Anda di halaman 1dari 4

RESUME PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI/ANAK

DENGAN LABIO DAN ATAU PALATOSKIZIS

OLEH :
NAMA : NI KETUT KRISTINAWATI DEWI
NIM : 233221443
KELAS : B16A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2024
PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI/ANAK
DENGAN LABIO DAN ATAU PALATOSKIZIS

A. Pengertian
Labiopalatoskiziz adalah kelaianan bawaan, saat embrio berkembang, bibir atas
bagian kiri dan kanan tiak tumbuh bersatu. Sering pula bayi sumbing diikuti pula dengan
langit-langit mulut yang terbelah.
Labiopalatoskizis adalah suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya
celah pada bibir, gusi, dan langit-langit yang dapat timbul sendiri atau bersamaan yang
dibawa sejak lahir.

B. Akibat Lanjut
1. Gangguan bicara
2. Bayi akan mengalami kesukaran minum
3. Dapat terjadi bahayya tersedak
4. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan lambat
5. Mudah terserang infeksi saluran nafas

C. Cara Memberi Makan Pada Anak Dengan Labiopalatoskizis


1. Mengangkat atau meninggikan kepala bayi saat memberikan minum
2. Bayi dapat menghidap dot dengan baik asal dotnya diletakkan di bagian bibir yang
tidak sumbing
3. Bayi cukup diberi minum dengan bantuan sendok secara perlahan dalam posisi
setengah duduk atau tegak
4. Gunakan dot yang lebih panjang
5. Gunakan dot yang lubangnya dipinggir dan pada waktu bayi minum, lubang dot
tersebut diletakkan atas lidah
6. Dot harus sering dikeluarkan untuk memberi kesempatan pada bayi untuk beristirahat
7. Ibu harus dilatih untuk memberikan ASI
8. Tetap jaga kebersihan saat memberikan ASI
9. Gendong bayi dalam posisi tegak (duduk), untuk meminimalkan resiko aspirasi
10. Lakukan pemerasan atau gunakan pompa payudara untuk mengeluarkan ASI
11. Cobalah menyusui bayi dengan pusting susu ibu, untuk memenuhi kebutuhan bayi
untuk mengisap dan meningkatkan perkembangan otot bicara
12. Sendawakan dengan sering, karena bayi cenderunguntuk menelan banyak udara

D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaaan tergantung pada beratnya kecacatan
2. Prioritas pertama adalag pada teknik pemberian nutrisi yang adekuat
3. Mencegah komplikasi
4. Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
Syarat – syarat bedah plastic sebagai berikut :
- Keadaan umum bayi baik
- Berat badan minimal 3,5 kg
- Umur bayi lebih dari 10 minggu
- Bisa juga sebelum bayi dibawa pulang pada saat setelah proses melahirkan

E. Penyebab
1. Dapat dikaitkan dengan abnormal kromosom, mutasi gen, dan teratogen
2. Kelainan bawaan sewaktu embrio berkembang
3. Karena infeksi virus yang diderita ibu pada kehamilan trimester I

F. Tahap Penanganan Bibir Sumbing


1. Tahap sebelum operasi
Pada tahap sebelum operasi yang dipersiapkan adalah ketahanan tubuh bayi
menerima tindakan operasi, asupan gizi yang cukup dilihat dari keseimbangan berat
badan yang dicapai dan usia yang memadai
2. Tahap sewaktu operasi
Pada tahap ini yang diperhatikan adalah soal kesiapan tubuh si bayi menerima
perlakuan operasi, hal ini hanya bisa diputuskan oleh seorang ahli bedah
3. Tahap setelah operasi
Penatalaksanaaan tergantung dari tiap-tiap jenis-jenis operasi yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Agus S., 2012, Penanganan Bibir Sumbing (CLP) secara Paripurna, Pusat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Penelitian.unair.ac.id.

Alam M.K., Iida J., Sato Y., Kajii T.S., 2013 Postnatal Treatment Factors AffectingCraniofacial
Morphology of Unilateral Cleft Lip and Palate (UCLP) Patients in a Japanese Population,
British journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 51, p. 205-10.

Alberto J., Daniela G., 2012, Rehabilitative Treatment of Cleft Lip and Palate: Experience of the
Hospital for Rehabilitation of Craniofacial Anomalies – USP (HRAC-USP) – Part 2:
Pediatric Dentistry and Orthodontics, J. Appl Oral Sci., 20(2), p. 272

Anda mungkin juga menyukai