Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG SIROSIS HEPATIS


DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

OLEH :
KELOMPOK 15

1 Rikhana Milla
2 Anggi Indrianti Gantina
3 Lalu Reza Arasena
4 Muhammad Isnaini

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

LEMBAR PENGESAHAN
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
SIROSIS HEPATIS
DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

Malang, 26 Juni 2015

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. TOPIK PENYULUHAN : Penyakit yang banyak di alami oleh pasien


diruang Airlangga
2. POKOK BAHASAN : Sirosis Hepatis
3. SUB POKOK BAHASAN : Sirosis Hepatis pada ruang airlangga
4. SASARAN : Pasien dan keluarga yang dirawat di ruang
Airlangga RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
5. WAKTU PERTEMUAN :
HARI : Sabtu
TANGGAL : 27 Juni 2015
PUKUL : 10.00 Selesai
6. MEDIA : PPT dan Leaflet
7. METODE : Ceramah dan Tanya Jawab
8. PENGORGANISASIAN :
a. Leader : Anggi Indrianti Gantina
b. Moderator : Rikhana Milla
c. Fasilitator : Muhammad Isnaini
d. Observer : Lalu Reza Arasena
9. TUJUAN :
9.1 Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Sirosis Hepatis ini
diharapkan pasien atau keluarga mampu mengetahui apa itu Sirosis
Hepatis.
9.2 Tujuan khusus :
a Pasien atau keluarga mampu mengetahui pengertian Sirosis
Hepatis
b Pasien atau keluarga mampu mengetahui penyebab Sirosis Hepatis
c Pasien atau keluarga mampu mengetahui klasifikasi Sirosis Hepatis
d Pasien atau keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala Sirosis
Hepatis
e Pasien atau keluarga mampu mengetahui pencegahan dan
pengobatan Sirosis Hepatis
f Pasien atau keluarga mampu mengetahui komplikasi Sirosis
Hepatis
10. MATERI
(Terlampir)

11. KEGIATAN PENYULUHAN


Tahapan Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Kegiatan
Pembukaan Salam pembuka Menjawab Diskusi
(5 menit ) Memperkenalkan diri salam dan
Kontrak waktu
mendengarkan ceramah
Menjelaskan maksud dan tujuan
Menanyakan ketersediaan penyaji,
Menanyakan pertanyaan presepsi
mengerti
maksud dan
tujuan
Penyajian a Memulai pendidikan Mendengarkan Ceramah
(15 menit) kesehatan dengan dan melalui
membaca bismillah memperhatikan power
b Menjelaskan pengertian
keterangan poin dan
Sirosis Hepatis
penyaji leaflet
c Menyebutkan penyebab
Sirosis Hepatis
d Menyebutkan klasifikasi
Sirosis Hepatis
e Menyebutkan tanda dan
gejala Sirosis Hepatis
Penutup a Melakukan evaluasi Tanya jawab leaflet
b Memberikan kesimpulan
dan validasi
c Membuat rencana tidak
lanjut
d Menutup penkes dengan
hamdalah
e Memberikan salam
penutup

12. Evaluasi Proses :


Penyuluhan dilakukan tanggal 26 Juni 2015 di ruang Airlangga Rumah
Sakit Umum Daerah Kepanjen, pada pukul 10.00 selesai, pemateri
menyampaikan penyuluhan agar :
a Pasien atau keluarga mampu mengetahui pengertian Sirosis
Hepatis
b Pasien atau keluarga mampu mengetahui penyebab Sirosis Hepatis
c Pasien atau keluarga mampu mengetahui klasifikasi Sirosis Hepatis
d Pasien atau keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala Sirosis
Hepatis
Selama proses berlangsung :
a. Peserta penyuluhan kooperatif
b. Peserta memahami materi penyuluhan
MATERI

A. PENGERTIAN
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya
peradangan difus dan menahun pada hati, diikuti degan poliferasi jaringan
ikat, degenerasi dan regenerasi sel-sel hati,sehingga timbul kekacauan
dalam susunan parenkim hati (Mansjoer, FKUI.2001)

Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal


digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses
bertahap. Jaringan parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi
sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara
bertahap kehilangan fungsinya.

Sirosis hepatis juga didefinisikan sebagai penyakit hati kronik yang


dicirikan oleh distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar
jaringan ikat dan nodula-nodula regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan
dengan vaskulatur normal (Price, 2001).

Hati (liver) sebagaimana diketahui adalah organ di bagian kanan


atas perut yang memiliki banyak fungsi, di antaranya:

Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula.
Bila diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke
dalam aliran darah.
Membantu proses pencernaan lemak dan protein.
Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah.
Mengolah berbagai obat yang mungkin Anda minum.
Membantu membuang racun dari tubuh.

B. ETIOLOGI
Penyebab umum sirosis lainnya meliputi:
Infeksi kronis virus hepatitis B.
Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat
antibodi untuk menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada
hepatitis autoimun,sistem kekebalan tubuh membuat antibodi
terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan dan
sirosis.
Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu
sehingga tekanan darah terhambat dan merusak sel-sel hati.
Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary sclerosing, dan
masalah bawaan pada saluran empedu.
Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana
lemak menumpuk di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan
sirosis. Kelebihan berat badan (obesitas) meningkatkan risiko Anda
mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis.
Reaksi parah terhadap obat tertentu.
Beberapa racun dan polusi lingkungan.
Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.
Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah
dan kemacetan di hati.
Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan
kerusakan pada sel-sel hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang
menyebabkan timbunan abnormal zat besi di hati dan bagian lain
tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang menyebabkan
penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain
tubuh).9.
Malnutrisi
Kekurangan protein akan menyebabkan berkurangnya
pembentukan faktor-faktor lipotropik yang diperlukan untuk
transport lemak. Sehingga akan terjadi proses pembentukkan
jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan.
C. KLASIFIKASI
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
1. Sirosis Mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa
parenkim hati mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus,
besar nodulnya sampai 3 mm. Sirosis mikronodular ada yang berubah
menjadi makronodular.
2. Sirosis Makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi,
dengan besar nodul lebih dari 3 mm.
3. Sirosis Campuran
Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.

Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :


1. Sirosis Laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik.
Sirosis jenis ini merupakan 50% atau lebih dari seluruh kasus sirosis.
Perubahan pertama pada hati yang ditimbulkan alkohol adalah akumulasi
lemak secara gradual didalam sel-sel hati (infiltrasi lemak). Akumulasi
lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada kasus
sirosis laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-
nodula halus. Nodula-nodula ini dapat membesar akibat aktifitas
regenerasi sebagai usaha hati untuk mengganti sel-sel yang rusak. Hati
tampak terdiri dari sarang-sarang sel-sel degenerasi + regenerasi yang
dikemas padat dalam kapsula fibrosa yang tebal. Pada keadaan ini sirosis
sering disebut sebagai sirosis nodular halus. Hati akan menciut, keras dan
hampir tidak memiliki parenkim normal pada stadium akhir sirosis,
dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
2. Sirosis Post nekrotik
Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati,
menimbulkan nodula-nodula degeneratif besar dan kecil yang dikelilingi
dan dipisah-pisahkan oleh jaringan parut, berselang-seling dengan
jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya.
Banyaknya pasien dengan hasil tes HbsAg positif menunjukkan bahwa
hepatitis kronik aktif agaknya merupakan peristiwa yang besar
peranannya. Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan
kimia industri, dan ataupun obat-obatan seperti fosfat, kloroform dan
karbon tetraklorida/jamur beracun. Sirosis jenis ini merupakan
predisposisi terhadap neoplasma hati primer.
3. Sirosis Billaris

Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati,


Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat
Bil. Serum (m.u < 35 35-50 > 50
mol/dl) > 35 30-35 < 30
Alb serum (gr/dl) Nihil Mudah sukar
Asites Nihil dikontrol berat/koma
PSE/ensefalopati Sempurn Minimal kurang/kurus
Nutrisi a Baik

D. PATOFISIOLOGI
Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan
gagal jantung, pada hati menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan
fungsi sel-sel hepar. Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel
hepar yang dapat setempat/menyebar. Simpanan lemak dalam sel-sel
parenkim dapat dilihat pada awalnya. Penyebab perubahan lemak ini tidak
jelas, tapi mungkin sebagai respon perubahan fu, enzim yang bertanggung
jawab terhadap metabolisme lemak normal. Pelebaran sel-sel lemak
menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang mengarah pada peningkatan
aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal. Dengan tekanan balik yang
cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral dan memungkinkan darah
mengalir dari intestin langsung ke vena kava. Peningkatan aliran darah ke
vena esofagus menyebabkan varises esofagus; pada vena lambung, varises
lambung pada limfa splenomegali dan pada vena hemorodial hemoroid.
Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara
yang normal. Jaringan fibrotik ini tidak dapat pulih, mengakibatkan disfungsi
hepar kronis yang akhirnya gagal hepar.

E. MANIFESTASI KLINIS
Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar
gejalanya adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu
sedikit untuk melakukan tugas-tugas hati. Gejala yang dapat timbul pada fase
ini adalah:

Kelelahan.
Kelemahan.
Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema)
dan perut (ascites).
Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.
Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.
Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
Gatal-gatal karena penumpukan racun.
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena
pengaruh racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini
dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku,
kebingungan, pelupa dan sulit berkonsentrasi.

F. PENCEGAHAN
1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Jagalah kebersihan diri. Mandilah sebersih mungkin menggunakan
sabun. Baju juga harus bersih. Cuci tangan sehabis mengerjakan sesuatu.
Perhatikan pula kebersihan lingkungan. Hal itu untuk menghindari
berkembangnya berbagai virus yang sewaktu-waktu bisa masuk kedalam
tubuh kita.
2. Hindari penularan virus hepatitis
Hindari penularan virus hepatitis sebagai salah satu penyebab sirosis hati.
Caranya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi virus. Juga tidak melakukan hubungan seks dengan
penderita hepatitis.
3. Gunakan jarum suntik sekali pakai.
Jangan memakai jarum suntik bekas orang lain. Bila jarum bekas pakai
penderita hepatitis kemudian digunakan kembali untuk menyuntik orang
lain, maka orang itu bisa tertular virus.
4. Pemeriksaan darah donor
Ketika akan menerima transfusi darah harus hati hati. Permriksaan darah
donor perlu dilakukan utnuk memastiikan darah tidak tercemar virus
hepatitis.bila darah mengandung virus hepatitis penerima donor akan
tertular dan berisiko terkena sirosis.
5. Tidak mengkonsumsi alkohol
Hindari mengkonsumsi alkohol, barang haram ini terbukti merusak
fungsi organ tubuh, termasuk hati. Bila sudah terlanjur sering
mengkonsumsi minuman beralkohol, hentikan kebiasaan itu.
6. Melakukan vaksin hepatitis
Lakukan vaksin hepatitis. Vaksin dapat mencegah penularan virus
hepatitis sehingga dapat juga terhindar dari sirosis hati.

ABSENSI PENYULUHAN

Hari tanggal :
Materi penyuluhan :
Ruangan :
RSUD Kanjuruhan Kepanjen
NO NAMA ALAMAT TTD
DAFTAR PUSTAKA

Sjaifoellah, Noer. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Jakarta, FKUI,
1996.
Price, Syivian Anderson, Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit, Alih
bahasa Agung Waluyo, edisi 8, Jakarta, EGC, 2001.
Smeltzar, Suzanna. C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner dan
Suddarth, edisi 8, volume . 2, Jakarta : EGC, 2001.

Anda mungkin juga menyukai