Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
Jalan Kelayan B Timur Komp. 10 RT.13 Banjarmasin
Kode Pos 70247 Telepon ( 0511 ) 3271472
E-mail : pkmbjm_puskesmaskelayantimur@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI, PEMBINAAN, EDUKASI DAN KONSELING PMBA DAN GIZI
SEIMBANG (ISI PIRINGKU)

A. Pendahuluan
Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat mengakibatkan
banyak anak yang menderita kurang gizi. Untuk itu perlu dilakukan
pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara rutin dan
berkesinambungan. Fenomena “gagal tumbuh” ataugrowth falteringpada
anak Indonesia mulai terjadi pada usia 4-6 bulan ketika bayi diberi
makanan selain ASI dan terus memburuk hingga usia 18-24 bulan.
Menurut data terakhir dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,
jumlah balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang 14,2% sedangkan
yang mengalami sangat pendek dan pendek sebanyak 14,4%.
Makan bukan sekadar kenyang, namun juga harus memenuhi
kebutuhan nutrisi tubuh. Kementerian Kesehatan telah mengenalkan
panduan makan sehat melalui metode ‘Isi piringku’ yang dapat menjadi
acuan sajian sekali makan.
Keragaman makanan dalam satu piring merupakan hal yang tak bisa
ditawar, mencakup protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral seimbang.
Mengapa konsumsi pangan beragam penting? Tak lain karena tidak ada
satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh. Aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’
adalah:
Setengah porsi piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan
dengan beragam jenis dan warna.
Seperempat piring makan diisi dengan protein. Bisa diisi ikan, ayam
atau kacang-kacangan. Batasi konsumsi daging merah ataupun daging
olahan.
Seperempat piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-
bijian utuh, nasi merah, gandum utuh, atau pasta. Hati-hati dalam
pemilihan sumber karbo, misalnya roti atau beras putih karena
kandungan gulanya tergolong tinggi.
B. Latar Belakang
Menurut WHO Child Growth Standart, stunting didasarkan pada
indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding
umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD, atau tinggi badan
anak tidak sesuai dengan standar untuk anak seusianya, atau lebih
rendah. Stunting, merupakan gangguan pertumbuhan fisik, kognitif,
kecerdasan, produktivitas. Prevalensi “stunting” di Indonesia masih tinggi,
36,2 % (2007),35.6% (2010), dan 37.2% (2013). Pemerintah Indonesia
bertujuan menurunkan prevalensi stunting menjadi 40 % lebih rendah dari
data terakhir pada tahun 2025. Setiap keluarga yang mempunyai bayi dan
anak usia 6-24 bulan hendaknya mempunyai pengetahuan tentang
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu memberikan ASI
ekslusif dan menyiapkan MP-ASI yang sesuai di masing-masing keluarga.
Pendampingan oleh orang yang terdekat dalam hal ini termasuk kader
posyandu sangat dibutuhkan, untuk itu kader posyandu perlu dilatih agar
mempunyai pengetahuan tentangASI ekslusif dan MP-ASI serta
ketrampilan pemantauan pertumbuhan dan ketrampilan memberikan
konseling.
Meski panduan ‘Isi piringku’ ini dapat diterapkan pada hampir semua
kalangan, namun tidak untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun karena mereka
membutuhkan asupan nutrisi berbeda. Demikian juga untuk orang yang perlu
menjalani pola makan khusus karena memiliki kondisi medis tertentu.
Kegiatan ini juga dilandasi oleh tata nilai Puskesmas Kelayan Timur
yaitu The Winners : 1. Togetherness 2. Wise 3. Intergrity 4. Norm 5. Non
Discrimination 6. Energic 7. Responsive 8. Safety, sehingga pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Puskesmas
Kelayan Timur.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk menurunkan prevalensi Balita stunting dengan cara pemberian
makan bayi dan balita yang benar susuai dengan tatalaksananya.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk Memberdayakan kader, masyarakat dan ibu balita dalam
memberikan pangan lokal yang murah dan mudah diolah dlam
pemberian MP ASI.
b. Untuk membiasakan masyarakat dan ibu balita dalam konsumsi
dan penerapan Pedoman gizi seimbang yang tergambar dalam isi
piringku.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Pembinaan masyarakat ( ibu balita) dan kader dilatih dan diberikan
edukasi dalam tata laksanan pemberian makanan bayi dan balita yang
benar.
2. Memberdayakan Masyarakat / ibu balita dalam pemberian makann
tinggi protein dalam upaya pencegahan stunting.
3. Sosialisasi Penuh tentang isu global Stunting dan peerapan isi
piringku.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Persiapan
Petugas bersama kader dan linsek (PKK) berkoordinasi dalam
menyiapkan sasaran dan peserta penyuluhan dan pelatihan.
2. Pelaksanaan
a. Petugas melatih kader/ masyarakat dalam hal pemberian makan
bayi dan anak yang benar.
b. Petugas melatih kader / masyarakat dalam penerpan gizi seimbang
yang tergambar dalam isi piringku.
c. Petugas dan Tim bergantian melakukan pelatihan dan konseling di
lingkungan posyandu / desa dan wilayah setempat.

F. Sasaran
1. Kader
2. Ibu Balita
3. Masyarakat
4. Lingkungan sekolah

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilakukan tidak terjadwal secara tentative namun
mengikuti kesepakatan dari pihak terkait ( masyarakat , kader dan lintas
sektor dan pihak sekolah.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
1. Evaluasi Kegiatan
Kader dilatih secara bergantian dan sosialisasi dan edukasi terus
dilaksanakan secara terus menerus berkesinambungan.
2. Pelaporan
Membuat laporan hasil kegiatan dan dokumentasi kegiatan.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Petugas mengirim laporan Kegiatan kedinas kesehatan dan pihak
terkait ( dalam hal ii pihak sekolah , mauapun kelurahan).

Kepala Puskesmas Kelayan Timur,

dr. Hj.Sri Pramudian K


Pembina
NIP. 19780607 200701 2 016

Anda mungkin juga menyukai