Anda di halaman 1dari 15

A.

Data Kasus Kelolaan


1. Data Umum Pasien
Data umum pasien hasil pengkajian pada tanggal 24 Desember 2019 dan 1 januari 2020 pada kasus 1 dan kasus 2 sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Data Umum Pasien
Identitas Pasien Kasus 1 Kasus 2
Nama Tn. G Tn. M
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
Usia 55 tahun 65 tahun
RM 15xxxx 20xxxx
Agama Khatolik Islam
Pendidikan SLTA SD
Pekerjaan Wiraswasta Petani
Alamat - -
Berat Badan 78kg 60kg
Diagnosa Medis Congestive Heart Failure Congestive Heart Failure
Tanggal Masuk RS 23 desember 2019 31 desember 2019
Identitas Penanggung Jawab
Nama Ny. E Ny. H
Umur 50 Tahun 31 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Guru
Hubungan dengan pasien Istri Anak
Alamat xxxxx xxxxx
Keluhan Utama Sesak napas Sesak napas
RPS Pasien mengatakan sesak napas seperti ditindih Pasien mengatakan sesak napas sejak 4 hari,
beban sejak 1 hari sebelum dibawa ke RS, sesak apabila turun dari tempat tidur terasa semakin
semakin bertambah jika berjalan ataupun dalam sesak dan juga sakit kepala.
posisi terlentang dan membaik bila posisi duduk,
selain itu juga tampak edema dikedua kaki.
RPD - Perokok aktif sejak remaja - Mempunyai riwayat penyakit hipertensi
- Gejala stroke
- Perokok aktif sejak 20tahun yang lalu
Riwayat Keluarga - Ibu mengalami DM - Ayah mengalami hipertensi
- Ayah mengalami hipertensi
Riwayat Psikososial - Pasien adalah seorang kepala keluarga, pasien - Pasien merupakan kepala keluarga, pasien
tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya. tinggal dengan istrinya. Pasien mempunyai 3
Hubungan pasien dengan anak-anaknya orang anak yang sudah berkeluarga. Hubungan
terjalin dengan baik. pasien dengan anak dan cucunya terjalin
- Di rumah sakit, pasien menjalin hubungan dengan baik.
dengan baik dengan tenaga medis di bangsal, - Di rumah sakit, pasien menjalin hubungan
karena kondisi fisik yang lemah, pasien dengan baik dengan tenaga medis di bangsal,
dibantu dalam melakukan ambulasi, berpindah karena kondisi fisik yang lemah, pasien
tempat, dan toileting. dibantu dalam melakukan ambulasi, berpindah
tempat, dan toileting.
Riwayat Spiritual Pasien selama dirumah rajin berdoa dan beribadah Pasien selama di rumah rajin berdoa dan sholat 5
di rumah ataupun di gereja. begitu juga ketika di waktu. Begitu juga saat di rumah sakit pasien juga
rumah sakit pasien juga rajin berdoa walaupun rajin berdoa dan sholat sebisanya karena
tidak maksimal seperti sebelum sakit. kondisinya yang lemah.
Discharge Planing - Mengingatkan keluarga dan pasien agar obat - Mengingatkan keluarga dan pasien agar obat
diminum sesuai dengan intruksi dokter. diminum sesuai dengan intruksi dokter.
- Menganjurkan perubahan sikap hidup keluarga - Menganjurkan perubahan sikap hidup keluarga
dan pasien dengan perbaikan lingkungan dan pasien dengan perbaikan lingkungan
seperti ventilasi rumah yang baik, agar seperti ventilasi rumah yang baik, agar
pertukaran udara baik kebersihan rumah baik, pertukaran udara baik kebersihan rumah baik,
menjemur kasur, menyediakan oksigen menjemur kasur, menyediakan oksigen
portable di rumah, jika pasien keluar dari portable di rumah, jika pasien keluar dari
rumah sebaiknya menggunakan masker. rumah sebaiknya menggunakan masker.
- Tingkatkan latihan pernafasan dalam di rumah, - Tingkatkan latihan pernafasan dalam di rumah,
dan keluarga dapat memantau rutinitas pasien dan keluarga dapat memantau rutinitas pasien
dalam melaksanakan kegiatan tersebut. dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
- Menganjurkan pasien untuk mempertahankan - Menganjurkan pasien untuk mempertahankan
tidak merokok dan menghindari terpapar tidak merokok dan menghindari terpapar polusi
polusi udara. udara.
- Menganjurkan pasien jika merasakan sakit - Menganjurkan pasien jika merasakan sakit atau
atau kambuh untuk langsung datang ke kambuh untuk langsung datang ke pelayanan
pelayanan kesehatan terdekat. kesehatan terdekat.
- Menganjurkan kepada keluarga dan pasien - Menganjurkan kepada keluarga dan pasien
untuk mempertahankan dan memperhatikan untuk mempertahankan dan memperhatikan
pola makan pasien secara teratur 3x sehari pola makan pasien secara teratur 3x sehari
dengan banyak konsumsi makanan dengan banyak konsumsi makanan
mengandung protein (kacang-kacangan, telur, mengandung protein (kacang-kacangan, telur,
ikan, tempe, dll.) lemak ( susu, daging, kelapa, ikan, tempe, dll.) lemak ( susu, daging, kelapa,
dll.) dan karbohidrat (beras, jagung, gandum, dll.) dan karbohidrat (beras, jagung, gandum,
kentang, dll.). fungsinya sebagai sumber kentang, dll.). fungsinya sebagai sumber
energi, melindungi organ-organ vital seperti energi, melindungi organ-organ vital seperti
jantung dan ginjal, sebagai antibodi, dan zat jantung dan ginjal, sebagai antibodi, dan zat
pembangun. Dan banyak minum air putih pembangun. Dan banyak minum air putih
kurang lebih 8-12 gelas/hari. kurang lebih 8-12 gelas/hari.

B. Pemeriksaan Fisik
Hasil pengkajian pemeriksaan fisik pada tanggal 24 Desember 2019 dan 1 januari 2020 pada pasien kasus 1 dan kasus 2
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pemeriksaan Fisik dan Observasi
Pemeriksaan Fisik Kasus 1 Kasus 2
Keadaan Umum Compos Mentis Compos Mentis
15 (E4V5M6) 15 (E4V5M6)
O
Suhu 36,5 C 36,8oC
Nadi 128x/menit 113x/menit
Tekanan Darah 165/80 mmhg 170/90 mmhg
Pernapasan 42x/menit 30x/menit
SpO2 93% 95%
Sistem Pernafasan Inspeksi : hidung simetris kanan dan kiri, Inspeksi : hidung simetris kanan dan kiri, terdapat
terdapat pernafasan cuping hidung, tidak ada polip pernafasan cuping hidung, tidak ada polip ataupun
ataupun sekret, tidak da pembesaran di kelenjar, sekret, tidak da pembesaran di kelenjar, tidak ada
tidak ada lesi, tidak ada memar dileher, tidung dan lesi, tidak ada memar dileher, tidung dan dada.
dada. Bentuk dada simetris, tidak tampak Bentuk dada simetris, tidak tampak jejas/memar,
jejas/memar, ada tarikan dinding dada, nafas cepat ada tarikan dinding dada, nafas 30x/menit,
42x/menit, pengembangan dada tampak simetris, pengembangan dada tampak simetris, terdapat
terdapat retraksi dinding dada. Terpasang oksigen retraksi dinding dada. Terpasang oksigen dengan
dengan nasal canul 5 liter/menit. nasal canul 3 liter/menit.
Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak ada Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak ada
peningkatan JVP, tidak nyeri saat menelan, tidak peningkatan JVP, tidak nyeri saat menelan, tidak
ada nyeri tekan. ada nyeri tekan.
Perkusi : suara sonor Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler, ekspirasi Auskultasi : suara napas vesikuler, ekspirasi
memanjang, ada suara tambahan Ronchi dan memanjang, ada suara tambahan Ronchi dan
wheezing. wheezing.
Sistem Kardiovaskuler Inspeksi : Konjungtiva merah muda, tidak Inspeksi : Konjungtiva merah muda, tidak
anemis, bibir kering, tidak ada peningkatan JVP. anemis, bibir kering, tidak ada peningkatan JVP.
Palpasi : Pulsasi pada dinding toraks teraba, Palpasi : Pulsasi pada dinding toraks teraba,
capillaryrefil time <2 detik. capillaryrefil time <2 detik.
Perkusi : Batas atas ICS II, batas bawah ICS V, Perkusi : Batas atas ICS II, batas bawah ICS V,
batas kiri ICS V mid clavikula sinistra, batas batas kiri ICS V mid clavikula sinistra, batas
kanan ICS IV mid strenalis dextra. kanan ICS IV mid strenalis dextra.
Auskultasi : BJ I terdengar tunggal keras dan Auskultasi : BJ I terdengar tunggal keras dan
reguler, BJ II terdengar tunggal, keras dan reguler. reguler, BJ II terdengar tunggal, keras dan reguler.

EKG : Irama ireguler, HR 134x/menit, EKG : Irama ireguler, HR 120x/menit,


gelombangnya tidak dapat diidentifikasi, interval gelombangnya tidak dapat diidentifikasi, interval
P-R tidak dapat dihitung, kompleks QRS normal. P-R tidak dapat dihitung, kompleks QRS normal.
Kesan : AF rapid respon. Kesan : AF rapid respon.

Sistem Pencernaan Inpeksi : Sklera tidak ikterik, bibir lembab, Inpeksi : Sklera tidak ikterik, bibir lembab,
membran mukosa tidak kering, tidak nyeri saat membran mukosa tidak kering, tidak nyeri saat
menelan, jumlah gigi lengkap, tidak ada menelan, jumlah gigi tidak lengkap bagian
palatoskiziz, tidak ada stomatitis, bentuk abdomen geraham kiri berkurang 2 , tidak ada palatoskiziz,
simetriss, datar dan tidak ada benjolan tidak ada stomatitis, bentuk abdomen simetriss,
Palpasi : Tidak asa nyeri tekan, tidak ada datar dan tidak ada benjolan
benjolan. Palpasi : Tidak asa nyeri tekan, tidak ada
Perkusi : suara abdomen timpani, tidak kembung. benjolan.
Auskultasi : suara bising usus peristaltik Perkusi : suara abdomen timpani, tidak kembung.
14x/menit. Auskultasi : suara bising usus peristaltik
14x/menit.

Indra Mata : keadaan baik, sklera anemis/pucat, Mata : keadaan baik, sklera anemis/pucat,
konjungtiva merah muda, dan bisa melihat dengan konjungtiva merah muda, dan penglihatan mulai
jelas. kabur dengan jelas.
Hidung : Hidung pasien berfungsi dengan baik, Hidung : Hidung pasien berfungsi dengan baik,
tidak ada sekret, tidak ada polip dan trauma. tidak ada sekret, tidak ada polip dan trauma.
Telinga : Daun telinga serta bagian dalam telinga Telinga : Daun telinga serta bagian dalam telinga
baik dan bersih, pendengaran pasien baik, pasien baik dan bersih, pendengaran pasien baik, pasien
tidak mempunyai riwayat operasi dibagian tidak mempunyai riwayat operasi dibagian telinga.
telinga.
Sistem Syaraf Fungsi cerebral : Fungsi cerebral :
1. Status mental : 1. Status mental :
Daya ingat pasien masih baik, bahasa pasien Daya ingat pasien masih baik, bahasa pasien
menggunakan bahasa jawa dan bahasa menggunakan bahasa jawa dan bahasa
indonesia. indonesia.
2. Kesadaran : 2. Kesadaran :
(Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6) dengan GCS. (Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6) dengan GCS.
3. Bicara : 3. Bicara :
Ekspresive. Ekspresive.
Fungsi kranial : Fungsi kranial :
1. Nervus olfaktori : 1. Nervus olfaktori :
Penciuman pasien baik. Penciuman pasien baik.
2. Nervus optikus : 2. Nervus optikus :
Penglihatan pasien baik, tidak kabur. Penglihatan pasien baik, tidak kabur.
3. Nervus okulomoturis : 3. Nervus okulomoturis :
Pasien dapat mengangkat kelopak mata dengan Pasien dapat mengangkat kelopak mata dengan
baik, refleks pupil baik. baik, refleks pupil baik.
4. Nervus trochiearis : 4. Nervus trochiearis :
Pasien dapat menggerakkan mata ke bawah. Pasien dapat menggerakkan mata ke bawah.
5. Nervus trigeminus : 5. Nervus trigeminus :
Reflek berkedip, gerakan mengunyah pasien Reflek berkedip, gerakan mengunyah pasien
baik. baik.
6. Nervus abdusen : 6. Nervus abdusen :
Pasien dapat menggerakkan mata keatas dengan Pasien dapat menggerakkan mata keatas dengan
baik. baik.
7. Nervus facalis : 7. Nervus facalis :
Eksprei wajah pasien sesuai mood. Eksprei wajah pasien sesuai mood.
8. Nervus verstibuloconiearis : 8. Nervus verstibuloconiearis :
Pendengaran pasien baik, keseimbangan pasien Pendengaran pasien baik, keseimbangan pasien
baik. baik.
9. Nervus glosofaringeus : 9. Nervus glosofaringeus :
Pengecapan pasien baik. Pengecapan pasien baik.
10. Nervus vagus : 10. Nervus vagus :
Tidak ada refleks muntah, tidak nyeri saat Tidak ada refleks muntah, tidak nyeri saat
menelan. menelan.
11. Nervus asesoris : 11. Nervus asesoris :
Pasien dapat menggerakkan dan memutar Pasien dapat menggerakkan dan memutar
bahu dengan baik walaupun terpasang infus bahu dengan baik walaupun terpasang infus
12. Nervus hipoglosus : 12. Nervus hipoglosus :
Pasien dapat menjulurkan lidah dan Pasien dapat menjulurkan lidah dan
menggerakkam lidah dengan baik. menggerakkam lidah dengan baik.
Fungsi motorik : Fungsi motorik :
Tidak ada massa, tonus dalam keadaan baik, Tidak ada massa, tonus dalam keadaan baik,
kekuatan otot : kekuatan otot :
3 3 3 3
2 2 2 2
Fungsi sensorik : Fungsi sensorik :
Pasien mengatakan sudah tidak nyeri, peraba Pasien mengatakan sudah tidak nyeri, peraba
pasien baik. pasien baik.
Fungsi cereblum : Fungsi cereblum :
Koordinasi otak kanan dan kiri pasien berfungsi Koordinasi otak kanan dan kiri pasien berfungsi
dengan baik, keseeimbangan tubuh dan gerakan dengan baik, keseeimbangan tubuh dan gerakan
bola mata dengan baik. bola mata dengan baik.
Refleks : Refleks :
1. Ekstremitas atas 3. Ekstremitas atas
5 5 5 5
5 5 5 5
2. Ekstremitas bawah 4. Ekstremitas bawah
5 5 5 5
5 5 5 5
Iritasi meningen : Iritasi meningen :
1. Kaku kuduk : 1. Kaku kuduk :
Bersifat ringan. Bersifat ringan.
2. Kernig sign : 2. Kernig sign :
Tidak ada gangguan. Tidak ada gangguan.
3. Lasaque sign : 3. Lasaque sign :
Tidak ada gangguan. Tidak ada gangguan.

Sistem Muskuloskeletal Kepala: Kepala:


Muka bulat. Muka oval.
Vertebrae: Vertebrae:
Bentuk normal, tidak ada fraktur, ROM Bentuk normal, tidak ada fraktur, ROM
Aktif. Aktif.
Pelvis: Pelvis:
Trendelenberg test baik, ROM aktif. Trendelenberg test baik, ROM aktif.
Lutut: Lutut:
Rom aktif. Rom aktif.
Kaki: Kaki:
ROM aktif, ligamen utuh, terdapat udema pada ROM aktif, ligamen utuh, terdapat udema pada
kedua kakinya. kaki kanan.
Bahu: Bahu:
Tidak ada fraktur. Tidak ada fraktur.
Tangan: Tangan:
Pada tangan pasien sebelah kanan dipasang infus, Pada tangan pasien sebelah kanan dipasang infus,
ROM aktif, tidak ada udema, tidak ada fraktur. ROM aktif, tidak ada udema, tidak ada fraktur.

Sistem Integumen Rambut: Rambut:


Rambut berwarna hitam, tekstur berminyak, Rambut berwarna hitam beruban, tekstur
lembab, bersih. berminyak, lembab, dan sedikit kotor.
Kulit: Kulit:
Tidak ada tahi lalat, lembab, bulu kulit banyak, Tidak ada tahi lalat, lembab, bulu kulit sedikit,
warna sawo matang. warna sawo matang.
Kuku: Kuku:
Kuku panjangg, tidak mudah patah, bersih, warna Kuku panjangg, tidak mudah patah, bersih, warna
merah muda. merah muda.
Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tida ada Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tida ada
gejala kreatinisme atau gigantisme, ekskresi urin gejala kreatinisme atau gigantisme, ekskresi urin
tidak berlebih, polidipsi (-), polifagi (-), keringat tidak berlebih, polidipsi (-), polifagi (-), keringat
pasien banyak, leher tidak kaku, urine berwarna pasien banyak, leher tidak kaku, urine berwarna
kuning. kuning.

Sistem Perkemihan Terpasang infus NaCl, terpasang kateter dengan Terpasang infus NaCl, terpasang kateter dengan
urin output 1000cc/24jam warna kuning. urin output 800cc/24jam warna kuning.

Sistem Reproduksi Inspeksi: Inspeksi:


Pertumbuhan jakun dan mengalami perubahan Pertumbuhan jakun dan mengalami perubahan
suara pada usia remaja. suara pada usia remaja.
Palpasi: Palpasi:
Tidak terkaji Tidak terkaji

Sistem Imun Tidak ada alergi terhadap antigen apapun. Tidak ada alergi terhadap antigen apapun.
C. Aktivitas Sehari-Hari
Hasil pengkajian aktivitas sehari-hari pasien pada tanggal 24 Desember 2019 dan 1 januari 2020 pada pasien kasus 1 dan
kasus 2 sebagai berikut :
Tabel 3.3
Aktivitas Sehari-Hari
Jenis Kebutuhan Sehari-Hari Kasus 1 Kasus 2
Nutrisi Klien mengatakan ada perubahan selera makan Klien mengatakan ada perubahan selera makan
sebelum dan sesudah sakit, saat di rumah pasien sebelum dan sesudah sakit, saat di rumah pasien
makan 3x sehari porsi sedang, saat dirumah sakit makan 3x sehari porsi sedang, saat dirumah sakit
pasien mengatakan tidak nafsu makan porsi pasien mengatakan tidak nafsu makan porsi makan
makan hanya habis ½ porsi saja. Pasien juga hanya habis ¼ hingga ½ porsi saja. Pasien juga
mengatakan banyak minum hampir 10 gelas / hari mengatakan banyak minum 5-7 gelas / hari air
air putih dan teh. putih dan teh.
Cairan BB 70 KG (IWL = 15 X BB) = 15 X 70 BB 60 KG (IWL = 15 X BB) = 15 X 60
24 jam 24 24 jam 24
= 43.75 cc/jam = 37.5 cc/jam
Dalam 24 jam = 43,75 x 24 = 1050cc/24jam Dalam 24 jam = 37.5 x 24 = 900cc/24jam
Eliminasi Saat di rumah pasien mengatakan BAK sekitar 5- Saat di rumah pasien mengatakan BAK sekitar
6x/hari dan BAB 2 hari sekali. Saat di RS pasien 7x/hari dan BAB 1 hari sekali. Saat di RS pasien
terpasang kateter dengan frekuensi urine terpasang kateter dengan frekuensi urine
1000cc/hari dan tidak BAB selama di RS. 800cc/hari dan BAB 1x selama di RS.
Istirahat Tidur Pasien mengatakan pola tidur pasien dirumah Pasien mengatakan pola tidur pasien dirumah
sekitar 6-8 jam/hari, saat di RS juga 6-8jam/hari sekitar 8 jam/hari, saat di RS juga 8-9 jam/hari dan
tetapi sering terbangun. sering terbangun.
Olahraga Dirumah klien mengatakan jarang berolahraga, Dirumah klien mengatakan jarang berolahraga,
saat dirumah sakit pasien bedrest dan ADL saat dirumah sakit pasien bedrest dan ADL
dibantu keluarga. dibantu keluarga.
Rokok/alkohol dan obat- Pasien dulu sering sekali merokok, pasien sudah Pasien dulu sering sekali merokok, pasien sudah
obatan berhenti merokok 3 hari yang lalu, mulai merokok berhenti merokok 2 minggu yang lalu, mulai
sejak usia remaja, pasien tidak minum-minuman merokok sejak 20 tahun yang lalu, pasien tidak
keras, tidak kecanduan kopi ataupun alkohol. minum-minuman keras ataupun alkohol, pasien
juga kecanduan kopi sejak remaja.
Personal Hygine Mandi: Mandi:
Selama pasien di rumah sakit pasien mandi 2x Selama pasien di rumah sakit pasien mandi 2x
sehari, pasien mandi dibantu oleh keluarganya. sehari, pasien mandi dibantu oleh keluarganya.
Cuci rambut: Cuci rambut:
Selama pasien di rumah sakit pasien tidak pernah Selama pasien di rumah sakit pasien tidak pernah
keramas. keramas.
Gunting kuku: Gunting kuku:
Selama di rumah sakit pasien tidak pernah Selama di rumah sakit pasien tidak pernah
memotong kuku. memotong kuku.
Gosok gigi: Gosok gigi:
Selama di rumah sakit pasien menggosok gigi 2 Selama di rumah sakit pasien menggosok gigi 2
kali sehari, pasien menggosok gigi dibantu oleh kali sehari, pasien menggosok gigi dibantu oleh
keluarganya. keluarganya.

Aktivitas/mobilitas fisik
Aktivitas 0 1 2 3 4 Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan minum V Makan dan minum V
Mandi V Mandi V
Berpakaian V Berpakaian V
Toileting V Toileting V
Mobilitas dan tempat V Mobilitas dan tempat V
tidur tidur
Berpindah V Berpindah V

Keterangan : Keterangan :
0 : Mandiri. 0 : Mandiri.
1 : Dibantu sebagian. 1 : Dibantu sebagian.
2 : Perlu bantuan orang lain. 2 : Perlu bantuan orang lain.
3 : Perlu bantuan orang lain. 3 : Perlu bantuan orang lain.
4 : Tergantung/tidak mampu. 4 : Tergantung/tidak mampu.
Rekreasi Pasien mengatakan sering merasa capek sesudah Pasien mengatakan sering diajak anak-anaknya
bekerja, pasien jarang rekreasi bersama keluarga. rekreasi bersama keluarga keluarga yang lain
Tetapi pasien selalu menyempatkan untuk setiap hari libur, pasien mengatakan setelah
menonton TV bersama dan berbincang-bincang. rekreasi merasa senang.

D. Pemeriksaan Diagnostik
Tabel 3.4
Hasil Pemeriksaan Diagnostik
PEMERIKSAAN NILAI KASUS 1 Interpretasi KASUS 2 Interpretasi
RUJUKAN
Lekosit 5.0-10.6 ribu/uL 14,22 ribu/uL Tinggi 12.30 ribu/uL Tinggi
Basofil 0-1 % 3.1 % Tinggi 1.4 % Tinggi
Eusinofil 2-4 % 4.7 % Tinggi 1.0 % Rendah
Neutrofil 50-70 % 57.9 % Normal 74.7 % Tinggi
Limfosit % 25-40 % 25.4 % Normal 16.3 % Rendah
Monosit% 2-8 % 8.9 % Tinggi 6.6 % Normal
Eritrosit 4.5-55 10ˆ6/uL 6.12 10ˆ6/uL Normal 3.55 10ˆ6/uL Rendah
Hemoglobin 13.0-16.0 gr/dl 17.6 gr/dl Tinggi 10,7 gr/dl Rendah
Hematokrit 40-48 % 50.1 % Tinggi 32.2 % Rendah
MCV 80-100 fL 81.8 fL Normal 72.5 fL Rendah
MCH 26-34 pg 28.7 pg Normal 30.0 pg Normal
MCHC 32-36 % 35.0 % Normal 33.0 % Normal
RDW 11.5-14.5 % 11.2% Normal 13.2% Normal
Trombosit 150-450 ribu/uL 339 ribu/uL Normal 173 ribu/uL Normal
MPV 7.2-11.1 fL 5.35 fL Rendah 7.25 Fl Normal
Glukosa Sewaktu 120-140 mg/dL 105 mg/dL Rendah 137 mg/dL Normal
Ureum 15-45 mg/dL 49 mg/dL Tinggi 37 mg/dL Normal
Kreatinin 0.70-1.36 mg/dL 1.36 mg/dL Normal 0,61 mg/dL Rendah
Rongsen thorax - Kardiomegali - Kardiomegali
- Udema pulmonal - Udema pulmonal
E. Farmakologi
Tabel 3.5
Farmakologi
Farmakoterapi Fungsi / kegunaan
Kasus 1
Infus Ringer Laktat (diberikan 20 tpm) Sebagai sumber elektrolit dalam tubuh (diberikan 20 tpm).
Azitromizin (1x1) Digunakan untuk mengobati infeksi paru-paru, hidung dan
tenggorokan, sendi dan tulang, kulit, darah dan organ dalam
lainnya.
Kapsul garam (3x1) Untuk mengatur jumlah air dalam tubuh dan memainkan peran
dalam impuls saraf dan kontraksi otot.
Inj.Furosemide ( 20ml/12jam) Untuk mengurangi cairan yang berlebihan yang berlebih dalam
tubuh (edema) yang diseebabkan oleh kondisi gagal jantung,
penyakit hati, dan ginjal.
Inj .Ranitidine (50ml/12jam) Untuk mengurangi produksi asam lambung sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri ulu hati akibat ulkus atau tukak lambung
dan masalah asam lambung tinggi intinya.
Combivent & flixotide Untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan.
Ceftriaxone (1gr/12jam) Untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri yang terjadi pada tubuh.
Kasus 2
Infus Ringer Laktat (diberikan 20 tpm) Sebagai sumber elektrolit dalam tubuh (diberikan 20 tpm).
Azitromizin (1x1) Digunakan untuk mengobati infeksi paru-paru, hidung dan
tenggorokan, sendi dan tulang, kulit, darah dan organ dalam
lainnya.
Kapsul garam (3x1) Untuk mengatur jumlah air dalam tubuh dan memainkan peran
dalam impuls saraf dan kontraksi otot.
Inj.Furosemide ( 20ml/12jam) Untuk mengurangi cairan yang berlebihan yang berlebih dalam
tubuh (edema) yang diseebabkan oleh kondisi gagal jantung,
penyakit hati, dan ginjal.
Inj .Ranitidine (50ml/12jam) Untuk mengurangi produksi asam lambung sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri ulu hati akibat ulkus atau tukak lambung
dan masalah asam lambung tinggi intinya.
Combivent & flixotide Untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan.
Ceftriaxone (1gr/12jam) Untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri yang terjadi pada tubuh.
Amlodipin (10mg/24jam 1x1) Untuk mengatasi hipertensi

A. Data Senjang Pada Kasus


Tabel 3.6
Data Senjang Pada Kasus
NO DATA KASUS 1 KASUS 2
1. Data pengkajian dan pemeriksaan Tn. G berusia 55 tahun dengan keluhan Tn. M berusia 65 tahun dengan keluhan
fisik sesak nafas sejak 1 hari yang lalu sebelum sesak nafas sejak 1 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit, sesak dirasakan seperti masuk rumah sakit,sesak dirasakan terus
tertindih. Hasil setelah pemeriksaan menerus. Pasien tampak takikardi, N
pernafasan cuping hidung, Pasien tampak :113x/menit,Td : 170/90 mmhg, S :
takikardi, N : 128x/menit, RR: 42x/menit, 36,8oC, RR : 30x/menit, Kulit pasien
Td : 165/80 mmhg, S : 36,5oC. tampak lembab.
Inspeksi : hidung simetris kanan dan kiri, Inspeksi : hidung simetris kanan dan kiri,
terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak
ada polip ataupun sekret, tidak da ada polip ataupun sekret, tidak da
pembesaran di kelenjar, tidak ada lesi, tidak pembesaran di kelenjar, tidak ada lesi,
ada memar dileher, tidung dan dada. Bentuk tidak ada memar dileher, tidung dan dada.
dada simetris, tidak tampak jejas/memar, Bentuk dada simetris, tidak tampak
ada tarikan dinding dada, nafas cepat jejas/memar, ada tarikan dinding dada,
42x/menit, pengembangan dada tampak nafas 30x/menit, pengembangan dada
simetris, terdapat retraksi dinding dada. tampak simetris, terdapat retraksi dinding
Terpasang oksigen dengan nasal canul 5 dada. Terpasang oksigen dengan nasal
liter/menit. canul 3 liter/menit.
Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak
ada peningkatan JVP, tidak nyeri saat ada peningkatan JVP, tidak nyeri saat
menelan, tidak ada nyeri tekan. menelan, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : suara sonor Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler, Auskultasi : suara napas vesikuler,
ekspirasi memanjang, ada suara tambahan ekspirasi memanjang, ada suara tambahan
Ronchi dan wheezing. Ronchi dan wheezing.

2. Aktivitas sehari-hari (istirahat Pasien mengatakan pola tidur pasien Pasien mengatakan pola tidur pasien
tidur) dirumah sekitar 6-8 jam/hari, saat di RS dirumah sekitar 8 jam/hari, saat di RS
juga 6-8jam/hari tetapi sering terbangun. juga 8-9 jam/hari dan sering terbangun.
3. Pemeriksaan diagnostik Lekosit : 14,22 ribu/uL (Tinggi) Lekosit : 14,22 ribu/uL (Tinggi)
Basofil : 3.1 % (Tinggi) Basofil : 3.1 % (Tinggi)
Eusinofil : 4.7 % (Tinggi) Eusinofil : 1.0 % (Rendah)
Monosit% : 8.9 % (Tinggi) Neutrofil : 74.7 % (Tinggi)
Hemoglobin : 17.6 gr/dl (Tinggi) Limfosit % : 16.3 % (Rendah)
Hematokrit : 50.1 % (Tinggi) Eritrosit : 3.55 10ˆ6/uL (Rendah)
MPV : 5.35 fL (Rendah) Hemoglobin : 10,7 gr/dl (Rendah)
Glukosa Sewaktu : 105 mg/dL (Rendah) Hematokrit : 32.2 % (Rendah)
Ureum : 49 mg/dL (Tinggi) MCV : 72.5 Fl (Rendah)
Kreatinin : 0,61 mg/dL (Rendah)

4. Farmakologi Furosemid 1 ampul Amlodipin 10 mg


Ceftriaxon 1 gr Furosemid 1 ampul
Ceftriaxon 1 gr

Anda mungkin juga menyukai