Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI NERS ASUHAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS PENDIDIKAN PEMBARANTASAN


SARANG NYAMUK PADA WARGA RT 10-14 KAMPUNG CEBONGAN
NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

Disusun oleh:
MAY LINA DAMAYANTI
2110206021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan

Asuhan Keperawatan yang berjudul “Pendidikan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pada RT 10-14 di Kampung Cebongan Ngestiharjo Kasihan Bantul”

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan laporan ini adalah berkat

bimbingan, arahan dan motivasi untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Kahono selaku Dukuh Padukuhan Cungkuk Ngestiharjo

2. Ibu Jazimatul Khoiriyah K, Amd.Kepselaku Pembimbing Puskesmas

Kasihan 2

3. Ibu Suri Salmiyati S.Kep., M.Kes., selaku Pembimbing Akademik Stase

Komunitas

4. Semua teman dan pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per

satu. Terimakasih atas segala bantuannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,

untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangaun demi

kesempurnaan laporan ini dan menjadi pembelajaran kami agar lebih baik lagi.

Yogyakarta, 24 Juni 2022

Penulis
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI NERS ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS PENDIDIKAN PEMBERANTASAN
SARANG NYAMUK SARANG NYAMUK PADA WARGA RT 10-14
KAMPUNG CEBONGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

Kelompok : Kelompok 3
Tanggal :

1. Latar Belakang
a. Karakteristik Komunitas
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk
Aedes aegypti. Kegiatan PSN DBD dilakukan untuk mengendalikan
populasi nyamuk Aedes aegypti, sehingga dapat mengurangi adanya
penularan penyakit DBD. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Kegiatan PSN di lakukan di semua tempat baik di rumah maupun di
tempat-tempat umum. Kegiatan PSN di rumah dilakukan oleh semua
anggota keluarga, sedangkan di tempat-tempat umum dilakukan oleh
petugas yang telah ditunjuk atau pengelola tempat -tempat umum.
Kegiatan PSN dilakukan di lingkungan dimana nyamuk tersebut dapat
berkembang biak, seperti di selokan, kolam ikan dan lain sebagainya.
Ukuran keberhasilan kegiatan PSN ini dapat diukur dengan Angka Bebas
Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih dari atau sama dengan 95% diharapkan
penularan DBD dapat berkurang. Kegiatan PSN tidak hanya dilakukan
dengan melakukan pemberantasan nyamuk dewasa tetapi juga
pemberantasan jentik nyamuk.
1) Saat pengkajian terdapat jentik-jentik pada beberapa rumah warga
2) Tampak pot tanaman warga yang tergenang air dan ada jentiknya
b. Data Subyektif
1) Saat pengkajian warga jarang memperhatikan lingkungan rumah yang
ada genengan air, walaupun rajin menguras tampungan air.
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Komunitas
Defisit kesehatan komunitas
b. Tujuan Umum
Setelah menghadiri penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
menanggulangi masalah kesehatan yang ada dengan melakukan gerakan
3M.
c. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengerti dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada
dan bersedia bersama-sama menyelesaikan pemasalahan tersebut.
2. Masyarakat dapat mengerti cara memberantas sarang nyamuk..
3. Rancangan Kegiatan
a. Topik : Penyuluhan Pemeberantasan Sarang Nyamuk
b. Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
c. Media : Video& PPT
d. Waktu dan tempat : 30 menit
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Tersedianya format penkajian
b. Evaluasi proses
1) Komunikasi sesuai
2) Masyarakat kooperatif mejawab pertayaan yang diajukan
c. Evaluasi hasil

1) Mahasiswa mampu berkenalan dan berkomunikasi baik dengan


keluarga

2) Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan


masyarakat
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK

A. Identifikasi Masalah
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular
yang berbahaya yang dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan
dapat menimbulkan wabah/ kejadian luar biasa (KLB) sehingga penyakit
DBD termasuk dalam salah satu masalah kesehatan masyarakat diberbagai
negara (Fathi, 2005). Selama satu dekade angka kejadian atau incidence rate
(IR) DBD meningkat pesat di seluruh dunia. Diperkirakan 50 juta orang
terinfeksi 3 DBD setiap tahunnya dan 2,5 milyar orang (1/5 penduduk dunia)
tinggal di daerah endemik DBD.
Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap
tahunnya. Penduduk berisiko terinfeksi yang hidup di wilayah Asia Tenggara
sebanyak 1,6 milyar (52 %). Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga
tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Negara Indonesia
sebagai Negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara (Jaya, 2013).
Untuk itu pentingnya menjaga kebesihan lingkungan dan tempat-tempat
berpotensi menjadi sarang agar nyamuk Aedes aegypti tidak dapat
berkembang biak di tempat tersebut (Kemenkes, 2011).
Di Kampung Cebongan, sebagian besar warga masih belum
memperhatikan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan
bagaimana cara mencegah persebaran nyamuk. Maka dari itu, diharapkan
setelah penyuluhan, warga mampu memahami dan melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk.
B. Pengantar
Topik : Penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk
Sasaran : Warga Kampung Cebongan RT 10-14
Hari/tanggal : Selasa, 12 Juli 2022
Jam : 16.00 – 16.30
Waktu : 30 menit
Tempat : Cebongan RT 11
C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan selama kurang lebih 30 menit, peserta dapat
memperhatikan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk.
D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan selama kurang lebih 30 menit diharapkan peserta
dapat:
1. Mengetahui pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan
2. Mengetahui cara memberantas sarang nyamuk
E. Materi
Terlampir
F. Metode
Diskusi dan Tanya Jawab
G. Media
Video & PPT
H. RINCIAN PENANGGUNG JAWAB ACARA
Pemateri : May Lina Damayanti
Kesekretariatan : Anisa Khusnul Khotimah
Sie Perlengkapan : Ardiyanti
Siska Trihapsari
Mona Okta Rahmawati
Eva Sukmawati
Sie Dokumentasi : Nurul Hakimah
Sie Konsumsi : Eka Marcelia
Yuliani
Rina Ayuhana Putri Kurniasari
Sie Humas : Nanik Yunifiah
Sumarni
MC : Ismi Mareta Kurnianingrum
I. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan Menjawab salam,
mendengarkan dan
1. Memberikansalam memperhatikan
2. Menjelaskan tujuanpenyuluhan
3. Menyebutkan pokok bahasan
yang akandisampaikan
4. Kontrak waktu
2. 15 menit Pelaksanaan: Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan danteratur dengan
menampilkan video
Materi:
1. Apa Pengertian (PSN)
Pemberantasan Sarang Nyamuk ?
2. Apa pengertian 3M plus ?
3. Siklus hidup nyamuk Aedes
aegypti?

3. 5 menit Evaluasi: Bertanya,


menjawab
1. Bertanya kepada peserta tentang pertanyaan
materi penyuluhan
2. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang disampaikan
4. 5 menit Penutup Menjawab salam

J. Pengesahan
Yogyakarta, 12 Juli 2022

Sasaran Penyuluh

Warga Kampung Cebongan May Lina Damayanti

Mengetahui
Pembimbing Materi Penyuluhan

Suri Salmiyati, S. Kep., Ns., M. Kes.

K. Evaluasi
Metode evaluasi : Tanya Jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 3 soal
1. Apa pengertian dari PSN?
2. Apa pengertian 3M plus?
3. Apa tanda gejala DBD?

Jawaban:
1. Pengertian PSN
Pengertian Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk Aedes
aegypti. Kegiatan PSN DBD dilakukan untuk mengendalikan populasi
nyamuk Aedes aegypti, sehingga dapat mengurangi adanya penularan
penyakit DBD. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Kegiatan PSN di
lakukan di semua tempat baik di rumah maupun di tempat-tempat umum.
Kegiatan PSN di rumah dilakukan oleh semua anggota keluarga, sedangkan
di tempat-tempat umum dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk atau
pengelola tempat -tempat umum.
2. Pengertian 3M
a. Menguras
Tempat Penampungan Air (TPA) seperti bak mandi, bak WC dan lain-
lain seminggusekali secara teratur untuk mencegah perkembang biakkan
nyamuk di tempat tersebut.Pengurasan Tempat Penampungan Air (TPA)
perlu dilakukan secara teratur sekurangkurangnya seminggu sekali agar
nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat tersebut
b. Menutup
Menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum,
ember, dan lain-lain)
c. Mengubur
Menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas seperti (kaleng,
ban, dan lainlain) yang dapat menampung air hujan.Selain itu, ditambah
dengan cara lain. wanita semakin waspada dan mampu mendeteksi secara
dini adanya kelainan pada payudaranya.
3. Tanda gejala DBD
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 — 40 derajat Celsius).
b. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura)
perdarahan.
c. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam
(konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran
(Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
d. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
e. Terjadin penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3
(Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20%
dari nilai normal (Hemokonsentrasi)
f. Timbulnya beberapa gejala seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
g. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
h. Pegal/sakit pada persendian
i. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah

L. Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
1. PSN
Pengertian Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk Aedes
aegypti. Kegiatan PSN DBD dilakukan untuk mengendalikan populasi nyamuk
Aedes aegypti, sehingga dapat mengurangi adanya penularan penyakit DBD.
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Kegiatan PSN di lakukan di semua
tempat baik di rumah maupun di tempat-tempat umum. Kegiatan PSN di rumah
dilakukan oleh semua anggota keluarga, sedangkan di tempat-tempat umum
dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk atau pengelola tempat -tempat
umum.
2. 3M PLUS
a. Menguras
Tempat Penampungan Air (TPA) seperti bak mandi, bak WC dan lain-
lain seminggusekali secara teratur untuk mencegah perkembang biakkan
nyamuk di tempat tersebut.Pengurasan Tempat Penampungan Air (TPA)
perlu dilakukan secara teratur sekurangkurangnya seminggu sekali agar
nyamuk tidak dapat berkembang biak di tempat tersebut.
b. Menutup
Menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum,
ember, dan lain-lain)
c. Mengubur
Menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas seperti (kaleng,
ban, dan lainlain) yang dapat menampung air hujan. dengan cara lain..

Plus :
1. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat
menampung air hujan.
2. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak
3. Memasang kawat kasa
4. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
5. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai
6. Menggunakan kelambu
7. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
3. G1R1J
Kementrian Kesehatan RI telah meluncurkan salah satu kegiatan PSN yang
dilaksanakan di tingkat rumah tangga. Kegiatan tersebut disebut Gerakan Satu
Rumah Satu Jumantik (G1R1J). Sebagai pelaksana G1R1J  di tingkat rumah
tangga adalah Jumantik Rumah. Jumantik Rumah adalah salah satu anggota
keluarga rumah tangga yang di tunjuk melaksanakan pemantauan jentik di
rumah dan lingkunga sekitar rumahnya sendiri minimal seminggu sekali.
Sedangkan untuk G1R1J pada fasilitas umum (Fasum) pelaksananya disebut
Jumantik Lingkungan, bertugas untuk memantau jentik di fasilitas umum yang
di tempatnya bertugas (misalnya: Penjaga sekolah menjadi jumantik lingkungan
di sekolah, dst).
4. Tempat Potensial Bagi Penularan Demam Berdarah Dengue
Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk
penularnya. Oleh karena itu tempat potensial untuk terjadi penularan DBD
adalah. Meningkatnya kasus penyakit DBD dengan adanya keberadaan kontainer
air sebagai tempat perindukan nyamuk maka diperlukan pengelolaan kontainer
secara benar sehingga dapat mengurangi resiko penyebaran. Salah satu kegiatan
yang dianjurkan dalam pelaksanaan PSN adalah pengurasan TPA dalam 1
minggu sekali. Tempat penampungan air yang selalu dikuras dengan teratur
setiap minggu akan menyebabkan kelangsungan hidup nyamuk dengan siklus
hidup yang berlangsung sekitar seminggu menjadi terganggu. Sedangkan tempat
penampungan air yang tidak dikuras secara teratur dapat menyebabkan
terjadinya kelangsungan hidup nyamuk. Perkembangan dari telur hingga
nyamuk dewasa. sering menguras tempat penampungan air mempunyai resiko
lebih besar menderita Demam Berdarah Dengue Kebiasaan Menutup Air.
5. Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti
a. Telur
b. Larva
c. Pupa
d. Nyamuk Dewasa
6. Pengertian Penyakit demam berdarah dengue (DBD)
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang mulai dari
anak-anak sampai dewasa dan dapat berakibat kematian.
7. Tanda Gejala DBD
Masa tunas / inkubasi selama 3—15 hari sejak seseorang terserang virus
dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan
gejalademam berdarah sebagai berikut :
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 — 40 derajat Celsius).
b. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
c. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva),
Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir
bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
d. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
e. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
f. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 — 7 terjadi penurunan
trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan
nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi)
g. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah,
penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang
dan sakit kepala.
h. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
i. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada
persendian
j. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PENDIDIKAN
PEMBARANTASAN SARANG NYAMUK PADA WARGA RT 10-14
KAMPUNG CEBONGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL
Nama Mahasiswa : May Lina Damayanti
Kegiatan : Penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk dan DBD
Jam : 16.00
Tanggal : 12 Juli 2022

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan bahasa
Indonesia. Peserta kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respon Mahasiswa
Respon peserta baik, aktif, dan menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik. Peserta sangat antusias saat akan diberikan penyuluhan.
B. Hasil Kegiatan
Dari hasil Pendidikan kesehatan yang sudah dilakukan oleh mahasiswa
didapatkan hasil:
1. Peserta mengikuti kegiatan sampai akhir acara
2. Peserta sangat kooperatif dalam kegiatan
3. Peserta tampak antusias pada saat materi disampaikan
4. Peserta dapat bermain peran dengan baik terkait materi yang sudah
disampaikan.
5. Peserta dapat menjawab materi yang sudah diberikan dengan baik yang
meliputi:
1) Pengertian 3M plus
2) Risiko terkena DBD
3) Tanda dan gejala terkena DBD
4) Cara pencegahan agar tidak terkena DBD
5) Bahaya penyakit DBD
C. Data Fokus dan Diagnosa Keperawatan

No Data Fokus Masalah Keperawatan Komunitas


.

1. DS : Defisit kesehatan komunitas


1) Warga mengatakan pengambilan sampah oleh petugas sering
terlambat
2) Warga mengatakan banyak nyamuk dilingkungan sekitar
DO :
1) Saat pengkajian terdapat jentik-jentik pada beberapa rumah
warga
2) Tampak pot tanaman warga yang tergenang air dan ada
jentiknya
3) Saat pengkajian warga jarang memperhatikan lingkungan
rumah yang ada genengan air, walaupun rajin menguras
tampungan air.
D. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi


Defisit Kesehatan Status kesehatan komunitas Promosi perilaku upaya kesehatan
1. Ketersediaan program proteksi kesehatan (4) Observasi :
Komunitas
2. Partisipasi dalam program komunitas (4) 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
3. Sistem survailens kesehatan (4) ditingkatkan
4. Prevalensi penyakit (4) Teraupetik :
Ket: 2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat di manfaatkan
1 : menurun Edukasi :
2 : cukup menurun 3. Anjurkan mengunakan air bersih
3 : sedang 4. Anjurkan mencuci tangan menggunakan air bersih dan
4 : cukup meningkat sabun
5 : meningkat 5. Anjurkan menggunakan jamban sehat
6. Anjurkan membarantas jentik di rumah seminggu sekali
7. Anjurkan memberantas jentik di rumah seminggu sekali
8. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
9. Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
E. Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G H I J K Total
keperawatan

1. Defisit 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 33
Kesehatan
Komunitas

Keterangan kriteria :
a.Resiko terjadi
b.Resiko parah
c.Potensi untuk pendidikan kesehatan
d.Minat masyarakat
e.Kemungkinan diatasi
f.Sesuai dg program kes
g.Tersedianya tempat
h.Tersedianya waktu
i.Tersedianya dana
j.Tersedianya fasilitas
k.Tersedianya sumber daya manusia
Keterangan pembobotan :
1.Sangat rendah
2.Rendah
3.Cukup
4.Tinggi
5.Sangat Tinggi

F. Planning Of Action (Poa) Profesi Ners Di Kampung Cebongan

No. Masalah Kegiatan Tujuan Intervensi Sasaran Media Waktu Tempat PJ

1. Defisit Penyuluhan Status kesehatan Promosi perilaku Warga RT PPT Selasa, 12 Cebongan May Lina
Kesehatan Pemberantan komunitas upaya kesehatan 10-14 Juli 2022 RT 11 Damayanti
Komunitas Sarang 1. Ketersediaan Observasi : Kampung 16.00 WIB
Nyamuk. program 1. Identifikasi Cebongan
proteksi perilaku
kesehatan (4) upaya
2. Partisipasi kesehatan
dalam program yang dapat
komunitas (4) ditingkatkan
3. Sistem Teraupetik :
survailens 2. Orientasi
kesehatan (4) pelayanan
4. Prevalensi kesehatan
penyakit (4) yang dapat
di
Ket: manfaatkan
1 : menurun Edukasi :
2 : cukup menurun 3. Anjurkan
3 : sedang mengunakan
4 : cukup meningkat air bersih
5 : meningkat 4. Anjurkan
mencuci
tangan
menggunaka
n air bersih
dan sabun
5. Anjurkan
menggunaka
n jamban
sehat
6. Anjurkan
membaranta
s jentik di
rumah
seminggu
sekali
7. Anjurkan
memberanta
s jentik di
rumah
seminggu
sekali
8. Anjurkan
melakukan
aktivitas
fisik setiap
hari
9. Anjurkan
tidak
merokok di
dalam rumah

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Defisit Kesehatan 1. Melakukan edukasi kesehatan tentang DBD, S:
Komunitas pemberantasan sarang nyamuk plus Peserta mengatakan sudah paham dan mengetahui
2. Menjelaskan pengertian 3M Plus terkait 3M dan pencegahan DBD
3. Menjelaskan terkait risiko tinggi terkena penyakit O:
DBD  Telah dilakukan edukasi kesehatan tentang
4. Menjelaskan tanda gejala penyakit DBD pemberantasan sarang nyamuk pada ibu-ibu
5. Menjelaskan bahaya penyakit DBD RT 11
6. Menjelaskan pencegahan penyakit DBD  Peserta tampak kooperatif mengikuti
kegiatan edukasi kesehatan
 Peserta tampak atif menjawab pertanyaan
yang diajukan terkait dengan DBD dan 3M
Plus
A:
Defisit Kesehatan Komunitas
P:
 Pertahankan perilaku postif yang dimiliki
peserta
 Menganjurkan peserta untuik menjaga
kebersihan lingkungan
DAFTAR PRESENSI KEHADIRAN

No. Nama RT TTD

DAFTAR PUSTAKA
Anderson JR, Rico-hesse R. Aedes aegypti. Trop Med. 2006;75(5):886-892.
https://dinkes.mataramkota.go.id/fogging-atau-psn-pemberantasan-sarang-nyamuk
Kemenkes. (2011). Modul pengendalian demam berdarah dengue. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
Kemenkes. (2016). Profil kesehatan Indonesia tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai