BOOK
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
TIM PENYUSUN:
ii | K e p e r a w a t a n G a w a t D a r u r a t & K r i t i s
BIODATA MAHASISWA
PAS FOTO 3 X 4
Nama :
NIM :
Alamat :
iii | K e p e r a w a t a n G a w a t D a r u r a t & K r i t i s
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan karunia sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Panduan Keterampilan Klinik Keperawatan
Gawat Darurat dan Kritis Program Studi Pendidikan Profesi
Ners Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa.
Panduan ini disusun untuk memberikan gambaran dan
menjadi panduan kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa
dapat melakukan asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis
pada system yang mengalami berbagai gangguan. Gangguan
yang terjadi meliputi gangguan system pernafasan,
kardiovaskular, pencernaan, persyarafan, perkemihan,
endokrin, integument, musculoskeletal dan kegawatan pada
semua usia. Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan
belajar bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi di
departemen gawat darurat dan kritis.
Penyusun menyadari bahwa Panduan Keterampilan
Klinik Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis ini belum
sempurna, oleh karena itu kami mohon masukan dan saran
yang positif demi perbaikan panduan ini. Mudah-mudahan
panduan ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa.
Penyusun
iv | K e p e r a w a t a n G a w a t D a r u r a t & K r i t i s
DAFTAR ISI
Halaman Sampul....................................................................i
Biodata Mahasiswa................................................................iii
Kata Pengantar.......................................................................iv
Daftar Isi................................................................................v
Praktik Keterampilan Triage Di Rumah Sakit.......................1
Praktik Keterampilan Pemasangan EKG...............................8
Praktek Resusitasi Jantung Paru (RJP) Dewasa dan Anak....11
Praktik Basic Airway Techniques..........................................13
Praktik Bantuan Napas Dengan Bag Mask Valve (BMV).....16
Praktik Ketrampilan Memasang OPA/Mayo/Guedel.............18
Praktik Keterampilan Memasang NPA..................................21
Praktik Keterampilan Memasang Colar Servical...................23
Praktik Keterampilan Memasang ETT..................................24
Pedoman Ukuran Laringoskop, Pipa Endotrakeal
dan Kateter Penghisap............................................................31
Praktik Keterampilan Laryngeal Mask Airway (LMA).........32
Praktik Keterampilan Memasang Oksimeter.........................39
Praktik Keterampilan Pembalutan.........................................41
Praktik Keterampilan Pembidaian.........................................47
Praktik Keterampilan Log Roll..............................................50
Praktik Keterampilan Hecting (Jahit Luka)...........................54
Prosedur Pemasangan Infusion Pump....................................60
Prosedur Pemasangan Ventilator............................................64
Prosedur Pemasangan Syringe Pump.....................................69
Daftar Pustaka........................................................................73
1. Persiapan
Sebelum perawat melakukan triage di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) rumah sakit, Anda harus menyiapkan alat-alat yang
diperlukan dan menggunakan alat proteksi diri (APD) untuk
menjaga keamanan perawat maupun pasien, seperti cuci tangan,
menggunakan sarung tangan, celemek dan sebagainnya sesuai
kebutuhan. Adapun alat alat yang perlu disiapkan adalah seperti
berikut ini:
Format asuhan
Keperawatan
3
Langkah-langkah cuci tangan bisa dilihat pada gambar
1.2 : Pertama, Anda basahi kedua telapak tangan dan
ratakan sabun dengan menggosokkan kedua telapak
tangan; Kedua, Anda gosok punggung tangan dan sela-sela
jari, lakukan pada kedua tangan Anda; Ketiga, gosok kedua
telapak tangan Anda dan sela-sela jari; Keempat,
posisikan kedua tangan Anda mengunci kemudian gosok
punggung jari kedua tangan; Kelima, bersihkan ibu jari
tangan Anda dengan cara menggosok ibu jari tangan kiri
dengan diputar dalam gengaman tangan kanan, kemudian
lakukan juga pada ibu jari kanan dengan cara sebaliknya;
Keenam, bersihkan kedua ujung jari tangan Anda dengan
cara menggosokkan ujung jari tangan kiri
Setelah itu yang harus Anda lakukan adalah: pertama
Anda menerima pasien yang datang ke IGD, sambil Anda
perkenalkan diri Anda pada pasien atau keluarga yang
mendampingi. Kemudian pasien Anda persilakan berbaring
pada tempat tidur.
2. Pelaksanaan Triage
Adapun langkah-langkah Anda dalam melakukan triage
adalah:
a. Data Subyektif.
Data subyektif yang ditanyakan kepada
pasien atau keluarga/pengantar apabila pasien
tidak sadar, meliputi:
1) Tanyakan identitas pasien
2) Identitas pasien meliputi: nama, usia, pendidikan,
pekerjaan, agama dan alamat. Anda bisa bertanya
langsung pada pasien apabila pasien sadar atau
4
pada keluarga apabila pasien bayi atau tidak
sadar.
3) Tanyakan keluhan utama yang dirasakan oleh
pasien saat ini.
4) Tanyakan riwayat penyakit/keluhan yang sekarang
dirasakan atau yang berhubungan dengan sakit
yang diderita sekarang.
5) Usaha pengobatan yang telah dilakukan untuk
mengatasi keluhan.
b. Data obyektif meliputi :
1) Anda perhatikan/amati keadaan umum pasien.
Yang perlu dikaji adalah kesadaran pasien, apakah
pasien dalam kondisi sadar penuh (composmentis),
apatis, delirium, somnolen, stupor, koma.
2) Kaji jalan nafas (Airway) :
Anda lakukan observasi pada gerakan dada, apakah
ada gerakan dada atau tidak. Apabila ada gerakan
dada spontan berarti jalan nafas lancar atau paten,
sedang apabila tidak ada gerakan dada walaupun
diberikan bantuan nafas artinya terjadi sumbatan
jalan nafas
3) Kaji fungsi paru (Breathing):
Anda kaji/observasi kemampuan mengembang paru,
adakah pengembangan paru spontan atau tidak.
Apabila tidak bisa mengembang spontan maka
dimungkinkan terjadi gangguan fungsi paru
sehingga akan dilakukan tindakan untuk bantuan
nafas.
4) Kaji sirkulasi (Circulation):
Anda lakukan pengkajian denyut nadi dengan
5
melakukan palpasi pada nadi radialis, apabila
tidak teraba gunakan nadi brachialis, apabila
tidak teraba gunakan nadi carotis. Apabila tidak
teraba adanya denyutan menunjukkan gangguan
fungsi jantung.
5) Lakukan pengukuran tanda-tanda vital: tekanan
darah, nadi, suhu, jumlah pernafasan dan nyeri.
c. Analisa Data
Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul maka
Anda melakukan analisa untuk merumuskan masalah
keperawatan. Analisislah masalah keperawatan yang
dihadapi oleh pasien. Anda harus melakukan dengan
cepat dan tepat, analisis Anda lakukan setelah
melakukan pengkajian.
d. Planning (rencana tindakan keperawatan)
Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal
yang harus dilakukan yaitu menetapkan prioritas
korban dan merencanakan tindakan. Menentukan
prioritas ini penting untuk menetapkan tindakan
keperawatan sesuai prioritas. Jika salah dalam
menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat
fatal bagi korban. Prioritas pasien dapat dibagi menjadi
4 yaitu prioritas 1, prioritas 2, prioritas 3 dan 4:
1) Prioritas 1 merupakan kasus yang mengancam
nyawa dan segera untuk dilakukan pertolongan
seperti henti jantung dan nafas, cedera kepala berat
dan sebagainya dan diberi label merah.
2) Prioritas 2 merupakan kasus gawat dan tidak segera
kolap jantung seperti patah tulang tanpa perdarahan,
asma bronkiale dan sebagainya dan diberi label
6
kuning.
3) Prioritas 3 merupakan kasus tidak gawat seperti panas
badan, pilek dan sebagainya dan diberi label hijau.
4) Prioritas 4 adalah korban dalam keadaan
meninggal dan diberi label hitam. Setelah klien
korban ditetapkan prioritasnya maka korban
diletakkan di ruangan sesuai prioritasnya dan
langkah selanjutnya direncakan tindakan yang
sesuai kondisi.
Setelah Anda menetapkan prioritas berdasarkan
ancaman pasien, selanjutnya Anda menentukan
rencana tindakan dan pasien segera dikirim ke
tempat sesuai prioritas tersebut
7
PRAKTIK KETERAMPILAN PEMASANGAN EKG
10
PRAKTIK RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
DEWASA & ANAK
11
6. Lakukan 30 kali kompresi secara ritmik dengan tepat dan
kedalaman kompresi minimal 5 cm dan kecepatan lebih
dari 100x/mnt
7. Biarkan dada mengembang kembali (recoil sempurna)
antar kompresi
8. Minimalkan interupsi selama melakukan kompresi
9. Setelah kompresi 30 kali, berikan napas bantuan 2 kali
(posisi buka airway, 1 tangan chin lift (angkat dagu), 1
tangan head tilt (menengadahkan kepala) dengan ibu jari
dan telunjuk menutup hidung korban selama 1 detik
(volume napas = 500-600 ml)
10. Amati penegembangan dada korban
Warning: Jangan berikan > 2kali napas bantuan. 1
siklus = 30 kompresi + 2 napas (30:2). Pasien dewasa
baik 1 atau 2 penolong (30:2). Bagi pasien bayi, 1
penolong 30:2, 2 penolong 15:2
TERMINASI
1. Dokumentasi tindakan
2. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
12
PRAKTIK BASIC AIRWAY TECHNIQUES
14
TERMINASI
1. Dokumentasi tindakan
2. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
15
PRAKTIK BANTUAN NAPAS DENGAN BAG MASK
VALVE (BMV)
2. Handscoon bersih
3. Handsrub
4. Oksigen
Persiapan klien:
Atur posisi klien terlentang datar
Persiapan lingkungan:
Jaga privasi
ORIENTASE
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada keluarga
INTERAKSI/KERJA
1. Perawat Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih.
2. Perawat memeriksa nadi dan pernapasan maksimal
selama 10 detik.
3. Bila nadi teraba dan pernafasan tidak ada maka lakukan
16
bantuan nafas.
a. Atur posisi kepala yaitu head tilt chin lif bila tidak ada
trauma leher. Bila ada trauma leher dengan cara jaw
thrust maneuver.
b. Meletakkan masker menutup mulut dan hidung
pasien.
c. ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C
sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah
sekaligus membuka jalan napas dengan membentuk
huruf E
4. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag
sambil memompa udara dan yang satunya memegang dan
memfiksasi masker pada saat memegang masker
5. Pada dewasa: Berikan nafas sebanyak 10-12 x per menit
dengan jeda setiap pompa 5-6 detik. Pada bayi: Berikan
nafas sebanyak 20 x per menit dengan jeda setiap pompa
3 detik.
6. Setelah 1 menit, evaluasi pernafasan. Apabila nafas tidak
ada lakukan bantuan nafas sesuai langkah no 5. Namun
bila nafas ada maka berikan posisi recoveri (sesuai
kondisi).
7. Bila sudah selesai, buka sarung tangan.
8. Rapikan pasien dan alat
TERMINASI
1. Perawat cuci tangan
2. Dokumentasi keperawatan
3. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
17
PRAKTIK KETRAMPILAN MEMASANG
OROPHARYNGEAL AIRWAY (OPA/MAYO/GUEDEL)
INTERAKSI/KERJA
18
1. Dekatkan alat
2. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih.
3. Pastikan pasien tidak sadar dan ada obstruksi oleh lidah.
4. Pilihlah ukuran OPA yang sesuai dengan pasien. Cara:
menempatkan ujung OPA pada sudut mulut, ujung yang
lain pada sudut rahang bawah atau pada ujung telinga
bawah.
5. Cara tidak langsung:
Membuka mulut pasien dengan cross finger, masukkan
OPA dengan menghadap ke palatum kemudian diputar
180 derajat sambil ditekan ke bawah.
6. Cara langsung:
Membuka mulut pasien dengan cross finger, lidah ditekan
dengan spatel lidah masukkan OPA langsung sesuai
anatomis.
19
5. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
24
5. Spuit 10 cc atau 20 cc
6. Stetoskop, ambubag, dan masker oksigen
7. Alat penghisap lendir
8. Plester, gunting, jelli
9. Stilet
10. Obat emergency
a. Sulfas Atropin (SA) dalam spuit = untuk
mengatasi bradikardi akibat salah satu efek
samping dari laringoskopi
b. Aderenalin Epinefrin dalam spuit = sebagai
vasopressor apabila terjadi Cardiac Arrest akibat
tindakan laringoskopi intubasi
LARINGOSKOP
Ada 2 jenis laringoskop yang umum dipakai pada anak, yaitu
laringoskop berdaun lurus (Miller) dan lengkung
(MacIntosh)
25
Alat ini dirancang untuk menyingkirkan lidah, kemudian
membuka dan melihat daerah laring.Sesuai dengan rancang
bangunnya, laringoskop lurus digunakan dengan meletakkan
ujung pada epiglottis, kemudian mengangkat seluruh daun
laringoskop tegak lurus dengan tuasnya. Laringoskop
lengkung digunakan dengan meletakkan ujung daun pada
vallecula kemudian mengungkitnya dengan menggerkkan
tuas ke belakang.
30
PEDOMAN UKURAN LARINGOSKOP, PIPA
ENDOTRAKEAL DAN KATETER PENGHISAP
Berat (gram)
Ukuran pipa ET (mm)
< 1000 2,5
1000 – 2000 3,0
2001 – 3000 3,5
> 3000 4,0
PRAINTERAKSI
Persiapan alat:
1. LMA sesuai ukuran
2. Gel
3. Bag-valve mask
4. Yankauer suction device
5. Sumber oksigen
6. End-tidal carbon dioxide detector
7. Spuit Cuff
8. plester
Persiapan klien:
Informed consent mengenai tujuan dan risiko tindakan
33
intubasi laringoskopi
Atur dalam posisi snifting
Persiapan lingkungan:
Jaga privasi
ORIENTASE
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan kepada keluarga
INTERAKSI/KERJA
1. Persiapan :
a. Preoksigenasi pasien dengan 100% oksigen melalui
nonbreather mask
b. Pilih LMA sesuai ukuran
c. Cek cuff/balon LMA dari kebocoran
d. Mengempiskan cuff LMA. Pengempisan harus bebas
dari lipatan dan sisi kaf sejajar dengan sisi lingkar kaf.
e. Berikan water-soluble lubricant pada baian belakang
sungkup
f. Berikan sedasi bila perlu
g. Posisikan pasien
2. Sebelum pemasangan, posisi pasien dalam keadaan “air
sniffing” dengan cara menekan kepala dari belakang
34
dengan menggunakan tangan yang tidak dominan.
3. Buka mulut dengan cara menekan mandibula kebawah
atau dengan jari ketiga tangan yang dominan.
4. LMA dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk pada
perbatasan antara pipa dan kaf.
5. Ujung LMA dimasukkan pada sisi dalam gigi atas,
menyusur palatum dan dengan bantuan jari telunjuk
LMA dimasukkan lebih dalam dengan menyusuri
palatum.
6. LMA dimasukkan sedalam-dalamnya sampai rongga
hipofaring. Tahanan akan terasa bila sudah sampai
hipofaring.
7. Pipa LMA dipegang dengan tangan yang tidak dominan
untuk mempertahankan posisi, dan jari telunjuk kita
keluarkan dari mulut penderita.
8. Kaf dikembangkan sesuai posisinya.
9. LMA dihubungkan dengan alat pernafasan dan dilakukan
pernafasan bantu. Bila ventilasi tidak adekuat, LMA
dilepas dan dilakukan pemasangan kembali.
10. Setelah itu lakukan fiksasi
35
TERMINASI
1. Perawat cuci tangan
2. Dokumentasi respon dan prosedur
3. Penampilan tenang dan komunikasi terapeutik
4. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
36
37
38
PRAKTIK KETERAMPILAN MEMASANG
OKSIMETER
2. Kapas alcohol
3. Tissue.
4. Nierbeken / bengkok
Persiapan klien:
Atur posisi klien terlentang datar
Persiapan lingkungan:
jaga privasi
ORIENTASE
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada keluarga
INTERAKSI/KERJA
1. Perawat Cuci tangan
2. Verifikasi kembali instruksi dokter
3. Atur posisi pasien
39
4. Memilih lokasi pemasangan sensor (jari tangan, jari
kaki, telinga & hidung.
5. Bersihkan lokasi pemasangan sensor dengan alcohol
6. Memasang sensor, pastikan sensor terpasang dengan
sempurna.
7. Menghubungkan kabel sensor ke oksimeter, nyalakan
oksimeter
8. Membaca hasil pemeriksaan, dan laporkan ke dokter
hasil pemeriksaan abnormal
9. Rapikan pasien dan alat
TERMINASI
1. Perawat cuci tangan
2. Dokumentasi respon dan prosedur
3. Penampilan tenang dan komunikasi terapeutik
4. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
42
2. Dengan dasi
a. Pembalut mitella dilipat-lipat dari salah satu sisi
sehingga berbentuk pita dengan masing-masing ujung
lancip
b. Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai
kedua ujungnya dapat diikatkan
c. Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan
cara sebelum diikat arahnya saling menarik
d. Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
3. Dengan pita
a. Berdasarkan besar bagian tubuh yang akan dibalut
maka dipilih pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai
b. Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari
salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke
distal menutup sepanjang bagian tubuh yang akan
dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan
dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang
tindih antara bebatan ynag satu dengan bebatan
43
berikutnya
c. Kemudian ujung yang dalam tadi diikat dengan ujung
yang lain secukupnya.
44
4. Dengan plester
a. Jika ada luka terbuka (luka diberi obat antiseptic,
tutup luka dengan kassa dan baru lekatkan pembalut
plester)
b. Jika untuk fiksasi (balutan plester dibuat “strapping”
dengan membebat berlapis-lapis dari distal ke
proksimal dan untuk membatasi gerakan tertentu perlu
kita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan
plester)
45
TERMINASI
1. Perawat cuci tangan
2. Dokumentasi respon dan prosedur
3. Penampilan tenang dan komunikasi terapeutik
4. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
50
2. Neck collar
Persiapan klien:
Atur posisi klien terlentang datar
Persiapan lingkungan:
Jaga privasi
ORIENTASE
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada keluarga dan
pasien
INTERAKSI/KERJA
1. Mempertimbangkan status kesadaran klien dan minta
klien untuk tetap berbaring dan menunggu bantuan.
2. Pastikan colar terpasang dengan benar. Jika mungkin,
pastikan peralatan seperti kateter indwelling, kateter
interkosta, ventilator tube dan lain-lain pada posisinya
untuk mencegah overekstensi dan kemungkian tertarik
keluar selama perubahan posisi.
3. Jika klien diintubasi atau terpasang tracheostomy tube,
suction jalan nafas sebelum log roll dianjurkan, untuk
mencegah batuk yang mugkin menyebabkan
malalignment secra anatomis selama prosedur log roll.
4. Tempat tidur harus diposisikan sesuai tinggi badan
penolong yang menahan kepala dna penolong lainnya.
Klien harus dalam posisi supine dan alignment secara
51
anatomis selama prosedur log roll.
5. Tangan proksimal klien harus diaduksi sedikit untuk
menghindari berpindah ke peralatan monitor misalnya
selang intravena perifer.
6. Tangan distal klien harus diekstensikan dengan
alignment pada thorak dan abdomen, atau tekuk kearah
dada klien jika mungkin misalnya jika tangan cedera.
Satu bantal harus ditepatkan diantara kaki-kaki klien.
7. Penolong 1, bantu menahan bagian atas badan klien,
tempatkan satu tangan melampaui bahu klien untuk
menopang area dada posterior, dan tangan yang lain
melingkari paha klien.
8. Penolong 2, bantu menahan abdomen dan tangan bawah
klien, bertumpuk dengan penolong 1 untuk
menempatkan satu tangan di bawah punggung klien, dan
tangan lainnya melingkari betis klien. Dengan aba-aba
dari penolong panahan kepala, klien diputar secara
alignment anatomis denga tindakan yang lembut.
Penyelesaian aktivitas, penolong penahan kepala akan
memberi aba-aba untuk mengembalikan klien pada
posisi lateral dengan bantal penahan. Klien harus
ditingggalkan dalam posisi alignment anatomis yang
benar setiap waktu.
57
15. Melakukan dressing. Setelah penjahitan selesai, lakukan
eksplorasi. Jahitan yang terlalu ketat/ kendor diganti.
Desinfeksi luka dengan povidone iodine. Tutup dengan
kasa steril beberapa lapis untuk menyerap discharge
yang mungkin terbentuk dan diplester
16. Melakukan dekontaminasi: Untuk menghindari
penularan penyakit yang menular lewat serum/cairan
tubuh. Alat-alat direndam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
17. Memberikan edukasi perawatan luka. Berikan edukasi
tentang makanan, cara merawat luka, mengganti kasa.
58
Waktu kontrol.
18. Menentukan prognosis penyembuhan. Menjelaskan lama
penyembuhan, waktu pengangkatan jahitan, hasil
jahitan, penyulit-penyulit yang mempengaruhi
penyembuhan luka.
19. Rapikan alat
TERMINASI
1. Buka sarung tangan
2. Perawat cuci tangan
3. Dokumentasi respon dan prosedur
4. Penampilan tenang dan komunikasi terapeutik
5. Nama perawat yang melaksanakan tindakan
59
Prosedur Pemasangan Infusion Pump
A. Pengertian
Memberikan cairan / obat melalui intravena dengan
menggunakan infus pump.
B. Tujuan
1. Memberikan terapi cairan / obat intravena dengan tepat
2. Memudahkan memonitor pemberian cairan / obat
pasien
Infusion Pump
60
C. Prinsip Kerja
Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan
berbunyi dan digunakan sebagai sumber alarm. Motor
drive circuit, yang digunakan pada unit ini adalah motor
stepper untuk motor penggerak, rasio dari motor tersebut
adalah: PK244-01 4V : 2 phasa, 1,8˚ / step. Tegangan pada
motor akan senantiasa dipilih pada masing-masing
kecepatan digunakan untuk menstabilkan output putaran.
Proses kenaikan tegangan motor dilakukan oleh tipe
switching regulator untuk mengurangi kerugian tegangan
yang hilang. Spesifikasi tegangan dapat dipilih yaitu
sebanyak 32 step. Nurse call I/O circuit, nurse call relay
dikontrol oleh sinyal nurse call relay dari CPU atau signal
run out of control stop. Air in-line detection circuit, untuk
mendeteksi keberadaan gelembung pada pipa atau selang
pada infus pump, untuk mendeteksi the air in-line maka
diigunakan ultrasonic sensor. Delivery detection circuit,
digunakan untuk mendeteksi berapa besar tetesan yang
sudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip
chamber dideteksi dengan infra red emitting element yang
terletak pada drop sensor probe. Occlusion detection
circuit, rangkaian ini berguna untuk mendeteksi terjadinya
penyumbatan saat terjadi tekanan internal pada selang
keluaran, dimana pendeteksian secara mekank diatur pada
bagian terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang
menggunakan magnet akan mendeteksi posisi yang
berubah dikarenakan oleh bergeraknya tabung / selang.
Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana
akan terdeteksi oleh magnet yang dipasang pada pintu dan
semua bagian element dihubungkan pada display circuit.
Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan
bekerjanya control circuit dan display circuit board CPU
yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan bagian
lain pada saat status operasi dengan CPU.
61
D. Pelaksanaan
62
Hidupkan infus pump dan atur parameter sesuai dengan
15. kebutuhan (volume, kecepatan aliran)
A. Pengertian
63
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk
mempertahankan oksigenasi.
B. Tujuan
1. Membantu pertukaran gas kardiopulmonal (ventilasi
alveolar dan oksigenisasi arterial)
2. Meningkatkan volume paru ( meningkatkan akhir
ekspirasi paru dan kapasitas residual fungsional)
3. Menurunkan work of breathing
4. Perbaikan hipoxemia dan asidosis respiratori akut
5. Mengatasi respiratori distress
6. Mencegah dan merubah atelektasis
7. Mengembalikan keadaan kelelahan otot nafas
8. Keadaan yang memerlukan sedasi atau blokade
neuromuscular
9. Menurunkan sistemik atau myocardial oksigen
consumtion
10. Menurunkan tekanan intrakranial dan stabilisasi tulang
dada
Ventilator
C. Pelaksanaan
64
I Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan pasien
2. Menyiapkan alat:
a. Main unit ventilator
b. Set tubing ventilator
c. Humidifier
d. Test lung
e. Aquadest steril
f. Ambu bag
g. Emergency Trolley
65
16 Pastikan SET. MIN. VOL. ALARM & SET O 2 ALARM
lampu menyala
66
akan menyala pada kisaran 7,5 ± 0,5 l/menit
b.Pada Upper Alarm Limit : Putar tombol UPPER
ALARM LIMIT pada 7,5 l/menit, yakinkan alarm
akan menyala pada kisaran 7,5 ± 0,5 l/menit
22 O2 alarm
a. Set tombol parameter pada O2 CONC. %
b. Set mixer O2 pada 40% sehingga terbaca pada
display
c. Putar tombol LOWER ALARM LIMIT searah jarum
jam , yakinkan alarm menyala pada kisaran 36 – 44
%, lalu putar kembali ke 18%
d. Putar tombol UPPER ALARM LIMIT berlawanan
arah jarum jam, yakinkan alarm akan menyala pada
kisaran 36-40%, lalu putar kembali ke 100%.
23 APNEU ALARM
a. Set mode CPAP
b. Alarm akan menyala setelah ± 15 detik setelah mode
diubah
24 Digital Display
a. Set tombol parameter pada BREATHS/MIN
b. Nilai akan terbaca pada display sesuai dengan nilai
yang di set pada tombol BREATHS/MIN
25 Cek PRESSURE LEVEL
a. Set mode pada PRESS. CONTR.
b. Set BREATHS/Min pada nilai paling rendah
c. Set PEEP pada + 10 cmH2O
d. Set INSP. PRESS. LEVEL pada + 10 cmH2O
e. Yakinkan nilai yang terbaca pada AIRWAY
PRESSURE meter pada kisaran +20 ± 2 cmH2O.
f. Kembalikan posisi PEEP dan INSP.PRESS. LEVEL
pada 0
g. Kembalikan set mode ke VOL. CONTR,
26 Set mode sesuai kebutuhan dan kondisi pasien ( sesuai
indikasi )
67
27 Sambungkan ke pasien melalui ETT
Rapikan kembali alat-alat dan posisikan pasien
38
senyaman mungkin
IV Tahap Terminasi
17 Memberitahukan hasil kegiatan kepada pasien
18 Evaluasi respon pasien terhadap tindakan pemasangan
ventilator
19 Merapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan
20 Lepaskan sarung tangan
21 Cuci tangan
V Dokumentasi
22 Dokumentasikan pelaksanaan pemasangan ventilator
dalam status pasien
23 Mengkomunikasikan hasil ke pihak terkait/ profesi lain.
A. Pengertian
Syiringe Pump
4. Prinsip Kerja
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong
syringe yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukan
kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem elektronik
mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam
pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien, sensor dan alarm.
Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai
69
tenaga pendorong. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri
dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor
(pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal
referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon
sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi
putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-
perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm.
Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan
dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan
tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan
mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan
sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya
terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang
stabil.Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang
tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan
dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi
dengan system alarm yang menyeluruh.
5. Pelaksanaan
70
6. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
7. Jaga privasi pasien
III. Tahap Kerja
8. Pastikan kembali tentang instruksi ini pada status pasien
9. Bawa peralatan kedekat pasien
10. Siapkan spuit dan medikasi klien
11. Pasang spuit ke syringe pump dan kunci
Sambungkan selang penghubung dari spuit ke akses
12.
intravena klien (penvlon/medicut/three way)
13. Tekan tombol On/Off
Atur dosis dengan tekan tombol “rate/D.Limit/ml
(SELECT)” sehingga muncul RATE pada layar, putar
14.
dial setting di sebelah samping (rate dalam satuan ml/H
= cc/jam)
15. Tekan start (jika sudah operasional maka lampu indikator
akan menyala hijau
berputar)
Rapikan kembali alat-alat dan posisikan pasien
16.
senyaman mungkin
IV Tahap Terminasi
17 Memberitahukan hasil kegiatan kepada pasien
18 Evaluasi respon pasien terhadap tindakan pemasangan
syiringe pump
19 Merapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan
20 Lepaskan sarung tangan
21 Cuci tangan
V Dokumentasi
22 Dokumentasikan pelaksanaan pemberian obat dalam
status pasien
23 Mengkomunikasikan hasil ke pihak terkait/ profesi lain.
71
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KRITIS
INSTALASI BEDAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2019
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : ………………… Umur :
……... tahun
No. Reg : ………………… Jenis kelamin : L / P
Tanggal MRS : …………………. Status : …………
Agama : ………………… Pekerjaan : ……….
Alamat : …………………………………………
Diagnosa Medis : ………………………………………..
Jenis Operasi : ………………………………………..
BB `: …………. Kg.
TB : ………….. cm.
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien :
Tanda – tanda vital S : …… 0C
N : …. ….x/mnt;
RR : ……… x/mnt
TD : …… .mmHg,
MAP : ………….mmHg.
c. Brain
1) Kesadaran
Tingkat Kesadaran
GCS Deskripsi
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat_ IBS | 77
E ……
V …….
M ……
Total …….
CM Somnolen Apatis Somnolent
delirium sopor koma
2) Pupil isokor anisokor
3) Reflex fisiologis
Reflek Tendo : (biceps, triceps, brachiradialis,
patella, achiles), hasil : ……….
4) Reflex patologik
tidak ada
ada, jenis : kaku kuduk kernig
brudzinsky babinzky
5) Nyeri : tdk ada, skala nyeri
d. Bladder
BAK Spontan, frek :………………X/hari
Douwer cateter, tgl pemasangan :
Produksi urin, warna, bau : jelaskan
…………………………………….
e. Bowel
1) Pola nutrisi
Sebelum Sakit Saat MRS
Kebiasaan makan : DS: Jenis Diit ………………….
…. Pola Makan ……………… x /
hari
Porsi ……………
9) Penggunaan NGT
tidak ada ada,
jenis : ……………… hari ke- ……..
Warna cairan lambung : ……………….
10) Hepar
teraba, jelaskan………………..
tidak ………………………..
Lien
………………………………………………………………
……….
f. Bone
1) Kekuatan Otot Ekstremitas
R L Hasil :
A A ……………………………………………….
R L
………………………………………
F F
……….
…… 2019
Mengetahui,
…… 2019
Mengetahui,
d. Bladder
BAK Spontan, frek :………X/hari
Douwer cateter, : ya tdk
Produksi urin, warna, bau :
jelaskan
e. Bowel
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat_ IBS | 83
1) Abdomen : TAK kembung asites
2) Bising usus normal hyperperistaltik
hypo, jelaskan :…………X/mnt
3) Mual ya tidak
4) Muntah ya, ………..X/hari tidak
5) Puasa, jelaskan
RF LF
ada fraktur
ada, lokasi
…… 2019
Mengetahui,
(…………………………) (………………………)
B. KLASIFIKASI DATA :
1. ........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
2. ........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
......................................................................
3. ........................................................................................
........................................................................................
A. IDENTITAS PASIEN
Auskultasi
Bunyi Jantung I : Katup Trikuspidalis di……………
2) Circulation
Inspeksi : ……………………………………
Palpasi : CRT …..... sec. JVP : …….. Cm
H2O
3) Refleks fisiologis
Reflek superfisial : (reflek cornea, refleks
faring, refleks abdominal, refleks anal), hasil :
……………………...............................................
Reflek Tendo : (biceps, triceps,
brachiradialis, patella, achiles),
hasil :
……….................................................................
4) Reflek patologis
2) Genetalia Eksterna
Inspeksi : Meatus ……………………………...
Anus ….………...........................
Penggunaan alat bantu eliminasi
tidak ada
ada, jenis :…………, terpasang hari ke - …..
3) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit Setelah Sakit
BAK : BAK :
BAB : BAB
DS : ...................................
DS :........................... ........
........................... ...................................
........
DO :
Feses : Konsistensi ………
Warna ………
Frekuensi ..x / …
...........................................
..........................
...........................................
5) Abdomen
Inspeksi : ……………………………
Auskultasi : ……………………………
Abdomen : ………………………………
Hepar : ……………………………
Lien : ……………………………
Aorta dan arteri : ………………………………
Perkusi : ……………………………………
Hepar batas atas ……………….. batas
bawah ………………………..
Lien ……………
Penggunaan NGT
tidak ada ada,
jenis : ……… terpasang hari ke- ……..
Warna cairan lambung : ……………….
7) Pola Nutrisi
Sebelum Sakit Setelah Sakit
Kebiasaan makan : DS : ...................................
.......................
DS :...........................
........................... DO :
DS :...........................
DS :..............................
2) Personal Hygiene
Sebelum Sakit Setelah Sakit
DS :............................... DS :...............................
....................... .......................
DO :...............................
.......................
..........................
3) Istirahat Tidur
Sebelum Sakit Setelah Sakit
DS :............................... DS :...............................
....................... .......................
DO :...............................
.......................
DS :............................... DS :...............................
....................... .......................
F. LAIN - LAIN
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
.............................................................
G. LEMBAR MONITORING
I. TERAPI
Dosis Cara Indi Kontra
TGL No Terapi (Kandungan
Obat/Jam) Pemberian kasi Indikasi
…… 2015
Mengetahui,
(…………………………) (………………………)
B. KLASIFIKASI DATA :
Data Subyektif :
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
C. ANALISA DATA :
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. ..............................................................................
..............................................................................
2. ..............................................................................
..............................................................................
3. ..............................................................................
..............................................................................
4. ..............................................................................
..............................................................................
5. ..............................................................................
..............................................................................
E. PATOFLOW KASUS :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil
Tangg Pemeriksa Nilai
No Kriteria Pemerik Satuan
al an Normal
saan
26/10/2 Laboratoriu Leukosi 5000 -
1 3500 (-) µL
013 m t 10000
2 SGOT 45 (+) <37 µL
3 SGPT 31 <40 µL
26/10/2 Radiologi Tak
013 tampak
bercak
putih, Thorax
1 Thorax -
lapang dbn
paru
normal
Cor dbn.
27/10/2 Elektrokard Synus Synus
- -
013 iogram Rhytm Rhytm
28/10/2 Laboratoriu Leukosi 5000 -
1 5000 µL
013 m t 10000
Dst…
TERAPI
No Terapi Dosis Cara Indikasi Kontr
Pemberi a
an Indika
2. Breathing .................................
T.a.k ronchi rales wheezing .....................................
kusmaul biot .................................
chinestoke dyspnea tachipnea
apnea .....................................
hiperventilasi .................................
RR :...............x/mnt, Irama :
.....................................
teratur/tidak teratur
Kedalaman : dangkal / dalam. Bentuk : .................................
Produktif / Non Produktif .....................................
3. Circulation .................................
K/U pasien : ringan / sedang / berat .....................................
TD : ..................... mmHg S : ................. .................................
0
C
HR : .......................x/mnt Irama : .....................................
teratur/tidak teratur .................................
T.a.k akral dingin/hangat nadi .....................................
kuat/lemah perdarahan di .... . .................................
Capilary refill ......... sec nyeri dada edema
.....................................
.................................
Asuhan Keperawatan Gawat Darut | 22
4. Disability .....................................
Allert/ perhatian : ada / .................................
tidak, ...............................................
Respon terhadap suara : ada / .....................................
tidak, ............................................... .................................
Respon terhadap nyeri : ada / .....................................
tidak, ..............................................
Ukuran Pupil ka / ki : ......../....... mm. .................................
Lain- Lain :
.....................................................................
.................................................
.....................................................................
.................................................
...........
........., .....................................2015
Mengetahui,
Pengkaji, CI Ruang ........................................
(.............................................................) ( ................................................. )
Tanggal MRS :
No. reg ( CM ) : Diagnosa medis :
Pengkajian tanggal : Jam pengkajian :
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS BAYI
1. Nama bayi : ...........................
2. Jam lahir : ...........................
3. Jenis kelamin : .............................
4. Berat badan lahir : ......................
5. Panjang Badan : ................................
6. Lingkar kepala : ...........................
7. Lingkar dada : ........................
8. Lingkar lengan : .....................
IBU AYAH
.......................................................................................................................................
........................................................
2. NATAL
Genogram:
Ket.:
V. RIWAYAT SOSIAL
1. Hubungan Orang Tua dan Bayi
Menyentuh : ..................................................................
Memeluk : ......................................................................
Berbicara : .........................................................
Berkunjung : .................................................................
: ........................................................................................
3. Kondisi Lingkungan Rumah
: .......................................................................................
4. Problem Sosial yang penting
: .......................................................................................
: .......................................................................................
Perbedaan Bahasa
: .......................................................................................
: .......................................................................................
Status ekonomi
: .......................................................................................
Lain- lain
: ........................................................................................
VI. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : ......................................
2. Status Nutrisi :............................
3. Status Cairan :............................
4. Aktivitas : ..............................
5. Terapi
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Nilai
Tanggal Pemeriksaan No Kriteria Satuan
Pemeriksaan Normal
5. TELINGA
Bentuk :.............................
Kedudukan :.............................
Saluran pendengaran :.............................
Cairan :.............................
6. DADA
a. Bentuk :.......................
b. Clavikula tulang iga :.......................
c. Putting susu :.......................
Ukuran :.............................
Letak :.............................
Jumlah : ...............................
Jaringan susu :.............................
Ekskresi susu :.............................
d. Gerakan respirasi :........................
Rales : Ada / Tidak,..........
Ronchi : Ada / Tidak,..........
Wheezing : Ada / Tidak,..........
e. Denyut jantung :.........................
Murmur : Ada / Tidak,...........
Aritmia : Teratur / Tidak Teratur .......
7. ABDOMEN
a. Bentuk : .....................
b. Tali pusar:....................
Perdarahan sekitar tali pusat : Ada / Tidak, ................................
Arteri / vena : Lengkap / Tidak, ............
Gastroskizis : Ada / Tidak, ..............
Berak mekonium : Ada / Tidak, ...........
c. Bising usus :....................
d. Warna kulit perut :....................
e. Gerakan respirasi diafragma :....................
8. PUNGGUNG,PANGGUL,BOKONG
a. Tulang belakang :....................
b. Bahu/scapula :....................
c. Crista iliaka : ......................
d. Dasar tulang belakang :....................
e. Area piidinea :....................
f. Reflex membungkuk :....................
g. Lipatan bokong :....................
h. Warna kulit bokong :....................
9. GENITALIA
LAKI – LAKI
a. Meatus : ..................................................
b. Preposium : ...........................................
c. Scrotum : .......................................
d. Rugae : ........................................
PEREMPUAN
a. Labia mayora :.................................
b. Labia minora :.................................
c. Klitoris : ....................................
d. Pengeluaran vagina : ................................
e. Meatus urinarius :.................................
10. EKSTREMITAS
Tangan ;
a. Tingkat fleksi : ...........................
b. Tingkat gerakan : ................................
c. Kesimetrisan : ..........................
d. Tonus otot :.........................
e. Clacvicula :.........................
f. Lengan :.........................
g. Jumlah jari :.........................
h. Tulang sendi :.........................
Bahu :...............................
Siku :...............................
Pergelangan tangan :...............................
Jari – jari : ................................
i. Reflex menggenggam :.........................
Kaki :
a. Pergerakan : Baik / Kaku/ Lemah
b. Jumlah jari kaki :.........................
c. Lipatan gluteal mayor : Rata / Tidak Rata
d. Warna kuku :.........................
e. Reflex babinsky :.........................
11. ANUS
(__________________) ( ___________________ )
B. KLASIFIKASI DATA :
DATA SUBYEKTIF :
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.........
DATA OBYEKTIF : (Termasuk Hasil Pemeriksaan Fisik, Monitoring, dan
Pemeriksaan Penunjang)
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
............................................................................................
C. ANALISA DATA :
Hari / Tanggal :............................
Nama Klien/ Usia : ………………... / ..........
Diagnosa Medis : ………………………
(minimal 3 diagnosa)
Problem
No Data Etiologi
(NANDA)
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. ...............................................................................................................
.............................................
2. ...............................................................................................................
.............................................
3. ...............................................................................................................
.............................................
4. ...............................................................................................................
.............................................
5. ...............................................................................................................
.............................................
E. PATOFLOW KASUS :
Contoh Format
SALIN di lembar bagian
F. RENCANA KEPERAWATAN tengah Double Folio Bergaris
DEPARTEMEN ...........................................................
NAMA KLIEN : ......................................... NAMA MAHASISWA : ........................................................
NIRM : ................................. PROGRAM : .........................................................
DIAGNOSA MEDIS : ................................. INSITITUSI : ..............................
BANGSAL / TEMPAT : ....................................................................................................................................
TUJUAN
KONFIRMASI RENCANA
AKTUA DAN IMPLEMENTASI PARAF
DATA
T DIAGNOSA L/ KEPERAWAT
N RESIKO KRITER EVALUA
G KEPERAWATA AN (NIC) Tgl
o / PK / IA SI
REKAM PASI / PELAKSANAA Mahas CI /
L N (NANDA) WELLN DAN
MEDIK EN ESS HASIL Ja N iswa CT
RASIONAL m
(NOC)
1 ....
Pemeriks DS : R/ .... Catatlah S:
aan 2. ... implementasi O:
Penunjan R/ .... yang telah A:
g: DO : Dst.. dilakukan dan P:
Lab, Ob (Berdasarkan kegiatan
Ront ser- ONEC, yaitu : keperawatan serta
gen, vas Observatio medis 1x 24 jam
Ct i n selama minimal 3
Scan, Pe (Observasi hari untuk setiap
MRI, mF ) diagnosa
dsb. is keperawatan
Nursing
(Tindakan
Monitori Mandiri
ng Perawat)
Education
(Pendidika
n
Kesehatan)
Collaborati
on
(Kolaboras
i Medis,
Paramedis,
dan
Keluarga)
FORMAT DAFTAR KOMPETENSI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
Departemen : Presepti :
Periode : Preseptor :
KETERANGAN :
M : Mahasiswa melakukan tindakan secara mandiri
A : Mahasiswamembantu pelaksannaan tindakan (asistensi)
O : Mahasiswa melakukan observasi pe;aksanaan tindakan
……………..,…………………….20
Koordinator Profesi Gawat Darurat
NIP……………………………………………..
CATATAN :