Disusun Oleh:
Asa Cardika P
NIM: G3A019053
A. Pengkajian Anamnesa
1. Identitas
a. Nama : Ny. M
b. Tanggal Lahir : 12 Oktober 1958
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Semarang, Jawa Tengah
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Agama : Islam
g. Kewarganegaraan : Indonesia
h. Tanggal Pengkajian : 30 September 2019
2. Keluhan Utama
Sesak nafas
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa kerumah sakit Roemani di IGD pada tanggal 29 September
2019 pada waktu maghrib dengan keluhan sesak nafas mata bengkak dan
merasa lemas. Pasien mengatakan terkadang merasa sesak nafas apabila
kecapean atau terkena debu. Pada saat pengkajian mata pasien sudah tidak
terlihat bengkak pasien hanya mengatakan masih merasa sesak nafas ,
lemes, dan batuk berdahak. Saat berbicara paisen tampak terengah engah,
kaki bengkak Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi dan sekitar 2
bulan terakhir pasien diketahui menderita diabetes. Pasien mengatakan
sudah berulangkali masuk RS Roemani sebanyak 7 kali namun bukan di
ruang ICU. Selama di rumah sakit pasien hanya makan habis setengah
porsi. Pasien saat dirumah mengatakan sering makan buah dan minum sari
kedelai.
4. Riwayat penyakit dahulu
a. Penyakit yang pernah diderita
Pasien mengatakan sudah berulangkali masuk RS Roemani dengan
keluhan yang sama yaitu sesak nafas namun bukan di ruang ICU
tetapi di Ruang Sulaiman sebanyak 7 kali dan ini kali pertama
pasien masuk di ruang ICU.
b. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan kurang paham kalau keluarganya mempunyai
penyakit menular ataupun penyakit keturunan
B. Pengkajian Primer
1. Pengkajian primer
a. Ariway
Pada jalan nafas pasien menggunakan masker 7 liter/menit, ada
secret
b. Breathing
RR : 29 x/menit, terdapat cuping hidung, terdapat retraksi otot
dada, Rochi (+)
c. Circulation
TD : 124/82, pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, N :
116 x/menit, kulit tidak pucat, dan konjungtiva tidak anemis, urine
: 50 ml/jam
d. Disability
Kesadaran : Composentis, reaksi pupil +/+, E : 4 V : 5 M : 6
e. Exposure
Tidak ada lesi dari kepala pasien sampai dengan kaki pasien, 36,6
o
C
C. Pengkajian Sekunder
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Tidak ada lesi, benjolan atau massa yang terdapat
b. Mata
Mata simetris kanan dan kiri, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis
c. Telinga
Telingan kanan dan kiri simetris, tidak ada jejas, fungsi mendengar
masih baik
d. Hidung
Terpasang masker O2 7 liter/menit, terdapat cuping hidung
e. Mulut
Bersih, bibir lembab
f. Leher
Tidak ada lesi mapun massa atau benjolan
g. Thoraks
Terdapat retraksi otot dada
1) Jantung
Inspeksi : iktus cordis tak terlihat
Palpasi : iktus cordis teraba di intercostal ke 5
Perkusi : pekak
Auskultasi : Lup dup
2) Paru
Inspeksi : terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : vocal fremitus tidak teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi
h. Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus 15 x/menit
i. Ekstremitas
Tidak ada jejas, atau udim, akral teraba hangat
j. Genetalia
Tidak terkaji
2. Pola makan
Pasien mengatakan saat di RS makan hanya 2 xsehari habis setengah
porsi tiap harinya, makan nasi tim, sayur. Saat dirumah biasanya
pasien makan 3 x sehari 1 porsi habis, pasien kalau dirumah suka
mengokonsumsi sari kedelai
3. Pola eliminasi
Selama dirawat di RS pasien mengatakan belum pernah BAB, untuk
BAK pasien sudah terpasang selang kateter. Pada tanggal 29
September 2019 volume urine pada urine bag adalah 50 cc
4. Pola Istirahat
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien istirahat atau tidur kurang
lebih 6 – 8 jam perhari, saat sakit pasien mengatakan sulit tidur dan
sering terbangun pada malam hari karena merasa sesak nafas hanya
tidur kurang lebih 4 – 5 jam perhari.
D. Pemeriksaan Penunjang
A. Hasil laboratorium
2. Terapi Obat
Heparin 500 g/jam
Furosemid 5 g/jam
Aminophilin 0,6 mg/bb/jam
Ventilint 1 cc/8 jam
Pulmicort 1 cc/8jam
3. Hasil Rontgen
Kardiomegali
E. Analisa Data
DO :
- TD : 124/82 mmHg
- N : 116 x/menit
- RR : 29 x/menit
- S : 36,6 oC
- urine bag adalah 50 cc
- hasil rontgen :
kardiomegali
- Makan minum hanya
habis setengah porsi
DO :
- TD : 124/82 mmHg
- N : 116 x/menit
- RR : 29 x/menit
- S : 36,6 oC
- Pasien tampak
menggunakan masker
oksigen 7 liter/menit
- Pasien tampak lemas dan
terengah-engah saat
bicara
DO :
- TD : 124/82 mmHg
- N : 116 x/menit
- RR : 29 x/menit
- S : 36,6 oC
- Pemerksaan auskuktasi
paru terdapat suara ronchi
F. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan perfusi jaringan b/d penurunan curah jantung
2. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan volume paru
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
4. Gangguan pola tidur b/d sesak nafas
G. Intervensi
No Tanggal Diagnosa Kep Tujuan Intervensi Ttd
1. 30/09/19 Penurunan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
perfusi tindakan keperawatan 2. Monitor adanya
jaringan b/d selama 2 x 24 jam, dyspnea
penurunan diharapkan perfusi 3. Obervasi suhu dan
curah jantung jaringan membaik warna kulit
dengan kriteria hasil : 4. Ukur haluaran urin
a. Vital sign batas 5. Pantau pemeriksaan
Normal diagnostic
b. Bengkak pada 6. Kolaborasi pemberian
kaki berkurang O2
c. Tidak mersa 7. Kolaborasi pemberian
lemas obat terapi
normal 6-8
jam/hari
b. Perasaan segar
sesudah tidur atau
istirahat
H. Implementasi
Evaluasi Keperawatan
No Tgl/jam Catatan perkembangan Ttd
- TD : 124/82 mmHg
- N : 116 x/menit
- RR : 29 x/menit
- S : 36,6 oC
- urine bag adalah 50 cc
- hasil rontgen : kardiomegali
- pasien menggunakan masker oksigen 7 liter/menit
- saat bicara masih terengah-engah
- pasien diberi terapi nebulizer dan terapi obat heparin,
furosemide, aminopilin
P : intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Monitor adanya dyspnea
- Posisikan semi fowler
- Obervasi suhu dan warna kulit
- Kolaborasi pemberian obat terapi
- Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
2. 01/10/19 S : Pasien mengatakan :
13.30 - Masih merasa lemas
WIB - Masih merasa sesak nafas namun jauh lebih
mendingan dari hari sebelumnya
- Setelah diberi oksigen lebih mendingan
- Lebih nyaman dengan posisi setengah duduk
- Batuk masih berdahak
- Pasien belum bisa tidur nyenyak tapi sudah
mendingan dari hari sebelumnya
O:
- Pasien kooperarif
- Pasien sudah menggunakan nasal kanul 4 liter/menit
- Pasien tidak nampak kebiruan
- TD : 127/88 mmHg
- N : 99 x/menit
- RR : 25 x/menit
- S : 37 oC
- Urine 100 cc
A : Masalah belum teartasi
P : Lanjutkan Intervensj
- Observasi TTV
- Monitor adanya dyspnea
- Posisikan pasien semifowler
- Kolaborasi pemberian obat terapi
- Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
- Pantau pemeriksaan diagnostic