(SAP)
DISUSUN OLEH :
Disusun oleh:
KELOMPOK I
1 Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan kelompok dan b. Mendengarkan
pembimbing c. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan d. Menyetujui kontrak
d. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan :
Menyampaikan materi Suntik TT : a. a. Mengemukakan pendapat
Pengertian Imunisasi TT Catin
b. Manfaat imunisasi TT Catin
b. Bertepuk tangan
c. Tempat pelayanan untuk mendapatkan c. Mendengarkanda
imunisasi TT memperhatikan
MATERI PENYULUHAN
IMUNISASI TT CANTIN
A. Pengertian Imunisasi Tt Pada Cantin
• Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu.
• Imunisasi TT Catin adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
pencegahan terhadap infeksi tetanus pada calon pengantin.
Imunisasi TT diberikan sebagai suntikan dalam otot, dapat pada daerah
bokong maupun pada lengan atas. Syarat penyuntikan pasien tidak sedang dalam
keadaan sakit lain dengan gejala demam, dll. Tidak ada batasan waktu dalam
imunisasi ini, Anda bisa melakukan imnisasi pada waktu kapanpun, namun
disarankan 1 kali sebelum menikah, dilanjutkan 2 kali pada saat kehamilan.
target pemberian vaksin ini tidak hanya pada perempuan yang akan menikah
saja, tapi juga pada wanita usia subur. Waktu yang tepat untuk mendapatkan
vaksin TT sekitar dua hingga enam bulan sebelum pernikahan. Ini diperlukan
agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk antibodi.
B.Tujuan Imunisasi Tt Pada Cantin
Tujuan dilakukannya imunisasi TT pada calon pengantin adalah untuk
melindungi pada saat hamil dari penyakit tetanus dan melindungi bayi yang akan
dilahirkan dari penyakit Tetanus Neontorum (kejang tetanus).
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien mampu mengetahui
seputar materi Nutrisi pada Remaja
B. METODE
Metode yang digunakan adalah Konseling
C. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
1. 3 Menit Pembukaan : Menjawab salam
• Membuka kegiatan dengan Mendengarkan
mengucapkan salam. Memperhatikan
• Memperkenalkan diri Memperhatikan
• Kontrak waktu Memperhatikan
• Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
• Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Menjelaskan tentang :
1. Asupan Zat gizi dan pola konsumsi
Remaja Putri
2. Praktik Gizi Seimbang
3. Pesan Gizi Seimbang untuk Remaja
Putri
3. 5 Menit Evaluasi : Memberi pertanyaan
• Memberikan kesempatan kepada peserta Memberi penjelasan
untuk bertanya tentang materi yang
telah disampaikan.
• Meminta peserta untuk menjelaskan Menjawab
kembali materi yang telah disampaikan pertanyaan
dengan singkat menggunakan bahasa
peserta sendiri
• Memberikan pertanyaan kepada peserta
tentang materi yang telah disampaikan
4. 2 Menit Penutup :
• Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
• Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
D. EVALUASI
1. Apa itu gizi makro?
2. Bagaimana cara agar bisa mengasup gizi seimbang ?
Jawab :
1. Pengertian Gizi Makro ?
Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
besar
2. Cara agar bisa mengasup gizi seimbang?
a. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan
b. Banyak makan sayuran hijau dan buah berwarna
E. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Emelia. 2017. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Graha, Chairinniza K. 2010. 100 Questions & Answer: Kolesterol. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo
James. 2008. Pemberian Makanan untuk Bayi. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Kemenkes RI, dirjen bina gizi. 2014. Pedoman gizi seimbang. Kemenkes RI.
Muchlisa, et al, 2013, Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Pada
Remaja Putri Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasnuddin
Makassar Tahun 2013, Universitas Hasanuddin Makassar, Jurnal Kesehatan
1. Asupan Zat gizi dan pola konsumsi Remaja Putri a. Asupan Zat Gizi
Asupan makanan pada remaja sangat berperan penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan serta pemeliharaan tubuh, karena dalam asupan
makanan yang baik tersebut menagandung makanan sumber energi, sumber zat
pembangembang, pembangun, dan sumber zat pengatur. Asupan gizi seimbang
sangat berperan dalam tumbuh kembang anak mulai dari dalam kandungan, balita,
anak usia sekolah, remaja bahkan sampai dewasa (Almatsier,2004).
Cara mendapatkan zat gizi seimbang adalah dengan mengonsumsi
makanan sehari-hari yang beranekaragam sehingga kekurangan zat gizi pada jenis
makanan yang satu akan dilengkapi oleh susunan zat gizi pada jenis makanan
yang lain (Emelia,2017). Data penelitian ini menggunakan kuesioner food
frequency semi kuantitatif untuk dapat melihat pola makan dari responden itu
sendiri. pola makan adalah perilaku makan yang di lakukan oleh seseorang
berulang kali hingga menjadi sebuah kebiasaan dalam waktu yang lama.
Kebiasaan makan adalah tingkah laku seseorang atau sebuah kelompok orang
untuk memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihan
makanan (Handayani,2004).
1) Asupan Gizi Makro
Remaja putri yang mengalami KEK mempunyai asupan energi yang
kurang. Asupan energi yang kurang mungkin dikarenakan asupan kharbohidrat
dan lemak yang kurang. Hal ini sejalan dengan penelitian di mana asupan energi,
protein, lemak, kharbohidrat, zat besi, zeng memiliki hubungan yang signifikan
dengan status gizi berdasarkan LiLA yang ditunjukkan dengan nilai p<0,05
Muchlisa et al (2013).
Apabila asupan energi kurang dari kecukupan energi yang dibutuhkan
maka cadangan energi yang terdapat di dalam tubuh yang di simpan dalam otot
akan digunakan. Keadaan ini jika berkanjut dapat mengakibatkan menurunnya
produktivitas kerja,merosotnya prestasi belajar, dan kreatifitas, serta prestasi
olahraga. Kekurangan asupan energi ini apabila berlangsung dalam jangka waktu
yang cukup lama maka akan mengakibatkan menurunnya berat badan dan keadaan
kekurangan zat gizi yang lain. Penurunan berat badan yang berlanjut akan
menyebabakan keadaan gizi kurang yang akan berakibat terhambatnya proses
tumbuh kembang.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh
penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang.
Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4
Kal (kkal) bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber
kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan
seratserat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan (Winarno, 1992). Lemak
merupakan sumber kalori yang tinggi dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Lemak yang dioksidasi secara sempurna dalam tubuh akan
menghasilkan 9,3 kalori setiap gram lemak, sedangkan protein dan karbohidrat
hanya menghasilkan 4,1 dan 4,2 kalori untuk 1 gramnya (Sirajuddin, dkk., 2015).
Selama masa remaja, kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh
kembang berlangsung cepat. Apabila konsumsi energi terbatas atau kurang, maka
protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan akan protein sangat penting
pada kelompok remaja karena protein ini terutama dibutuhkan untuk pembentukan
jaringan baru atau untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Protein sangat penting
untuk remaja karena pada masa ini terjadi laju pertumbuhan dan penurunan massa
otot tubuh (Kusuma, dkk., 2014).
Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana
tubuh kekurangan zat energi fungsi protein untuk menghasilkan energi atau untuk
membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemak dalam tubuh
terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk glukosa dan energi
(Almatsier 2004). Jumlah protein pada makanan bervariasi. Jika makanan
mengandung semua asam amino esensial maka disebut sebagai protein komplek,
sedangkan jika hanya sedikit mengandung asam amino esensial disebut sebagai
protein inkomplet. Asam amino yang jumlahnya sedikit dibandingkan kebutuhan
disebut juga asam amino terbatas. Secara umum protein hewani seperti daging,
telur, dan ikan merupakan sumber protein komplit. Protein dari tumbuhtumbuhan
cenderung kurang mengandung asam amino tertentu, misalnya pada gandum, lisin
merupakan asam amino yang terbatas. Namun demikian, jika seorang vegan atau
vegetarian mengonsumsi diet yang bervariasi, maka semua asam amino esensial
akan didapat (James, dkk., 2008).
2) Asupan Gizi Mikro
Asupan zat gizi mikro Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang kecil atau sedikit. Zat gizi yang termasuk kelompok zat
gizi mikro adalah vitamin dan mineral. Zat gizi mikro yang menggunakan satuan
mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin (Graha,2010). Para ahli gizi
berpendapat dengan mengkonsumsi jumlah protein hewani yang dianjurkan
kebutuhan tubuh akan zink akan tercukupi. Daging, unggas, ikan laut, keju, susu,
serta pecel (peanut butter), merupakan sumber zink yang baik (Winarno, 1992).
Vitamin merupakan salah satu makanan yang mempunyai peran penting dalam
gizi manusia. Banyak vitamin tidak stabil pada kondisi pemrosesan tertentu dan
penyimpanan karena itu aras kandungan vitamin dalam makanan yang diproses
dapat sangat menurun.
Beberapa vitamin berfungsi sebagai koenzim, yang tanpa vitamin itu
enzim tersebut tidak efektif sebagai biokatalis. Seringkali, koenzim seperti itu
adalah bentuk vitamin yang difosforilasi dan berperan dalam metabolisme lemak,
protein, dan karbohidrat. Beberapa vitamin terdapat dalam makanan sebagai
provitamin, senyawa yang bukan vitamin tetapi dapat diubah oleh tubuh menjadi
vitamin. (Deman, 1997). b. Pola Konsumsi
Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan
dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan: makanan pokok,
sumber protein, sayur,buah, dan berdasarkan frekuensi: harian, mingguan, pernah,
dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan makanan dan waktu makan
manusia dipengaruhi oleh usia,selera pribadi, kebiasaan, budaya dan sosial
ekonomi.(Almatsier,2002).
1. Secara umum
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab
D. Media
1. Leafleat
2. Video
3. LCD, Laptop
E. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2018). Peran Gizi Dalam Status Kehidupan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Fatmah. (2018). Gizi Untuk Anemia Pada Remaja. Bandung: Lubuk Agung