Anda di halaman 1dari 17

LABIOSCHISIS

Bhayanti Isdwara ( P27824419008)


D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Surabaya
KASUS
Seorang ibu melahirkan bayi laki-laki di Bidan Praktik
mandiri. Saat ini bayi berusia 2 hari. Kondisi bayi mengalami
kelainan bawaan yaitu ada celah pada bibirnya (sumbing)
A. Apa definisi Labioskhiziz dan Palatoskiziz?

B. Apa penyebabnya?

C. Apa data obyektif lain untuk menegakkan diagnosa


Labioskhiziz ?
D. Kapan waktu yang tepat untuk dilakukan operasi penutupan
celah pada bibir bayi tersebut?
E. Apakah pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada
saat ibu menyusui untuk mencegah terjadinya aspirasi?
F. Komplikasi yang dapat terjadi ?
LABIOSCHISIS
Labioschisis adalah suatu kelainan
bawaan yang terjadi pada bibir bagian
yang dapat disertai kelainan pada
langit-langit. Bibir sumbing
merupakan suatu gangguan pada
pertumbuhan wajah sejak embrio
umur minggu ke IV (Lobo 2013 ).
PALATOSKISIS
ialah suatu saluran abnormal yang melewati langit-
langit mulut dan menuju ke saluran udara di
hidung. Pembentukan langit-langit mulut dimulai
pada akhir minggu ke-5 gestasi. Pada tahap ini,
langit-langit mulut terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian anterior (primer) dan posterior (sekunder).
Prominens hidung medial membentuk segmen
intermaksilaris (premaksilaris) yang terdiri dari
langitlangit primer dan gigi seri. Langit-langit
sekunder meluas ke foramen (Taufiq, Ngantung
and Oley 2013).
PENYEBAB TERJADINYA
1. Faktor genetik/ keturunan
Dimana pada ada setiap sel yang normal mempunyai 46
kromosom yang terdiri dari 22
pasang kromosom autosom ( kromosom 1 s/d 22 ) dan 1
pasang kromosom gonosom ( kromosom X dan Y ) yang
menentukan jenis kelamin. Pada penderita bibir sumbing
terjadi Trisomi 13 atau Sindroma Patau , yang dimana
ada 3 untai kromosom 13 pada setiap sel penderita,
sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah
47.
PENYEBAB TERJADINYA
2. Kegagalan fase embrio yang penyebabnya belum
diketahui
3. Kekurangan nutrisi contohnya defisiensi Zn dan B6,
vitamin C pada waktu hamil, kekurangan asam folat
4. Akibat gagalnya prosessus maksilaris dan prosessus
medialis menyatu
5. Saat hamil ibu mengonsumsi obat yang tidak dianjurkan
diminum pada saat hamil seperti (korison,, klorsiklizin).
6. Mutasi genetic atau teratogen (agen/faktor yang
menimbulkan cacat pada embrio)
7. Radiasi
DATA OBJEKTIF UNTUK MENEGAKAN
DIAGNOSA

PEMERIKSA
AN
USG KROMOSOM
WAKTU YANG TEPAT
UNTUK OPERASI
Tindakan pembedahan oleh spesialis
bedah plastic dengan rule of ten. Bibir
direkontruksi usia ≥10 minggu, berat
minimal 10 lb (5kg) dan hemoglobin
≥ 10 g/dl. Usia yang pas sekitasusia 3
bulan, dikerjakan sebelum anak mulai
bicara
PENDIDIKAN KESEHATAN YANG DAPAT
DIBERIKAN PADA SAAT IBU MENYUSUI

berikan posisi yang sesuai, untuk


sumbing pallatum molle ( langit-
langit lunak ), dan pallatum durum
( langit-langit keras). Manfaat
menyusui bagi bayi sumbing : melatih
kekuatan otot rahang dan lidah,
memperbaiki perkembangan bicara,
mengurangi resiko terjadinya otitis
media.
PENDIDIKAN KESEHATAN YANG DAPAT
DIBERIKAN PADA SAAT IBU MENYUSUI

bayidengan palatoskisis ( celah pada


langit-langit) : Menyusui dengan
posisi duduk, putting dan areola
pegang saat menyusui, ibu jari ibu
digunakan sebagai penyumbat lubang,
kalau mengalami labiopalatoskisis,
berikan ASI dengan sendok, pipet, dot
panjang
PEDOMAN MENYUSUI BAYI
DENGAN BIBIR SUMBING
 Posisi menyusui
Ketika menyusui pasien dengan sumbing, dianjurkan
sumbing bibir mengarah ke atas payudara. Ibu juga dapat
menutup celah sumbing bibir dengan jari atau ibu jari,
atau menopang pipi bayi untuk memperkecil celah
sumbing dan membantu membentuk segel yang menutup
puting. Payudara dapat diposisikan mengarah ke sisi
palatum yang lebih lebar untuk membantu kompresi dan
mencegah puting terus terdorong ke lokasi celah
sumbing.
PEDOMAN MENYUSUI BAYI
DENGAN BIBIR SUMBING
 Aliran Cairan
Aliran cairan harus dibuat secara berkala,
bukan kontinu. Aliran ini harus cukup
lambat agar bayi tidak tersedak.
 Alat Bantu Menyusui
Bila pemberian ASI via menyusui secara langsung tidak
memadai, ASI dapat dipompa dari payudara dan
diberikan dengan botol, sendok, gelas, dan spuit tanpa
jarum.
KOMPLIKASI
 Kesulitan makan terjadi lebih banyak dengan
kelainan langit-langit celah. Bayi mungkin tidak
dapat mengisap dengan baik karena langit-langit
mulut tidak terbentuk sepenuhnya.

 Infeksi telinga sering disebabkan oleh disfungsi


tuba yang menghubungkan telinga tengah dan
tenggorokan. Infeksi berulang dapat
menyebabkan gangguan pendengaran.
KOMPLIKASI
 kesulitan berbicara, Karena pembukaan atap
mulut dan bibir, fungsi otot dapat menurun, yang
dapat menyebabkan keterlambatan bicara atau
bicara abnormal

 masalah gigi, Sebagai akibat dari


ketidaknormalan, sehingga membutuhkan
perawatan dan penananganan khusus. Anak lahir
dengan labioskhiziz dan palatoskiziz mungkin
mempunyai masalah yang berhubungan dengan
kehilangan, malformasi,malposisi dari gigi geligi
pada area dari celah bibir yang terbentuk
DAFTAR PUSTAKA
 Lobo, Jilly Natalia. "PREVALENSI LABIOSCHISIS DI
RSUP. PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO
PERIODE JANUARI 2011 – OKTOBER 2012." Jurnal
e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, 2013 : 397.
 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan . Jakarta : P.T
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016.
 Taufiq, Kalsum, Jan T. Ngantung, and Maximillian C.H
Oley. "PROFIL PALATOSKISIS DI BAGIAN ILMU
BEDAH PLASTIK BLU RSUP PROF. DR. R.D.
KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-
DESEMBER 2011 ." Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5,
Nomor 1,, 2013: 128.
 Sukma, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 4
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta:
Media Aesculapis
 Widiasih, Restuning. 2008. Makalah Seminar
Managemen Laktasi Masalah- Masalah dalam
Menyusui. Universita Padjajaran.
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/
09/masalah-masalah_dalam_menyusui.pdf
. Diakses 24 Maret 2021
   Stanford Health Care. Cleft lip and cleft
palate[internet]. 2017.[diakses pada 15 Maret 2018].
Terdapat di https://stanfordhealthcare.org/medical-
conditions/mouth-and-jaw/cleft-lip-cleft-palate.html.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai