DISUSUN OLEH:
NIM.PO.71.24.4.17.085
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Andrea
NIM
MENGETAHUI,
DI SYAHKAN OLEH :
KA. PRODI D-III KEBIDANAN JAYAPURA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
kelimpahan rahmat-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktek Klinik
Kebidanan 1 di puskesmas Abe Pantai ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan Praktek Klinik Kebidanan 1 ini kami banyak mendapat
bantuan, arahan, bimbingan dari berbagai pihak yang bersifat dukungan moriil maupun
materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Penyusun
Andrea
NIM.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
VISI DAN MISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................
B. Tujuan
C. Waktu
D. Manfaat
Visi
“Terwujudnya Program Studi Diploma III Kebidanan Jayapura dalam
mencetak tenaga bidan yang professional, mandiri dan kompetitif dalam
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Malaria dan HIV/AIDS
Tahun 2024”
Misi
1. Menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara Efektif dan
Efisien
2. Menyelenggarakan Pendidikan berbasis IPTEK
3. Melakukan kegiatan publikasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
melalui jurnal terakreditasi nasional dan internasional haki dan paten
4. Meningkatkan manajemen tatakelola
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
6. Menyiapkan sarana dan prasarana Pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat penting untuk memelihara kesehatan. Tenaga medis juga perlu memberi
pengetahuan tentang kesehatan. Supaya masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungannya. Pemeriksaan tanda-tanda vital (vital sign) merupakan pemeriksaan pertama
yang dilakukan kepada klien. Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda-tanda vital terdiri dari tekanan darah,
suhu tubuh, denyut nadi, dan respirasi.
Tanda-tanda vital harus diukur dan dicatat akurat, karena menentukan pengobatan atau
terapi yang akan diberikan pada klien. Tanda vital memiliki nilai yang sangat penting pada
fungsi tubuh. Pemeriksaan juga dilakukan untuk memantau perkembangan pasien , sehingga
rutin dilakukan sebagai pengawasan gangguan sistem tubuh.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital secara tepat
dan benar serta mengumpulkan data dasar.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengkaji data pasien.
1) Subyektif
2) Obyektif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan manfaat pemeriksaan.
c. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan.
d. Mahasiswa dapat melakukan tindakan sesuai dengan langkah-langkah dan
sistematis.
e. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Dapat mengetahui pentingnya pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Bagi mahasiswa
Dapat menjelaskan tujuan dan melaksanakan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem
tubuh. Tanda vital meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan
Darah.
Tujuan :
- Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan
yang tertutup; yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah
adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri, Tekanan ditentukan oleh
kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur
dengan alat pengukur tekanan darah dan stetoskop (Ethel Sloane, 2003).
Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu, makanan,
keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.Dua angka dicatat ketika mengukur
tekanan darah. Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di
dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Angka yang
lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung
beristirahat dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg”
(milimeter air raksa). Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.
Tekanan darah pada lengan kanan biasanya 5-10 mmHg lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan darah pada lengan kiri. Sedangkan tekanan darah di tungkai biasanya 15-20
mmHg lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah pada lengan , meskipun dengan
berbaring. Hal ini sebagian berkaitan dengan hukum Poisuille, yang pada intinya menyatakan
tahanan total pembuluh darah yang dihubungkan secara parallel lebih besar daripada tahanan
satu pembuluh darah besar. Tekanan darah di dalam aorta lebih kecil dibandingkan tekanan
darah di dalam cabang-cabang arteri ekstremitas bawah. Tekanan darah sangat bervariasi,
bergantung pada tingkat eksitasi pasien, tingkat aktivitas, kebiasaan merokok, nyeri, distensi
kandung kemih atau pola diet. Selama pernapasan tenang biasanya terjadi penurunan tekanan
a. Lengan atas
b. Pergelangan kaki
Pelaksanaan:
1) Sfigmomanometer (tensimeter)
2) Stetoskop
4) Pena
Cara palpasi
2) Cuci tangan.
6) Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan
8) Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
9) Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak
teraba
10) Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset
secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara
11) Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini
Cara auskultasi
2) Cuci tangan.
6) Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan
8) Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
9) Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg dari titik radialis tidak teraba.
11) Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan
12) Catat tinggi air raksa manometer saat per¬tama kali terdengar kembali denyut.
15) Suara Korotkoff IV/V: menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi.
2. Suhu
dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan
suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh
hipotalamus.
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat dikontrol
karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi. Suhu tubuh normal seseorang bervariasi,
tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan
organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical Association, dapat berkisar
antara 97,8˚F atau setara dengan 36,5˚C sampai 99˚F atau 37,2˚C.
1) Umur
2) Aktifitas tubuh
3) Jenis kelamin
4) Perubahan emosi
5) Perubahan cuaca
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36˚C -
Pelaksanaan
1) Termometer
6) Bengkok
7) Kertas/tisu
8) Vaselin
5) Tentukan letak aksila (ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan
tissue
7) Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada
(mendekap dada)
9) catat hasil
11) Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan
keringkan.
3. Nadi
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang
berdasarkan sistol dan diastole dari jantung. Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau
berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur
frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji irama jantung dan kekuatan denyut jantung.
Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada
pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea
pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan
denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop. Denyut nadi dapat meningkat pada saat
2) - Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
10) - Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut bradicardi. Jika
9) Pelaksanaan:
3) Pena
2) Cuci tangan
6) Periksa denyut nadi (arteri) dengan meng¬gunakan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan
jari manis. Tentukan frekuensinya per menit dan keteraturan irama, dan kekuatan
denyutan.
7) Catat hasil.
4. Pernafasan
dan pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola
pernapasan. Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas
per menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya
melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa kali dada
meningkat. Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika
memeriksa pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki
kesulitan bernapas.
2) 1 – 11 bulan 30x/menit
3) 2 tahun 25x/menit
4) 4 – 12 tahun 19 – 23x/menit
5) 14 – 18 tahun 16 – 18x/menit
6) Dewasa 12 – 20x/menit
Pelaksanaan:
2) Buku catatan
3) Pena
2) Cuci tangan
5) Catat hasil.
a. Subyektif
Agama: Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di dalam kehidupan termasuk
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan cara
kebidanan selain itu anak akan lebih terjamin pada orang tua pasien (anak) yang tingkat
pendidikannya tinggi.
Pekerjaan: Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga dan juga
Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak dan dapat memberi
2) Keluhan
a) Prenatal
Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah komplikasi/tidak, periksa kehamilan
dimana dan berapa kali, serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan selama hamil.
b) Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah ada penyulit/tidak selama
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas serta adakah komplikasi atau
a) Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah,
b) Eliminasi
c) Istirahat
Istirahat siang ± 3- 4 jam/ hari dan isirahat malam ± 8-10 jam/ hari
e) Aktivitas
Pekerjaan yang dilakukan sehari hari. Contohnya ibu rumah tangga sehari hari menyapu
memasak, dll.
b. Obyektif
Kesadaran : Composmentis/somnolen/koma
Tanda-tanda vital
Suhu : 36.5-37.5oC
RR : 40-60x/m
Antropometri
BB : 52kg
TB : 155cm
2) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
- Kepala : Ada benjolan abnormal/tidak, ada caput succedaneum maupun cephal
- Ekstremitas
b) Palpasi
- Leher : teraba pembesaran kelenjar tyroid/tidak, teraba pembesaran kelenjar
c) Auskultasi
d) Perkusi
a. Diagnosa
b. Masalah
c. Kebutuhan
segera oleh bidan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lainnya.
a. Mandiri
b. Kolaborasi
c. Rujukan
Rencana harus disetujui oleh klien. Dikembangkan berdasarkan intervensi sekarang dan
antisipasi diagnosa.
Melaksanakan rencana tindakan secara efisien dan menjamin rasa aman klien.
7. Mengevaluasi
Mengetahui sejauh mana tingkat kebehasilan asuhan yang diberikan kepada klien.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ruang : KIA
1. Subjektif
a. Biodata
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan langkah-langkah pemeriksaan tanda-tanda vital yang ada pada teori yang
kami lakukan dalam praktek terdapat sedikit perbedaan dengan teori. Di dalam teori setiap
akan melakukan pengukuran tanda-tanda vital harus didahului dengan cuci tangan, tetapi
dalam prakteknya cuci tangan tidak dilakukan. Mengukur suhu tubuh ada 3 metode yaitu
axilla, oral, rectal. Tetapi dalam prakteknya yang digunakan setiap hari hanya metode axilla.
Dalam teori , termometer yang telah digunakan harus dibersihkan dengan lautan klorin 0,5
% , air sabun , air bersih. Tetapi dalam praktek hal itu tidak dilakukan, setelah dipakai
Dalam pengukuran denyut nadi dan pernafasan tidak terdapat kesenjangan dengan
teori. Sehingga, secara keseluruhan dapat dikatakan pemeriksaan tanda-tanda vital yang telah
kami lakukan bisa kami capai dengan baik, meskipun belum sempurna.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Ny “AN” dilkukan secara tepat dengan langkah yang
benar.
B. Saran
1. Pasien
memeriksakannya.
2. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu menjadikan praktek ini sebagai tempat belajar yang baik
Adrian, Kevin. 2019. Demam Saat Hamil dan Cara Mengatasinya Secara Alami. (Diakses
dan-cara-mengatasinya-secara-alami
Dinkes Kota Jayapura. 2015. Profil Kesehatan Kota Jayapura 2018. Jayapura
Fatimah, Nuryaningsih. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : Fakultas