PERAWATAN DIRI
Di Wisma Arjuna RS Jiwa Ghrasia
DISUSUN OLEH:
A. TOPIK
Perawatan Diri:
Cara mencuci tangan yang benar
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien mampu memahami tentang cara mencuci tangan yang
benar
C. LANDASAN TEORITIS
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di
dalam kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling
ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang
maladaptif. Kelompok merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
sama lain, saling bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia,
2001). Anggota kelompok mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian,
kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam
Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam
berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting), mencuci tangan, menggosok gigi. Personal Hygiene merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor
diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2006).
D. KLIEN
1. Kriteria
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang
2. Proses seleksi
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
E. PENGORGANISASIAN
2. Tim Terapis
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang
telah disepakati.Sebagai berikut:
a. Leader : Retna Nawangmularsih
Uraian Tugas :
Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
Membuka acara.
1. Setting tempat
Keterangan:
: Leader
: co leader
: observer
: fasilitator
: klien
5. Peserta
a. Tn. AH
Data focus : jarang mencuci tangan
b. Tn. Ad
Data fokus : sebelum makan tidak mencuci tangan
c. Tn. M
Data fokus : sebelum makan sore tidak mencuci tangan
d. Tn. F
Data fokus : jarang mencuci tangan
e. Tn. P
Data fokus : jarang mencuci tangan dengan sabun
f. Tn. W
Data fokus : jarang mencuci tangan dengan sabun
3. a. Metode
Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi.
b. Media
bola dan music
Gambar alat dan bahan cuci tangan, gambar cara cuci tangan 7 langkah
PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Perkenalan
Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua petugas
Sebelum kita memulai permainannya saya akan menjelaskan tujuan dari TAK ini yaitu agar
kita dapat menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan. Aturan mainnya diharapkan
teman-teman semua mengikuti kegiatan TAK ini dari awal sampai akhir, jika ada yang
ingin meninggalkan permainan TAK ini atau kekamar mandi, teman-teman harus izin
dengan petugas di sini.
2. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tentang 6 langkah mencuci
tangan yang benar , untuk itu diharapkan semua memperhatikan.5 momen cuci
tangan : sebelum makan, setelah dari kamar kecil, setelah bersin, setelah memegang
sampah, setelah memegang binatang. Terapis memperagakan cara cuci tangan yang
benar,
b. Setelah itu, nanti saat musik dihidupkan suster akan memberikan bola yang akan
diputar searah jarum jam. Lalu jika musik berhenti dan bolapun berhenti pada salah
satu diantara klien. Klien yang memengang bola berdiri dan menyebutkan nama,
lalu mempraktekkan 6 langkah cuci tangan.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
3. Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan dalam mempraktekkan 6 langkah cuci
tangan dan menyebutkan 5 moment cuci tangan.. Beri tanda √ jika klien mampu
dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK Defisit Perawatan Diri sesi1 Klien mampu
menyebutkan manfaat cuci tangan dan memperagakan cuci tangan 6 langkah.
Sesi 2
Menggosok Gigi
A. TOPIK
Perawatan Diri:
Cara menggosok gigi yang benar
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien mampu memahami tentang cara menggosok gigi yang
benar
C. LANDASAN TEORITIS
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di
dalam kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling
ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang
maladaptif. Kelompok merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
sama lain, saling bergantung, dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia,
2001). Anggota kelompok mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian,
kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam
Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam
berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting), mencuci tangan, menggosok gigi. Personal Hygiene merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor
diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap
perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2006).
D. KLIEN
1. Kriteria
f. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang
2. Proses seleksi
E. PENGORGANISASIAN
4. Tim Terapis
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang
telah disepakati.Sebagai berikut:
a. Leader : Sunu Mashuri
Uraian Tugas :
Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
Membuka acara.
2. Setting tempat
Keterangan:
: Leader
: co leader
: observer
: fasilitator
: klien
6. Peserta
g. Tn. AH
Data focus :sakit gigi 2 hari
h. Tn. Ad
Data fokus :jarang gosok gigi
i. Tn. M
Data fokus : gigi ada yang berlubang
j. Tn. F
Data fokus : tidak pernah gosok gigi malam hari
k. Tn. P
Data fokus : gigi kotor
l. Tn. W
Data fokus : gigi caries
5. a. Metode
Metode yang digunakan adalah metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi.
b. Media
a. bola dan music
PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
b. Salam Perkenalan
Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua petugas
4. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tentang cara menggosok gigi
dengan benar, untuk itu diharapkan semua memperhatikan.
Manfaat menyikat gigi :
mencegah kerusakan gigi dan infeksi gusi
Menghilangkan bau mulut
Meningkatkan penampilan diri
Cara menggosok gigi ;
Siapkan alat
Kumur-kumur
Ambil sikat gigi, oleskan pasta gigi secukupnya (sebesar biji jagung)
Gosok gigi minimal 8x , gosokan ke masing-masing sisi gigi
Kumur-kumur secukupnya
Bersihkan sikat gigi
b. Setelah itu, nanti saat musik dihidupkan suster akan memberikan bola yang akan
diputar searah jarum jam. Lalu jika musik berhenti dan bolapun berhenti pada salah satu
diantara klien. Klien yang memengang bola berdiri dan menyebutkan nama, lalu
menyebutkan manfaat gosok gigi dan menyebutkan cara gosok gigi. .
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
5. Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
d. Tindak Lanjut
Terapis berharap teman-teman semua bisa menerapkan cara menggosok gigi dengan
benar.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Defisit perawatan
diri sesi 2 kemampuan yang diharapkan adalah mampu menyebutkan manfaat gosok gigi
dan menyebutkan cara gosok gigi. Formulir evaluasi sebagai berikut:
SESI 2 : TAK
Kemampuan menggosok gigi
Menyebutkan Menyebutkan
No Nama Klien manfaat gosok cara menggosok
gigi gigi
1
2
3
4
5
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan dalam menyebutkan manfaat gosok
gigi dan cara menggosok gigi dengan benar. Beri tanda √ jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK Defisit Perawatan Diri sesi 2. Klien mampu
menyebutkan manfaat gosok gigi dan cara menggosok gigi dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, dkk. (2007). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
EGC. Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: EGC.