Disusun Oleh:
Kelompok VI
Solichin P07120521121
Laporan Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus dengan Sasaran Anak Usia Pra Sekolah (3-
6 tahun) di Taman Pendidikan Al Quran Masjid Nurul Islam Pedukuhan Serangan, Sidoluhur,
Godean, Sleman, Yogyakarta, disusun untuk memenuhi tugas Kelompok Praktik Profesi
Ners Stase Keperawatan Komunitas, yang dilaksanakan pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat : Dusun Serangan
(Ns Tri Widyastuti Handayani, S.Kep, M.Kep.Kom) (Bondan Palestin, SKM, M.Kep., Sp.Kep. Kom)
Pembimbing Lahan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik keperawatan kelompok khusus ini
dengan baik. Laporan ini penulis susun untuk memenuhi tugas kelompok praktik klinik
keperawatan komunitas. Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapatkan banyak
bantuan, bimbingan, dan saran serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak Joko Susilo, SKM, M.Kes. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2) Bapak Bondan Palestin, SKM, M.Kep, Sp. Kom. selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3) Ibu Ns. Harmilah S.Pd., S.Kep., M.Kep., Sp.MB. selaku Ketua Prodi Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
4) Ibu Ns Tri Widyastuti Handayani, S.Kep, M.Kep.Kom dan bapak Bondan Palestin,
SKM, M.Kep., Sp.Kep. Kom selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5) Ibu Hari Mulyani, S.Kep., Ners selaku Pembimbing Lahan Dusun Serangan, Sidoluhur,
Godean, Sleman.
6) Bapak Syarif selaku kepala dukuh Dusun Serangan, Sidoluhur, Godean, Sleman.
7) Ustadz Aris selaku pengelola Taman Pendidikan Al Quran di Dusun Serangan, Sidoluhur,
Godean, Sleman.
8) Seluruh santri Taman Pendidika Al Qur an Masjid Nurul Islam Dusun Serangan, Sidoluhur,
Godean, Sleman Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan asuhan keperawatan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan keperawatan ini sehingga kedepannya menjadi
lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor
sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak
usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup
Anak merupakan generasi penerus bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya suatu
negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya. Jika terlahir anak-anak
dengan tingkat kesehatan yang rendah, kondisi bangsa bisa menjadi lemah dan tidak
dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu 237,6 juta jiwa (Kamil,2016).
Tahap perkembangan anak usia sekolah merupakan waktu yang sangat penting
bagi kelangsungan perkembangan anak. Dukungan orang tua, guru dan masyarakat
merupakan hal yang sangat penting (Depkes RI, 2010) . Masalah-masalah kesehatan yang
sering terjadi pada anak usia sekolah dasar adalah penyakit yang berhubungan dengan
kebersihan diri anak dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
September 2022. Ditemukan sebagian besar anak TPA Nurul Islam yang memiliki
masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup
banyak antara lain dari 22 santri usia sekolah yang bermasalah pada gigi
dengan persentase 59,09 %, Semua santri yang menggosok gigi 2X sehari, namun
tidak menggosok gigi pada malam hari sebanyak 59,09 %, suka mengkonsusmsi
makanan manis (permen, gula-gula, es cream ) sebanyak 68, 2%. 7 santri yang tidak
tidak mencuci tangan sebelum makan dengan persentase 31,8 %. Dampak negatif
dari perilaku tersebut adalah menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti
karies gigi, diare, cacingan, dan gatal-gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti
B.
C.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada kelompok khusus Anak Usia Sekolah
(Usia 6-12 tahun) di TPA Nurul Islam di Pedukuhan Serangan, Sidoluhur,
Godean, Sleman, Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada kelompok khusus Anak Usia Sekolah
(Usia 6-12 tahun) di TPA Nurul Islam di Pedukuhan Serangan, Sidoluhur,
Godean, Sleman, Yogyakarta.
B. Manfaat
1. Bagi kelompok khusus
Mendapatkan pengetahuan terkait cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar di
Pedukuhan Serangan, Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta.
2. Bagi mahasiswa praktek
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan asuhan keperawatan pada kelompok
khusus Anak Usia Sekolah (Usia 6-12 tahun) di TPA Nurul Islam di Pedukuhan Serangan,
Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta.
3. Bagi institusi
Sebagai bahan kepustakaan dan referensi terbaru tentang asuhan keperawatan pada
kelompok khusus Anak Usia Sekolah (Usia 6-12 tahun) di TPA Nurul Islam di Pedukuhan
Serangan, Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta.
4. Bagi kader kesehatan
Memberikan motivasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang ada di Anak Usia
Sekolah di Pedukuhan Serangan, Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta.
2. Observasi
Pengambilan data dengan cara menilai dan memantau secara langsung di TPA Nurul Islam
di Pedukuhan Serangan, Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta.
3. Studi Pustaka
Teori mengenai asuhan keperawatan dan perilaku hidup bersih dan sehat didapatkan
dari berbagai literatur kepustakaan yaitu bersumber dari beberapa buku dan
jurnal dari internet yang berkaitan dengan topik permasalahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah
yang tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang
masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai
usianya. Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang
tidak berarti bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan
penyakit, tetapi dapat berakibat potensial terjadinya sakit atau kondisi yang
kebutuhan
B. KONSEP PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat (Depkes RI, 2011). PHBS dapat dilakukan di berbagai tatanan yaitu di
rumah tangga, di sekolah, di tempat kerja, di tempat umum, dan di institusi kesehatan
Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah (PHBS) di sekolah adalah
sekumpulan prilaku yang dipraktikan oleh peserta didik guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujutkan lingkungan sehat (Proverawati, 2012)
a. Manfaat PHBS (Depkes RI 2008)
1) Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
a) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b) Anak tumbuh sehat dan cerdas
c) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
2) Manfaat PHBS bagi masyarakat:
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.
b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalahmasalah
kesehatan.
c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans
desa dan lain-lain.
a) Terciptanya TPA/masjid yang bersih dan sehat sehingga santri, pengurus dan
masyarakat lingkungan masjid terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
b) Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar para santri
c) Citra TPA Masjid semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang
tua (masyarakat)
4. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada PHBS yaitu:
1) Promotif
Promotif yang dimaksud disini yaitu pemberian informasi atau pendidikan kesehatan
kepada keluarga atau masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat
2) Preventif
Preventif adalah pencegahan. Dimana preventif disini yaitu pencegahan risiko
terserang atau terhindar dari berbagai jenis penyakit dengan menerakan perilaku hidup
bersih dan sehat
5. Komplikasi
Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan berisiko
terserang penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan maka
akan berdampak pada timblnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS dapat
menyebabkan:
a. Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih
b. Stroke , hipertensi, jantung yang disebabkan karena merokok
c. Kematian yang disebabkan karena pada saat persalinan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan
a) Keadaan kesehatan
b) Kebersihan perorangan
c) Penyakit yang banyak diderita
d) Penyakit kronis / menular
e) Pola makan
f) Pola tidur
g) Kecacatan
5) Psikologi kelompok
a) Keadaan emosi
b) Kebiasaan buruk
c) Pengambilan keputusan
d) Ketergantungan obat / bahan
e) Mencari pelayanan kesehatan
f) Rekreasi
6) Kegiatan sosial kelompok
a) Keadaan ekonomi (rata-rata)
b) Hubungan di luar kelompok
c) Kegiatan organisasi sosial
d) Hubungan antara anggota kelompok
7) Spiritual kelompok
a) Ketaatan beribadah
b) Keyakinan tentang kesehatan
8) Kultural kelompok
a) Adat yang mempengaruhi kesehatan
b) Kebiasaan tabu
9) Kelompok di institusi
a) Keadaan lingkungan dalam
Penerangan
Kebersihan dan kerapian
Sirkulasi udara
Dapur
Jamban
Sumber air minum
b) Keadaan lingkungan halaman
Pemanfaatan halaman
Pembuangan air kotor
Pembuangan sampah
Sanitasi
Sumber pencemaran
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan, membatasi, mencegah dan merubah. Diagnosa keperawatan dirumuskan
dengan berpedoman menggunakan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(SDKI). Penetapan diagnose keperawatan pada kelompok khusus dilakukan dengan
proses penilaian (skoring) terlebih dahulu.
Tabel 1. Penilaian Diagnosa Keperawatan
Kriteria Skor
A : Sesuai dengan peran perawat komunitas Keterangan pembobotan :
B : Risiko terjadi : Sangat rendah
c. Perencanaan Keperawatan
Menurut Nursalam, perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk
mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasikan pada
diagnosa keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan.
Perencanaan keperawatan disusun dengan menggunakan pedoman Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
5. Jumlah anggota
Jumlah anggota kelompok khusus anak usia sekolah (6-12 tahun) di TPA Masjid
Nurul Islam terdiri dari 22 santri
6. Distribusi kelompok
b. Pendidikan
Pendidikan terakhir kelompok khusus u s i a s e k o l a h d i T P A
Nurul Islam adalah tingkat SD kelas 1 sampai kelas 6
SD.
c. Agama dan Kepercayaan yang dianut
caries gigi 13 59 %
tidak caries 9 41 %
Total 22 100 %
b. Kebersihan perorangan
Kelompok khusus usia sekolah di TPA Nurul Islam Dusun Serangan mengatakan
mandi 2 kali sehari saat pagi dan sore hari. Mandi menggunakan sabun mandi,
keramas 3 hari sekali menggunakan shampoo dan gosok gigi 2 kali sehari
menggunakan pasta gigi. Namun para santri sebaguan besar tidak melakukan
gosok gigi pada malam hari. Para santri memotong kuku setiap 1 minggu sekali.
Beberapa santri mengatakan sebelum dan sesudah makan mencuci tangan namun
belum mengetahui cara cuci tangan dengan benar. Semua santri (100%)
mengatakan belum pernah mendapat penyuluhan kesehatan terkait gosok gigi dan
cuci tangan.
Cuci Tangan
68%
b. Kebiasaan buruk
Kelompok khusus usia anak sekolah di TPA masjid Nurul Islam secara umum baik,
kebiasaan buruk mereka adalah suka makan dan minum manis seperti permen, sirup, es
cream.
c. Pengambilan keputusan
Kelompok khusus anak usia sekolah TPA Masjid Nurul Islam mengatakan
mereka mengambil keputusan ketika ada masalah dengan bertanya kepada kedua
orang tua atau orang yang lebih dewasa.
Kelompok khusus anak usia sekolah TPA Masjid Nurul Islam mengatakan
tidak mempunyai ketergantungan terhadap narkoba atau alkohol.
Kelompok khusus anak usia sekolah TPA Masjid Nurul Islam menurut
pengurus TPA menggunakan fasilitas kesehatan Puskesmas Godean 1 atau ke
dokter praktik mandiri.
f. Rekreasi
Kelompok khusus anak usia sekolah TPA Masjid Nurul Islam mengatakan
semenjak pandemic ini mereka tidak pernah pergi main/piknik.
1. Beberapa Santri mengatakan belum mengetahui cara cuci tangan dengan benar
3. Semua santri (100%) mengatakan belum pernah mendapat penyuluhan tentang cuci
tangan dan menggosok gigi.
TTD
(Kelompok VI)
-
Sabtu, 24
September Defisit Pengetahuan Pukul 16.00 WIB Pukul 17.30 WIB
2022/ tentang PHBS: cuci tangan 1. Menjelaskan tentang pengertian, S :
16.00 -
dan cara menggosok gigi manfaat serta cara menggosok Santri mengatakan sudah paham mengenai materi yang sudah
selesai WIB gigi dengan benar diberikan yaitru mengenai manfaat dari PHBS, cara cuci tangan 6
dengan benar berhubungan
langkah, dan cara menggosok gigi dengan benar
2. Menjelaskan dan demonstrasi
dengan Santri mengatakan akan menerapkan cuci tangan 6 langkah
tentang cuci tangan 6 langkah,
-
kurang terpapar informasi etika batuk, kebersihan diri,
(Hal 246 D.0116 SDKI O:
2017) - Santri tampak antusias mendengarkan materi yang diberikan
- Santri tampak dapat mempraktikkan ulang cara cuci tangan 6
langkah serta etika batuk dengan benar
- Audience tampak aktif bertranya
S:
- Santri mengatakan sudah paham mengenai materi yang sudah
3. Memberikan kesempatan santri
diberikan yaitru mengenai manfaat dari PHBS, cara cuci tangan
dan pengelola untuk bertanya
dan cara menggosok gigi dengan benar.
- Santri mengatakan akan menerapkan cuci tangan 6 l a n g k a h
dan menggosok gigi dengan benar.
O:
- Santri tampak antusias mendengarkan materi yang diberikan
Santri tampak dapat mempraktikkan ulang cara cuci tangan
TTD
(Kelompok VI)
BAB IV ANALISA JURNAL
Adiyanti, M. G., & Sofia, A. (2013). Hubungan Pola Asuh Otoritaf Orang Tua Dan
Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral.Vol 1 no1
Aisyah & Mustakima, K. (2021). Promosi Kesehatan Praktik Mencuci Tangan 6 Langkah
Sesuai Panduan WHO Pada Santri TPA An-Nur Ciputat Tangerang Selatan Guna
Mencegah Penularan Covid-19. Journal of Community Engagement in Health.
Vol. 4 No. 2 hal: 388-392
Diananda, Amita. (2018). Psikologi Remaja dan Permasalahannya.
Fadillah, Ahmad. (2016). Analisis Minat Belajar Dan Bakat Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika. 1 (2) halaman:
113-122.
Hidayati, K. B., & Farid, M. (Mei 2016). Konsep Diri, Adversity Quotient dan Penyesuaian
Diri pada Remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 5, No. 02,, 137 - 144.
Jahja, Y. (2013). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada
Media. Padila. (2017). Buku Ajar Komunitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. APLIKASIA:
Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Vol. 17, No. 1, 1-8.
Rendy M. (2019). Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus. Yogyakarta: Nuha Medika.
Titisari, I. dan Utami, E. S. (2013). Hubungan Pengetahuan Remaja Usia 17-20 Tahun
Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Sikap Berpacaran Sehat di Kelas III
SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri. 2(1).
Zaini, M. (2015). Asuhan keperawatan Di Pelayanan Klinis dan Komunitas. Yogyakarta:
Deepublish.
Jauhari. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi
Covid 19. Jurnal Buah Hati, 7(2), 169-181.
https://doi.org/10.46244/buahhati.v7i2.117
Moudy, J., Syakurah, R. A., & Artikel, I. (2020). Higeia Journal of Public Health. 4(3), 333–
346.
Dwi, P., Ambar, C., & Ridlo, I. A. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat
di Kelurahan Rangkah Kota Surabaya Hygienic and Healthy Lifestyle in the Urban
Village of Rangkah Surabaya. 8(1), 47–58.
https://doi.org/10.20473/jpk.V8.I1.2020.47-58
Lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan 6 langkah cuci tangan
VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian mencuci tangan
b. Sebutkan pentingnya mencuci tangan
c. Sebutkan manfaat 6 langkah cuci tangan dengan benar
d. Sebutkan 5 waktu melaksanakan cuci tangan dalam kegiatan sehari-hari
e. Peragakan 6 langkah cuci tangan yang bena
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
E. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun
kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bersihkan kedua pergelangan tangan
secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu
DAFTAR PUSTAKA
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk makan dan
berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya
kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka lebih cenderung
untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini menjadi faktor utama
meningkatnya anak usia sekolah dengan masalah kerusakan gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pendidikan kesehatan terhadap anak usia sekolah tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut
(Depkes, 2008).
II. PENGANTAR
Topik : PHBS
Sub Topik : cara menggosok gigi yang baik dan benar
Sasaran : Santri usia anak sekolah TPA Nurul Islam
Hari/tanggal : Sabtu, 24 September 2022
Waktu : 20 menit
Tempat : Masjid Nurul Islam
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Melihat Video
VII. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan :
1. Video
2. Leaflet
b) Perkenalan
Mendengarkan dan
c) Menjelaskan tujuan
memperhatiakn materi yang
penyuluhan
disampaikan
d) Menyebutkan materi / pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan / penyampaian
materi: Menyimak dan memperhatikan
IX. EVALUASI
1. Bagaimana cara menyikat gigi yang benar?
2. Apa saja penyebab gigi rusak?
3. Bagaimana cara perawatan gigi yang benar?
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi
bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi
dalam kadaan putih dan bersih serta memliki kekuatan yang baik.
2. Menyikat gigi yang benar
a. Waktu menyikat gigi : menyikat gigi sebaiknya dilakukan pada saat setelah makan pagi dan
menjelang tidur pada malam hari.
2) Permukaan dalam
Sikat gigi di arahkan ke atas dan gunakan ujung bulu sikat untuk membersihkan bagian
dalam, gigi depan bawah dan kebalikan untuk gigi depan atas. Untuk gigi belakang permukaan
dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan permukaan dalam dibersihkan
dengan cara yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
3) Permukaan atas
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju mundur. Jangan lupa
sikat juga permykaan lidah
b. Gigi berlubang
c. Sakit gigi
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: 2008.
Riyanti, E & Saptarini, R. 2012. Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Perubahan
Perilaku Anak. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_Upaya-
Peningkatan-Kesehatan-Gigi-dan-Mulut-Melalui-Perubahan.pdf, diakses 19 September 2016.
fitriyani. 2009. “Tingkat Pengetahuan Mengenai Menggosok Gigi Pada Siswa-Siswi Kelas Iv Sd
Kelurahan Cirendeu”. Skripsi. Program Studi Pendidikan DokterFakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lampiran 3. Leaflet cuci tangan
Lampiran 4. Leaflet Menggosok gigi
Lampiran 5. Data PHBS Santri TPA Nurul Islam Pedukuhan Serangan
DAFTAR PHBS ANAK-ANAK TPA MASJID NURUL ISLAM
USIA
PRA
SEKOLAH
CUCI
UM
GOSOK TANGA
UR BB TB PENYULUH
N KEAD GOSOK GIGI N MAKAN/
NA (dal (dal (dal AN GOSOK
O AAN GIGI SEBEL SEBEL MINUM
MA am am am GIGI/CUCI
. GIGI 2X UM UM MANIS
tah kg) cm) TANGAN
TIDUR MAKA
un )
N
Y TID Y TID Y TID TIDA PER BEL
YA
A AK A AK A AK K NAH UM
16,
1 Ilyas 4 25 103 caries 1 1 1 1 1
Sakh 15,
2 a 5 4 99 caries 1 1 1 1 1
3 Firaz 2 10 80 1 1 1 1 1
alkh
4 alifi 4 15 107 bagus 1 1 1 1 1
5 Safa 4 13 99 caries 1 1 1 1 1
juml
ah 4 1 0 5 3 2 5 0 0 5
USIA
SEKOLAH
CUCI
UM
GOSOK TANGA
UR BB TB PENYULUH
N KEAD GOSOK GIGI N MAKAN/
NA (dal (dal (dal AN GOSOK
O AAN GIGI SEBEL SEBEL MINUM
MA am am am GIGI/CUCI
. GIGI 2X UM UM MANIS
tah kg) cm) TANGAN
TIDUR MAKA jenis
un )
N kelamin
la
Y TID Y TID Y TID TIDA PER BEL perem ki-
YA
A AK A AK A AK K NAH UM puan la
ki
29,
1 Kia 8 5 135 caries 1 1 1 1 1 1
Arsy 28,
2 ah 10 05 133 caries 1 1 1 1 1 1
Zaid 29,
3 an 12 2 150 bagus 1 1 1 1 1 1
Ferd 29,
4 i 11 2 138 caries 1 1 1 1 1 1
Muh 19,
5 ari 6 1 116 caries 1 1 1 1 1 1
Nov 26,
6 al 9 5 139 caries 1 1 1 1 1 1
63,
7 Fadil 12 5 152 bagus 1 1 1 1 1 1
Bint 28,
8 ang 11 7 143 caries 1 1 1 1 1 1
Raih
9 an 9 25 130 bagus 1 1 1 1 1 1
1 Faiz 28,
0 ah 11 7 140 caries 1 1 1 1 1 1
1 Aza 26,
1 m 12 7 138 caries 1 1 1 1 1 1
1 Ham 36,
2 zah 12 9 144 caries 1 1 1 1 1 1
1 Ahm
3 ad 8 25 135 caries 1 1 1 1 1 1
1 29,
4 Riza 12 2 135 bagus 1 1 1 1 1 1
1 Kair 35,
5 a 6 5 119 caries 1 1 1 1 1 1
1 Belv 25,
6 ana 8 25 129 bagus 1 1 1 1 1 1
1 Anni 52,
7 sa 11 5 150 bagus 1 1 1 1 1 1
1 Sint
8 a 12 45 150 bagus 1 1 1 1 1 1
1 Nisw
9 ah 12 43 160 bagus 1 1 1 1 1 1
2 38,
0 Eka 12 4 160 bagus 1 1 1 1 1 1
2 Yanu 34,
1 ar 12 2 150 bagus 1 1 1 1 1 1
2 rasy 21,
2 a 8 3 116 caries 1 1 1 1 1 1
Juml 2 1
ah 2 0 9 13 5 7 15 7 0 22 8 14