaran dalam bertanya saat sesi tanya jawab dan
penyampaian kesimpulan hasil evaluasi.
3. Rencana Evaluasi Hasil

No Aspek Waktu Metode Instrumen Evaluator

1. Kognitif Segera setelah Tanya Daftar Sukmawati


waktu Jawab pertanyaan Kusuma
penyuluhan

2. Afektif Segera setelah Wawancara Daftar Sukmawati


waktu wawancara Kusuma
penyuluhan

Lembar Evaluasi
Evaluasi Kognitif
a. Jelaskan pengertian Protokol Kesehatan!
b. Jelaskan manajemen stress untuk meningkatkan imunitas di masa pandemic!
c. Demonstrasikan cuci tangan yang benar!
d. Jelaskan stigma masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
Evaluasi Afektif
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Protokol Kesehatan, Manajemen Stress
untuk meningkatkan imunitas di masa pandemic dan Stigma masyarakat terhadap
Fasilitas Kesehatan apa yang akan dilakukan warga dusun Panggang 1?
Yogyakarta, 31 Maret 2022
Penyusun
(…………….)
Lampiran Materi ( Prokes Kesehatan )

A. Memakai masker
Farokhah , dkk (2020) menyebutkan bahwa pada hasil penelitian Sari
dan Atiqoh (2020) ada hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan
kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyakit Covid-19.
Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, maka diperlukan adanya upaya
edukasi bagi masyarakat terkait pencegahan Covid-19 di antaranya melalui
kebiasaan menggunakan masker. Salah satu cara preventif yaitu dengan
melakukan kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan melalui sosialisasi,
edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan
pemahaman terkait bahaya dan penularan Covid-19 (Kemenkes, 2020).
Berbagai media informasi yang digunakan dapat berupa luring dan daring.
Sebagaimana di masa pandemi ini, masyarakat cenderung mudah mengakses
informasi secara daring. Hal ini menjadi salah satu peluang untuk melakukan
sosialisasi tentang bahaya Covid-19 dan pencegahannya. Promosi kesehatan
berbasis daring tentang protokol Covid-19 dapat memberikan pengetahuan
dan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk menerapkan protokol
kesehatan sebagai upaya mencegah COVID-19 (Suhadi, dkk, 2020).
Ketentuan dalam memakai masker adalah sebagai berikut :
1) Orang yang memberikan perawatan menggunakan masker bedah tertutama
jika berada dalam satu ruangan dengan pasien.
2) Masker tidak boleh dipegang selama digunakan
3) Jika masker kotor atau basah segera ganti dengan yang baru
4) Buang masker dengan cara yang benar (tidak menyentuh bagian depan,
namun dengan cara memegang tali bagian belakang)
5) Ganti masker bila basah/kotor/rusak (masker medis 4-6 jam pemakaian)
6) Buang masker segera dan cuci tangan
7) Jika menggunakan masker kain atau sarung tangan rumah tangga yang
telah dipakai WAJIB dilakukan pencucian terlebih dahulu sebelum dipakai
kembali
Cara memakai yang benar yaitu :
1) Tutup mulut, hidung, dan dagu. Pastikan bagian masker yang berwarna
berada disebelah depan
2) Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung Anda
3) Lepas masker yang telah digunakan dengan memegang tali yang ada pada
kedua telinga
4) Supaya tetap bersih ganti masker secara rutin setiap empat jam atau
apabila kotor/basah.
5) Cuci tangan pakai sabun setelah membuang masker yang telah digunakan
ke dalam tempat sampah
Cara mencuci masker kain yang benar :
1) Rendam larutan sabun selama 10 menit
2) Cuci dengan cara disikat/dengan menggunakan alat cuci yang lain seperti
sponge
3) Bilas dengan air mengalir
4) Rendam chlorin 0.5% (larutan pemutih diencerkan 1 : 9 takar air) selama 5
- 10 menit
5) Bilas dengan air mengalir, keringkan, lalu simpan dalam wadah tertutup
B. Menjaga jarak
Prayitno, dkk (2020) mengatakan bahwa untuk mengurangi resiko
terjadinya infeksi atau penyebaran virus pada kita, bisa melakukan beberapa
hal diantaranya adalah dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atu menggunakan handsanitizer (antiseptik), menjaga jarak
setidaknya minimal adalah 1 meter dari orang yang batuk – batuk atau yang
sedang bersin, sedapat meungkin menyentuh hidung, mulut atau mata sebelum
mencuci tangan dengan sabun, memastikan bahwa orang – orang disekitar jika
batuk atau bersin sesuai dengan etika, melakukan isolasi diri jika merasa
badan atau tubuh kurang sehat, selalu mengikuti informasi terbaru tentang
hotspot covid -19 (WHO, 2019).
Jangan abaikan hal hal berikut ini : perhatikan jarak saat kontak fisik ,
beri ruang kosong antar bangku atau kursi , hindari berpelukan dan berjabat
tangan, modifikasi ruangan agar memungkinkan untuk menjaga jarak antar
orang.
C. Mencuci tangan
Menurut Sinaga, dkk (2020) masyarakat harus mengetahui bagaimana
mencuci tangan dengan air dan sabun dengan benar. Air yang tidak bersih
banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, dan apabila
digunakan maka kuman akan berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa
sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Manfaat mencuci tangan
sendiri adalah untuk membersihkan tangan dari kuman penyakit; serta
mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera,disentri, typhus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), Tangan
menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Terdapat lima saat yang mengharuskan kita untuk cuci tangan pakai
sabun selama 40-60 detik atau pakai hand rub selama 20-30 detik, yakni setiap
menyentuh orang lain atau lingkungan sekitar, sebelum dan setelah makanan,
setelah dari kamar mandi atau buang air, setiap kali kontak dengan hewan,
kegiatan berkebun, memegang uang, mengetik dlsb, dan jika tangan tampak
kotor.
Langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir :

1) Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Gosok sela – sela jari hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari secara bergantian ke telapak tangan kemudian
gosok secara perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan
D. Menjauhi kerumunan
Kita bisa berupaya untuk mencegah covid-19 dengan menghindari
keruman, seperti berikut :
1) Tidak berdekatan dengan menjaga jarak lebih dari 1-2 meter, kurang
dari 15 menit
2) Menghindari kontak fisik dengan orang di sekitar
3) Menghindari menggunakan transportasi publik (seperti kereta, bis dan
angkutan kota) yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk
ketika bepergian
4) Tidak berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum
E. Membatasi mobilisasi
Mencegah penyebarluasan dan penularan virus SARS COV-2 dengan
tetap di rumah dan tidak keluar dari daerah atau wilayah domisili.
Meminimalkan kegiatan yang melibatkan perpindahan orang dari satu tempat
ke tempat lain. Hal – hal yang bisa kita lakukan dengan membatasi mobilisasi
diantaranya sebagai berikut :
1) Bekerja dari rumah (work from home), jika memungkinkan dari kantor
terapkan protokol pencegahan Covid-19
2) Gunakan media telekomunikasi jika ingin berkomunikasi dan hindari
kunjungan atau berkumpul bersama
3) Jika terpaksa keluar rumah harus menggunakan masker
Lampiran Materi ( Manajemen Stress untuk Meningkatkan Imunitas di Masa
Pandemi )

A. Pengertian Stress
Stress adalah reaksi mental dan fisik terhadap kejadian atau situasi
tertentu yang ada dalam kehidupan yang tidak dapat diprediksi/dikendalikan
oleh diri sendiri.
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau
sulit, stres membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang
berfungsi untuk mempertahankan diri, Stres merupakan bagian dari kehidupan
manusia.
B. Penyebab Stress
Di saat pandemi ini yang menjadi sumber stress (stressor) adalah berita
mengenai Covid-19 dan pembatasan sosial yang dilakukan oleh pemerintah.
Oleh sebab itu masyarakat dituntut untuk bijak dalam membaca berita. Harus
dari sumber yang valid karena sering kali berita hoax yang ada. Informasi
yang ada harus dipilih dan dipilah. Mencari informasi dari sumber yang
terpercaya, adalah salah satu solusi, tidak gampang percaya berita-berita yang
mengakibatkan semakin cemas, khawatir dan gelisah. Karena mempercayai
berita yang membuat kecemasan, kekhawatiran dan kegelisahan menjadi salah
satu pemicu stress.
Dalam mengelola stress perlu diketahui faktor penyebab stress. Dalam
buku Kesehatan Mental karya Prof Dr. Zakiah Daradjat (2003) disebutkan ada
3 hal yang menyebabkan kondisi tidak stress seseorang, yaitu: frustrasi,
konflik dan kecemasan.
1. Frustrasi, yang dimaksud dengan frustrasi yaitu kenyataan yang ada tidak
sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dalam beberapa kasus terjadi
proses PHK, yang sangat mungkin akan menimbulkan frustrasi seseorang.
Kondisi tersebut dapat terjadi dalam keluarga, sehingga memicu stress
dalam keluarga.
2. Konflik, danya pertentangan antara dua kepentingan atau lebih dapat
membuat orang mengalami kecemasan. Sebagai contoh bagi pekerja,
apakah dia harus WFH atau WFO, keduanya bisa memunculkan konflik.
3. Kecemasan, perpaduan antara konflik dan frustrasi dapat mengakibatkan
kecemasan. Kondisi inilah yang ditemukan pada beberapa kasus pemicu
stress.
The National Institute of Mental Helath (NIMH) menyebutkan beberapa
hal yang pada umumnya menyebabkan stress :
1. Meningkatnya tuntunan akademik
2. Sendiri dalam lingkungan yang baru
3. Perubahan dalam hubungan keluarga
4. Tanggung jawab keuangan
5. Perubahan dalam kehidupan sosial
6. Menghadapi orang asing, ide-ide dan cobaan yang baru
7. Kesadaran akan identitas dan orientasi seksual
8. Persiapan untuk kehidupan setelah wisuda
C. Tanda Dan Gejala Stress
Menurut David dan Nelson ( dalam Muhayaroh, 2020) tanda dan gejala stres
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Aspek Feeling (perasaan) : Individu yang mengalami stres akan merasa
gelisah dan sering ketakutan, cemas berlebih, mudah marah, murung,
khawatir, dan selalu merasa tidak mampu.
2. Aspek Kognitif (pikiran) Individu yang sedang mengalami stres, akan
memiliki penghargaan yang rendah pada diri sendiri, memiliki emosi
yang tidak stabil, bahkan tidak mampu berkonsentrasi dengan baik
ataupun mudah melamun secara berlebihan.
3. Aspek behavior (perilaku) Individu yang memiliki gejala stres akan
mudah menangis tanpa alasan yang jelas, mudah terkejut, kaget atau
panik, kesulitan berbicara, dan tidak mampu rileks. Selain itu individu
cenderung mudah tersinggung, sedih dan juga depresi.
4. Aspek fisiologi (tubuh) Individu yang mengalami stres akan memiliki
permasalahan dengan keadaan tubuh yang cenderung mudah letih,
gemetar, memiliki permasalahan dengan tidur, sakit kepala ataupun
memiliki masalah dengan ritme jantung.
D. Manajemen Stress Dan Upaya Mengatasi Stress
Manajemen stres adalah suatu program untuk melakukan pengontrolan
atau pengaturan stres dimana bertujuan untuk mengenal penyebab stres dan
mengetahui teknik-teknik mengelola stres, sehingga orang lebih baik dalam
menangani stress dalam kehidupan (Schafer, 2000). Secara umum, dapat
dikatakan bahwa manajemen stres berkaitan erat dengan upaya menjaga
kesehatan mental individu. Dalam masa pandemi saat ini, individu dituntut
untuk dapat mengendalikan, mengontrol dan mengelola stress yang dialami
untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan supaya dapat tetap menjalani
hidup dengan lebih baik, tentram, dan tenang.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk melakukan manajemen stress dan
menjaga kesehatan mental dimasa pandemi covid 19 ini. Upaya-upaya
tersebut baik berupa upaya fisik, maupun non fisik, seperti :
1. Melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga ringan dengan gerakan
sederhana untuk menjaga kebugaran, atau sekadar berjemur di pagi hari.
2. Melakukan aktivitas rutin yang bermanfaat untuk menghilangkan rasa
jenuh, bahkan bisa juga mendatangkan peluang usaha (contohnya
berkebun, dan memasak)
3. Menghilangkan kebiasaan buruk. Masa pandemi adalah waktu yang tepat
untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk (begadang, minuman
alkohol, merokok, dll), sehingga dapat lebih peduli pada kesehatan diri.
4. Mengkonsumsi makanan bergizi lengkap, yang mengandung protein,
lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat. Jangan melupakan
buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta
susu. Hal lain yang tak kalah penting adalah asupan suplemen dan
vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
5. Tetap menjalin interaksi dan komunikasi dengan orang-orang terdekat.
Melakukan komunikasi berkala dengan keluarga, teman, dan sahabat
menggunakan perangkat elektronik yang ada. Saat ini meskipun lebih
banyak berada di rumah, individu tetap bisa saling terhubung,
berkomunikasi dan interaksi dengan siapapun dan dimanapun. Kita masih
bisa melakukan panggilan telepon, video call, menggunakan teknologi
yang sudah semakin canggih, misalnya dengan aplikasi seperti zoom
meeting, ataupun Google meet. Dengan bantuan teknologi, kita dapat
memanfaatkan momen ini untuk saling menguatkan dan memberi
motivasi agar bisa melewati pandemi tanpa stress. Selain itu, alangkah
lebih baiknya ketika berinterkasi tersebut sama sekali tidak membahas
tentang pandemi atau berita lain yang dapat memicu stress.
6. Mencari dan mengakses informasi dengan lebih bijak. Selama masa
pandemi, informasi terkait Covid 19 yang kadang tak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya terus menerus beredar di sekeliling
kita. Hal ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada individu.
Memulai untuk lebih selektif terhadap informasi-informasi yang diterima,
dan selalu mengisi kognisi dengan hal-hal baru yang lebih menyenangkan
dan membahagiakan.
7. Menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pada diri sendiri,
keluarga, dan orang sekitar. Salah satu upaya penting yang dapat
dilakukan dalam manajemen stress dan menjaga kesehatan mental adalah
menjaga kesehatan tubuh. Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan
protokol kesehatan yang sesuai dengan ketentuan pemerintah jika
terpaksa keluar rumah.
8. Tetap Bersyukur, Berbagi dan Berdo’a. Pandemi Covid 19 ini berdampak
pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia, baik secara pribadi atau
kelompok dengan berbagai macam tingkat kesulitannya. Pada kondisi ini,
selalu berupaya untuk tetap bersyukur dengan situasi yang dihadapi. Jika
memungkinkan, berupaya untuk berbagi pada sesama, terutama pada
pihak-pihak yang (lebih) terdampak oleh pandemi ini
9. Menghubungi tenaga professional. Mencari bantuan tenaga professional
seperti bantuan layanan psikologis untuk mengurangi ketakutan,
kekhawatiran hingga kecemasan yang dialami bukanlah suatu hal yang
memalukan. Layanan-layanan psikologis atau profesional yang terpercaya
dapat membantu, seperti rumah sakit atau biro-biro layanan psikologi.
Daftar Pustaka
Farokhah, L., Ubaidillah, Y., & Yulianti, R. A. (2020). Penyuluhan Disiplin Protokol
Kesehatan Covid-19 di Kelurahan Gandul Kecamatan Cinere Kota Depok.

Prayitno, Sutrisno Adi, dkk. (2020). Peran Serta dalam Melaksanakan Protokol
Pencegan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) pada Masyarakat.
2(September), 504–510.

Sinaga, Lia Rosa Veronika, dkk. (2020). Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun di
Desa Sawo Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Masyarakat di Tengah
Mewabahnya Covid-19. Abdimas Mutiara, 1(September), 19–28.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan & Pengendalian


Coronavirus Disease (Covid-19). Revisi 5. (Internet). 2020. (Diakses tanggal 24
November 2020). Tersedia di
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/pedoman-pencegahandan-
pengendalian-covid-19/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Stop Penularan Covid-19 dengan


disinfeksi lingkungan, Panduan Cara dan Langkah-langkah Disinfektsi.
(Internet). (Diakses tanggal 24 November 2020). Tersedia di
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/
PanduanDisinfeksi_Kemenkes_1566.pdf

World Health Organization. Home care or patients with suspected or confirmed


COVID-19 and management of their contacts. WHO Publications. (Internet).
2020 (Diakses tanggal 24 November 2020) Tersedia di
https://www.who.int/publications/i/item/home-care-for-patientswith-suspected-
novel-coronavirus-(ncov)-infection-presenting-withmild-\symptoms-and-
management-of-contacts

Anda mungkin juga menyukai