Anda di halaman 1dari 7

Artikel Penelitian

Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat


Solehudin Solehudin1, Muhammad Hadi2 , Suhendar Sulaeman2, Tri Kurniati2, Nursalam
Nursalam3
1 Departemen Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta, Indonesia
2 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
3 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Article Info Abstrak


Article History: Aktivitas perawat dalam menerapkan suatu wewenang, tugas dan tanggung
Submit: 28 Maret 2022 jawab dalam rangka pencapaian fungsi utama profesi dan organisasi
Accepted: 20 April 2022 merupakan gambaran dari kinerja. Kinerja perawat mempunyai arti seperti
Publish: 31 Mei 2022 prestasi kerja di suatu perusahaan. Pengukuran kinerja perawat dilakukan
berdasarkan fakta, terbuka dan dapat dikomunikasikan. Tujuan penelitian
Key words: untuk melihat dampak kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
Kinerja; Kepemimpinan; perawat. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan True-
Transformasional Experimental Design melalui rancangan Pretest-Postest Control Group
Design. Populasi penelitian perawat pelaksana rumah sakit, jumlah sampel
sebanyak 76 yang terdiri dari 38 kelompok intervensi dan 38 kelompok
kontrol. Uji statistik menggunakan General Linear Model Repeated
Measures. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai p value 0,001 < 0,05 pada
setiap pengukuran, Nilai perbedaan rata-rata dari pengukuran pertama
sampai ketiga 6,55. Maka disimpulkan bahwa kepemimpinan
transformasional mempengaruhi kinerja perawat. Kesimpulan penelitian
bahwa kepemimpinan transformasional kepala ruangan dapat
meningkatkan kinerja perawat pelaksana secara signifikan dengan p value
0,001. Sehingga intervensi yang dilakukan kepada kepala ruangan
mempengaruhi nilai kinerja perawat pelaksana.

PENDAHULUAN Kepemimpinan transformasional


merupakan kepemimpinan modern yang
Sumber daya manusia berkualitas dan lebih memberikan perhatian, kharisma dan
profesional menjadi sebuah impian bagi kepekaan seorang pemimpin. Gaya
organisasi sehingga mampu mencapai kepemimpinan transformasional diketahui
kinerja yang optimal sesuai yang diinginkan mampu memuaskan keinginan anggota
(Verawati Wote & Patalatu, 2019). Gaya kelompok kerja di saat sekarang yang
pemimpin dapat mempengaruhi tingkat memiliki keinginan diinspirasi dan
profitabilitas dari perusahaan, baik dari segi diberdayakan agar berhasil dimasa-masa
keuangan maupun kinerja (Khustina & yang tidak pasti. Gaya kepemimpinan
Laily, 2019). tersebut merupakan proses merubah orang,
perhatian pada emosi, nilai, standar, dan
tujuan lebih jauh. Gaya kepemimpinan

Corresponding author:
Solehudin Solehudin
Email: solehsolehudin75@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022
DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v5i1.1183
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

transformasional mampu menilai motif, hubungan antara kepemimpinan dengan


memahami kebutuhan anggota, kinerja perawat (Desrison & Ratnasari,
memperlakukan manusia secara utuh, 2018).
memberikan pengaruh yang kuat, dan
menggerakkan anggota mencapai Studi pendahuluan menggunakan angket
harapannya (Northouse, 2019). terhadap 20 orang terdiri 9 kepala ruangan
dan 11 ketua tim di Rumah Sakit X.
Kinerja merupakan produk kerja yang Sebanyak 70% mengatakan belum pernah
mampu dihasilkan oleh individu atau mendengar tentang kepemimpinan
kelompok dalam satu organisasi transformasional, 80% belum memahami
berdasarkan kewenangan dan tanggung tentang kepemimpinan transformasional.
jawab masing-masing. Kinerja merupakan Hasil wawancara didapatkan bahwa
penampilan hasil pekerjaan seseorang sebagian besar kepala ruangan belum
berdasarkan kualitas dan kuantitas dalam mengenal tentang kepemimpinan
menjalankan kegiatan organisasi (Dedi & transformasional. Sebagian besar kepala
Dwiantoro, 2020). ruangan hanya mengenal gaya
kepemimpinan demokratis dan otoriter.
Kinerja perawat merupakan kegiatan dalam
menerapkan suatu wewenang, tugas dan Kepala ruangan di Rumah Sakit X
tanggung jawab dalam rangka pencapaian melakukan penilaian kinerja para perawat
tugas pokok profesi dan organisasi. Kinerja pelaksana dengan menggunakan format
perawat memiliki arti seperti prestasi kerja Keep Performance Indicator (KPI) yang
di suatu rumah sakit. Pengukuran kinerja meliputi unsur kedisiplinan, kehadiran,
perawat berdasarkan objektifitas, jelas dan kerjasama, penyelesaian tugas. Rentang
dapat dikomunikasikan. Perawat akan lebih nilai kinerja saat ini yaitu 60 – 70 (kurang),
termotivasi dalam mencapai prestasi kerja 71 – 80 (cukup), 81 – 90 (baik) dan lebih
sampai tingkat lebih tinggi, jika kinerjanya dari 91 (sangat baik). Hasil penilaian kinerja
diperhatikan dan dihargai pimpinan suatu perawat pelaksana dalam 3 bulan terakhir
institusi (Lestari, 2015). Pengaruh didapatkan rata-rata 70. Peneliti melihat
kepemimpinan transformasional terhadap kemungkinan penyebab masalah tersebut
kinerja perawat penting untuk dipelajari. karena masa kerja antara kepala ruangan
dan para perawat pelaksana tidak jauh
Penelitian tentang pengaruh berbeda, pengalaman kepala ruangan di
kepemimpinan transformasional terhadap rumah sakit tersebut masih kurang dan
kinerja perawat sudah dilakukan oleh pengetahuan tentang kepemimpinan dan
Ibeawuchi, dkk. tahun 2016 pada empat manajerial kepala ruangan masih kurang.
rumah sakit di Nsukka Nigeria. Penelitian
cross sectional dilakukan dengan Bila kepemimpinan transformasional
convenience sampling technique sebanyak diterapkan sedini mungkin pada para
224 perawat. Hasil penelitian menunjukkan kepala ruangan, maka seiring masa
kepemimpinan transformasional kerjanya akan berdampak baik. Dampak
berpengaruh positif terhadap kinerja tersebut akan dirasakan oleh perawat
perawat di rumah sakit tersebut pelaksana yang berada dalam tanggung
(Enwereuzor et al., 2018). Hasil penelitian jawabnya.
Abdullah (2019) menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional Penelitian ini dapat memberikan gambaran
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kemampuan kepala ruangan yang sudah
perawat dengan nilai uji t : 3,655 > 1,980 memiliki pengetahuan tentang
dan signifikansi t : 0,001 < 0,05 (Abdullah, kepemimpinan transformasional dalam
2019). Hasil penelitian Desrison dan menilai kinerja secara objektif.
Ratnasari (2018) menyatakan ada

Solehudin Solehudin / Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat


Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

Tujuan penelitian untuk melihat efek transformasional sebanyak dua kali untuk
kepemimpinan transformasional kepala perbandingan dengan kelompok intervensi.
ruangan terhadap kinerja perawat Dua minggu setelah intervensi, kemudian
pelaksana. kepala ruangan melakukan penilaian
kinerja perawat pelaksana masing-masing
METODE ruangan. Penilaian dilakukan setiap minggu
selama 2 minggu berturut-turut sebanyak 3
Metode yang digunakan dalam penelitian kali. Analisa yang digunakan dalam
ini yaitu Eksperimen dengan True- penelitian ini yaitu Generalized Linear Model
Experimental Design melalui rancangan (GLM) Repeated Measures (RM). Alasan
Pretest-Postest Control Group Design With peneliti menggunakan analisis tersebut
Control Group Sampel dalam penelitian ini adalah karena variabel dependen dilakukan
yaitu kepala ruangan yang akan diberikan pengukuran secara berulang-ulang.
intervensi berupa pelatihan Kepemimpinan
Transformasional di Rumah Sakit X dan HASIL
kepala ruangan di Rumah Sakit Y sebagai
kelompok kontrol. Populasi perawat Perbedaan Pengetahuan Kepemimpinan
pelaksana yang ada di RS X sebanyak 94 Transformasional
orang. Sampel dalam penelitian ini juga
terdiri perawat pelaksana PK (Perawat Tabel 1
Klinik) I di Rumah Sakit X dan perawat Pengetahuan KepemimpinanTransformasional
Kepala Ruangan Kelompok
pelaksana di Rumah Sakit Y sebagai Intervensi dan Kontrol, n=20 responden
kelompok kontrol. Pengetahuan Kelompok
Kepemimpinan Intervensi Kontrol
Cara mendapatkan sampel yang digunakan Pre Test 44,00 (±9,66) 43,00 (±9,18)
dalam penelitian ini yaitu Purposive Post Test 85,00 (±8,49) 44,50 (±7,97)
Sampling. Sampel dalam penelitian ini
perawat pelaksana sebanyak 76 orang yang Pengetahuan Kepala Ruangan pada
terdiri dari 38 responden kelompok kontrol kelompok intervensi terdapat perbedaan
dan 38 responden kelompok intervensi. yang signifikan sebelum dan sesudah
Rumus Perhitungan sampel menggunakan intervensi berupa pelatihan kepemimpinan.
Slovin. Responden semua bersedia menjadi Sedangkan pada kelompok kontrol tidak
sampel dalam penelitian ini. ada perbedaan pengetahuan signifikan
tentang Kepemimpinan transformasional.
Intervensi berupa pelatihan online tentang
kepemimpinan transformasional diberikan Perbedaan Kinerja
kepada para kepala ruangan rawat inap dan
Tabel 2
rawat jalan di Rumah Sakit X. Materi Kinerja Perawat Sebelum dan Sesudah Intervensi,
pelatihan yang diberikan meliputi konsep n=38 responden
manajemen, dasar-dasar kepemimpinan Kinerja Rerata p
dan kepemimpinan transformasional Sebelum Intervensi 69,31 (±5,15)
0,001
Sebelum pelatihan dilakukan pretest dan Sesudah Intervensi 83,94 (±6,97)
sesudah pelatihan dilakukan posttest. Nilai
pre dan posttest kemudian dibandingkan
untuk mengetahui ada tidaknya Terdapat perbedaan yang signifikan antara
peningkatan pengetahuan kepala ruangan kinerja pengukuran sebelum dan sesudah
tentang kepemimpinan transformasional. intervensi.

Di Rumah Sakit Y juga dilakukan


pengukuran yang sama tentang
pengetahuan kepemimpinan

Solehudin Solehudin / Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat


Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

Pengaruh Kepemimpinan meningkatkan kinerja perawat pelaksana


Transformasional Terhadap Kinerja secara signifikan dengan p value 0,001.

Kinerja 1 (Awal) dengan kinerja 2 PEMBAHASAN


(pengukuran pertama) terjadi rata-rata
peningkatan kinerja sebesar 0,303 dimana Kepemimpinan Transformasional
peningkatan tersebut signifikan p value
0,001 < 0,005. Kinerja 1 (Awal) dengan Rata-rata pengetahuan kepala ruangan
kinerja 3 (pengukuran ketiga) terjadi rata- tentang kepemimpinan transformasional
rata peningkatan kinerja sebesar 6,855 kelompok intervensi saat posttest 85,00
dimana peningkatan tersebut signifikan p sedangkan rata-rata pada kelompok kontrol
value 0,001 < 0,005. Kinerja 1 (Awal) 44,50. Setelah kelompok intervensi
dengan kinerja 4 (pengukuran keempat) diberikan pelatihan mengenai
terjadi rata-rata peningkatan kinerja kepemimpinan transformasional, terlihat
sebesar 12,921 dimana peningkatan jelas nilai pengetahuan kedua kelompok
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. jauh berbeda. Hasil penelitian ini sejalan
Kinerja 2 dengan kinerja 1 (pengukuran dengan penelitian Prasetya, dkk. (2016)
kesatu) terjadi rata-rata peningkatan yang menjelaskan bahwa pengetahuan
kinerja sebesar 0,303 dimana peningkatan manajemen (knowledge management)
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. adalah pengetahuan untuk menciptakan
Kinerja 2 dengan kinerja 3 (pengukuran nilai dan menghasilkan keunggulan
ketiga) terjadi rata-rata peningkatan bersaing atau kinerja prima. Pengetahuan
kinerja sebesar 6,553 dimana peningkatan manajemen dipandang penting dalam
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. rangka mentransfer pengetahuan,
Kinerja 3 dengan kinerja 1 (pengukuran keterampilan dan perilaku kerja efektif.
kesatu) terjadi rata-rata peningkatan Analisis data yang digunakan dalam
kinerja sebesar 6,855 dimana peningkatan penelitian tersebut menggunakan analisis
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. content yang berasal dari hasil wawancara
Kinerja 3 dengan kinerja 2 (pengukuran degan perawat pelaksana (Prasetiya, 2016).
kedua) terjadi rata-rata peningkatan
kinerja sebesar 6,553 dimana peningkatan Pernyataan tersebut didukung oleh Kwong
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. dan Lee dalam Afnan dan Silvianita (2018)
Kinerja 3 dengan kinerja 4 (pengukuran bahwa proses penerapan knowledge
keempat) terjadi rata-rata peningkatan management terdiri dari empat aktivitas
kinerja sebesar 6,066 dimana peningkatan besar yaitu knowledge acquisition,
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. convertion, application, protection. Proses
Kinerja 4 dengan kinerja 1 (pengukuran ini mempengaruhi proses organisasional
kesatu) terjadi rata-rata peningkatan misalnya inovasi yang dilakukan karyawan,
kinerja sebesar 12,921 dimana peningkatan jika proses tersebut efektif maka akan
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. menghasilkan keluaran yang baik dan
Kinerja 4 dengan kinerja 2 (pengukuran berdampak pada kinerja karyawan
kedua) terjadi rata-rata peningkatan (Oktavian et al., 2021).
kinerja sebesar 12,618 dimana peningkatan
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. Penelitian lain yang sejalan yaitu penelitian
Kinerja 4 dengan kinerja 3 (pengukuran yang dilakukan oleh Jufrizen & Lubis (2020)
ketiga) terjadi rata-rata peningkatan yang berkesimpulan bahwa, kepemimpinan
kinerja sebesar 6,066 dimana peningkatan transformasional berpengaruh positif
tersebut signifikan p value 0,001 < 0,005. terhadap kinerja karyawan. Secara teori,
Hal tersebut berarti bahwa kepemimpinan kepemimpinan transformasional
transformasional kepala ruangan dapat merupakan model kepemimpinan bagi
seseorang pemimpin yang cenderung untuk

Solehudin Solehudin / Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat


Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

memberikan motivasi kepada karyawan ruangan harus memiliki pengetahuan


atau bawahan untuk bekerja lebih baik tentang kepemimpinan transformasional.
dengan menitikberatkan pada perilaku Pengetahuan kepemimpinan tersebut dapat
untuk membantu transformasi antara diperoleh kepala ruangan melalui
karyawan/individu dengan pendidikan non formal berupa seminar,
organisasi/perusahaan (Rivai, 2020). pelatihan. Pendidikan non formal dapat
dilaksanakan dilingkungan rumah sakit
Gaya kepemimpinan transformasional yang bersangkutan atau yang diadakan
mampu menambah rasa percaya diri pihak lain. Kepala ruangan harus
perawat pelaksana. Perawat pelaksana memahami lebih dulu konsep
merasa diakui, sehingga loyal dan respek kepemimpinan transformasional. Kepala
perawat pelaksana akan lebih baik kepada ruangan yang sudah memahami konsep
pimpinannya. Motivasi perawat pelaksana tersebut akan mampu menerapkan
dalam melaksanakan tugasnya mampu kepemimpinan transformasional dalam
melebihi dari yang diharapkan. Konsep memimpin ruangannya
kepemimpinan tersebut akan menerapkan
pengaruh, penilaian perorangan, dan Kinerja
eksitasi mental untuk menghasilkan upaya
yang lebih baik, efektivitas, dan kepuasan Salah satu alasan peneliti meneliti tentang
bagi bawahannya (Azmi, 2018). kinerja sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Darmawanto, dkk. (2020)
Menurut Robbins and Coutler (2010), gaya bahwa kinerja pegawai sebesar dan mutu
kepemimpinan transformasional pelayanan setiap terjadi peningkatan
mempengaruhi sikap pelaksana dan kinerja perawat dan mutu pelayanan maka
tindakan kepemimpinan dengan perubahan terjadi peningkatan terhadap kepuasan
besar dalam membangun komitmen pasien (Darmawanto & Ariyanto, 2020).
terhadap misi, tujuan, dan strategi Hasil penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan. menjadi. Untuk menjadi Silalahi, dkk. (2020), berdasarkan hasil
pemimpin yang transformasional, kepala chisquare menunjukkan bahwa ketiga
ruangan harus menyampaikan visi yang faktor dimensi kinerja perawat memiliki
jelas dan menarik dan harus selalu percaya hubungan dengan kinerja perawat yang
diri dan optimis (Widisari et al., 2012). terdiri dari faktor individu, faktor
psikologis, dan faktor organisasi dengan
Sikap transformasi seorang pemimpin nilai p value 0,002 (Silalahi & Siregar, 2021).
mampu memberikan gagasan anggota
dalam bertindak demi tujuan organisasi Berdasarkan beberapa penjelasan di atas
yang melebihi kepentingan pribadi. Gaya peneliti berpendapat bahwa kinerja
tersebut dapat memberi manfaat luas dan Perawat harus selalu dipertahankan.
mengagumkan kepada para karyawan. Penilaian kinerja dilakukan secara objektif,
Model kepemimpinan tersebut akan responsif dan berorientasi pada tujuan
memperbaiki pemikiran karyawan dari organisasi.
penyelesai masalah dengan cara
konvensional menjadi penyelesaian Pengaruh Kepemimpinan
masalah yang inovatif. Semangat kerja Transformasional Terhadap Kinerja
karyawan akan meningkat dengan adanya
perilaku pemimpin bertransformasi dalam Hasil pengukuran kinerja perawat
mencapai tujuan organisasi (Murtiningsih, pelaksana sebanyak tiga (3) kali didapatkan
2015). peningkatan nilai rata-rata kinerja dengan
nilai p value 0,001 < 0,05. Hasil tersebut
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas memberikan makna bahwa kepemimpinan
peneliti berpendapat bahwa kepala transformasional kepala ruangan

Solehudin Solehudin / Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat


Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

berpengaruh terhadap kinerja perawat kepada karyawan secara langsung dalam


pelaksana. menyelesaikan tugas-tugasnya (Gani,
2020).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Wartana (2019) dengan Menurut peneliti apabila seorang pemimpin
judul “Pengaruh gaya kepemimpinan mampu menerapkan konsep
transformasional kepala bidang kepemimpinan transformasional dalam
keperawatan terhadap kinerja perawat di mengelola suatu organisasi, selain kinerja
RSUD Anuntaloko Kabupaten Parigi.” bawahannya menjadi baik banyak dampak
Penelitian tersebut menjelaskan pengaruh positif lainnya terhadap bawahannya
setiap dimensi kepemimpinan tersebut. Dampak positif kepemimpinan
transformasional. Dimensi kepemimpinan transformasional antara lain kepuasan
transformasional seperti pertimbangan kerja, budaya organisasi, kerja sama,
individu, stimulasi intelektual dan inspirasi loyalitas, pencapaian tujuan organisasi.
mempunyai pengaruh positif terhadap Pemimpin yang menerapkan model
perawat pelaksana (Wartana, 2019). kepemimpinan transformasional secara
tidak langsung sedang mempersiapkan
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan generasi-generasi pemimpin yang lebih
penelitian yang dilakukan Fatimah, dkk. baik dimasa mendatang.
(2020) yang menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional Gaya kepemimpinan transformasional
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kepala ruangan membutuhkan peningkatan
pegawai dimana t-hitung > t-tabel dengan pengetahuan, sikap dan perilaku yang
nilai t hitung sebesar 2,056 sedangkan nilai senantiasa dipelajari dari berbagai sumber.
t-tabel sebesar 1,997 dengan nilai Kepala ruangan harus mampu
signifikansi sebesar 0,044 (Fatimah et al., memanfaatkan kesempatan yang baik
2020). berupa belajar mendapat pengalaman
memimpin. Kepala ruangan saat menjadi
Kepemimpinan transformasional dirasa kepala ruangan dapat belajar menerapkan
penting untuk diterapkan oleh pemimpin proses manajemen dengan baik, mengikuti
terutama kepala ruangan dirumah sakit pelatihan-pelatihan sesuai kebutuhan.
yang ada di Indonesia. Namun perlu adanya Kepala ruangan harus mampu menjadi role
pelatihan dan komitmen dari seorang model bagi perawat pelaksana yang
pemimpin agar penerapan model menjadi tangunggjawbanya.
kepemimpinan transformasional dapat
dilakukan dengan baik. Dengan demikian SIMPULAN
penelitian ini mendukung terhadap
penelitian tersebut (Pattaru et al., 2020). Pengetahuan kepala ruangan tentang
kepemimpinan transformasional berbeda
Gaya kepemimpinan transformasional secara signifikan antara kelompok
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intervensi dan kontrol. Kinerja perawat
kinerja perawat di Rumah Sakit itu artinya pelaksana terdapat perbedaan signifikan
gaya kepemimpinan transformasional sebelum dan sesudah intervensi. Kinerja
dalam mengarahkan, membina perawat pelaksana pada masing-masing
berpartisipasi, dan mendukung bawahan pengukuran terdapat perbedaan yang
dalam bekerja mampu meningkatkan signifikan. Sehingga dikatakan bahwa
kinerja perawat yang lebih baik dalam kepemimpinan transformasional
mencapai tujuan yaitu memberikan berpengaruh secara signifikan terhadap
pelayanan keperawatan, gaya kinerja perawat pelaksana.
kepemimpinan transformasional berperan
penting dalam memberikan petunjuk

Solehudin Solehudin / Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat


Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 1, Mei 2022

UCAPAN TERIMA KASIH Lestari. (2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian


Pustaka Penelitian Kesehatan. Nuha Medika.
Peneliti menyampaikan apresiasi kepada Murtiningsih. (2015). Pengaruh Gaya
pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja
Perawat Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
penelitian ini yang tidak dapat disebutkan Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya,
satu persatu. 17(2), 54–66.
Northouse. (2019). Kepemimpinan: Teori dan Praktik
REFERENSI (Keenam). Indeks.
Oktavian, A., Prasetia, A., Masnun, M., & Widoro, W.
Abdullah, R. P. (2019). Pengaruh Gaya
(2021). Pengaruh Pelatihan dan Berbagi
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perawat di
Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan
Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. UMI Medical
Melalui Pengetahuan Manajemen. MASTER:
Journal, 4(1).
Jurnal Manajemen Strategik Kewirausahaan,
Azmi, M. F. (2018). Hubungan Gaya Kepemimpinan 1(1), 69–78.
Transformasional Kepala Ruangan Dengan https://doi.org/10.37366/master.v1i1.132
Kinerja Perawat.
Pattaru, F., Nursalam, N., & Mar’ah, E. (2020).
Darmawanto, & Ariyanto, M. (2020). Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Transformasional
Kinerja Pegawai Dan Mutu Pelayanan Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat. Jurnal
Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 11(4), 381–
Di Puskesmas Pasar Muara Bungo. Jurnal 384.
Rekaman, 4(1), 92–102.
Prasetiya, C. H. (2016). Analisis Faktor Yang
Dedi, B., & Dwiantoro, L. (2020). Kepemimpinan dan Mempengaruhi Kinerja Perawat Di RSUD
Manajemen Pelayanan Keperawatan: Teori, Sunan Kalijaga Demak. Jurnal Keperawatan,
Konsep dan Implementasi. Trans Info Media. 4(2), 15–21.
Desrison, D., & Ratnasari, S. L. (2018). Faktor-Faktor Rivai, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan
Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat Di Transformasional Dan Budaya Organisasi
Instalasi Rawat Inap Rsud Sawahlunto. Jurnal Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya
Bening, 5(2), 91. Pada Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Magister
https://doi.org/10.33373/bening.v5i2.938 Manajemen, 19(2), 118.
Enwereuzor, I. K., Ugwu, L. I., & Eze, O. A. (2018). How https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no2.1
Transformational Leadership Influences Work 18-126
Engagement Among Nurses: Does Person–Job Silalahi, K. L., & Siregar, P. S. (2021). Analisa Faktor
Fit Matter? Western Journal of Nursing Penyebab Rendahnya Kinerja Perawat
Research, 40(3), 346–366. Pelaksana. Jurnal Keperawatan Priority, 4(1),
https://doi.org/10.1177/0193945916682449 106–112.
Fatimah, S. N., Sarita, B., Yusuf, A. R., & Mahrani, S. W. Verawati Wote, A. Y., & Patalatu, J. S. (2019).
(2020). Pengaruh Kepemimpinan Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional Dan Disiplin Kerja Engaruh Transformasional dan Kepuasan Kerja
Kepemimpinan Transformasional Dan Disiplin terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai RSU Aliyah Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 465.
Kendari. Jurnal Manajemen Dan https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.21782
Kewirausahaan, 12(1), 43–56.
Wartana, I. kadek. (2019). Pengaruh Gaya
Gani, A. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan Transformasional Kepala
Transformasional Dan Disiplin Kerja Terhadap Terhadap Kinerja Perawat. Jurnal Ilmiah
Kinerja Pegawai. Bisma: Jurnal Manajemen, Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol., 19(1), 32–41.
5(1), 9–16.
Widisari, E., Rachma, & Primanto, A. (2012).
https://doi.org/10.23887/bjm.v5i1.21976
Pengaruh Beban Kerja Dan Gaya
Khustina, H., & Laily, N. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap
Kepemimpinan Transfprmasional, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Perawat (Studi
Kompensasi dan Job Burnout Terhadap pada RSIA Puri Bunda Malang). E – Jurnal Riset
Kinerja. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen. ManajemenPRODI MANAJEMEN, 4, 99–117.

Solehudin Solehudin / Efek Kepemimpinan Transformasional Pada Kinerja Perawat

Anda mungkin juga menyukai