Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

“MENYAMPAIKAN PENDAPAT TENTANG MANFAAT KEGIATAN KELOMPOK


YANG TELAH DILAKUKAN”
STASE KEPERAWATAN JIWA

Disusun oleh:

Annisa Rizqy Aprialita


20214030100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
A. Latar Belakang
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain. Individu dalam situasi seperti ini harus
diarahkan pada respon perilaku dan interaksi sosial yang optimal melalui asuhan
keperawatan yang komprehensif dan terus menerus disertai dengan terapi-terapi
modalitas seperti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), bahkan TAK Sosialisasi
memberikan modalitas terapeutik yang lebih besar daripada hubungan terapeutik
antara dua orang yaitu perawat dan klien. TAK adalah terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru
yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive (Rahayuningsih, A.,
& Muharyari, W., 2016).

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang sangat penting dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi klien
isolasi sosial untuk mampu bersosialisasi secara bertahap melalui tujuh sesi untuk
melatih kemampuan sosialisasi klien. Ketujuh sesi tersebut diarahkan pada tujuan
khusus TAKS, yaitu: kemampuan memperkenalkan diri, kemampuan. berkenalan,
kemampuan bercakap-cakap, kemampuan menyampaikan dan membicarakan topik
tertentu, kemampuan menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi, kemampuan
bekerja sama, kemampuan menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS
yang telah dilakukan. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam TAKS yaitu
tahap persiapan, orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi dengan menggunakan
metode dinamika kelompok, diskusi atau tanya jawab serta bermain peran atau
stimulasi (Hastutiningtyas, W. R., & Setyabudi, I., 2016). Hasil dari penelitian
Rahayuningsih, A., & Muharyari, W., (2016), menyatakan bahwa seluruh responden
mengalami penurunan perilaku isolasi sosial setelah diberikan TAKS. Selain itu,
terdapat pengaruh yang bermakna pada pemberian TAKS terhadap perubahan
perilaku klien isolasi sosial.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK selama 1x25 menit diharapkan klien mampu
menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah
dilakukan.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan kegiatan kelompok yang telah dilakukan
b. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat dari kegiatan
kelompok yang telah dilakukan

D. Seleksi Klien
1. Kriteria Klien
a. Klien dengan masalah keperawatan gangguan interaksi sosial maupun isolasi
sosial yang sudah mulai mau diajak berbicara
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus
2. Jumlah Klien: 5 orang
3. Proses Seleksi
a. Mengobservasi kondisi klien yang akan diikutkan dalam TAK
b. Wawancara dengan klien
c. Mendiskusikan dengan perawat penanggung jawab
d. Melihat rekam medis atau catatan keperawatan

E. Jadwal Pelaksanaan
1. Waktu
Hari / tanggal : Jumat, 29 2022

Jam : 13.00 WIB


Lama Kegiatan :
a. Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
b. Diskusi (15 menit)
c. Evaluasi dan penutup (5 menit)
2. Tempat : Bangsal Drupada

F. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab

G. Bahan/alat.
a. Jadwal kegiatan pasien
b. Buku catatan TAK

H. Pengorganisasian
1. Leader: Annisa Rizqy

Tugas:
a. Menyusun perencanaan pelaksanaan TAK
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik
2. Observer:
Tugas:
a. Mengobservasi setiap respons klien
b. Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien (jumlah peserta yang hadir, daftar hadir, yang memberikan ide
dan pendapat, topic dan diskusi, respons verbal dan nonverbal)
c. Memberikan umpan balik kepada kelompok
d. Mengobservasi respons anggota kelompok
e. Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
f. Mencatat modifikasi strategi untuk kegiatan kelompok berikutnya

I. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran membentuk huruf U
b. Persiapan tempat yang aman dan tenang
c. Tempat yang cukup luas dan longar
d. Setting tempat duduk: Keterangan:
: Leader

: Observer

: Pasien

J. Program Antisipas Masalah


a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
1. Panggil nama klien
2. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali
lagi.
c. Bila ada klien lain ingin ikut
1. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih.
2. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti
oleh klien tersebut.
3. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran.

K. Prosedur Tindakan
1. Orientasi
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalkan nama dan panggilan terapis
c. Menanyakan nama dan panggilan semua klien
d. Menanyakan perasaan klien saat ini
e. Menjelaskan TAK dan tujuan
f. Kontrak waktu
g. Tanyakan TAK sebelumnya
h. Menjelaskan topik TAK SP 7 Sosialisasi: menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan
i. Menjelaskan aturan main berikut
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
- Tidak boleh berbicara ketika sudah mulai TAK
2. Tahap kerja
a. Mendiskusikan pengalaman kegiatan kelompok yang telah dilakukan oleh
tiap klien
b. Memberikan contoh cara menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
kelompok yang telah dilakukan
c. Meminta klien utnuk menyampaikan pendapatnya masing-masing terkait
kegiatan kelompok yang telah dilakukan
d. Ulangi ke klien yang lainnya hingga sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran
e. Memberikan reinforcement pada peran serta klien
3. Tahap terminasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien
c. Kontrak yang akan datang
d. Salam penutup

L. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan pada saat proses TAKS berlangsung, khusunya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAKS. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 7, dievaluasi
kemampuan klien menyampaikan manfaat TAKS yang telah berlangsung sebelumnya
secara verbal disertai kemampuan non-verbal.
Disimpulkan kemampuan yang telah dapat diterapkan oleh klien sehari-hari.
Untuk klien yang telah mampu, maka anjurkan dan dievaluasi pada kegiatan sehari-
hari. Jika klien belum mampu, klien dapat disertakan pada kelompok TAKS yang
baru.
Evaluasi Kemampuan Sosialisasi

a. Kemampuan verbal: menyebutkan manfaat melakukan TAKyang sudah dilakukan


sebelumnya
Nama Klien
No. Aspek yang Dinilai

1 Menyampaikan
manfaat secara jelas
2 Menyampaikan
manfaat secara ringkas
3 Menyampaikan
manfaat yang relevan
4 Menyebutkan manfaat
secara spontan

b. Kemampuan non-verbal
Nama Klien
No. Aspek yang Dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
DAFTAR PUSTAKA

Rahayuningsih, A., & Muharyari, W. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas


Kelompok Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial. Ners Jurnal
Keperawatan, 8(2), 105-114.
Hastutiningtyas, W. R., & Setyabudi, I. (2016). Peran Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
(Taks) Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Dan Masalah Isolasi Sosial Pasien
(Review Literatur). Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 4(3), 62-69.

Anda mungkin juga menyukai