Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: KEBERSIHAN DIRI: MENYIKAT GIGI

Disusun Oleh :

LEODERIK PAPUARA
1804014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saya dapat menyelesaikan
tugas pembuatan proposal Keperawatan Jiwa dengan lancar, proposal ini disusun untuk
menjadi syarat mengikuti ujian Preklinik Keperawatan Jiwa.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Melalui tugas ini maka
semakin bertambah pengetahuan. Walaupun proposal ini kurang sempurna dan memerlukan
perbaikan tapi saya berusaha juga untuk memberikan detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Semoga proposal ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Saya
menyadari bahwa proposal ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya
berharap kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan proposal ini dan untuk
meningkatkan kualitas serta memperbaiki proposal kami di masa mendatang.

Yogyakarta, 12 November 2018

Penyusun

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI

A. Definisi TAK
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternatif penyelesaian masalah (Keliat & Pawirowiyono, 2014).

Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi mengatasi perawatan diri adalah
terapi aktivitas kelompok yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan klien
merawat diri. Kemampuan merawat diri yang dilatih dalam TAK ini terdiri dari
kemampuan dalam kebersihan diri, kemampuan berdandan, kemampuan makan-
minum, dan toileting (Keliat & Pawirowiyono, 2014).

B. Tujuan TAK Stimulasi Persepsi: Kebersihan Diri: Menyikat Gigi


1. Klien memahami manfaat menyikat gigi.
2. Klien memahami alat dan bahan untuk menyikat gigi.
3. Klien mampu melakukan menyikat gigi secara benar.

C. Indikasi TAK
TAK Stimulasi persepsi kebersihan diri: menyikat gigi diindikasikan untuk klien
gangguan jiwa yang mengalami defisit perawatan diri atau resiko defisit perawatan
diri (pada klien yang mengalami isolasi sosial atau harga diri rendah).

D. Topik
TAK SESI 1C stimulasi persepsi kebersihan diri: menyikat gigi.

E. Waktu Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Rabu, 12 November 2018
Tempat : Ruang Dewandaru
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB
Durasi : 30 menit

F. Pengorganisasian dan Tugas Pelaksanaan


1. Leader
Nama Leader : Leoderik Papuara
a. Tugas Leader :
1) Menyusun rencana pembuatan proposal
2) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
3) Merencanakan dan mengontrol teerapi aktifitas kelompok
4) Membuka aktifitas kelompok
5) Memimpin diskusi dan terapi aktifitas kelompok
6) Leader memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi lainnya
untuk memperkenalkan diri
7) Menyampaikan tujuan terapi aktivitas kelompok
8) Menyampaikan tata tertib
2. Co Leader
Nama Co Leader : Sdri.E
a. Tugas Co Leader
1) Membantu pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok
2) Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam Terapi Aktivitas Kelompok
3) Membantu leader mengorganisasi anggota
4) Apabila terapi aktivitas pasif diambil oleh Co-leader
5) Menggerakkan anggota kelompok
3. Fasilitor
Nama Fasilitator : Sdri. E, Sdri. E,
Tugas Fasilitator
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memotivasi klien untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan

4. Observer
Nama Observer : Sdri. E
a. Tugas Observer
1) Mencatat hasil pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok
2) Mengevaluasi jalannya Terapi Aktivitas Kelompok
3) Memberi umpan balik pada kelompok

G. Setting Tempat Disertai Gambar

Keterangan :

Pasien

Leader

Co leader

Fasilitator

Observer

H. Alat
1. Laptop / TV dengan video
2. Sound system/speaker
3. Name tag
4. Double tip
5. Spidol
6. Sikat gigi
7. Pasta gigi
8. Gelas plastik besar/gayung
9. Air bersih satu gelas
10. Tissue

I. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi

J. Sasaran dan Kriteria Pasien


1. Kriteria pasien
a. Pasien kooperatif
b. Pasien tidak agresif/mengamuk
c. Pasien dengan defisit perawatan diri atau resiko defisit perawatan diri (pada
pasien yang mengalami isolasi sosial atau harga diri rendah).
2. Sasaran
Peserta TAK adalah klien di ruang Dewandaru yang telah dipilih dengan
pertimbangan tertentu yaitu sebagai berikut :

NO Nama Peserta Diagnosa Keperawatan


1. Sdr. A Defisit perawatan diri
2. Sdr. B Defisit perawatan diri
3. Sdr. C Defisit perawatan diri
4. Sdr. D Defisit perawatan diri
5. Sdr. E Defisit perawatan diri

K. Susunan Kegiatan
No. Tahap Kegiatan Waktu

1. Persiapan a. Menyiapkan alat dan tempat pertemuan 5 menit


b. Persiapan klien: Pilih klien sesuai dengan indikasi
2. Orientasi a. Salam terapeutik: Salam dari terapis kepada klien. 5 menit
b. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat
ini.
c. Mengajak klien berdoa
d. Memperkenalkan masing-masing terapis.
e. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu belajar
menyikat gigi.
2) Menjelaskan aturan main:
a) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis.
b) Saat dilaksanakannya kegiatan klien tidak
boleh sambil makan/minum.
c) Lama kegiatan 30 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
3. Kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, 15 menit
yaitu belajar menyikat gigi.
b. Terapis menanyakan kepada semua klien tentang
manfaat menyikat gigi.
c. Terapis merangkum semua jawaban klien tentang
manfaat menyikat gigi, bila ada jawaban yang kurang,
tambahkan informasi yang diperlukan. Manfaat
menyikat gigi:
1. Mencegah kerusakan gigi dan infeksi gusi.
2. Menghilangkan bau mulut.
3. Meningkatkan penampilan diri.
d. Terapis menanyakan kepada klien tentang alat dan
bahan menyikat gigi yang biasanya klien gunakan
selama ini.

e. Terapis merangkum semua jawaban klien tentang alat


dan bahan menyikat gigi yang biasanya klien gunakan
selama ini. Alat dan bahan untuk menyikat gigi:
1. Sikat gigi yang kelembutannya medium
2. Pasta gigi
3. Gelas plastik / gayung
4. Air bersih
5. Handuk kecil / tissue
f. Terapis menanyakan kepada semua klien tentang cara
menyikat gigi yang benar.
g. Terapis merangkum semua jawaban klien tentang
cara menyikat gigi yang benar. Urutan cara menyikat
gigi yang benar:
1. Siapkan alat
2. Kumur-kumur
3. Ambil sikat gigi, oleskan pasta gigi pada dikat gigi
yang ada.
4. Gosok gigi minimal 8x gosokan di masing-masing
sisi gigi.
5. Kumur secukupnya.
6. Bersihkan sikat gigi.
h. Terapis memberikan video kepada semua pasien
tentang cara menyikat gigi yang benar.
i. Terapis memeragakan cara menyikat gigi yang benar.
j. Terapis meminta klien mendemonstrasikan kembali
cara menyikat gigi yang benar.
k. Terapis memberi pujian kepada klien setelah
mendemonstrasikan kembali cara menyikat gigi
dengan benar.
4. Terminasi a. Evaluasi 5 menit.
1) Subjektif: terapis menanyakan perasaan klien
setelah belajar menyikat gigi dan setelah mencoba
menyikat gigi.
2) Objektif: terapis meminta klien menjelaskan
manfaat menyikta gigi, alat dan bahan untuk
menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang benar.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menyikat gigi
minimal 2x sehari, yaitu setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Menyepakati TAK yang akan datang sesuai
indikasi klien.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

L. Antisipasi

1. Jika ada klien yang mengganggu atau tidak kooperatif terhadap jalannya TAK, co
leader akan mengajak klien keluar dan diantar ke kamarnya.
2. Jika klien tidak mau atau bosan, tugas co leader memotivasi klien untuk mengikuti
kegiatan sampai dengan selesai.
3. Jika klien ingin ke kamar mandi, diantar dan ditunggui sampai kembali ke tempat
semula.

M. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemapuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Adapun
formulir evaluasi adalah sebagai berikut :

Kemampuan memberi respons pada Stimulasi Persepsi: Kebersihan Diri:


Menyikat Gigi
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Sdr.A Sdr. B Sdr. C Sdr. D Sdr. E
1. Menjelaskan manfaat
gosok gigi
2. Menyebutkan alat dan
bahan gosok gigi
3. Menjelaskan tahapan
gosok gigi
4. Memperagakan gosok
gigi secara benar
5. Komitmen melakukan
gosok gigi minimal
2x/hari

2. Dokumentasi
Kemampuan yang dimiliki klien saat TAK didokumentasikan pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat
TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1C
TAK Stimulasi Persepsi kebersihan diri: menyikat gigi, klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir, memberi respon pada stimulasi persepsi: kebersihan diri:
menyikat gigi.

Yogyakarta, 12 November 2018

Penguji Teruji

(Samsul Arif P, S.Kep., Ns) (Leoderik Papuara)


DAFTAR PUSTAKA
Kliat, B. A & Parwirowiyono, A. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok, Edisi 2. Jakarta: EGC

Yosep, Iyus. 2016. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai