Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN SKIZOFRENIA


:RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI KELURAHAN BUARAN

Disusun Oleh:

RIKSA MULYADI
220510239

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TAHUN 2022/2023
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes BANTEN

IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L)
Tanggal Pengkajian : 07 Desember 2021
Tnggal Lahir : 17 Agustus 1978
Informan : Klien dan keluarga klien
Diagnosa medik : skizofrenia

I. RIWAYAT KLIEN SEKARANG


Keluarga klien mengatakan awal mula kejadian tahun 2002 ketika
lulus SMA, saat itu klien sedang bermain dengan rekannya kemudian klien
dipaksa meminum alkohol, klien sempat menolak tidak mau tetapi
temannya memaksa sampai memukul kepala klien menggunakan batu bata
setelah itu kepala klien sering pusing dan sedikit benjol. Kemudian klien
dan temannya belajar ilmu agama (ajaran sesat) dan setelah itu klien sering
melamun, kepala pusing, emosi sehingga semua barang-barang dilempar
sehingga keluarga klien memutuskan untuk membawa klien ke RS jiwa di
daerah Bogor, hanya 8 hari kemudian klien kabur pulang ke rumah.
Keluarga klien mengatakan saat ini klien rutin mengkonsumsi obat,
klien juga sekarang merasa sudah baik-baik saja sudah dapat berinteraksi
dengan orang lain dengan baik bahkan keinginan klien bekerja sangat
tinggi sehingga saat ini klien mempunyai kesibukan mengantar galon dan
membuat air mawar untuk dijual. Klien bercerita bahwa jika klien
mengingat kejadian kelam masa lalu kepala klien langsung pusing.
Terapi medis : - Trihexyiphenidyl 2mg (3x1)
- Fluoxetine HCI 20mg (3x1)
- Risperidone 2mg (3x1)
- Clozapine 25mg (3x1)

II. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
☒ Ya ☐ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
☒ Berhasil ☐ Kurang berhasil ☐ Tidak Berhasil

3. Pelaku/ usia korban/ usia Saksi/ usia


Aniya Fisik ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Aniaya seksual ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Penolakan ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Kekerasan dlm keluarga ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Tindakan kriminal ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Jelaskan No. 1.2.3 :
Tidak ditemukan gangguan dalam hubungan keluarga.
Masalah keperawatan :
Tidak ada ditemukan masalah keperawatan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
☐ Ya ☒ Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan
Sangat baik dan saling mendukung, Tidak ada Rutin minum obat
Masalah keperawatan :
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Keluarga klien mengatakan awal mula kejadian tahun 2002 ketika
lulus SMA, saat itu klien sedang bermain dengan rekannya kemudian
klien dipaksa meminum alkohol, klien sempat menolak tidak mau
tetapi temannya memaksa sampai memukul kepala klien menggunakan
batu bata setelah itu kepala klien sering pusing dan sedikit benjol.
Kemudian klien dan temannya belajar ilmu agama (ajaran sesat) dan
setelah itu klien sering melamun, kepala pusing, emosi sehingga semua
barang-barang dilempar sehingga keluarga klien memutuskan untuk
membawa klien ke RS jiwa di daerah Bogor, hanya 8 hari kemudian
klien kabur pulang ke rumah. Kemudian klien berobat jalan di RS
Sumber Waras Jakarta, hasilnya progress bagus dan sempat
dipulangkan dalam satu tahun. Tetapi setelah itu klien merasa drop lagi
sehabis lebaran sehingga keluarga klien memutuskan untuk membawa
klien ke RSUD Pamulang rawat jalan hingga sekarang.
Masalah Keperawatan :
Resiko perilaku kekerasan

III. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 110/80 mmHg, N : 76 x/menit, S: 36,3°C, P: 17 x/menit
2. Ukur : TB: 160 cm, BB: 62 Kg
3. Keluhan Fisik : ☐ Ya ☒ Tidak
Jelaskan :
Klien tidak merasa sakit, selama ini tidak ada keluhan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah kesehatan

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Tn.A Riwayat Shizoprenia
Keterangan :
: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Tinggal serumah

: Menikah : Meninggal

Jelaskan :
Kakak klien mengatakan ayah meninggal karena sakit tipes, kakak klien
mengatakan bahwa klien anak ke 2 dari 5 bersaudara, saudara pertama laki-laki,
saudara ke tiga,empat dan lima laki-laki dan telah berkeluarga semua sehingga
klien dan ibu klien tinggal serumah sementara sodara yang lainnya sudah
berpisah rumah.
Masalah keperawatan :
Tidak ada riwayat masalah gangguan jiwa pada keluarga
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan kaki dan tangannya paling disukai karena klien suka
bermain sepak bola dan bulu tangkis.
b. Identitas :
Klien merasa senang dan puas dengan statusnya. Klien merasa bahagia
menjadi seorang laki - laki.
c. Peran :
Klien merupakan anak kedua dan memiliki 4saudara laki – laki . Klien tidak
pernah membantu dalam keluarganya.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin menikah dan meiliki keluarga serta klien
mengatakan keinginan untuk bekerjanya tinggi, sehingga kesibukan
sekarang mengantar galon dan terkadang membuat air mawar untuk dijual.
e. Harga diri :
Klien mengatakan tidak merasa malu dan percaya diri dengan kondisi yang
terjadi pada dirinya dan klien ingin berkumpul dengan orang banyak, karena
klien suka suasana yang ramai.
Masalah Keperawatan :
Tidak ditemukan masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Ibunya dan kakak kandung klien
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat:
Klien jarang atau tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak dapat memulai pembicaraan dan lebih suka menyendiri karena
tidak suka susana ramai.
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mempunyai keyakinan agama Islam
b. Kegiatan ibadah : Klien kadang-kadang melaksanakan ibadah
sholat.

Masalah keperawatan :
Tidak ditemukan masalah keperawatan
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
☐ Tidak rapih ☐ penggunaan pakian tidak sesuai
☒ Cara berpakaian seperti biasa
Jelaskan :
Klien tampak bersih dan memakai pakaian rapih, serta rambut klien disisir
rapih.
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan adanya masalah keperawatan
2. Pembicaraan
☐ Cepat ☒Keras ☐ Gagap ☐ Inkoheren
☐ Apatis ☐ Lambat ☐ Membisu ☒ Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien berbicara dengan volume keras, klien tampak bingung untuk memulai
permbicaraan
Masalah Keperawatan:
Klien tidak mampu memulai pembicaraan
3. Aktifitas Motorik :
☐ Lesu ☒ Tegang ☐ Gelisah ☐ Agitasi
☐ Tik ☐ Grimase ☐Tremor ☐ Kompulsip
Jelaskan :
Klien tidak ada masalah dalam motoriknya dan kadang klien menunjukkan
sikap tegang
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah yang ditemukan
4. Alam Perasaan
☐ Sedih ☐ Ketakutan ☐ Putus asa ☒ Khawatir ☐ Gembira
Jelaskan :
Klien mengatakan berasa khawatir jika kejadian waktu SMA itu terulang
kembali.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
5. Afek
☐ Datar ☐ Tumpul ☒Labil ☐ Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien pada saat awal bertemu tidak mau bicara dan hanya mengatakan
seperlunya saja, setelah dikaji mendalam klien baru mau sedikit
menceritakan tentang dirinya, klien tampak bercerita dengan ekspresi
labil.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
6. Interaksi Selama Wawancara
☐ Bermusuhan ☐ Tidak kooperatif ☒Mudah tersinggung
☒ Kontak mata kurang ☐ Defensif ☐ Curiga
Jelaskan :
Selama dilakukan pengkajian klien tampak jarang melakukan kontak mata,
dalam berbicara mudah tersinggung
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
7. Persepsi
☐ Pendengaran ☐ Penglihatan ☐ Perabaan
☐ Pengecapan ☐ Penghidu

Jelaskan :
Tidak pernah mendengarkan suara-suara, penglihatan, perabaan
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
8. Proses Pikir
☐ Sirkumtansial ☐ Tangensial ☐ Kehilangan Asosiasi
☐ Flight of ideas ☒ Blocking ☐ Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Klien berbicara tampak tidak focus dan pembicaraan berhenti tanpa gangguan.
Masalah Keperawatan:
Klien kurang fokus saat diajak bicara
9. Isi Pikir
☐ Obsesi ☐ Fobia ☐ Hipokondria ☐ Depersonalisasi
☐ Ide yang terkait ☐Pikiran magis Waham ☐Agama ☐ Somatik
☐ Kebesaran ☐ Curiga ☐ Nihilistik ☐ Sisip pikir ☐ Siar pikir
☐ Kontrol pikir
Jelaskan :
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ditemukan masalah keperawatan
10. Tingkat Kesadaran
☐ Bingung ☐ Sedasi ☐ Stupor ☐ Waktu ☐ Tempat ☐ Orang
Jelaskan :
Kesadaran klien masih bagus dan tidak ada gangguan
Masalah Keperawatan :
Tidak ditemukan msalah keperawatan
11. Memori
☐ Gangguan daya ingat jangka Panjang
☐ Gangguan daya ingat jangka pendek
☐ Gangguan daya ingat saat ini
☐ Konfabulasi
Jelaskan :
Tidak ada masalah dalam memori
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
☐ Mudah beralih ☐ Tidak mampu ☐ tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Klien masih mampu berhitung dengan lancar, masih mampu
berkosentrasi terhadap pertanyaan yang diajukan.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
☐ Gangguan ringan ☐ Gangguan bermakna
Jelaskan :
Klien masih mampu mengambil keputusan sendiri.
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
☐ Mengingkari penyakit yang di derita ☐ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
Pasien sadar tentang penyakitnya.
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan

VI. KEGIATAN AKTIVITAS SEHARI-HARI KLIEN


1. Makan
☐ Bantuan minimal ☐ Bantuan total
2. BAB /BAK
☐ Bantuan minimal ☐ Bantuan total Jelaskan :
Klien masih mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
3. Mandi
☐ Bantuan minimal ☐ Bantuan total
4. Berpakaian /berhias
☐ Bantuan minimal ☐ Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
☐ Tidur siang lama : tidak tentu, kadang tidur siang kadang tidak
☐ Tidur malam lama :dari jam 21 s/d jam 05 pagi
☐ Kegiatan sebelum/ sesudah tidur : berdoa
6. Penggunaan obat
☐ Bantuan minimal ☐ Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : ☒ Ya ☐ Tidak
Perawatan pendukung : ☐ Ya ☐ Tidak
8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan : ☐ Ya ☒ Tidak
Menjaga kerapihan rumah : ☒ Ya ☐ Tidak
Mencuci pakaian : ☒ Ya ☐ Tidak
Pengaturan keuangan : ☐ Ya ☒ Tidak

9. Kegiatan diluar rumah


Belanja : ☐ Ya ☒ Tidak
Transportasi : ☐ Ya ☒ Tidak
Lain-lain : ☐ Ya ☒ Tidak Jelaskan :
Klien masih mampu beraktifitas dan kegiatan diluar rumah biasanya dibantu
oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
VII.MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
☒ Bicara dengan orang lain ☐ Minum alkohol
☐ Mampu menyelesaikan masalah ☐ Reaksi lambat/ berlebih
☐ Teknik relaksasi ☐ Bekerja berlebihan
☐ Aktifitas konstruktip ☒ Menghindar
☐ Olah raga ☐ Mencedarai diri
☐ Lainnya ☒ Lainnya (Resiko Perilaku Kekerasan)
Masalah Keperawatan:
Klien mampu berinteraksi dengan orang lain namun jika sedang kambuh klien
menghidar jika berinteraksi dengan orang lain dan memliki riwayat resiko
perilaku kekerasan.

VIII. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN


☐ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien banyak dapat dukungan dari keluarga
☐ Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik
Klien menghindar untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.
☐ Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klien tidak ada masalah dalam pendidikan
☐ Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak bekerja
☐ Masalah dengan perumahan, spesifik
Tidak ada masalah
☐ Masalah ekonomi, spesifik
Tidak ada masalah
☐ Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Tidak ada masalah dan klien masih meminum obat dengan rutin
☐ Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada ditemukan masalah keperawatan

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


☒ Penyakit jiwa ☐ Sistem pendukung
☐ Faktor presipilisi ☐ Penyakit fisik
☒ Koping ☒ Obat-obatan
☐ Lainnya

Masalah Keperawatan :
Kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa, koping dan obat-obatan

ANALISIS DATA

Data Masalah
DS: Resiko Perilaku Kekerasan
- Klien mengatakan jika mengingat kejadian
kelam masa lalu kepala langsung pusing
- Klien mengatakan pernah melempar barang- Klien m mengatakan pernah
barang yang ada dirumahnya melempar barang-barang yang ada
DO: dirumahnya
- Klien tampak kooperatif saat berbicara
- Klien kadang terlihat diam ditengah
pembicaraan Mendapat perlakuan tidak
- Raut wajah tegang menyenangkan oleh teman sebaya
- Klien terlihat afek labil (Dipukul ) dan mengikuti ajaran
- Pandangan mata tajam sesat ketika lulus SMA
- Klien berbicara dengan volume keras, klien
tampak bingung untuk memulai
permbicaraan
- Klien tampak jarang melakukan kontak mata,
dalam berbicara mudah tersinggung

X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia
Terapi medik :
– Trihexyiphenidyl 2mg (3x1)
– Fluoxetine HCI 20mg (3x1)
– Risperidone 2mg (3x1)
– Clozapine 25mg (3x1)

POHON MASALAH

Perilaku Kekerasan Akibat

Resiko Perilaku Kekerasan Masalah Utama


Pola Koping Individu Tidak
Efektif ( Emosi tidak stabil) Penyebab

- Mendapat perlakuan tidak


Faktor Predisposisi
menyenangkan oleh teman
sebaya (Dipukul)
- Mengikuti ajaran sesat ketika
Faktor Predipitasi
lulus SMA
Klien sering bingung tidak ada
keluarga yang mengajak mengobrol

XI. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku kekerasan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perilaku TUM: Klien dapat
kekerasan meng ontrol
/RPK perilaku kekerasan

TUK : 1. Setelah 4x 1. Bina hubungan saling  Bila sudah t


1.Klien dapat interaksi klien percaya dengan : hubungan saling pe
membina menunjukkan  Beri salam setiap diharapkan klien
hubungan saling tanda-tanda berinteraksi kooperatif, seh
percaya percaya kepeda  Perkenalkan nama,
perawat : pelaksanaan a
nama panggilan dan keperawatan
 Wajah cerah,
tujuan perawat berjalan dengan bai
tersenyum
berkenalan
 Mau
 Tanyakan dan panggil
berkenalan
nama kesukaan klien
 Ada kontak
 Tunjukkan sikap
mata
empati, jujur dan
 Bersedia
menepati janji setiap
mencritakan
kali interaksi
perasaan
 Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi
yang jelas
 Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
2. Klien dapat 2. Setelah 4x 2. Bantu klien mengungkapkan  Mengetahui k
mengidentifikasi pertemuan klien perasaan marahnya : klien saat itu
penyebab menceritakan  Motivasi klien untuk mengurangi te
perilaku penyebab perilaku menceritakan penyebab kemarahan klien.
kekerasan yang kekerasan yang rasa kesal atau 
dilakukannya. dilakukannya : Mengidentifikasi
jengkelnya penyebab.
o Menceritakan
 Dengarkan tanpa
penyebab
menyela atau member
perasaan
penilaian setiap
jengkel/keal
ungkapan perasaan
baik dari diri
klien
sendiri
maupun
lingkungannya
3.Klien dapat 3. Setelah 4x 3. Bantu klien  Identifikasi pen
Mengidentifikasi pertemuan klien mengungkapkan tanda- marah
tanda-tanda menceritakan tanda perilaku kekerasaan  Identifikasi peru
perilaku tanda-tanda saat yang dialaminya :
kekerasan terjadi perilaku  Motivasi klien fisik
kekerasaan menceritakan kondisi  Menyamakan pe
o Tanda fisik : fisik (tanda-tanda fisik) bahwa hal te
mata merah, saat perilaku kekerasan terjadi dan ada
tangan terjadi klien.
mengepal,  Motivasi klien
ekspresi menceritakan kondisi
tegang dan emosinya (tanda-tanda
lain-lain emosional) saat terjadi
o Tanda perilaku kekerasan
emosional :  Motivasi klien
Perasaan menceritakan kondisi
marah, hubungan dengan orang
jengkel, bicara lain (tanda-tanda social)
kasar saat terjadi perilaku
o Tanda social : kekerasan
bermusuhan
yang dialami
saat terjadi
perilaku
kekerasaan
4.Klien dapat 4. Setelah 4x 4. Diskusikan dengan klien  Identifikasi cara
mengidentifikasi pertemuan klien perilaku kekerasan yang dalam mengungk
jenis perilaku menjelaskan : dilakukannya selama ini : perilaku kekerasan.
kekerasan yang o Jenis-jenis  Motivasi klien
pernah  Mempermudah pe
ekspresi menceritakan jenis-
dilakukannya mengidentifikasi
kemarahan jenis kekerasan yang
perilaku kekerasan
yang selama selama ini pernah
bisa dilakukan
ini telah dilakukannya
marah.
dilakukannya  Motivasi klien
 Memberikan wa
o Perasaan saat menceritakan perasaan
melakukan klien setelah tindak yang baru bagi
kekerasan kekerasan tersebut terhadap tindakan
o Efektivitas terjadi maladaptive.
cara yang  Diskusikan apakah  Bantu klien
dipakai dalam dengan tindak mengidentifikasi
menyelesaikan kekerasan yang kerugian dari cara
masalah dilakukannya masalah dilakukan.
yang dialami teratasi
5.Klien dapat 5. Setelah 4x 5. Diskusikan dengan klien  Menyamakan pe
mengidentifikasi pertemuan klien negative (kerugian) cara dalam merspons pe
akibat perilaku menjelaskan akibat yang dilakukan pada : yang salah.
kekerasan tindak kekerasan  Diri sendiri
yang dilakukannya  Membantu klien m
 Orang lain/keluarga
: cara yang terbaik.
 Lingkungan
o Diri sendiri :
luka dijauhi
teman, dll
o Orang
lain/keluarga :
luka,
tersinggung
ketakutan, dll
o Lingkungan :
barang atau
benda rusak
dll
6. klien dapat 6. Setelah 4x 6. Diskusikan dengan klien :  Identifikasi penget
mengidentifikasi pertemuan klien :  Apakah klien mau dan keinginan
cara konstruktif o Menjelaskan mempelajari cara baru untuk melakukan
dalam cara-cara mengungkapkan marah yang sehat.
mengungkapkan sehat yang sehat  Sebagai motivasi
kemarahan
mengungkapk  Jelaskan berbagai melakukan pe
an marah alternative pilihan yang sehat.
untuk mengungkapkan  Di dapatkannya car
marah selain perilaku yang sehat yang
kekerasan yang membantu klien
diketahui klien. mencari cara
 Jelaskan cara-cara sehat adaptif
untuk mengungkapkan mengekspresikan
marah : marahnya.
 Cara fisik : nafas
dalam, pukul bantal
atau kasur, olah raga
 Verbal :
mengungkapakan
bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang lain
 Social : latihan asertif
dengan orang lain
 Spiritual :
sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya
masing-masing
7. Klien dapat 7. Setelah 4x 7.1. Diskusikan cara yang  Cara yang cocok
mendemonstrasik pertemuan klien mungkin dipilih dan membuat klien nya
an cara memperagakan dianjurkan klien memilih  Praktek langsung
mengontrol cara mengontrol cara yang mungkin untuk
perilaku perilaku mengungkapkan tepat untuk meng
kekerasan kekerasan : kemarahan manfaat cara
o Fisik : tarik 7.2. Latih klien dilakukan.
nafas dalam, mempergunakan cara  Identifikasi a
memukul yang dipilih keuntungan
 Peragakan cara kekurangan
bantal/kasur
melaksanakan cara
o Verbal:  Membangkitkan
yang dipilih
mengungkapk motivasi dan
 Jelaskan manfaat cara
an perasaan klien.
tersebut
kesal/jengkel
 Anjurkan klien
pada orang
menirukan peragaan
lain tanpa
yang sudah dilakukan
menyakiti
 Beri pengertian pada
o Spiritual :
klien, perbaiki cara
zikir/doa,
yang masih belum
meditasi
sempurna
sesuai
7.3. Anjurkan klien
agamanya menggunakan cara yang
sudah dilatih saat
marah/jengkel
8. Klien mendapat 8. Setelah 4x 8.1. Diskusikan pentingnya  Kejelasan waktu, t
dukungan pertemuan peran serta keluarga dan topic
keluarga untuk keluarga : sebagai pendukung klien membantu ke
mengontrol o Menjelaskan untuk mengatasi perilaku
untuk kooperatif.
perilaku cara merawat kekerasan
kekerasan  Perlu dilakukan
klien dengan 8.2. Diskusikan potensi
keluarga untuk membantu bertahap
perilaku
klien mengatasi perilaku  Memudahkan
kekerasan kekerasan pemahaman
o Mengungkapk 8.3. Jelaskan pengertian, penerimaan.
an rasa puas penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku  Memberikan wa
dalam
kekerasan yang dapat kepada keluarga
merawat klien
dilaksanakan oleh menggali kemam
keluarga yang ada.
8.4. Peragakan cara merawat  Memberikan
klien (menangani perilaku perawatan yang
kekerasan)
dan mencegah cara
8.5. Beri kesempatan
keluaraga untuk salah atau kurang te
memperagakan ulang  Membiasakan ke
8.6. Beri pujian kepada agar terlatih
keluarga setelah peragaan pelaksanaan diruma
8.7. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan

9. Klien 9.1. Setelah 4x 9.1. Jelaskan manfaat  Kejelasan


menggunakan pertemuan klien menggunakan obat secara membantu klien
obat sesuai menjelaskan : teratur dan kerugian jika keluarga
program yang o Manfaat tidak menggunakan obat melaksanakan tida
telahditetapkan minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien : yang benar.
o Kerugian  Jenis obat (nama,
 Dengan tahu m
warna, dan bentuk obat)
tidak minum dan kerugian ke
 Dosis yang tepat untuk
obat dan klien akan
klien
o Nama obat perhatian.
 Waktu pemakaian
o Bentuk dan  Kejelasan
 Cara pemakaian
warna obat membantu pelaks
 Efek yang akan
o Dosis yang tindakan yang bena
dirasakan klien
diberikan  Waktu yang
9.3. Anjurkan klien :
kepadanya  Minta dan didasari pada kerj
o Waktu menggunakan obat efektifitas
pemakaian tepat waktu penggunaan obat.
o Cara  Lapor ke  Efek obat yang dik
pemakaian perawat/dokter jika lebih awal memud
o Efek yang mengalami efek yang penanganan akibat
dirasakan tidak biasa tersebut.
9.2. Setelah 4x  Beri pujian terhadap  Membangkitkan
pertemuan klien dan motivasi
kedisiplinan klien
meggunakan
obat sesuai menggunakan obat
program
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP I RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke : 1
Hari/Tanggal : Senin, 12 Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
SP Ke :1
Tempat : Rumah Tn.A

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
- Klien mengatakan jika mengingat kejadian kelam masa lalu kepala
langsung pusing
- Klien mengatakan pernah melempar barang-barang yang ada
dirumahnya
DO:
- Klien tampak kooperatif saat berbicara
- Klien kadang terlihat diam ditengah pembicaraan
- Raut wajah tegang
- Klien terlihat afek labil
- Pandangan mata tajam
- Klien berbicara dengan volume keras, klien tampak bingung untuk
memulai permbicaraan
- Klien tampak jarang melakukan kontak mata, dalam berbicara mudah
tersinggung
2. Diagnosa keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi Perilaku Kekerasan
b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda Perilaku Kekerasan
c. Pasien dapat menyebutkan jenis Perilaku Kekerasan
d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari Perilaku Kekerasan
e. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengendalikan Perilaku
Kekerasannya
4. Tindakan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab marah
c. Tanda dan gejala yang dirasakan
d. Perilaku kekerasan yang dilakukan
e. Akibat dan cara megendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
pertama (latihan nafas dalam)

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Pak. Perkenalkan nama saya Riksa
Mulyadi. Saya biasa dipanggil Riksa. Saya mahasiswa Keperawatan
STIKBA yang sedang bertugas di PKM Serpong 2, saya dinas di PKM ini
selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.00 sampai jam
14.00. Jadi selama 2 minggu ini saya yang akan merawat bapak. Nama
bapak siapa? Dan senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak A saat ini? Masih ada perasaan kesal atau
marah?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang
perasaan marah yang bapak rasakan”
Waktu : “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 10 menit?”
Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau
diruang tamu?”
2. Fase Kerja
“apa yang menyebabkan Bapak A marah? Apakah sebelumnya Bapak A pernah
marah? Lalu penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? Pada saat
penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan, makanan yang tidak
tersedia, air tidak tersedia (misalnya ini penyebab marah klien), apa yang Bapak
A rasakan?”
“apakah Bapak A merasa kesal, kemudian dada bapak berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“apa yang bapak lakukan selanjutnya?”
“apakah dengan Bapak A marah-marah, keadaan jadi lebih baik?”
“menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?”
“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian?”
“ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar
satu cara dulu”
“begini pak, kalau tanda marah itu sudah bapak rasakan bapak berdiri lalu tarik
nafas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan secara perlahan-lahan dari
mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi dan lakukan sebanyak 5 kali.
Bagus sekali Bapak A sudah dapat melakukannya”
“nah sebaiknya latihan ini Bapak A lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Bapak A sudah terbiasa melakukannya”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang
tentang kemarahan bapak?”
Objektif : “Coba Bapak A sebutkan penyebab marah dan yang bapak
rasakan lalu apa yang akan bapak lakukan serta akibatnya?”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Baik, sekarang latihan tadi kita masukkan ke jadwal harian ya pak. Berapa
kali sehari bapak mau latihan nafas dalam? Bagus... nanti tolong bapak
tulis M bila bapak melakukannya sendiri, tulis B bila bapak di bantu dan
tulis T bila bapak tidak melakukan”
c. Kontrak
Topik : “Baik pak, bagaimana kalau besok kita latihan cara lain untuk
mencegah dan mengendalikan marah Bapak A”
Waktu : “Berapa lama kita akan lakukan? bagaimana kalau 10 menit
saja?”
Tempat : “Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau tempatnya disini
saja ya pak? Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..
Assalamu’alaikum”
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Tn A
Tempat : Rumah Tn.A
Tanggal : 12 Desember 2022
Jam : 14.00 WIB
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS: S:
- Klien mengatakan jika mengingat - Pasien mengatakan sedikit
kejadian kelam masa lalu kepala tenang setelah melakukan latihan
langsung pusing tarik nafas dalam
- Klien mengatakan pernah melempar - Pasien mengatakan rasa ingin
barang-barang yang ada dirumahnya marah kadang masih muncul
DO:
- Klien tampak kooperatif saat berbicara O:
- Klien kadang terlihat diam ditengah - Pasien tampak kooperatif pada
pembicaraan saat latihan
- Raut wajah tegang - Pasien tampak tenang
- Klien terlihat afek labil
- Pandangan mata tajam A : Perilaku Kekerasan (+)
- Klien berbicara dengan volume keras, - Klien mampu membina
klien tampak bingung untuk memulai hubungan hubungan saling
permbicaraan percaya
- Klien tampak jarang melakukan kontak - Klien mampu mendiskusikan
mata, dalam berbicara mudah penyebab perilaku kekerasan
tersinggung - Klien mampu mendiskusikan
tanda dan gejala perilaku
Diagnosa Keperawatan kekerasan
Risiko Perilaku Kekerasan - Klien mampu mendiskusikan
perilaku kekerasan yang biasa
Tindakan Keperawatan : dilakukan
- Bina hubungan saling percaya - Melatih klien mencegah perilaku
- Diskusikan penyebab perilaku kekerasan dengan cara fisik :
kekerasan tarik nafas dalam
- Diskusikan tanda dan gejala perilaku - Menganjurkan klien
kekerasan memasukkan cara mencegah
- Diskusikan perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan dengan cara
biasa dilakukan tarik nafas dalam kedalam jadwal
- Diskusikan akibat perilaku kegiatan harian
kekerasan dengan cara fisik : tarik P : Planning Klien
nafas dalam - Mengevaluasi jadwal kegiatan
- Anjurkan pasien memasukkan harian pasien mencegah perilaku
dalam jadwal kegiatan harian kekerasan secara fisik : tarik
Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat) nafas dalam
Lanjutkan SP II Perilaku Kekerasan : - Melatih pasien mengontrol
- Mengevaluasi jadwal kegiatan perilaku kekerasan dengan cara
harian pasien mencegah perilaku fisik II
kekerasan secara fisik : tarik nafas - Menganjurkan pasien
dalam memasukkan ke dalam jadwal
- Melatih pasien mengontrol perilaku kegiatan harian
kekerasan dengan cara fisik II
- Menganjurkan pasien memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian
(Riksa Mulyadi)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke : 2
Hari/Tanggal : Senin, 12 Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
SP Ke :2
Tempat : Rumah Tn.A
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan rasa ingin marah kadang masih muncul
- Klien mengatakan lebih tenang pada saat melakukan tarik nafas dalam
DO :
- Klien tampak tenang
- Kien tampak kooperatif
- Klien tampak ada kontak mata saat berbicara
2. Diagnosa Keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secaara fisik II
b. Mengevaluasi tarik nafas dalam
c. Melatih cara fisik ke 2 : pukul kasur dan bantal
d. Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
fisik ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara ke dua : pukul kasur dan bantal)
b. Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Pak A, masih ingat dengan nama saya? Bagus Pak..”
b. Evaluasi/Validasi
“sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya datang lagi. Bagaimana
perasaan bapak saat ini? Adakah hal yang menyebabkan bapak marah?”
c. Kontrak
Topik : “Baik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan
perasaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang
kedua”
Waktu “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat “Dimana kita bicara? Bagaimana kalau diruang tamu ini
ya pak?”
2. Fase Kerja
“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, selain
tarik nafas dalam bapak dapat memukul kasur dan bantal.”
“sekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar bapak?
Jadi nanti kalau bapak kesal atau marah, bapak langsung kekamar dan
lampiaskan marah bapak tersebut dengan memukul bantal dan kasur, ya bagus
sekali bapak melakukannya!”
“nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah,
kemudian jangan lupa merapihkan tempat tidur ya!”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif : “bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara
menyalurkan marah tadi?”
Objektif : “coba bapak sebutkan ada berapa cara yang telah kita latih?
Bagus!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari bapak. Pukul
berapa bapak mau mempraktikkan memukul kasur/bantal? Bagaimana
kalau setiap bangun tidur? Baik jadi jam 5 pagi dan jam 5 sore, lalu kalau
ada keinginan mara sewaktu-waktu gunakan cara kedua tadi ya bapak”
c. Kontrak
Topik “baik pak, besok kita akan belajar mengendalikan marah
dengan cara belajar bicara yang baik”
Waktu “Berapa lama kita akan lakukan? bagaimana kalau 10 menit
saja?”
Tempat “Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau tempatnya disini
saja ya pak? Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..
Assalamu’alaikum”
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Tn A
Tempat : Rumah Tn.A
Tanggal : 13 Desember 2022
Jam : 14.00 WIB
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
- Klien mengatakan rasa ingin marah - Pasien mengatakan sudah latihan tarik
kadang masih muncul nafas dalam secara mandiri
- Klien mengatakan lebih tenang pada - Klien mengatakan mau belajar lagi tentang
saat melakukan tarik nafas dalam cara mencegah perilaku kekerasan dengan
DO : cara memukul bantal/kasur
- Klien tampak tenang O:
- Kien tampak kooperatif - Pasien tampak kooperatif pada saat latihan
- Klien tampak ada kontak mata saat - Pasien tampak lebih tenang
berbicara A : Perilaku Kekerasan (+)
- - Klien mampu mengontrol perilaku
Diagnosa Keperawatan : kekerasan secara fisik
Risiko Perilaku Kekerasan - Klien mampu mencegah perilaku
kekerasan dengan cara memukul
Tindakan Keperawatan : bantal/kasur
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Klien mampu memasukkan latihan
pasien mencegah perilaku kekerasan mencegah perilaku kekerasan dengan cara
secara fisik : tarik nafas dalam memukul bantal/kasur kedalam kegiatan
- Melatih pasien mengontrol perilaku harian
kekerasan dengan cara fisik II P : Planning Klien
- Menganjurkan pasien memasukkan ke - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
dalam jadwal kegiatan harian pasien
- Melatih cara mengontrol perilaku
Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat) kekerasan dengan cara verbal
Lanjutkan SP III Perilaku Kekerasan : - Menganjurkan pasien memasukkan ke
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dalam jadwal kegiatan harian
pasien
- Melatih cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara verbal
- Anjurkan pasien memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian (Riksa Mulyadi)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP III RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke : 3
Hari/Tanggal : Senin, 12 Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
SP Ke :3
Tempat : Rumah Tn.A

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan senang melakukan kegiatan latihan dengan perawat
- Klien mengatakan sudah lebih tenang
DO :
- Klien kooperatif
- Klien tampak tenang
- Klien tampak ada kontak mata saat berbicara
- Sesekali nada bicara agak tinggi
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara
sosial/verbal
b. Mengevaluasi jadwal harian untuk dua cara fisik
c. Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik,
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara
sosial/verbal
b. Evaluasi jadwal harian tentang dua cara fisik mengendalikan perilaku
kekerasan, latihan ungkapan rasa marah secara verbal
c. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Pak, masih ingat nama saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“bagaimana pak, sudah dilakukan tarik nafas dalam dan pukul
kasur/bantal? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya. Bagus!”
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk
mencegah marah?”
Waktu : “berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 10 menit?”
Tempat : “dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
ditempat yang sama?”
2. Fase kerja
“sekarang kita latihan cara bicara bapak karena baik untuk mencegah marah.
Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul
kasur/bantal setelah sudah lega maka kita perlu bicara dengan orang yang
membuat kita marah. Ada tiga caranya pak. Pertama, meminta dengan baik
tanpa marah, dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata
kasar, kemarin bapak mengatakan penyebab marahnya karena makanan tidak
tersedia, rumah berantakan, coba bapak minta sediakan makan dengan baik.
Saya berikan contoh ya seperti ini “bu,tolong sediakan makanan dan bereskan
rumah.”
“nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain,
coba ibu praktekkan. Bagus sekali!”
“kedua, menolak dengan baik jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya. Katakan : maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang
ada kerjaan. Coba bapak praktekkan. Bagus sekali!”
“yang ketiga, mengungkapkan perasaan kesal jika ada perlakukan orang lain
yang membuat kesal bapak dapat mengatakan : saya jadi ingin marah karena
perkataan mu itu. Coba bapak praktekkan. Bagus sekali!”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif : “bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap
tentang cara mengontrol marah dengan bicara yang
baik?”
Objektif : “coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang
telah kita pelajari”
b. Rencana Tindak Lanjut
“bagus sekali, sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal. Berapa kali
sehari bapak mau latihan bicara yang baik? Bisa kita buat jadwalnya?
Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta
obat, makanan dll. Bagus nanti dicoba ya pak!”
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau besok kita ketemu lagi? Besok kita
akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa
marah bapak yaitu dengan cara ibadah”
Waktu : “Berapa lama kita akan lakukan? bagaimana kalau 10
menit saja?”
Tempat :“Mau dimana pak? Bagaimana kalau disini lagi? Baik
sampai nanti ya pak saya permisi. Assalamu’alaikum”
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Tn A
Tempat : Rumah Tn.A
Tanggal : 13 Desember 2022
Jam : 14.00 WIB
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
- Klien mengatakan senang melakukan - Pasien mengatakan sudah latihan tarik
kegiatan latihan dengan perawat nafas dalam dan memukul bantal/kasur
- Klien mengatakan sudah lebih tenang untuk mencegah perilaku kekerasan
DO : secara mandiri
- Klien kooperatif - Klien mengatakan mau belajar lagi
- Klien tampak tenang tentang cara mencegah perilaku
- Klien tampak ada kontak mata saat kekerasan dengan cara latihan bicara
berbicara yang baik
- Sesekali nada bicara agak tinggi O:
- Pasien tampak kooperatif pada saat
Diagnosa Keperawatan : latihan
Risiko Perilaku Kekerasan - Pasien tampak lebih tenang
A : Perilaku Kekerasan (+)
Tindakan Keperawatan : - Klien mampu mengontrol perilaku
- Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan secara verbal
kekerasan secara verbal - Klien mampu mencegah perilaku
- Klien mampu mencegah perilaku ekerasan dengan cara bicara yang baik
kekerasan dengan cara bicara yang baik dan memasukan kedalam jadwal
dan memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya
kegiatan hariannya P : Planning Klien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat) pasien
Lanjutkan SP IV Perilaku Kekerasan : - Melatih cara mengontrol perilaku
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian kekerasan dengan cara spiritual
pasien - Menganjurkan pasien memasukkan ke
- Melatih cara mengontrol perilaku dalam jadwal kegiatan harian
kekerasan dengan cara spiritual
- Anjurkan pasien memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
(Riksa Mulyadi)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IV RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke : 3
Hari/Tanggal : Senin, 14 Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
SP Ke :4
Tempat : Rumah Tn.A
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan senang melakukan kegiatan latihan dengan perawat
- Klien mengatakan sudah lebih tenang
DO :
- Klien kooperatif
- Klien tampak tenang
- Klien tampak ada kontak mata saat berbicara
- Klien tampak bicara jelas
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
4. Tindakan Keperawatan
a. Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual
(diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik
dan sosial/verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat jadwal latihan
ibadah/berdoa)
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum pak, masih ingat nama saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa
marahnya?””
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau kita sekarang latihan cara lain untuk
mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah?”
Waktu : “berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
10 menit?”
Tempat : “dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
ditempat yang sama?”
2. Fase kerja
“coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan! Bagus, yang mana
yang mau dicoba? Nah kalau bapak sedang marah coba langsung duduk dan
langsung tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan
agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat.”
“coba bapak sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba
sebutkan caranya?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif : “bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap
tentang cara yang ketiga ini?”
Objektif : “jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita
pelajari? Bagus”
b. Rencana Tindak Lanjut
“mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak Mau
berapa kali bapak sholat. Baik kita masukkan sholat... dan .... (sesuai
kesebutan pasien). Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat
bapak lakukan bila bapak sedang marah. Setelah ini coba lakukan sholat
sesuai jadwal yang telah kita buat tadi”
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau besok kita ketemu lagi? Besok kita akan
membicarakan cara kelima mengontrol rasa marah yaitu
dengan patuh minum obat!. Nanti kita akan membicarakan
cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa
marah bapak, setuju pak?”
Waktu : “Berapa lama kita akan lakukan? bagaimana kalau 10 menit
saja?”
Tempat : “Mau dimana pak? Bagaimana kalau disini lagi? Baik sampai
nanti ya pak, saya permisi. Assalamu’alaikum”
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Tn A
Tanggal : 14 Desember 2022
Jam : 14.00 WIB
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
- Klien mengatakan senang melakukan - Klien mengatakan mulai sering
kegiatan latihan dengan perawat melakukan latihan bicara yang baik
- Klien mengatakan sudah lebih tenang untuk mencegah perilaku kekerasan
- Klien mengatakan mau untuk belajar
DO : lagi mencegah perilaku kekerasan
- Klien kooperatif dengan berwudhu dan solat
- Klien tampak tenang - Klien mengatakan setelah latihan cara
- Klien tampak ada kontak mata saat mencegah kekerasan dengan
berbicara beribadah hatinya lebih tenang
- Klien tampak bicara jelas O:
- Pasien tampak kooperatif pada saat
Diagnosa Keperawatan : latihan
Risiko Perilaku Kekerasan - Pasien tampak lebih tenang
A : Perilaku Kekerasan (+)
- Klien mampu mengontrol perilaku
Tindakan Keperawatan : kekerasan secara spiritual
- Klien mampu mengontrol perilaku - Klien mampu mencegah perilaku
kekerasan secara spiritual kekerasan dengan cara beribadah
- Klien mampu mencegah perilaku sesuai keyakinan dan memasukkan
kekerasan dengan cara beribadah sesuai kedalam jadwal kegiatan hariannya
keyakinan dan memasukkan kedalam P : Planning Klien
jadwal kegiatan hariannya - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat) pasien
Lanjutkan SP V Perilaku Kekerasan : - Melatih klien mengontrol perilaku
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian kekerasan dengan cara minum obat
pasien - Menganjurkan pasien memasukkan
- Melatih klien mengontrol perilaku dalam jadwal kegiatan harian
kekerasan dengan cara minum obat
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian (Riksa Mulyadi)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP V RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke : 5
Hari/Tanggal : Jum’at, 15 Desember 2022
Nama : Tn A
SP Ke :5
Tempat : Rumah Tn.A

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan senang melakukan kegiatan latihan dengan perawat
- Klien mengatakan sudah lebih tenang
DO :
- Klien kooperatif
- Klien tampak tenang
- Klien tampak ada kontak mata saat berbicara
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mencegah/mengendalikan perilaku kekerasannya dengan
terapi psikofarmaka
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan obat
(bantu pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar, benar
pasien, benar nama obat, bener cara minum obat, benar waktu dan benar
dosis obat. Disertai penjelasan guna minum obat dan akibat berhenti
minum obat
b. Susun jadwal minum obat secara teratur
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum pak, masih ingat nama saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“bagaimana pak, sudah dilakukan tarik nafas dalam dan pukul
kasur/bantal, bicara yang baik serta sholat? Apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara teratur? Coba saya lihat jadwal kegiatan
hariannya. Bagus!”
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau kita sekarang latihan cara minum obat
yang benar untuk rasa marah?”
Waktu : “berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 15 menit?”
Tempat : “dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
ditempat yang sama?”
2. Fase kerja
“bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja? Bagus. Jam berapa bapak minum obat? Bagus.”
“obatnya ada 3 macam bu, yang warna orangye namanya CPZ gunanya agar
pikiran tenang, yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang dan
yang merah namanya HLP rasa marah berkurang. Semuanya ini bapak harus
minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”
“bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu
mengatasinya bapak bisa menghisap-hisap es batu”
“bila terasa berkunang-kunang bapak sebaiknya beristirahat dan jangan
beraktivitas dulu”
“nanti dirumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat
apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah benar?
Disini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya”
“jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan
dokter ya pak, karena dapat terjadi kekambuhan”
“sekarang kita masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya pak”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif : “bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap
tentang cara minum obat yang benar?”
Objektif : “coba bapak sebutkan lagi jenis-jenis obat yang bapak
minum! Bagaimana cara minum obat yang benar?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?
Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan
lupa laksanakan semua dengan teratur ya”
c. Kontrak
Topik : “baik, besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana
bapak melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat
mencegah rasa marah”
Waktu : “Berapa lama kita akan lakukan? bagaimana kalau 10 menit
saja?”
Tempat : “Mau dimana pak? Bagaimana kalau disini lagi? Baik
sampai nanti ya pak, saya permisi. Assalamu’alaikum”
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Tn A
Tanggal : 21 Januari 2022
Jam : 14.00 WIB
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
– Klien mengatakan senang melakukan - Klien mengatakan mulai sering
kegiatan latihan dengan perawat melakukan latihan bicara yang baik
– Klien mengatakan sudah lebih tenang untuk mencegah perilaku kekerasan
- Klien mengatakan mau untuk belajar
DO : lagi mencegah perilaku kekerasan
– Klien kooperatif dengan beribadah dan meminum obat
– Klien tampak tenang O:
– Klien tampak ada kontak mata saat - Pasien tampak kooperatif pada saat
berbicara latihan
- Pasien tampak lebih tenang
Diagnosa Keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan A : Perilaku Kekerasan (+)
- Klien mampu mengontrol perilaku
Tindakan Keperawatan : kekerasan dengan meminum obat
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Klien mampu mencegah perilaku
pasien kekerasan dengan cara minum obat
- Melatih cara mengontrol perilaku teratur dan memasukkan kedalam
kekerasan dengan cara minum obat jadwal kegiatan hariannya
- Menganjurkan memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian P : Planning Klien
- Mendiskusikan masalah yang
Rencana Tindak Lanjut (Planning Perawat) dirasakan keluarga dalam merawat
Lanjutkan SP I K Perilaku Kekerasan : pasien
- Mendiskusikan masalah yang dirasakan - Menjelaskan peran serta keluarga
keluarga dalam merawat pasien dalam merawat pasien
- Menjelaskan peran serta keluarga dalam - Menjelaskan cara-cara merawat
merawat pasien perilaku kekerasan
- Menjelaskan cara-cara merawat perilaku
kekerasan
(Riksa Mulyadi)
PORTOFOLIO PRAKTIK PROFESI NERS MATA AJAR KEPERAWATAN
JIWA JIWA
No. Kompetensi Indikator Pencapaian Hambatan/Kesulitan Solusi
1. Mampu  Membina  Membina Perawat tidak Perawat
melakukan hubungan trust : sapa mengalami mencoba
strategi saling percaya keluarga klien, kesulitan dalam ekspresif k
komunikasi  Klien dapat perkenalkan mencari penyebab dan kelua
terhadap mengidentifik diri, jelaskan awal klien karena agar mer
pasien asi aspek tujuan, keterbukaan klien nyaman
dengan positif dan tanyakan dan keluarga. bercerita
resiko kemampuan perasaan mengobrol
tinggi yang dimiliki keluarga dan bersama
kekerasan)  Klien dapat dengarkan. perawat
menilai  Menjelaskan
kemampuan aspek positif
yang dimiliki dan .
untuk kemampuan
dilaksanakan yang dimiliki
klien dan
membuat
jadwal kegiatan
bersama klien
 Melakukan
kegiatan sesuai
dengan jadwal
yang sudah
direncanakan
Ket :
Kompetensi : Sebutkan keterampilan/kempuan apa yang akan anda capai
Indikator : Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencapai kompetensi
Pencapaian : Apa saja yang sudah dilakukan untuk memiliki kompetensi tersebut
Hambatan : Sebutkan hal apa saja yang menghambat atau dianggap menyulitkan
dalam rangka mencapai kompetensi yang di capai
Solusi : Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan/kesulitan
DAFTAR PUSTAKA

A. Yusuf, (2015), Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa 1, Jakarta: Salemba


Medika
Nanda International, (2018-2020), Buku Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi, Penerbit Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai