Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Gizi Buruk


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Gizi Buruk Pada Balita
Sasaran : Keluarga Balita
Tempat : Puskesmas Simolawang
Hari/Tanggal : Selasa,30 Juli 2019
Waktu : 40 menit
Penyuluh : Butsainah, Febra, Nailil, Novianita, Ana, Dewi,
Della, Viola, Meilda

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 40 menit, diharapkan keluarga
dapat mengetahui, memahami dan mengaplikasikan cara pencegahan gizi
buruk pada balita dalam kehidupan sehari hari.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga diharapkan dapat :
1. Memahami pengertian gizi buruk.
2. Mengetahui tanda-tanda gizi buruk.
3. Mengetahui penyebab gizi buruk.
4. Mengetahui akibat gizi buruk.
5. Memahami cara perawatan anak dengan gizi buruk.
6. Mengetahui cara pencegahan gizi buruk pada anak.
7. Mengetahui cara pengolahan makanan.

C. MATERI
1. Definisi dari cuci tangan
2. Tujuan dari cuci tangan
3. Manfaat dari cuci tangan
4. Dampak bila tidak cuci tangan
5. Waktu cuci tangan
6. Langkah langkah cuci tangan

D. METODE
1. Ceramah/Presentasi
2. Tanya Jawab

E. MEDIA
1. Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Kegiatan Waktu
1. Tahap Persiapan : 10 menit
1) Menyiapkan materi penyuluhan
2) Menyiapkan media penyuluhan
2. Pendahuluan : 3 menit
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Membuat kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Pemberian Materi : 15 menit
1. Definisi dari cuci tangan
2. Tujuan dari cuci tangan
3. Manfaat dari cuci tangan
4. Dampak bila tidak cuci tangan
5. Waktu cuci tangan
6. Langkah langkah cuci tangan
4. Diskusi dan Tanya Jawab 10 menit
5. Penutup : 2 menit
1) Evaluasi
2) Mengakhiri kontrak
3) Memberi salam penutup
Total 40 menit

G. PENGORGANISASIAN
Moderator : Eka Diana
Penyuluh : Viola
Operator : Intan
Notulen : Nisaaul

Tugas:
- Moderator :
Mengatur dan memberi arahan jalannya diskusi kepada peserta diskusi
- Penyuluh :
Menyajikan dan menyampaikan pokok bahasan dari diskusi
- Operator :
Memonitor jalannya diskusi
- Notulen :
Mencatat semua data yang disampaikan oleh moderator,penyaji dan peserta

H. SETTING TEMPAT

2
5

4 1

3 3 3 3

3 3
3 3

KeteranganGambar :
1. Penyuluh
2. Media
3. Peserta
4. Notulen
5. Moderator
6. Pembimbing

I. KRITERIA EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan setelah penyuluhan dilakukan, meliputi:
1. Tahap persiapan:
a. Rencana kegiatan dipersiapkan 1 hari sebelum kegiatan
b. Media dan alat sudah dipersiapkan 10 menit sebelum kegiatan
2. Jumlah peserta:
Diharapkan jumlah kehadiran keluarga pasien dapat melebihi setengah
dari jumlah pasien keseluruhan yakni sekitar 20 orang.
3. Materi
Materi yang disampaikan mudah dimengerti dan sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun rumah sakit.
4. EvaluasiHasil
- Sebanyak 100% peserta mengerti dan mampu menjelaskan definisi
cuci tangan
- Sebanyak 100% peserta mengerti dan mampu menjelaskan tujuan cuci
tangan
- Sebanyak 100% peserta mengerti dan mampu menjelaskan manfaat
cuci tangan
- Sebanyak 100% peserta mengerti dan mampu menjelaskan dampak
jika tidak cuci tangan
- Sebanyak 100% peserta mengerti dan mampu menjelaskan waktu cuci
tangan
- Sebanyak 100% peserta mengerti dan mampu menjelaskan langkah
langkah cuci tanga
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Gizi Buruk


Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat tubuh yang
tampak sangat kurus, yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dari makanan sehari.hari dalam waktu yang cukup lama
yang ditandai dengan berat badan yang tidak sesuai standar usianya
Aritonang (2012) menyebutkan salah gizi (malnutrisi) primer bila
kejadian kurang energi akibat kekurangan asupan nutrisi, yang pada
umumnya didasari oleh masalah sosial ekonomi, pendidikan serta
rendahya pengetahuan di bidang gizi

B. Tanda Tanda Gizi Buruk


Status Gizi dengan pengukuran antropomerti WHO 2005 dengan tanda
gejala
1. Marasmus
Marasmus memiliki ciri-ciri:Badan nampak sangat kurus seolah-
olah tulang hanya terbungkus kulit, otot lemah, lunak, wajah tampak
tua (monkey face), sering pada bayi < 12 bulan, mudah
menangis/cengeng dan rewel, kulit menjadi keriput, perut cekung,
dan iga gambang, diare kronik atau konstipasi (susah buang air),
tidak ada edema, warna rambut tidak berubah.
2. Kwashiorkhor
Kwasiorkor memiliki ciri-ciri: wajah bulat (moon face), biasa terjadi
pada anak usia 1-3 bulan, edema (pembengkakan), umumnya
seluruh tubuh (terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan
lembab, pandangan mata sayu, rambut tipis kemerahan seperti
warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah
rontok, terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel,
terjadi pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila
diperiksa pada posisi berdiri atau duduk, terdapat kelainan kulit
berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis),
sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut, anemia dan
diare.
3. Marasmic-Kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari
beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema
yang tidak mencolok.

C. Penyebab Gizi Buruk


Unicef (1998), mengemukan bahwa faktor-faktor penyebab kurang gizi
dapat di lihat dari penyebab langsung, tidak langsung, pokok
permasalahan dan akar masalah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi yaitu :
a. Faktor Langsung
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan
terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya
tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial
dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Penyakit infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa
fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat
makanan secara baik.
b. Faktor tidak Langsung
1. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh
masyarakat
2. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan
asuh anak
3. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak
memadai.

D. Akibat Gizi Buruk


1. Tumbuh kembang anak menjadi terhambat.
2. Penurunan daya tahan tubuh pada anak.
3. Anak menjadi mudah terkena penyakit.
4. Perkembangan intelegensi (IQ) anak terhambat.
5. Meninggal da lam usia dini

E. Cara Penanganan Balita Gizi Buruk


1. Memberi makan tiga sampai empat kali sehari.
2. Makanan untuk balita tidak menggunakan bumbu perangsang
(asam/pedas).
3. Bentuk makanan yang di berikan lunak agar mudah di cerna.
4. ASI tetap di berikan pada anak usia <2 tahun.
5. Memvariasikan makanan sehari-hari dengan menu yang seimbang
dan sesuai kemampuan keluarga.

F. Cara Pencegahan Balita Gizi Buruk


Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada balita:
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6
bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan
tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan
umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Balita diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara
kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan
komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang
dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti
program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai
dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu
ke dokter.

G. Pengelolahan Makanan
a. Makanan usia 1-2 tahun
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 1-2 tahun: 3 ons.
jenis makanan usia 1-2 tahun Berikan nasi yang ditambah telur,
ayam, ikan, tempe, tahu, daging, wortel, bayam, kacang hijau.
Berikan makanan tersebut 3 kali sehari. Berikan juga makanan
selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau, pisang, biskuit
dan buah. Penuhi gizi seimbang Membuat variasi menu sesuai
dengan kesukaan anak
- Pagi : nasi, sayur, sop, ikan/ayam.
- Siang : nasi, sayur, bayam, 1 potong tahu/tempe, dan buah.
- Sore/malam: nasi, 1 butir telur, sayur.

b. Makanan usia 3 tahun


Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons .
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong
roti, 1 gelas takar sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah
matang. Sayuran Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia
3 tahun adalah 1,5 gelas takar. Contoh makanan dan cara penyajian:
untuk memastikannya bisa menggunakan gelas takar. Sajikan
sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak
sampai matang untuk mencegah anak tersedak.

c. Cara meningkatkan selera makan anak:

1. Atur jadwal makan Balita belum memiliki nafsu makan yang


kuat. Oleh karena itu, mereka enggan makan sebanyak tiga kali
dalam sehari. Agar balita tetap memperoleh asupan gizinya
yang cukup, orang tua sebaiknya mengatur jadwal makannya.

2. Atur porsi makan dengan porsi kecil tapi sering dengan


kandungan gizi tinggi Agar aktivitas makan menjadi kebiasaan
bagi balita, balita perlu diberi makan dengan porsi kecil tapi
sering namun mengandung gizi tinggi.

3. Makan dengan piring berwarna cerah, unik, dan menarik

4. Buat makanan yang unik, menarik, dan bervariasi


DAFTAR PUSTAKA

Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I


Made Kariasa, ECG Jakarta

Wahyudi Nugroho (2000), Keperawatan Gerontik Edisi 2, ECG Jakarta


ABSENSI PESERTA PROMOSI KESEHATAN

No Nama Tanda Tangan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Pembimbing Ruangan, Kepala Ruangan,

Eli Suherli,Amd.Kep Setiawati,S.Kep.Ns

NIP. NIP. 196612081988032006


LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN
MASYARAKAT RUMAH SAKIT

DI RUANG HCU PANDAN 2 RSUD Dr. SOETOMO

SURABAYA

1. Pemberitahuan kepada keluarga pasien ruang bedah HCU Pandan 2 RSUD Dr.
Soetomo Surabaya bahwa akan dilakukan penyuluhan mengenai “Cuci Tangan”
2. Materi dan media sudah dipersiapkan dengan baik
3. Proposal penyuluhan sudah dikonsulkan 1 hari sebelum penyuluhan
4. Absensi peserta sudah dipersiapkan dengan baik
5. Sasaran kooperatif selama dilakukan penyuluhan
6. Pemberi penyuluh bekerja sesuai dengan peran
7. Sasaran aktif dalam diskusi Tanya jawab
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang Pemilahan Sampah yang


dilaksanakan pada 16 Mei 2019 diruang HCU Pandan 2 RSUD Dr. Soetomo
Surabaya telah dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan telah
dilakukan penyuluhan oleh mahasiswa DIII Keperawatan Soetomo Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.

Disusun Oleh : Kelompok 4


Judul : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pencegahan dekubitus
Di Ruang HCU Pandan 2 RSUD Dr. Soetomo
Surabaya

Surabaya, 16 Mei 2019

Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Ruangan,

NIP 19650427198932001 Eli Suherli,Amd.Kep


NIP

Mengetahui
Kepala Ruangan, Atok illah S.ST
Dwi Adji N, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP.197201052007011018
NIP. 196309171990031002

Setiawati,S.Kep.Ns
NIP. 196612081988032006
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN

DI RUANG HCU PANDAN 2 RSUD Dr. SOETOMO

SURABAYA

Disusun Oleh:

Eka Diana Karisma (P27820117014)

Intan Alvionita S (P27820117021)

Viola Nova Aisyah (P27820117030)

Nisaaul Mufidah (P27820117039)

PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

SURABAYA

2018 / 2019

Anda mungkin juga menyukai