Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Khusnul Khotimah

NIM : 1710201135
Kelas : PSIK 8B

SIANOSIS

1. Pengertian
Sianosis adalah tanda fisik berupa kebiruan pada kulit dan selaput lendir, seperti pada
mulut atau bibir yang terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dalam sel darah merah. Hal ini
juga dapat menunjukkan rendahnya kadar protein (Hemoglobin) yang membawa oksigen
dalam sel darah merah.
Darah yang kaya akan oksigen akan warna merah terang sedangkan darah dengan kadar
oksigen yang lebih rendah memiliki warna kebiruan atau ungu. Kadar oksigen yang rendah
dalam darah berarti tinggi kadar karbon dioksida. Warna darah ini akan nampak pada
bagian-bagian tubuh yang kaya akan pembuluh darah seperti kulit yang tipis, bibir, dan
selaput lendir.
Jika warna biru sianosis kembali normal setelah pemanasan atau pemijatan, maka
penyebabnya mungkin karena bagian tubuh tersebut tidak mendapatkan pasokan darah yang
cukup sebagai akibat dari suhu dingin atau penyempitan. Jika bibir atau ujung jari tetap biru
meskipun sudah melakukan upaya seperti itu, maka mungkin ada penyakit yang mendasari.
Apapun penyebab yang mendasari, warna biru sianosis menunjukkan bahwa penyakit atau
masalah tersebut telah mengganggu kemampuan tubuh untuk memberikan darah yang kaya
oksigen ke seluruh tubuh. Jika terus dibiarkan hal ini akan membahayakan.

2. Cara Pemeriksaan
1. Pemeriksaan kardiovaskular
Jika sianosis dicurigai disebabkan oleh kelainan jantung bawaan, pemeriksaan
ekokardiografi seperti transthoracic echocardiogram (TTE) atau transesophageal
echocardiogram (TEE) dapat dilakukan untuk mengevaluasi sistem kardiovaskular.
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan adalah seperti Doppler jantung, kateterisasi
jantung, CT scan, dan MRI jantung.
2. Pemeriksaan paru-paru
Pemeriksaan paru-paru dilakukan jika sianosis diduga disebabkan oleh gangguan paru-
paru. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi rontgen, CT scan, dan ultrasonografi
dada.
3. Pulse oxiometry dan analisis gas darah
Pemeriksaan ini dilakukan apabila sianosis kemungkinan disebabkan oleh hipoksia.
Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen dalam jaringan sehingga tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik.
4. Elektroforesis hemoglobin
Elektroforesis hemoglobin adalah tes darah untuk memeriksa tipe-tipe hemoglobin yang
ada dalam darah. Pemeriksaan ini dilakukan jika kelainan hemoglobin diduga sebagai
penyebab sianosis.

5. Penyebab Medis
Penyebab utama sianosis yang sering dijumpai antara lain:
 Paparan dingin
 Syok
 Gagal jantung kongestif
 Penyakit pembuluh darah perifer
Ada banyak potensi penyebab sianosis. Beberapa di antaranya:
 Deep vein thrombosis (DVT)
 Overdosis adrenergik bronkodilator
 Penyempitan pembuluh darah
 Pneumonia aspirasi
 Keracunan karbon monoksida
 Tamponade jantung (cairan menumpuk di sekitar jantung)
 Emfisema
 Emboli paru
 Syok
 Paparan suhu dingin (udara atau air)
 Gagal jantung kongestif
 Penyakit pembuluh darah perifer
 Fenomena Raynaud
 Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
 Polisitemia vera (kelainan darah yang langka)
 Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru)
 Cor pulmonal (pembesaran ventrikel kanan jantung)
 Septikemia (infeksi darah yang mengancam nyawa)
 Infeksi RSV (respiratory syncytial virus)

6. Pertimbangan Keperawatan
Umumnya sianosis adalah gejala dari sebuah penyakit. Maka dari itu, penanganan sianosis
juga menyesuaikan pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa pengobatan untuk sianosis:
a. Pemberian bantuan oksigen, dapat dilakukan untuk penanganan sianosis yang disebabkan
oleh hipoksia.
b. Obat-obatan, contohnya seperti pemberian methylene blue untuk mengatasi
methemoglobinemia.
c. Intervensi beda, dilakukan untuk mengatasi sianosis pada bayi yang disebabkan oleh
penyakit jantung bawaan.

Anda mungkin juga menyukai