Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Sub Topik : Langkah-Langkah Pelaksanaan Gerakan Masyarakat


Hidup Sehat

Sasaran : Keluarga Ny.M

Tempat : Banjar Puseh, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Oktober 2019

Waktu : 30 menit

Jam :

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak setiap orang, permasalahan kesehatan tidak hanya
menjadi tanggung jawab insan kesehatan saja melainkan juga menjadi
tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia baik pemerintah, swasta maupun
masyarakat. Bangsa Indonesia sekarang sudah beranjak maju baik dalam hal
kualitas sumber daya manusia maupun hal lainnya, namun sampai saat ini,
masyarakat bangsa Indonesia belum sepenuhnya maju dalam hal urusan
kesehatan ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat
penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes mellitus,
dan lain-lain.
Sehingga pemerintah membentuk program GERMAS, Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah di berikan promosi kesehatan tentang GERMAS diharapkan
sasaran mampu memahami tentang GERMAS tersebut.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan promosi kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran
mampu menjelaskan tentang:
a. Menjelaskan tentang pengertian GERMAS
b. Menjelaskan tentang langkah-langkah GERMAS
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan diskusi
E. Media
Leaflet
F. Seting Tempat

Keterangan:

: Penyaji

: Moderator

: Observer
: Peserta

: Fasilitator

G. Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media

1 3 menit Pembukaan:
1. Menjawab salam
1. Memberikan salam
2. mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan
memperhatikan
pembelajaran
3. Menyebutkan materi
atau pokok bahasan
yang di sampaikan
2 20 menit Pelaksanaan Materi: Memperhatikan Leaflet
Menjelaskan Materi
Penyuluhan Secara
Berurutan Dan Teratur.
Materi:

a. Pengertian Dari
GERMAS
b. Langkah-Langkah
GERMAS

3 5 menit Evaluasi : Bertanya Dan menjawab


pertanyaan
1. Menyimpulkan isi
penyuluhan
2. Memberi kesempatan
kepada audience untuk
bertanya
3. Memberikan
kesempatan kepada
udience untuk
menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4 2 menit Penutup: Menjawab salam
Mengucapkan terima
kasih dan mengucapkan
salam

H. Evaluasi
1.     Metode evaluasi          : Diskusi tanya jawab
2.     Jenis pertanyaan          : Lisan
3.     Jumlah soal                  : Sebanyak-banyaknya

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Shofia Rosma. (2015). Buku Ajar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Muhith, Abdul. (2008). Pendidikan Keperawatan. Jakarta: EGC.


Lampiran

“MATERI GERMAS”

A. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus
dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat
yang membentuk kepribadian.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI
yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan
upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam
memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak
bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan
Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta
seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat
dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya
untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah
dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaannya.
B. 7 langkah yang bisa dilakukan masyarakat dalam rangka membiasakan
pola hidup sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mencuci pakaian, mengepel lantai
dan lain sebagainya bisa dikategorikan aktivitas fisik. Mulailah dengan
melakukan aktivitas tersebut setiap hari. Lebih baik jika ditambah olahraga
secara rutin. Lari pagi atau jalan kaki pun bisa dijadikan aktivitas rutin.
Aktivitas fisik pada lansia:
Aktifitas fisik yang berintensitas sedang antara lain jalan kaki jarak dekat,
bersepeda santai, bersih-bersih rumah, naik tangga, atau berkebun
(mencangkul, menanam, mencabut rumput liar, dan lain-lain).
2. Mengonsumsi Sayur dan Buah
Memperbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Mengurangi
makanan siap saji dan minuman bersoda. Gizi diet pada lansia:
a. Hipertensi : diet rendah garam
b. DM : mengurangi gula dan karbohidrat
c. Rematik : menghindari makanan yang banyak mengandung purin
dan protein seperti kacang-kacangan.
3. Tidak Merokok
Mulailah secara perlahan untuk berhenti merokok. Jika tidak bisa sendiri,
minta bantuan kepada ahli hipnosis untuk menghentikannya. Pada
dasarnya jika ada kekuatan dari diri sendiri untuk berhenti merokok, maka
hal ini tak mustahil untuk dilakukan. Karena merokok dapat meningkatkan
risiko kematian pada usia lanjut. Bagi perokok pasif harus menghindari
orang yang merokok, apabila ada keluarganya merokok sarankan untuk
merokok di luar rumah supaya tidak terhirup oleh anggota keluarga.
4. Tidak Mengonsumsi Alkohol
Sama halnya seperti rokok, maka minum minuman beralkohol pun harus
dihentikan. Karena dampak mengkonsumsi alkohol pada lanjut usia dapat
menyebabkan kepikunan dan ketidakstabilan.
5. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin
Memeriksa kesehatan sangat penting dilakukan oleh setiap individu.
Mendatangi rumah sakit bukanlah hanya saat kita sakit, justru saat kita
(merasa) sehat. Sehingga bibit-bibit penyakit yang mungkin akan timbul di
kemudian hari akan lebih mudah terdeteksi secara dini. Hipertensi dan DM
merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh jadi harus tetap dikontrol agar
tidak menyebabkan komplikasi.
6. Membersihkan Lingkungan
Lingkungan di dalam rumah, rumah itu sendiri harus memiliki
pencahayaan yang cukup tidak gelap pada siang hari, memiliki ventilasi
yang cukup, disetiap ruangan harus memiliki sekat satu sama lain.
Bersama-sama dengan tetangga melakukan kerja bakti membersihkan
lingkungan minimal sebulan sekali. Selain untuk hidup sehat juga akan
mempererat tali silaturahim antar sesama anggota masyarakat.
Dampak dari lingkungan yang kotor yaitu mudah terserang penyakit,
Orang mudah terserang penyakit karena lemahnya system imun tubuh dan
didukung dengan lingkungan yang kurang bersih. Penyakit-penyakit yang
bisa timbul karena kurangnya kebersihan lingkungan:
a. TBC
b. Penyakit kulit
c. Diare
d. Demam berdarah
Nyamuk demam berdarah bersarang di tempat yang ada banyak
tumpukan sampah. Lakukan langkah 3M untuk mencegah terjadinya
demam berdarah:
1) Menutup tempat penampungan air.
2) Menguras bak mandi atau tempat penampungan air.
3) Mengubur atau mendaur ulang barang bekas.
Gerakan 3M plus
Gerakan 3M plus sama dengan gerakan 3M hanya saja ada
tambahannya:
1) Menghindari menggantungkan pakaian didalam rumah
2) Menutup lemari pakaian agar nyamuk tidak bersembunyi di
dalamnya.
3) Melakukan pengasapan
4) Menggunakan obat usir nyamuk
5) Menggunakan kelambu pada tempat tidur
7. Menggunakan Jamban
Mungkin terdengar aneh, tapi faktanya masih banyak daerah di Indonesia
yang tidak menggunakan jamban sebagai tempat pembuangan. Penduduk
tersebut masih banyak yang menggunakan sungai sebagai aktivitas
mencuci pakaian, mencuci piring, mandi, pun buang air besar. Tentunya
hal ini menimbulkan risiko penyakit yang diakibatkan oleh kuman.
Manfaat menggunakan jamban:
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penularan penyakit diare, kolera, thypus, cacingan, penyakit saluran
pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan
Ciri-ciri jamban sehat:
1. Tidak mencemari sumber air minum, untuk itu letak lubang
penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur
(SPT SGL maupun jenis sumur lainnya). Perkecualian jarak ini
menjadi lebih jauh pada kondisi tanah liat atau berkapur yang terkait
dengan porositas tanah. Juga akan berbeda pada kondisi topografi yang
menjadikan posisi jamban diatas muka dan arah aliran  air tanah.  
2. Tidak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke
penampungan tinja. Hal ini misalnya dapat dilakukan dengan menutup
lubang jamban atau dengan sistem leher angsa. 
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di
sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban
dengan luas minimal 1x1 meter, dengan sudut kemiringan yang cukup
kearah lubang jamban. 
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari
bahan-bahan yang kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal
hendaknya dipergunakan bahan-bahan yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan
berwarna terang;
6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik, dan
10. Tersedia air dan alat pembersih

Anda mungkin juga menyukai