Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PERAWATAN DIRI
Di Wisma Arjuna RS Jiwa Ghrasia

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa
Dosen pembimbing : Ns. Tri Widyastuti H, M.Kep., Sp.Kom

DISUSUN OLEH:

SOFIA LESTARI (NIM : P07120521105)


RETNA NAWANGMULARSIH (NIM : P07120521107)
SLAMET RIYADI (NIM : P07120521109)
SUNU MASHURI (NIM : P07120521128)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PERAWATAN DIRI
DI WISMA ARJUNA RSJ GRHASIA DIY

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa

Diajukan untuk disetujui pada:


Hari, tanggal : Agustus 2022

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Klinik

Ns. Tri Widyastuti H, M.Kep., Sp.Kom Ns. Anton Prasetyo, S. Kep.


PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Sesi 1 : Mencuci tangan

A. TOPIK
Perawatan Diri:
Cara mencuci tangan yang benar

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien mampu memahami tentang cara mencuci tangan yang
benar

2. Tujuan khusus : Klien mampu memperagakan 6 langkah mencuci tangan dan


menyebutkan 5 momen cuci tangan.

C. LANDASAN TEORITIS

1. Terapi Aktivitas Kelompok

Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di
dalam kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling
ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang
maladaptif. Kelompok merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
sama lain, saling bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia,
2001). Anggota kelompok mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian,
kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam
Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam
berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting), mencuci tangan, menggosok gigi. Personal Hygiene merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor
diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2006).

D. KLIEN

1. Kriteria

a. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang

c. Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.

d. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

2. Proses seleksi

a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

e. Melibatkan perawat ruangan.

E. PENGORGANISASIAN

1. Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:


Hari, Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2022
Waktu : 15.30 – 16.00 (sesi 1)
Tempat : Wisma Arjuna

2. Tim Terapis

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang
telah disepakati.Sebagai berikut:
a. Leader : Retna Nawangmularsih
Uraian Tugas :
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.

 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

 Memimpin diskusi kelompok.

 Membuka acara.

b. Co. Leader : Sofia Lestari


Uraian Tugas :
 Mendampingi Leader
 Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
 Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator : Sunu Mashuri
Uraian Tugas Pelaksana

 Ikut serta dalam kegiatan kelompok.


 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.

d. Observer : Slamet Riyadi


Uraian Tugas Pelaksana
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
 Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.

1. Setting tempat

Keterangan:

: Leader
: co leader

: observer
: fasilitator
: klien

5. Peserta
a. Tn. AH
Data focus : jarang mencuci tangan
b. Tn. Ad
Data fokus : sebelum makan tidak mencuci tangan
c. Tn. M
Data fokus : sebelum makan sore tidak mencuci tangan
d. Tn. F
Data fokus : jarang mencuci tangan
e. Tn. P
Data fokus : jarang mencuci tangan dengan sabun
f. Tn. W
Data fokus : jarang mencuci tangan dengan sabun
3. a. Metode
Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi.
b. Media
 bola dan music

 Gambar alat dan bahan cuci tangan, gambar cara cuci tangan 7 langkah

PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Perkenalan
 Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua petugas

 Menanyakan nama panggilan dari semua klien

 Penjelasan tujuan dan aturan main.

Sebelum kita memulai permainannya saya akan menjelaskan tujuan dari TAK ini yaitu agar
kita dapat menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan. Aturan mainnya diharapkan
teman-teman semua mengikuti kegiatan TAK ini dari awal sampai akhir, jika ada yang
ingin meninggalkan permainan TAK ini atau kekamar mandi, teman-teman harus izin
dengan petugas di sini.

2. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tentang 6 langkah mencuci
tangan yang benar , untuk itu diharapkan semua memperhatikan.5 momen cuci
tangan : sebelum makan, setelah dari kamar kecil, setelah bersin, setelah memegang
sampah, setelah memegang binatang. Terapis memperagakan cara cuci tangan yang
benar,
b. Setelah itu, nanti saat musik dihidupkan suster akan memberikan bola yang akan
diputar searah jarum jam. Lalu jika musik berhenti dan bolapun berhenti pada salah
satu diantara klien. Klien yang memengang bola berdiri dan menyebutkan nama,
lalu mempraktekkan 6 langkah cuci tangan.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

3. Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak Lanjut

Terapis berharap teman-teman semua bisa menerapkan cara mencuci tangan 6


langkah dengan benar.

c. Kontrak yang akan datang


 Menyepakati TAK yang akan dating
 Menyepakati waktu dan tempat

EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Defisit perawatan
diri sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah mampu memperagakan cara mencuci tangan
dengan benar dan menyebutkan 5 momen cuci tangan. Formulir evaluasi sebagai berikut:
SESI 6 : TAK
Kemampuan Personal/cara mencuci tangan
Menyebutkan 5
Mempraktekkan
No Nama Klien moment cuci
cara cuci tangan
tangan
1
2
3
4
5

Petunjuk :
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
 Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan dalam mempraktekkan 6 langkah cuci
tangan dan menyebutkan 5 moment cuci tangan.. Beri tanda √ jika klien mampu
dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK Defisit Perawatan Diri sesi1 Klien mampu
menyebutkan manfaat cuci tangan dan memperagakan cuci tangan 6 langkah.
Sesi 2
Menggosok Gigi

A. TOPIK
Perawatan Diri:
Cara menggosok gigi yang benar

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien mampu memahami tentang cara menggosok gigi yang
benar

2. Tujuan khusus : Klien mampu menyebutkan manfaat menggosok gigi dan


menyebutkan langkah menggosok gigi dengan benar

C. LANDASAN TEORITIS

1. Terapi Aktivitas Kelompok

Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di
dalam kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling
ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang
maladaptif. Kelompok merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
sama lain, saling bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia,
2001). Anggota kelompok mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian,
kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam
Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam
berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting), mencuci tangan, menggosok gigi. Personal Hygiene merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor
diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2006).

D. KLIEN

1. Kriteria

e. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.

f. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang

g. Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.

h. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

2. Proses seleksi

f. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

g. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

h. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.


i. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

j. Melibatkan perawat ruangan.

E. PENGORGANISASIAN

1. Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:


Hari, Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2022
Waktu : 16.00 - 16.30 (sesi 2)
Tempat : Wisma Arjuna

4. Tim Terapis

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang
telah disepakati.Sebagai berikut:
a. Leader : Sunu Mashuri
Uraian Tugas :
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.

 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

 Memimpin diskusi kelompok.

 Membuka acara.

b. Co. Leader : Slamet Riyadi


Uraian Tugas :
 Mendampingi Leader
 Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
 Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator : Retna Nawangmularsih
Uraian Tugas Pelaksana

 Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk


aktif mengikuti jalannya terapi.

d. Observer : Sofia lestari


Uraian Tugas Pelaksana
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
 Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.

2. Setting tempat

Keterangan:

: Leader
: co leader

: observer
: fasilitator
: klien

6. Peserta
g. Tn. AH
Data focus :sakit gigi 2 hari
h. Tn. Ad
Data fokus :jarang gosok gigi
i. Tn. M
Data fokus : gigi ada yang berlubang
j. Tn. F
Data fokus : tidak pernah gosok gigi malam hari
k. Tn. P
Data fokus : gigi kotor
l. Tn. W
Data fokus : gigi caries

5. a. Metode
Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi.
b. Media
a. bola dan music

b. Gambar alat dan bahan gosok gigi

PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
b. Salam Perkenalan
 Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua petugas

 Menanyakan nama panggilan dari semua klien

 Penjelasan tujuan dan aturan main.


Sebelum kita memulai permainannya saya akan menjelaskan tujuan dari TAK ini yaitu agar
kita dapat menjaga kebersihan dengan cara menggosok gigi. Aturan mainnya diharapkan
teman-teman semua mengikuti kegiatan TAK ini dari awal sampai akhir, jika ada yang
ingin meninggalkan permainan TAK ini atau kekamar mandi, teman-teman harus izin
dengan petugas di sini.

4. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tentang cara menggosok gigi
dengan benar, untuk itu diharapkan semua memperhatikan.
Manfaat menyikat gigi :
 mencegah kerusakan gigi dan infeksi gusi
 Menghilangkan bau mulut
 Meningkatkan penampilan diri
Cara menggosok gigi ;
 Siapkan alat
 Kumur-kumur
 Ambil sikat gigi, oleskan pasta gigi secukupnya (sebesar biji jagung)
 Gosok gigi minimal 8x , gosokan ke masing-masing sisi gigi
 Kumur-kumur secukupnya
 Bersihkan sikat gigi

b. Setelah itu, nanti saat musik dihidupkan suster akan memberikan bola yang akan
diputar searah jarum jam. Lalu jika musik berhenti dan bolapun berhenti pada salah satu
diantara klien. Klien yang memengang bola berdiri dan menyebutkan nama, lalu
menyebutkan manfaat gosok gigi dan menyebutkan cara gosok gigi. .
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

5. Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

d. Tindak Lanjut
Terapis berharap teman-teman semua bisa menerapkan cara menggosok gigi dengan
benar.

e. Kontrak yang akan datang


 Menyepakati TAK yang akan datang
 Menyepakati waktu dan tempat

EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Defisit perawatan
diri sesi 2 kemampuan yang diharapkan adalah mampu menyebutkan manfaat gosok gigi
dan menyebutkan cara gosok gigi. Formulir evaluasi sebagai berikut:

SESI 2 : TAK
Kemampuan menggosok gigi
Menyebutkan Menyebutkan
No Nama Klien manfaat gosok cara menggosok
gigi gigi
1
2
3
4
5
Petunjuk :
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
 Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan dalam menyebutkan manfaat gosok
gigi dan cara menggosok gigi dengan benar. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK Defisit Perawatan Diri sesi 2. Klien mampu
menyebutkan manfaat gosok gigi dan cara menggosok gigi dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Dalami, dkk. (2007). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
EGC. Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2005. Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC.

Keliat, B, A. (2016). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Ed. 2. Jakarta :


EGC Nurjannah, L. (2004). Pedoman pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta :
Mocomedia Wartonah , Tarwoto. (2010). Kebutuhan dasar manusia dan Proses
Keperawtan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai