TRANSFORMASIONAL KEPALA RUANG PADA RS SWASTA DI SEMARANG
No KOMPONEN YANG HASIL ANALISIS
DIANALISIS 1. Alasan pengambilan judul Keperawatan sebagai profesi tidak terlepas dari kebutuhan sumber daya manusia keperawatan yang berkualitas. Manajemen sumber daya manusia keperawatan yang berkualitas identik dengan kecerdasan sosial yaitu kemampuan mengelola emosionalitas dalam merespon stimulasi sosial secara akurat, oleh karena kesuksesan seseorang 70% dipengaruhi oleh kecerdasan intelegensinya.
Pelaksanaan pengelolaan manajemen perawat
pelaksana di unit pelayanan perawatan agar dapat mencapai kompetensi inti yang dominan seperti softskill menurut Balke (2006), merupakan peran dan tanggung jawab kepala ruang agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas sehingga dapat mewujudkan kepuasan kepada penerimapelayanan, maka diperlukan proses manajerial yang baik. Kepala ruang sebagai manajer tingkat bawah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan manajemen di unit pelayanan perawatan diharapkan mempunyai kompetensi sebagai pemimpin 2. Judul - Terdiri dari 15 kata - Judul singkat sudah menggambarkan masalah dan variable yang diteliti 3. Abstrak a. Tujuan penelitian a. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan softskill erawat melalui kepemimpinan transformal kepala ruang b. Metode penelitian b. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah proportional random sampling c. Populasi penelitian c. Populasi pada penelitian ini sejumlah 18 orang kepala ruang dan 242 orang perawat d. Sample penelitian d. Sample penelitian sample penelitian ini adalah 18 orang perawat sebagai kepala ruang dan 80 orang perawat pelaksana e. Analisis data e. Analisis data dengan chi square f. Hasil penelitian f. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasi baik, sedangkan 14 orang (78%) belum baik, didapatkan 20 orang (25%) perawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. g. Kesimpulan g. Terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan softskill perawat pelaksana dengan p=0,018 h. Saran h. Saran Kepimpinan transformasional perlu dikembangkan dan ditanamkan kepada pemimpin keperawatan di unit perawatan untuk meningkatkan softskill perawat pelaksana, diperlukan pengembangan model kepemimpinan transformasional kepala ruang berupa aktivitas sehari-hari i. Kata kunci i. Kata kunci Kepemimpinan transformasional, softskill 4. Pendahuluan Kepemimpinan transformasional sudah banyak dilaporkan sebagai salah satu kepemimpinan yang dapat memperbaiki sumber daya manusia. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumadi (2015), dengan metode sampel sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dengan jumlah 55 orang perawat di Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo memperoleh hasil perilaku kepemimpinan transmormasional mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja perawatnya, dan kepercayaan terhadap pemimpin memperkuat pengaruh perilaku kepemimpinan transformasional terhadap kinerja perwatnya.
5. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diskriptif korelasi dengn penelitian crossectional 6. Waktu penelitian dan Tahun 2012 di RS SWASTA di Semarang tempat penelitian 7. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner 8. Hasil penelitian Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasional baik, sedangkan 14 orang (78%) belum baik, didapatkan 20 orang (25%) peawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. 9. Pembahasan Terdapat perbedaan karakteristik pada umur, masa kerja dan tingkat pendidikan antara kepala ruang dengan perawat pelaksana dengan masing-masing p=0,000, p=0,035 dan p=0,003, dan tidak ada perbedaan jenis kelamin antara kepala ruang dengan perawat pelaksana. Menurut Soegito (2010) orang yang umurnya masih relative muda maka pengalaman hidupnya juga demikian sehingga untuk mencapai kepemimpinan transformasional masih sangat jauh dari memungkinkan untuk dapat dimiliki. Kepemimpinan transformasional sangat tepat dengan gender perempuan, dengan alasan perempuan lebih dapat memotivasi dengan kesabaran dan sifat emosional yang lebih baik dibanding laki-laki, Andre (2008) Tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kinerja pemimpin.
10. Kesimpulan penelitian Kepemimpinan transformasional secara umum
mempunyai korelasi terhadap softskill perawat pelaksana, kepemimpinan transformasional, mempunyai korelasi terhadap softskill perawat pelaksana dalam hal kemampuan beradaptasi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama tim, dan ketelitian, kepemimpinan transformasional tidak mempunyai korelasi terhadap softskill perawat pelaksana dalam hal kemampua memecahkan masalah, percaya diri, dan kedisiplinan 11. Metode penulisan Penulisan artikel jurnal mulai dari judul, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan. Penulisan yang digunakan mengikuti metode penulisan ilmiah pada umumnya. 12. Referensi Urutan pengutipan - Artikel ini telah menguraikan kutipan secara berurutan mulai dari yang pertama sampai akhir dan sydan mencantumkan daftar pustaka sesuai urutan alfabet - Artikel ini sudah mencantumkan secara jelas sumber yang dikutip, sehingga mempermudah pembaca untuk mencari literatur yang digunakan Nama dan judul - Nama pengarang dan judul telah jelas dicantumkan pada referensi 13. Aplikasi tempat praktek Hasil penelitian ini dapat di aplikasikan ditempat praktek maupun diruangan masing-masing 14. Kesimpulan jurnal Isi jurnal sudah bagus dan referensi sudah cukup banyak, dan mencantumkan cara penghitungan hasil penelitian 15. Rekomendasi Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi yaitu pemberian asuhan keperawatan pada penelitian selanjutnya