Anda di halaman 1dari 13

Praktik Keperawatan Gawat Darurat

MODUL PRAKTEK

TINDAKAN KEPERAWATAN
KEGAWATAN PADA LUKA
BAKAR

Tim Penyusun :

TIM KEPERAWATAN
GADAR
1
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

DAFTAR ISI

D a f t a r I s i . .. . . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .
P e n d a h u l u a n .. . ... . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .
D e s k r i p s i s i n g k a t …………………………………
R e l e v a n s i …………………
P e t u n ju k b e l a ja r ………………………………
T u ju a n ……………………………………………

Tindakan Keperawatan Kegawatan Pada Luka Bakar


I n d i k a t o r p e mb e l a ja r a n …………………………
U r a i a n M a t e r i ……………………………………

D a f t a r P u s t a k a . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. .

2
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Petunjuk Belajar dan Tujuan

DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan
tindakan keperawatan kegawatan pada luka bakar.

RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi pada mata kuliah
keperawatan gawat darurat tentang luka bakar.

 PETUJUK BELAJAR

3
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

Pada modul ini, mahasiswa akan melakukan tindakan keperawatan


kegawatan pada luka bakar.dengan cara :
1. Menentukan presentase luka bakar
2. Memberikan resusitasi cairan pada luka bakar
3. Melakukan debridement luka bakar

TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan


tindakan keperawatan kegawatan pada luka bakar.

INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kegawatan luka


bakar

2. Mahasiswa mampu menentukan persentase luka bakar

3. Mahasiswa mampu memberikan resusitasi cairan pada luka bakar

4. Mahasiswa mampu melakukan debridement luka bakar

4
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

URAIAN MATERI

PENGERTIAN
Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat
kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik
(electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation) .
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.

PERSENTASE LUKA BAKAR


Luas luka bakar dibuat dengan perhitungan persentase. Untuk
perhitungan cepat luka bakar pada orang dewasa rumus luka bakar yang
digunakan adalah “Rule of Nine“ yang dibuat oleh Polaski dan Tennison.
Persentase luka bakar berdasarkan “Rule of Nine” yaitu :
Kepala dan leher : 9%
Dada : 9%
Perut : 9%
Punggung : 9%
bokong : 9%
Lengan dan tangan kanan : 9%
Lengan dan tangan kiri : 9%

5
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

Paha kanan : 9%
Paha kiri : 9%
Betis – kaki kanan : 9%
Betis – kaki kiri : 9%
Perineum dan genitalia : 1%
Pada bayi perhitungan luas luka bakar yang digunakan adalah menggunakan
“Rule of Ten“ yang dibuat oleh Linch dan Blocker. Persentase luka bakar
berdasarkan “Rule of Ten” yaitu :
Kepala depan : 10 %
Kepala belakang : 10 %
Badan depan sisi kanan : 10 %
Badan depan sisi kiri : 10 %
Badan belakang sisi kanan : 10 %
Badan belakang sisi kiri : 10 %
Tangan kanan : 10 %
Tangan kiri : 10 %
Kaki kanan : 10%
Kaki kiri : 10 %
Sedangkan pada anak – anak perhitungan luas luka bakar yang digunakan
adalah perhitungan yang dibuat oleh Lund and Browder, dengan presentase
yang berbeda – beda utuk setiap perbedaan rentang usia 5 tahun.

6
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR


Sebelum menangani resusitasi pada luka bakar, maka perlu untuk
diketahui mengenai anatomi cairan tubuh. Secara garis besar cairan tubuh
terbagi atas 3 yaitu cairan intraseluler (40%), cairan ektraseluler (20%), dan
cairan transeluler (2%). Cairan ektraseluler terbagi atas cairan interstisial 15%
dan intravaskuler 5 %. Cairan yang digunakan untuk resusitasi dikenal ada 3
kelompok besar yaitu larutan Hipertonik (Gelofusin, Dextran, dll), Isotonik
(RL, NaCL 0,9%) dan Hipotonik. (Dex 5%, ½ DAD, dll). Resusitasi cairan
bertujuan mengupayakan sirkulasi yang dapat menjamin kelangsungan perfusi,
sehingga oksigenasi jaringan terpelihara. Dengan demikian, dapat mencegah
kerusakan yang lebih lanjut.

Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :


24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar

o contohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 %

o membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam


pertama

 ½ jumlah cairan □4000 ml diberikan dalam 8 jam

 ½ jumlah cairan sisanya □ 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.

Cara lain adalah cara Evans :


l. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg = jumlah NaCl / 24 jam
2. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg =jumah plasma / 24 jam
7
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

(no 1 dan 2 pengganti cairan yang hilang akibat oedem. Plasma untuk
mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan tekanan
osmosis hingga mengurangi perembesan keluar dan menarik kembali cairan
yang telah keluar)

3. 2000 cc Dextrose 5% / 24 jam (untuk mengganti cairan yang hilang akibat


penguapan)
Separuh dari jumlah cairan 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya
diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah
cairan pada hari pertama. Dan hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan
hari kedua.

Cara lain yang banyak dipakai dan lebih sederhana adalah menggunakan
rumus Baxter yaitu :
% x BB x 4 cc
Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya
diberikan dalam 16 jam berikutnya. Hari pertama terutama diberikan elektrolit
yaitu larutan RL karena terjadi defisit ion Na. Hari kedua diberikan setengah
cairan hari pertama. Contoh : seorang dewasa dengan BB 50 kg dan luka
bakar seluas 20 % permukaan kulit akan diberikan 50 x 20 % x 4 cc = 4000 cc

yang diberikan hari pertama dan 2000 cc pada hari kedua.9

8
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

DEBRIDEMENT PADA LUKA BAKAR


Tujuan:

1. Untuk menentukan kedalaman luka bakar.

2. Untuk memberikan suportif atau resusitatif awal pada pasien dengan luka
bakar.

Indikasi:

Luka bakar akibat listrik, bahan kimia, sengatan atau panas.

Persiapan Alat:

1. Sarung tangan bersih.

2. Sarung tangan steril.

3. Set steril.

- Kain kasa ukuran 4x4.

- Instrumen bak/bengkok.

- Duk steril.

- Kom kecil.

- Gunting.

- Pinset dan arteri klem.

4. Cairan NaCl 0,9%.

9
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

5. Spuit steril.

6. Gown bersih/celemek.

7. Pinset bersih.

8. Pengalas atau under pad.

9. Plester.

10. Tempat sampah.

11. Selimut ekstra (bila perlu).

Cara Kerja:

1. Jelaskan kepada klien prosedur dan tujuan mengganti luka.

2. Kaji skala nyeri, berikan obat analgesik 30 menit sebelum melakukan


prosedur.

3. Bawa alat ke dekat pasien dan anjurkan kepada klien agar tidak menyentuh
alat selama melakukan prosedur.

4. Jaga privasi klien.

5. Atur posisi klien yang nyaman dan tutup klien dengan selimut ekstra.

6. Letakkan alat-alat dekat dengan pasien.

7. Pasang under pad di bawah area yang ada luka.

8. Buka selimut dan baju klien sehingga bagian yang luka kelihatan.

10
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

9. Tempatkan bengkok di bawah luka.

10. Cuci tangan selama 1 menit dan pakai sarung tangan bersih.

11. Angkat balutan yang lama bagian luar dengan pinset bersih dan tinggalkan
verban bagian dalam.

12. Nilai luka seperti jaringan granulasi, dehiscence, inflamasi serta karakter
luka seperti: warna dan bau.

13. Nilai kulit sekitar luka: ekskoreasi, rednes, dan inflamasi.

14. Buka sarung tangan dan cuci tangan selama 3 menit.

15. Siapkan area steril.

16. Buka set balutan dan tuangkan cairan steril ke dalam kom kecil.

17. Buka bungkus spuit 20-50 cc, letakkan di area steril tanpa menyentuh area
tersebut.

18. Pakai sarung tangan steril.

19. Peras kain kasa dan tempatkan pada bak instrument.

20. Isi cairan spuit.

21. Pasang duk steril di sekitar luka dan angkat balutan luka bagian dalam
dengan pinset steril secara hati-hati lalu buang ke bengkok. Apabila balutan
sukar diangkat, katakan kepada klien bahwa kondisi ini akan membuat

11
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

anda tidak nyaman atau nyeri, jangan dituangkan cairan karena akan
merusak jaringan pada saat verban diangkat.

22. Dekatkan spuit yang berisi cairan ke luka dan semprotkan secara hati-hati
mulai dari permukaan luka sampai ke bagian yang dalam. Lakukan sampai
cairan habis atau cairan yang keluar dari luka menjadi bening. Inspeksi
luka, bila ada jaringan nekrose lakukan nekrotomi dengan mengangkat
jaringan nekrotik, lalu bersihkan dengan kain kasa yang telah dilembabkan.
Bersihkan luka dengan kain kasa 2x2 yang lembab mulai dari daerah
tengah ke pinggir luar. Apabila lukanya dalam, ganti ujung spuit dengan
kateter yang lembut dan masukkan ke dalam luka, lalu lakukan irigasi
sampai air keluar dari luka menjadi bening.

23. Keringkan luka dengan kain kasa steril.

24. Setelah bersih, kompres dengan kain kasa lembab dan tutup dengan kasa
kering.

25. Buka sarung tangan.

26. Rekatkan dengan plester, kembalikan posisi yang nyaman.

27. Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempatnya.

28. Cuci tangan

12
Praktik Keperawatan Gawat Darurat

DAFTAR PUSTAKA

http://yogagustiargha.blogspot.co.id/2011/06/tindakan-debridement-
perawatan-luka.html

http://lukabakar.org/persentase-luka-bakar/

https://www.academia.edu/772417/Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar

13

Anda mungkin juga menyukai