Anda di halaman 1dari 13

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Anamnesa
1. Identitas
a. Nama : Tn. S
b. Tanggal Lahir : 01 September 1963
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Alamat : Ngaliyan
e. Pekerjaan : Pedagang
f. Agama : Islam
g. Kewarganegaraan : Indonesia
h. Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2020

2. Keluhan Utama
Nyeri

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dibawa keruang IGD RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tanggal 10 Januari
2020. Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut punggung. Pasien mengatakan
nyeri sudah kurang lebih terasa 1 bulan terakhir. Pasien sudah memeriksakan
kebeberapa pelayanan kesehatan di Semarang namun belum sembuh juga. Pasien juga
menderita penyakit hernia. Pasien dirawat diruang Rajawali 2 B RSUP Dr. Karadi
Semarang. P : aktivitas berlebihan, Q : seperti diremas-remas, R : perut, S : 6, T :
terus-menerus. TD : 120/ 90 mmHg, N : 90 x/m, RR : 20 x/m, S : 36 C

4. Riwayat penyakit dahulu


a. Penyakit yang pernah diderita
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit genetic maupun penyakit yang
menular
b. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan kurang paham kalau keluarganya mempunyai penyakit
menular ataupun penyakit keturunan
B. Pengkajian Sekunder
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Tidak ada lesi, benjolan atau massa yang terdapat
b. Mata
Mata simetris kanan dan kiri, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
mata tampak sayu
c. Telinga
Telingan kanan dan kiri simetris, tidak ada jejas, fungsi mendengar masih baik
d. Hidung
Tidak terdapat cuping hidung, fungsi hidung masih dapat berfungsi dengan
baik
e. Mulut
Bersih, bibir lembab
f. Leher
Tidak ada lesi mapun massa atau benjolan
g. Thoraks
1) Jantung
Inspeksi : iktus cordis tak terlihat
Palpasi : iktus cordis teraba di intercostal ke 5
Perkusi : pekak
Auskultasi : Lup dup
2) Paru
Inspeksi : tidak terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : vocal fremitus tidak teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : vesikuler
h. Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Nyeri di quadran 1
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 10 x/menit
i. Ekstremitas
Tidak ada jejas, atau udim, akral teraba hangat
j. Genetalia
Tidak terkaji
2. Pola makan
Pasien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit pasien hanya minum sedikit.
Makan 3x sehari
3. Pola eliminasi
Saat dibawa RS pasien mengatakan belum BAB dan BAK. Pasien mengatkan
BAB dan BAK tidak ada keluhan
4. Pola Istirahat
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien istirahat atau tidur kurang lebih 6 – 8
jam perhari, namun karena nyeri terus menerus terkadang pasien hanya tidur 4 –
5 jam perhari karena pasien tidak bisa tidur

C. Laboratorium
Hasil Satuan Nilai normal

Hematologi 10.4 g/dL 13.2-17.3

Hematokrit 32.8 % 32-62

Eritrosit 3.85 10’6/dL 4.4-5.9

MCH 27 pg 27-32

MCV 85.2 fL 76-96

MCHC 31.7 g/dL 29-36

Leukosit 12 10’3/dL 3.8-10.6

Trombosit 141 10’3/dL 150-400

RDW 17 % 11.6- 14.8

MPV 9.2 fL 4-11

D. Terapi Obat
Keterolac 30 mg/ 8 jam
Ranitidin 50 mg/ 12 jam
Paracetamol 500 mg/8 jam

E. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1. DS : Pasien mengatakan : Agen pencedera Nyeri akut
- Nyeri perut fisiologis
- Nyeri perut sudah
dirsakan kurang lebih 1
bulan
- P : Aktifitas berlebihan
Q : Seperti diremas-remas
R : Perut
S:6
T : Terus menerus
DO :
- KU : Compos mentis
- TD : 120/90 mmHg
- RR : 20 x/menit
- N : 90 x/menit,
- S : 36 oC
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
- Bicara nada pelan
1. DS : Pasien mengatakan : Kurang kontrol Gangguan pola tidur
- Susah tidur karena merasa
nyeri.
- Pasien kurang bergairah
karena susah tidur
- Sering terbangun pada
malam hari
DO :
- Mata sayu
- Nada bicara pelan
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

G. Intervensi
No Tanggal Diagnosa Kep Tujuan Intervensi Ttd
1. 13/01/20 Nyeri akut Setelah rindakan 1. Kaji TTV
berhubungan keperawatan selama 2. Kaji perasaan nyeri

dengan agen 3x24 jam diharapkan 3. Edukasi tujuan


management nyeri pemberian terapi
pencedera
adekuat dengan 4. Beri terapi SDB dan
fisiologis
kriteria hasil : relaksasi benson
- TTV dalam batas 5. Kolaborasi
normal pemberian obat
- Skala nyeri analgesik
berkurang
- Ekspresi muka
tidak menahan
nyeri

H. Implementasi

No Tanggal/waktu Intervensi Respon TTD

1. 13/01/2020 1.1 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan


14.30 1.2 Mengkaji perasaan nyeri - Nyeri perut
- Nyeri perut sudah
dirsakan kurang
lebih 1 bulan
- P : Aktifitas
berlebihan
Q : Seperti diremas-
remas
R : Perut
S:6
T : Terus menerus
DO :
- KU : Compos mentis
- TD : 120/90 mmHg
- RR : 20 x/menit
- N : 90 x/menit,
- S : 36 oC
- Pasien tampak
meringis menahan
nyeri
- Bicara nada pelan
15.30 1.3 melakukan edukasi tujuan DS : pasien mengatakan
pemberian terapi - Belum paham
manfaat nafas dalam
dan terapi yang akan
diberikan
DO :
- Pasien sesekali
tampak bertanya
16..00 1.4 memberikan terapi SDB DS : pasien mengatakan
dan relaksasi benson - Akan mencoba terapi
yang dilatih perawat
DO :
- Pasien kooperatif
- Pasien nampak
melakukan apa yang
dicontohkan perawat
17.45 1.5 melakukan kolaborasi DS : pasien mengatakan
pemberian obat analgesik - Bersedia untuk diberi
obat anti nyeri
DO :
- Pasien kooperatif
- Pasien bertanya obat
apa yang diberikan
14/01/2020 1.1 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan
21.15 1.2 Mengkaji perasaan nyeri - Masih nyeri perut
- P : Aktifitas
berlebihan
Q : Seperti diremas-
remas
R : Perut
S:6
T : Terus menerus
DO :
- KU : Compos mentis
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 21 x/menit
- N : 95 x/menit,
- S : 36.5 oC
- Pasien tampak
meringis menahan
nyeri
05..45 1.4 memberikan terapi SDB DS : pasien mengatakan
dan relaksasi benson - Sudah mencoba apa
yang dilatih perawat
bila nyeri bertambah
DO :
- Pasien nampak
melakukan apa yang
dicontohkan perawat
17.45 1.5 melakukan kolaborasi DS : pasien mengatakan
pemberian obat analgesik - Bersedia untuk diberi
obat anti nyeri
DO :
- Pasien kooperatif

16/01/2020 1.1 Mengkaji TTV DS : pasien mengatakan


07.30 1.2 Mengkaji perasaan nyeri - Masih nyeri perut
tapi sudah
mendingan
dibanding
sebelumnya
- P : Aktifitas
berlebihan
Q : Seperti diremas-
remas
R : Perut
S:4
T : Terus menerus
DO :
- KU : Compos mentis
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 20 x/menit
- N : 80 x/menit,
- S : 36. oC
- Pasien tampak sudah
lebih rileks
08..45 1.4 memberikan terapi SDB DS : pasien mengatakan
dan relaksasi benson - Sudah mmelaukan
dengan rutin teknik
nafas dalam
DO :
- Pasien nampak
melakukan apa yang
dicontohkan perawat
11.45 1.5 melakukan kolaborasi DS : pasien mengatakan
pemberian obat analgesik - Bersedia untuk diberi
obat anti nyeri
DO :
- Pasien kooperatif
I. Evaluasi
No Tgl/jam Catatan perkembangan Ttd

1. 13/01/20 S : pasien mengatakan


20.45 - Nyeri perut
WIB - Nyeri perut sudah dirsakan kurang lebih 1 bulan
- P : Aktifitas berlebihan
Q : Seperti diremas-remas
R : Perut
S:6
T : Terus menerus
- Belum paham manfaat tarik nafas dalam dan terapi
yang akan diberikan
- Akan mencoba teknik nafas dalam dan relaksasi yang
dicontohkan perawat
O:
- KU : Compos mentis
- TD : 120/90 mmHg
- RR : 20 x/menit
- N : 90 x/menit,
- S : 36 oC
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Bicara nada pelan
- Pasien nampak sesekali bertanya mengenai edukasi
yang diberikan
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji TTV
- Kaji perasaan nyeri
- Beri terapi SDB dan relaksasi benson
- Kolaborasi pemberian obat analgesik
2. 15/01/20 S : pasien mengatakan
06.45 - Masih merasa nyeri perut
WIB - P : Aktifitas berlebihan
Q : Seperti diremas-remas
R : Perut
S:6
T : Terus menerus
- Sudah memahami apa yang disampaiakan oleh
perawat mengenai manfaat teknik tarik nafas dalam
dan relaksasi
- Sudah mencoba teknik nafas dalam dan relaksasi
yang dicontohkan perawat
O:
- KU : Compos mentis
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 21 x/menit
- N : 95 x/menit,
- S : 36.5 oC
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Bicara nada pelan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji TTV
- Kaji perasaan nyeri
- Beri terapi SDB dan relaksasi benson
3. 16/01/20 S : pasien mengatakan
13.50 - Masih merasa nyeri perut tapi sudah lebik baik dari
WIB sebelumnya
- P : Aktifitas berlebihan
Q : Seperti diremas-remas
R : Perut
S:4
T : Terus menerus
- Sudah mencoba teknik nafas dalam dan relaksasi
yang dicontohkan perawat apabila nyeri terasa sekali
O:
- KU : Compos mentis
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 20 x/menit
- N : 80 x/menit,
- S : 36. oC
- Pasien tampak sudah lebih rileks
- Pasien lebih kooperatif
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji TTV
- Kaji perasaan nyeri
- Beri terapi SDB dan relaksasi benson
APLIKASI EFEKTIFITAS TERAPI RELAKSASI SLOW DEEP BREATHING (SDB)
DAB RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI
PASIEN KANKER DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S. DENGAN
KANKER HATI DI RUANG RAJAWALI 2 B
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh:
Asa Cardika P
NIM: G3A019053

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019

Anda mungkin juga menyukai