IMUNISASI
Oleh :
Nama : Muharamiatul Awalia
NPM : 010.01.1917
IMUNISASI
Topik : Imunisasi
Target dan Sasaran : Orang tua serta pengasuh anak di Lingkungan Tangsi.
A. ANALISIS SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti acara penyuluhan 20 orang , pendidikan
terakhir masyarakat rata-rata SMP dan SMA, umur rata-rata rentang 25-30 tahun
dan bekerja sebagai pedang, wiraswasta dan IRT.
2. Kelas
Luas halaman cukup memadai dengan disediakan kursi yang cukup untuk
menampung peserta penyuluhan. Pencahayaan cukup adekuat dan kebisingan
lingkungan tidak terlalu mengganggu proses penyuluhan.
3. Pengajar
Mahasiswa program studi S1 ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Kesehatan
(STIKES) Mataram angkatan 2010 dengan pemateri Muharamiatul Awalia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Acara
Setting Tempat
DENAH TEMPAT
audien audien
audien audien audien audien
audien
audien
audien audien audien audien
E. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab (diskusi)
F. MEDIA
a. Leaflet
b. Laptop
G. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Muhamad Sauqi
b. Penyaji : Muharamiatul Awalia
c. Fasilitator : Tadbirul Anam
d. Observer : Dwy Hardiayanti
e. Notulen : Arviansyach
A. PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang
dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti
vaksin polio.
B. TUJUAN IMUNISASI
1. Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat.
2. Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :
a. Penyakit TBC Paru
b. Penyakit Difteri
c. Penyakit Tetanus
d. Penyakit Pertusis
e. Penyakit Polio
f. Penyakit Campak
g. Penyakit Hepatitis B
C. JENIS IMUNISASI
1. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan/pertahanan aktif
terhadap penyakit TBC.
Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilkukan ketika bayi baru
lahir sampai berumur 12 bulan, tetpai sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun.
Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi
dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu. Gunanya
untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit BCG. Seandainya hasil
positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapatkan imunisasi.
2. Imunisasi DPT
Tujuan pemberian imunisasi DPT adalah untuk memberikan kekebalan
aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Diphteri, pertusis dan
tetanus.
Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang
waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu
3. Imunisasi Poliomiolitis
Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
poliomiolitis.
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa
hari, selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi polio dapat dilakukan
bersamaan dengan BCG, Hepatitis B, dan DPT
4. Imunisasi Campak
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak
secara aktif. Menurut WHO, imunisasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan
setelah bayi berumur 9 bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di
Indonesia masih tinggi, Pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi campak
sebelum usia 9 bulan, yaitu antara usia 6-9 bulan.
5. Imunisasi Hepatitis B
Umur Vaksin
0 Bln (2 minggu setelah bayi lahir) HB 1 BCG Polio 1
2 Bln HB 2 DPT 1 Polio 2
3 Bln DPT 2 Polio 3
4 Bln DPT 3 Polio 4
9 Bln HB 3 Campak
Semua vaksin di atas dapat dilakukan diluar jadwal ketika ada wabah.
Vaksin campak dapat diberikan lebih dari satu kali ketika ada wabah.
2. DPT
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa
nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan
kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam
kompleks.
3. Polio
Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak ringan. Pada
anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi polio dapat
ditangguhkan.
4. Campak
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam ringan
dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8
setelah penyuntikan.
5. Hepatitis B
Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat suntikan, yang
mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan. Reaksi ini
akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah
demam ringan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/39028930/SAP-Imunisasi
http://raditavio.blogspot.com/2011/07/sap-imunisasi.html