Anda di halaman 1dari 13

UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF TERKAIT DENGAN PEMBERIAN

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS,

BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

NAMA KELOMPOK :

1. ALIFFIA NUR AGUSTIN ( B1801432 )

2. DIAH ARUNDATI ( B1801435 )

3. NISFATUL ANNISA ( B1801452 )

4. NUNING JUNI SETIANINGSIH ( B1801454 )

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM DIPLOMA TIGA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama
dengan judul “UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF TERKAIT DENGAN
PEMBERIAN ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI BALITA DAN ANAK
PRA SEKOLAH”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ....................................................................................................1
B. TUJUAN ..............................................................................................................2
C. MANFAAT .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHSAN
Upaya promotive dan preventif ..............................................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang tujuan Nasional bangsa
Indonesia. Untuk mencapai tujuan Nasional tersebut, maka dilaksanakan upaya
pembagunan yang menyeluruh. Termasuk diantaranya pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai peningkatan derajat kesehata
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kesehatan merupakan bagian dari hak asasi manusia (HAM) dan salah satu unsur
kesejahtran yang harus diwujudkan, hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam pancasila serta Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
menyebutkan bahwa : “Setiap orang berhak hidup sejahtera, lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat dan berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”.
Tenaga kesehatan dapat memperbaiki pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan
memperhatikan aspek pelayanan yang berkualitas sehingga dapat memberikan kontribusi
dalam menurunkan kesakitan dan kematian neonatal. Pelaksanaan kunjungan neonatal
yang optimal dengan memberikan asuhan bayi baru lahir melalui pemberian pelayanan
yaitu deteksi dini tanda bahaya, menjaga kehangatan, pemberian ASI, pencegahan
infeksi, pencegahan pendarahan dengan memberikan vitamin K injeksi untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada masa neonatal.
Menurut ICM (International Confederation Of Midwives), Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau
memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan. Bidan merupakan
salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting terutama dalam penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

1
Berdasarkan Kepmenkes No. 369/Menkes SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan.
Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna,
berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia
berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan
untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang
diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu,
keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui upaya promotif dan preventif terkait dengan pemberian asuhan
kebidanan neonatus, bayi balita dan anak pra sekolah

C. MANFAAT
mengetahui upaya promotif dan preventif terkait dengan pemberian asuhan kebidanan
neonatus, bayi balita dan anak pra sekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF
Praktik kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada klien (individu, masyarakat dan keluarga) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung
jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan
atau masalah.
Upaya promosi kesehatan Dalam kebidanan :
1. Upaya Promotif
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang memungkinkan
individu untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka.
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditunjukkan untuk
meningkatkan status/ derajat kesehatan yang optimal.

Promotif adalah; suatu usaha pelayanan kesehatan lini pertama. Di sini para
pelayan kesehatan bukan bertugas untuk mengobati. Mereka bertugas untuk
memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai cara-cara hidup yang
sehat, misalnya bagaimana cara membuang sampah yang benar, memberi tahu
arti pentingnya membuat jamban di tiap-tiap rumah, memberi tahu arti penting
pemberian ASI pada bayi, anjuran memakan makanan bergizi dan seimbang
serta kegiatan-kegiatan lain yang inti bertujuan agar kesehatan fisik para
masyarakat menjadi lebih sehat dan kuat dengan cara merubah gaya hidup
masyarakat dengan gaya hidup yang lebih sehat.
Fungsi kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan anak ,
bermitra dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan
segala potensi yang ada padanya.
a. lingkup promosi kesehatan terhadap neonatus :
1) Termoregulasi
2) Pernapasan
3) Resusitasi
4) Bounding attachment

3
5) Pemberian ASI awal
6) Kebersihan
7) Tidur
8) Eliminasi
9) Keamanan
b. Lingkup promosi kesehatan terhadap bayi :
1) ASI
2) Gizi/Nutrisi
3) Perawatan Tali Pusat
4) Pertumbuhan
5) Perkembangan
6) Bounding
7) Imunisasi
8) Kebersihan
9) Keamanan
c. Lingkup promosi kesehatan terhadap balita :
1) ASI
2) Gizi atau nutrisi
3) Pertumbuhan dan perkembangan
4) Interaksi
5) Imunisasi
6) Sosialisasi
7) Keamanan
d. Lingkup promosi kesehatan terhadap anak pra sekolah:
1) Gizi
2) Sosialisasi
3) Pendidikan Kesehatan

4
2. Upaya Preventif
` Upaya Preventif adalah promosi untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.

a. Upaya preventif terkait dengan pemberian asuhan kebidanan


neonatus
1) Pencegahan Infeksi Sebelum menangani bayi baru lahir,
pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya
pencegahan infeksi seperti berikut:
a) Cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan
dengan bayi.
b) Pakai sarung tangan bersih saat menanngani bayi
yang belum dimandikan.
c) Semua peralatan dan perlengkapan yang akan
digunakan telah DTT atau steril.
d) Handuk, pakaian atau kain yang akan digunakan
dalam keadaan bersih (demikian juga dengan
timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop).
Dekontaminasi dan cuci tangan setelah
digunakan.
2) Mencegah kehilangan panas

a) Keringkan bayi dengan seksama Mengeringkan


dengan cara menyeka tubuh bayi, merupakan
rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai
pernapasannya.

b) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan


hangat Ganti handuk atau kain yang telah basah
oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang
baru (hangat, bersih, dan kering)

5
c) Selimuti bagian kepala bayi Bagian kepala bayi
memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi
akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian
tersebut tidak tertutup.

d) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui


bayinya Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga
kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas.

3) Pencegahan infeksi

a) Memberikan vitamin K Untuk mencegah terjadinya


perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir normal atau cukup bulan perlu di beri
vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan
bayi beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral
dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.

b) Memberikan obat tetes atau salep mata Untuk

b. Upaya preventif terkait dengan pemberian asuhan kebidanan ,


bayi balita:

Ada banyak penyakit menular di Indonesia yang dapat


dicegah dengan Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

1) Imunisasi Wajib

Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh


pemerintah untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya
dalam rangka melindungi yangbersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.
Imunisasiwajib terdiri atas:

6
a) Imunisasi Rutin

Imunisasi rutin merupakan kegiatan


imunisasi yang dilaksanakan secara
terusmenerus

Sesuai jadwal. Berikut akan diuraikan


macam vaksin imunisasi

1) Vaksin BCG

2) Vaksin DPT – HB – HIV

3) Vaksin Hepatitis B

4) Vaksin Polio

5) Vaksin Campak

2) Imunisasi Lanjutan

Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk


mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang
masa perlindungan. Imunisasi Lanjutan diberikan kepada anak
usia bawah tiga tahun (Batita), anak usia sekolah dasar, dan
wanita usia subur. Vaksin yang diberikan adalah: vaksin DT,
vaksin TD

3) Imunisasi Tambahan

Imunisasi tambahan diberikan kepada kelompok umur


tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai kajian
epidemiologis pada periode waktu tertentu. Yang termasuk
dalam kegiatan imunisasi tambahan adalah Backlog Fighting,
Crash Program, PIN (Pekan Imunisasi Nasional), Sub-PIN,
Catch up Campaign Campak, Imunisasi dalam Penanganan
KLB (Outbreak ResponseImmunization/ORI)

7
c. Upaya preventif terkait dengan pemberian asuhan kebidanan anak
prasekolah
1) Imunisasi Ulang

Pada usia PRA SEKOLAH diperlukan imunisasi ulang atau booster.


Masa tersebut sangat penting untuk dipantau dalam upaya
pemeliharaan kondisi atau kekebalan tubuh terhadap berbagai macam
penyakit infeksi.

a) Pada usia 6 bulan booster harus sudah diberikan


terhadap penyakit difteri, tetanus dan polio

b) Imunisasi demam typoid pada usia sekolah diperlukan


karena adanya kebiasaan untuk membeli makanan pada
pedagang kaki lima di sekolah yang tentunya kurang dapat
dijamin kebersihannya.

c) Pada usia pra-remaja (10-14 tahun) khususnya anak


perempuan diperlukan vaksinasi ulang terhadap tetanus
untuk mencegah tetanus neonatorum pada bayi yang akan
dilahirkannya

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang tujuan Nasional bangsa


Indonesia. Untuk mencapai tujuan Nasional tersebut, maka dilaksanakan upaya
pembagunan yang menyeluruh. Termasuk diantaranya pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai peningkatan derajat kesehata
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Praktik kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada klien (individu, masyarakat dan keluarga) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung
jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan
atau masalah.
Upaya promosi kesehatan Dalam kebidanan :
1. Upaya Promotif
upaya promosi kesehatan yang ditunjukkan untuk meningkatkan status/
derajat kesehatan yang optiml

2. Upaya Preventif
Upaya Preventif adalah promosi untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.

9
DAFTAR PUSTAKA

Markum, AH, 2002, Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta, FKUI2. Mansjoer, Arif, 2000, Kapita

Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2,

Jakarta, FKUI, Hal 373 & 3803. Ngastiah, 1997, Perawatan Anak Sakit, Jakarta, EGC, Bab 3

Hal 130-140.

Pilliteri, Adele, 2002, Buku saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta, EGC, Bagian 3

Hal 279

Kosim,saleh, 2003, Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan Perawat di

Rumah Sakit, Jakarta, DEPKES & IDAI MNH JHPIEGO,

Prawirohardjo, Sarwono. 2001, Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal, Jakarta ,

Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang anak bab Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan.

FK Universitas Udayana.Bali:EGC

Bobak, 2004 Buku ajar keperawatan maternitas, Jakarta, EGC

JPHPIEGO. 2003 Panduan pengajar asuhan kebidanan

fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan, Buku 5 asuhan bayi baru lahir: Pusdiknakes,

Jakarta.

Jhonson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan. Cetakan I: EGC, Jakarta

Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro.2003. Diagnosis fisis pada anak. Edisi ke-2.CV Sagung

seto. Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai