Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan
diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang
tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh
terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang
dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka
memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang
berlangsung. (Kristiyanasari, 2010 ).
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan.
Angka kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka
yang berusia 20-24 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka
kematian 2 kali lebi besar. ( Soejoenoes,1992 ). Ini berhubungan dengan status gizi
remaja yang perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih
banyak ( Paath,dkk. 2005 ).
Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin
pertumbuhan sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda ( kurang 20
tahn ) atau umur terlalu tua ( diatas 35 tahun ). ( Manuaba, dkk., 2009 )
Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah
yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau
masyarakat. ( Notoadmodjo, 2007)
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih
banyak menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi
makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan
psikis. (Paath,dkk.,2005 ).
Menurut Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Pasal I ayat 11 menyebutkan
sebagai berikut :
11Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Status Kesehatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan
seseorang. Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu
makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat,
bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk
dirinya. (Kristiyanasari, 2010)
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang nebgandung zat
besi seperti bayan, hati dan sebagainya. ( Paath, 2005 )
Menurut Reverlly, Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan
dengan individu. ( Effendy, Nasrul, 1998 ).
Menurut white tahun 1977, sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang
pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda
suatu penyakit atau kelainan. Sedangkan menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Tentang
Kesehatan BAB I Pasal I menyebutkan, kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
REFERENSI
Terpenuhinya kebutuhan energi bagi ibu hamil dapat dilihat dari penambahan berat badan selama
kehamilan. Penambahan berat badan ini tergantung pada keadaan gizi sebelum hamil. Bagi ibu
dengan status gizi normal penambahan selama hamil adalah antara 11.5 – 16 kg. Bagi ibu hamil
dengan Ibu hamil dengan status gizi kurang penambahan berat badan antara 12.5 – 18 kg, Ibu
hamil yang gemuk (overweight) penambahan antara 7 – 11.5 kg dan bagi yang obese
(kegemukan penambahan andalah antara 5.9 – 6.9 kg.
Ibu hamil memerlukan tambahan protein untuk dirinya sendiri, placenta, dan janin. Kira-kira 50
% dari tambahan protein ditujukan untuk pembentukan janin, sebanyak 25% untuk uterus dan
payudara, 10% untuk placenta dan 15 % untuk darah serta cairan amnion. Kebutuhan
protein rata-rata pada ibu hamil adalah 1,2 g / kg berat badan per hari. Bagi ibu hamil
remaja, kebutuhan protein 1.5 – 1.7 g /kg BB /hari dan ibu hamil di atas umur 40 tahun dan
resiko tinggi kebuhannya adalah antara 1.7 – 2g / kg BB / hari. Menurut sumber lain tambahan
protein rata-rata per hari selama kehamilan adalah 15 g pada triwulan I, 20 g pada triwulan II dan
25 g pada triwulan III.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Gizi Untuk Ibu Hamil
Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga menjadi bahagia.
Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk
menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun
aktivitas ibu.
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila
masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam
kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.
Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan
perkembangan masa kehamilan. Trimester I, pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan gizi
untuk pertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan seperti ngidam,
mual dan muntah. Trimester II dan III, pertumbuhan janin berlangsung dengan cepat sehingga perlu
memperhatikan kebutuhan gizinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi makanan ibu berpengaruh pada pertumbuhan janin. Pengaturan gizi yang baik akan berpengaruh
positif, sedangkan bila kurang baik maka pengaruhnya negatif. Pengaruh ini tampak jelas pada bayi yang
baru lahir dalam hal panjang dan besarnya. Panjang dan besarnya bayi dalam keadaan normal bila gizi
juga baik. Gizi yang berlebihan mengakibatkan bayi terlalu panjang dan terlalu besar. Bayi yang terlalu
panjang dan terlalu besar bisa menyulitkan proses kelahiran. Sedangkan ibu yang kekurangan gizi,
bayinya pendek, kecil, dan kondisi kesehatannya kurang baik.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
B. Saran
Selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu. Makanan ibu hamil harus sesuai
dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA