Anda di halaman 1dari 23

EDUKASI GIZI SEIMBANG DENGAN LOMBA MEWARNAI

TINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH DI DESA NGAGEL

RT 01 RW 01 KECAMATAN DUKUHSETI KABUPATEN PATI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Tugas Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh :

Fitriyatun Na’imah

6511417010

PROGRAM STUDI GIZI S1

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

1
EDUKASI GIZI SEIMBANG DENGAN LOMBA MEWARNAI

TINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH DI DESA NGAGEL

RT 01 RW 01 KECAMATAN DUKUHSETI KABUPATEN PATI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Tugas Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh :

Fitriyatun Na’imah

6511417010

PROGRAM STUDI GIZI S1

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

2
PERSETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Edukasi

MakananPendamping Asi (Mp-Asi) Pada Ibu Balita Cegah Gizi Kurang Balita

Indonesia” telah disetujui untuk diujikan di hadapan Penguji pada Ujian Praktik

Kerja Lapangan Program Studi Gizi S1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tahun 2020.

Kecamatan Dukuhseti,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Natalia Desy Putriningtyas, S.Gz Hanik Elok Sa’adah, A.Md. Gz

NIP. 198412252019032007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Negeri Semarang

Dr. Irwan Budiono, M.Kes.(Epid)

NIP. 19751217200501003

3
PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang “Edukasi

MakananPendamping Asi (Mp-Asi) Pada Ibu Balita Cegah Gizi Kurang Balita

Indonesia” telah dipertahankan di hadapan Penguji dan dinyatakan telah

memenuhi syarat untuk diterima sebagai Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan

Prodi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Universitas Negeri Semarang Tahun 2020, yang dilaksanakan pada:

Hari, tanggal :

Tempat : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, UNNES

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan,

Natalia Desya Putriningtyas, S.Gz., M.PH Hanik Elok Sa’adah, A.Md. Gz

NIP. 198412252019032007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Ketua RT 01 RW 01

Universitas Negeri Semarang, Desa Ngagel, Kec. Dukuhseti, Pati

Dr. Irwan Budiono, M.Kes.(Epid) Aris Nur Fuad

NIP. 19751217200501003

4
Abstrak

Pendahuluan : Masalah gizi pada anak usia sekolah dasar saat ini masih cukup

tinggi. Masalah gizi yang umumnya ditemukan pada anak usia sekolah di

Indonesia adalah pendek, sangat kurus, obesitas/ kegemukan dan anemia.

Kesehatan dan gizi pada anak usia sekolah merupakan isu yang sangat penting

saat ini.2 Anak usia sekolah dasar berisiko mengalami masalah gizi yang

berhubungan dengan pola makan dan tumbuh kembang.

Metode : Pelaksanaan intervensi berada di rumah peserta PKL dengan anak-anak

usia sekolah sebagai sasaran. Anak-anak awalnya akan dikenalkan dengan

makanan seimbang dengan metode ceramah sembari menunjukkan gambar.

Setelah itu, gambar ersebut dibagikan kepada anak-anak unuk diwarnai sebagai

lomba. Evaluasi yang diadakan adalah berupa soal dengan gambar.

Hasil Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan ditemukan bahwa adanya

peningkatan pengetahuan oleh anak sekolah setelah dilakukannya lomba

mewarnai. Hal tersebut dibukikan dengan anak-anak yang mengisi pada lembar

evaluasi dengan benar. Pertimbangan juga dilakukan karena ketika sesi penjelasan

sebelum dilakukannya lomba mewarnai, anak-anak sudah dilemparkan pertanyaan

yang serupa dan ternyata belum bisa menjawah dengan benar.

Kata Kunci : PHBS, obesitas, anak sekolah

5
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah gizi pada anak usia sekolah dasar saat ini masih cukup tinggi.

Masalah gizi yang umumnya ditemukan pada anak usia sekolah di Indonesia

adalah pendek, sangat kurus, obesitas/ kegemukan dan anemia. Berdasarkan

data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi pendek pada anak umur

5 – 12 tahun adalah 30,7 % (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek),

prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5 – 12 tahun adalah 11,2

%. Sedangkan masalah gemuk pada anak umur 5 – 12 tahun masih tinggi

yaitu 18,8 %.

Kesehatan dan gizi pada anak usia sekolah merupakan isu yang sangat

penting saat ini.2 Anak usia sekolah dasar berisiko mengalami masalah gizi

yang berhubungan dengan pola makan dan tumbuh kembang. Status gizi yang

baik akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak salah

satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang berpengaruh

terhadap daya kosentrasi dan kecerdasaan anak, sehingga fase anak usia

sekolah merupakan fase dimana anak sangat membutuhkan asupan makanan

yang bergizi untuk menunjang masa pertumbuhan dan perkembangan.

Peran tenaga kesehatan, sekolah, guru dan orang tua sangat penting

dalam menyiapkan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku

pemenuhan gizi seimbang bagi anak usia sekolah. 5 Gizi seimbang

merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam

6
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan

memperhatikan prinsip bukan terfokus pada besarnya jumlah yang

dikonsumsi namun lebih pada nilai nutrisi yang di konsumsi kenekaragaman

atau variasi yang terbebas dari bahan pengawet, pewarna, dan pemanis

buatan, serta di pertimbangkan pula aktivitas fisik, kebersihan dan berat

badan ideal

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil uraian latar belakang diatas maka diperoleh rumusan

masalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana solusi permasalahan gizi pada anak usia sekolah?

1.2.2 Bagaimana efektivitas upaya peningkatan pengetahuan anak

sekolah dengan lomba mewarnai?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan kegiatan dilakukan adalah :

1.3.1 Mengetahui solusi permasalahan gizi anak sekolah di desa Ngagel

RT 01 RW 01?

1.3.2 Mengetahui efektivitas peningkatan pengetahuan anak sekolah

dengan lomba mewarnai?

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan adalah :

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

7
1.4.1.1 Sebagai sarana pembelajaran dan mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat selama perkuliahan sehingga bisa

membandingkan kebenaran antara teori dan fakta yang ada di

lapangan.

1.4.1.2 Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam memecahkan

masalah kesehatan yang ada pada di masyarakat

1.4.2 Manfaat Orang Tua Anak Sekolah

Orang tua dapat terbantu karena meningkatnya pengetahuan gizi

anak sekolah sehingga mencegah terjadinya gangguan gizi pada anak

tersebut.

1.4.3 Bagi Anak Sekolah

Pengetahuan mengenai gizi akan bertambah. Memudahkan anak

sekolah untuk mempraktikkan hidup sehat dengan pola makan yang

bergizi yang berdampak pada kualitas dan harapan hidup anak.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Tempat

Tempat pelaksanan PKL Gizi Masyarakat ini di di Desa Ngagel RT

01/ RW 01 Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.

1.5.2 Ruang Lingkup Waktu

8
Praktik Kerja Lapangan Gizi Masyarakat Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

dilaksanakan mulai tanggal 9 Juli 2019 dan berakhir pada tanggal 23

Agustus 2020

1.5.3 Ruang Lingkup Keilmuan

Materi yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan yaitu

ilmu gizi masyarakat didampingi dengan pendidikan gizi anak

sekolah.

9
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Analisis Situasi

Analisis situasi masyarakat bertujuan untuk mengetahui gambaran

umum masyarakat serta permasalahan yang muncul di masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan mengenai jumlah populasi penduduk dan hasil

permasalahan kesehatan, maka metode analisis situasi yang dilakukan yaitu

menggunakan data primer dan data sekunder.

2.2 Identifikasi Masalah Gizi

Identifikasi masalah kesehatan masyarakat dilakukan di Desa Ngagel RT

01 RW 01, Kecamatan Dukuhseti, Pati dengan menggunakan metode

observasi, wawancara, dan data sekunder. Dalam hal ini wawancara yang

dilakukan yaitu dengan petugas kesehatan puskesmas dan Ketua RT 01

mengenai bagaimana kondisi kesehatan dan permasalahan gizi di masyarakat.

2.3 Identifikasi Penyebab Masalah Gizi

Setelah mendapatkan prioritas masalah kesehatan, maka tahap selanjutnya

adalah mengidentifikasi penyebab masalah kesehatan di masyarakat dengan

menggunakan metode analisa dengan didasari data sekunder dan urgensi di

lapangan secara mendalam. Penentuan Prioritas Masalah menggunakan

metode Hanlon Kuantitatif

10
2.4 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah

Tujuan pemecahan masalah adalah menghilangkan atau mengurangi

faktor-faktor penyebab masalah. Penyusunan program kerja sebagai

upaya pemecahan masalah kesehatan di masyarakat menggunakan

metode CARL. Penyusunan rencana program kerja sebagai upaya

pemecahan masalah mencakup beberapa hal, antara lain:

a. Capability yaitu ketersediaan sumberdaya (dana, sarana, dan

peralatan)

b. Accessibility yaitu kemudahan yang didasarkan pada ketersediaan

metode/cara/ teknologi serta penunjang pelaksanaan

c. Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan

sasaran

d. Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan

yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.

2.5 Pelaksanaan Intervensi Sebagai Upaya Pemecahan Masalah Gizi

No Nama Program Waktu Tempat Sasaran Evaluasi

1 Edukasi Gizi 18 Juli Rumah Ibu-Ibu -anak-anak

Seimbang 2020 Peseerta Warga dapat

Anak Sekolah PKL DesaNgagel menyebutkan

dengan RT 01 RW makanan

11
Metode 01 sehat

Lomba

Mewarnai

12
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Situasi

3.1.1 Keadaan Geografis

3.1.1.1 Peta Desa Ngagel

Gambar 3.1 Peta Desa Ngagel

3.1.1.2 Luas Wilayah

Tabel 3.1 Luas Wilayah Desa Ngagel

Lahan Sawah 165.250 m2

Lahan Bukan Sawah 209. 578 m2

Total Luas Wilayah 374.828 m2

13
3.1.1.3 Batas Wilayah

Adapun batas wilayah Desa Ngagel adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Alasdowo

Sebelah Timur : Desa Kenanti

Sebelah Barat : Desa Grogolan

Sebelah Selatan : Desa Bakalan

3.1.2 Keadaan Demografis

3.1.2.1 Jumlah Penduduk

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Desa Ngagel

Total Penduduk 8489 jiwa

Statistik Menurut Jenis Kelamin Usia

Lk Pr Dewasa Anak

4169 4320 5289 2152

Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Dukuhseti 2018

3.2 Identifikasi Masalah Gizi

Sumber : Riskesdas 2018

14
Berdasarkan data Riskesdas 2018, kejadianobesitas pada anak

sebanyak 8 %. Angka tersebut turun dari 2013 yang mencapai 11%. Walaupun

mengalami penurunan, obesitas pada anak merupakan permasalahan gizi yang

harus lebih diperhatikan karena anak yang mengalami obesitas akan

meningkatkan resiko terkena obesitas saat ia dewasa. Hal tersebut akan

mengakibatkan risiko penyakit tidak menular juga akan meningkat.

3.3 Identifikasi Penyebab Masalah Gizi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sarawasti tahun 2017

menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pola makan dengan

kejadian obesitas pada anak sekolah. Maka ditentukan bahwa penyebab

obesitas adalah anak sekolah.

3.4 Alternatif Pemecahan Masalah Gizi

Alternatif pemecahan masalah yang digunakan yaitu edukasi mengenai

gizi seimbang dan pola makan anak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dyah Ayu Sapuri dkk yang menunjukkan bahwa adanya

pengaruh penyuluhan gizi seimbang terhadap tingkat motivasi remaja dalam

melakukan pencegahan obesitas.

3.5 Pelaksanaan Intervensi dan Evaluasi

Pelaksanaan intervensi berada di rumah peserta PKL dengan anak-

anak usia sekolah sebagai sasaran. Anak-anak awalnya akan dikenalkan

dengan makanan seimbang dengan metode ceramah sembari menunjukkan

15
gambar. Setelah itu, gambar ersebut dibagikan kepada anak-anak unuk

diwarnai sebagai lomba. Evaluasi yang diadakan adalah berupa soal dengan

gambar.

Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan ditemukan bahwa adanya

peningkatan pengetahuan oleh anak sekolah setelah dilakukannya lomba

mewarnai. Hal tersebut dibukikan dengan anak-anak yang mengisi pada

lembar evaluasi dengan benar. Pertimbangan juga dilakukan karena ketika

sesi penjelasan sebelum dilakukannya lomba mewarnai, anak-anak sudah

dilemparkan pertanyaan yang serupa dan ternyata belum bisa menjawah

dengan benar.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Peningkatan pengetahuan gizi seimbang bagi anak sekolah dengan meto

lomba mewarnai telah terbukti dapat meningkatkan pengetahuan anak.

Dengan demikian anak-anak sekolah akan mampu mempertimbangkan mana

makanan yang sehat dan kurang sehat dikonsumsi sehingga risiko malnutrisi

pada anak dapat dicegah.

4.2 Saran

a. Untuk Petugas Kesehatan/Puskesmas

Melakukan penyuluhan kepada anak-anak sekolah tentang

makanan seimbang dan memperkenalkan gizi seimbang yang benar.

b. Untuk Guru dan Orang Tua

Melakukan edukasi kepada anak sekolah mengenai gizi seimbang

dengan media gambar untuk memudahkandan mengontrol asupan

makanan seharinya sehingga resiko malnutrisi pada anak sekolah dapat

dicegah

17
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Nuryanto,dkk. 2014. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan sikap tentang
gizi anak usia sekolah Dasar .Jurnal Gizi Indonesia. Vol. 3, No. 1.

Sa’adah Rosita Hayatus, Herman Rahmatina B, Sastri Susila. 2014. Hubungan Status Gizi
Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Guguk Malintang Kota
Padangpanjang. Jurnal Kesehatan Andalas. 3 (3), 460 – 461. 4.

Utari Lintang Dwi, 2016. Gambaran Status Gizi Dan Asupan Zat Gizi Pada Siswa Sekolah
Dasar Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai. Jom Fk Volume 3 No. 1 Februari.

Wiradnyani Luh Ade Ari, dkk. 2016. Gizi dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta;
SEAMEO RECFON, Kemendikbud RI.

Palupi Khairizka Citra, Sa’pang Mertien, Swasmilaksmita Prita Dhyani, 2018. Edukasi Gizi
Seimbang Pada Anak usia sekolah Dasar Di Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Jurnal
Abdimas Volume 5 Nomor 1

18
LAMPIRAN

1. LEMBAR EVALUASI

WARNAILAH MAKANAN YANG LEBIH SEHAT !

Humburger (Junkfood)
Buah-buahan segar

Soda
Susu

Permen Sayuran

19
NAMAILAH GAMBAR DI BAWAH INI !

20
2. Produk PHBS (Buku Mewarnai Gizi Seimbang)

21
22
3. DOKUMENTAS KEGIATAN

23

Anda mungkin juga menyukai