Anda di halaman 1dari 18

PENAPISAN IMUNISASI TETANUS PADA WUS

28 OKTOBER 2022

dr. SOLIHAH WIDYASTUTI, M. Epid

DIREKTORAT PENGELOLAAN IMUNISASI

1
Skrining (Penapisan)

Tujuan ?
§ Untuk mengetahui jumlah dosis (dan status) imunisasi tetanus
yang telah diperoleh seorang wanita
§ Sebagai dasar untuk pemberian imunisasi selanjutnya

Kapan dilakukan?
• Waktu imunisasi rutin (ANC/pemeriksaan ibu hamil, Catin)
• Waktu Posyandu
• Waktu Puskesmas Keliling
• Waktu Imunisasi tambahan (SIAs)
2
TETANUS DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI YANG MENGANDUNG TT

No Imunisasi Usia Pemberian

1 DPT-HB-Hib (4 dosis) 2, 3, 4 dan 18 bulan

2 DT SD/sederajat Kelas 1

3 Td (2 dosis) SD/sederajat kelas 2


dan 5
4 Td WUS (jumlah dosis WUS (15-39 tahun)
sesuai hasil skrining status
T)

Perlu menjadi perhatian bahwa seorang WUS, termasuk ibu hamil, harus mencapai status T5 melalui
pemberian imunisasi Td sesuai interval agar mendapatkan perlindungan jangka panjang
TETANUS MATERNAL DAN NEONATAL
DAPAT DICEGAH JIKA

• WUS sudah mendapatkan imunisasi yang mengandung TT lengkap


sebelum hamil
• WUS yang belum lengkap imunisasi tetanusnya, melengkapi imunisasi
tetanus yang didahului dengan skrining status T
• Bayi terlahir dari ibu yang terlindungi dari tetanus (kekebalan pasif)
• Bayi terlindungi dari tetanus selama beberapa bulan pertama setelah
lahir

4
JIKA RIWAYAT IMUNISASI TETANUS
TIDAK LENGKAP

Lakukan upaya untuk melengkapi imunisasi tetanus, dengan :


• Secara rutin lakukan penapisan dan dilanjutkan pemberian imunisasi
sesuai status T calon pengantin pada pemeriksaan kesehatan
reproduksi dan ibu hamil pada waktu ANC.

• Lakukan sweeping WUS (penapisan dan dilanjutkan pemberian


imunisasi sesuai status T). Kegiatan dapat diintegrasikan dengan
program kesehatan lain atau kegiatan yang melibatkan masyarakat
seperti kegiatan Germas, Perayaan Hari Besar/ Nasional (Hari Kartini,
Hari Ibu) dll.

5
PENAPISAN IMUNISASI T WUS

Penapisan dilakukan berdasarkan riwayat imunisasi yang


tercatat maupun berdasarkan ingatan.

Periksa catatan riwayat imunisasi


Tetanus pada wanita usia subur melalui
kartu Imunisasi, buku KIA, kohort
ataupun register Imunisasi lainnya.

Tanyakan riwayat imunisasi Tetanus apabila wanita


usia subur tidak memiliki catatan riwayat.
Pertanyaan bisa dimulai dengan riwayat imunisasi
saat bayi, baduta, usia sekolah, catin, dan saat
kehamilan sebelumnya..

6
PENAPISAN IMUNISASI T WUS
Tentukan status T pada wanita usia subur
berdasarkan poin 1 dan 2. Bagi WUS yang
tidak mengetahui riwayat imunisasi
Tetanus maka dianggap status T0.

Jika WUS menyatakan pernah mendapatkan


suntikan tetanus pada waktu bayi sampai
dengan usia sekolah namun tidak mengingat
jumlah dan interval minimal maka dianggap T1
7
PERTANYAAN SKRINING IMUNISASI T WUS
Untuk mengetahui status T pada WUS maka petugas dapat menanyakan riwayat imunisasi tetanus
sebagai berikut :
a. Pada Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin :
1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah.
2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan
bayi.
b. Pada Pelayanan ANC:
1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi Tetanus pada kehamilan saat
ini dan kehamilan sebelumnya, catat pada kartu bantu atau sistem pencatatan elektronik.
2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat catin, catat
pada kartu bantu atau sistem pencatatan elektronik.
3. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah,
catat pada kartu bantu atau sistem pencatatan elektronik.
4. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan
bayi, catat pada kartu bantu atau sistem pencatatan elektronik.

8
PENILAIAN HASIL PENAPISAN

Untuk menentukan status imunisasi tetanus (T) pada WUS, terdapat 2


(dua) hal yang sangat penting yaitu jumlah dosis yang diterima dan interval
pemberian imunisasi.
÷ Jumlah dosis dihitung berapa kali dosis imunisasi tetanus yang
diterima sejak bayi sampai pada saat penapisan.
÷ Imunisasi tetanus dihitung berdasarkan interval pemberian minimal
(tidak mengenal interval maksimal).
Status Interval minimal Masa perlindungan
Imunisasi pemberian
T1 - -

T2 1 bulan 3 tahun

T3 6 bulan 5 tahun

T4 12 bulan 10 tahun

T5 12 bulan 25 tahun
9
PENILAIAN HASIL PENAPISAN

÷ Seorang anak mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib sebanyak 3 kali (pada usia 2


bulan, 3 bulan dan 4 bulan atau selama usia bayi) maka status imunisasi tetanus
anak tersebut adalah T2.

÷ Pada saat usia 18 bulan (baduta) anak tersebut mendapatkan booster DPT-HB-Hib 1
kali, maka status imunisasi tetanus menjadi T3 (interval antara DPT-HB-Hib 3
dengan booster > 6 bulan).

10
PENILAIAN HASIL PENAPISAN

÷ Saat kelas 1 SD, pada pelaksanaan BIAS mendapat DT 1 kali, maka status imunisasi
tetanus anak tersebut menjadi T4.
÷ Dan ketika kelas 2 dan 5 SD mendapat Td 1 kali sehingga status imunisasi tetanus
anak tersebut menjadi T5 (lengkap).
Anak tersebut akan memiliki perlindungan terhadap tetanus selama > 25 tahun sejak
dosis yang terakhir dan tidak lagi membutuhkan imunisasi tetanus.

11
PENILAIAN HASIL PENAPISAN

÷ Jika dari penapisan sasaran menyatakan tidak ingat atau tidak bisa membuktikan pernah
mendapatkan imunisasi tetanus maka dianggap status T0. Sebaiknya sasaran sesegera
mungkin diberikan imunisasi tetanus untuk mendapatkan status T1 dan untuk imunisasi
selanjutnya dapat diberikan sesuai interval minimal.

÷ Jika dari penapisan sasaran membuktikan atau menyampaikan pernah mendapatkan


imunisasi tetanus 1 kali, maka dapat diberikan 1 kali imunisasi tetanus dengan status T2.

÷ Pada ibu hamil yang tidak diketahui riwayat imunisasi tetanus sebelumnya maka dapat
diberikan 2 dosis imunisasi tetanus dengan interval minimal 1 bulan, dimana suntikan ke-2
diberikan paling lambat 2 minggu sebelum waktu perkiraan persalinan. (status T1 menjadi T2)

12
PANDUAN PERTANYAAN
PENAPISAN

Catatan : Program BIAS kelas 1, 2 dan 5 mulai


dilaksanakan tahun 2017, sebelumnya sasaran
program BIAS untuk kelas 1, 2 dan 3 SD
CONTOH SOAL

Pada saat ANC seorang Ibu hamil (kehamilan pertama) diketahui riwayat imunisasi sebagai
berikut : waktu SD mengaku mendapatkan imunisasi di sekolah tapi tidak ingat berapa kali
disuntik, lalu waktu catin dia tidak pergi ke Puskesmas

Berapakah status imunisasi T ibu hamil tersebut?


Apakah ibu tersebut masih perlu mendapatkan imunisasi T atau tidak,
Jika tidak sebutkan alasannya,
Jika iya berapa dosis yang bisa diberikan kepada ibu tersebut? Dan bagaimana interval minimalnya

14
CONTOH SOAL

Pada saat ANC seorang Ibu hamil (kehamilan kedua) , diketahui riwayat imunisasi : hamil
pertama mendapatkan imunisasi 1 kali waktu ANC, waktu catin mendapatkan imunisasi 1
kali di puskesmas. Jarak kehamilan saat ini adalah 1 tahun sejak kelahiran anak 1.

Berapakah status imunisasi T pada ibu tersebut?


Apakah ibu tersebut masih perlu mendapatkan imunisasi T atau tidak,
Jika tidak sebutkan alasannya,
Jika iya berapa dosis yang bisa diberikan kepada ibu tersebut? Dan bagaimana interval minimalnya

15
CONTOH SOAL

Pada saat ANC seorang Ibu hamil (kehamilan pertama) , menyatakan tidak
memiliki buku riwayat imunisasinya, lalu juga tidak ingat apakah pernah
mendapatkan imunisasi pada saat sekolah dan catin.
Berapakah status imunisasi T pada ibu tersebut?
Apakah ibu tersebut perlu mendapatkan imunisasi T atau tidak,
Jika tidak sebutkan alasannya,
Jika iya berapa dosis yang bisa diberikan kepada ibu tersebut? Dan bagaimana interval minimalnya

16
CONTOH SOAL

Pada saat ANC seorang Ibu hamil (kehamilan kedua trimester 1) , Riwayat
imunisasi diketahui mendapatkan imunisasi tetanus 1 kali pada kehamilan
pertama, sedangkan riwayat imunisasi lainnya tidak diketahui.

Berapakah status imunisasi T pada ibu tersebut?


Apakah ibu tersebut perlu mendapatkan imunisasi T atau tidak,
Jika tidak sebutkan alasannya,
Jika iya berapa dosis yang bisa diberikan kepada ibu tersebut? Dan bagaimana interval minimalnya

17
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai