Anda di halaman 1dari 16

Literatur Review

Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja


Perawat
Hanum Maftukha Ahda1, Nur Hidayah1
1 Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

Article Info Abstrak


Article History: Keterikatan dan kinerja perawat merupakan komponen penting dalam
Submit: 14 Oktober 2021 mencapai tujuan Rumah Sakit. Pelayanan keperawatan berperan penting
Accepted: 29 November dalam mencapai tujuan Rumah Sakit sehingga kepemimpinan seorang
2021 perawat menjadi kunci dalam keberhasilan pelayanan tersebut. Studi ini
Publish: 30 November 2021 bertujuan untuk mengidentifikasi dan mensintesis penelitian tentang
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap keterikatan kerja dan kinerja
Key words: perawat di Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan Literature review dengan
Nurse; Leadership; penelusuran artikel melalui database elektronik Pubmed, Emerald dan
Engagement; Performance Sciencedirect yang diterbitkan dari tahun 2011-2021 dan memenuhi
kriteria inklusi. Proses review menggunakan panduan Preferred Reporting
Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Sepuluh artikel
menunjukkan kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap
keterikatan kerja. Lima artikel menunjukkan kepemimpinan memiliki
pengaruh posisitif terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit. Kepemimpinan
menjadi faktor penting yang berpengaruh terhadap keterikatan kerja dan
kinerja perawat. Selain itu, dipengaruhi juga oleh faktor lain dari
sumberdaya pekerjaan dan individu. Kepemimpinan memiliki peran penting
dalam meningkatkan keterikatan kerja dan kinerja perawat di Rumah Sakit
sehingga dapat mencapai tujuan dan kinerja organisasi yang baik.

PENDAHULUAN 2019). Organisasi pelayanan kesehatan


semakin bergantung pada profesi
Rumah Sakit merupakan organisasi yang keperawatan untuk memberikan
memiliki peran penting dalam kepemimpinan yang efektif dalam berbagai
penyelenggaraan pelayanan kesehatan pengaturan pelayanan kesehatan yang
(Talasaz et al., 2014). Salah satu yang dinamis dan kompleks (Cummings et al.,
memiliki peran penting dalam pelayanan 2018). Kepemimpinan merupakan proses
kesehatan di Rumah Sakit yaitu pelayanan dua arah, dua pihak yaitu satu pihak harus
keperawatan. Pelayanan keperawatan mengetahui cara memimpin dan pihak lain
merupakan bentuk pelayanan profesional mengikuti. Dari proses dua arah ini
yang menjadi bagian integral dari pemimpin menunjukkan suatu perilaku
pelayanan kesehatan yang harus didasari yang mengarahkan dan mengkoordinasikan
dengan ilmu dan kemampuan(Permenkes, aktifitas dari yang dipimpin untuk

Corresponding author:
Hanum Maftukha Ahda
Email: hanmaftukha@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021
DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v4i2.1221
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

mencapai suatu tujuan. Pemimpin untuk dipelajari serta keterikatan memiliki


merupakan agen perubahan, bertindak hubungan erat dengan kinerja dalam
mempengaruhi orang lain lebih dari orang organisasi (Bakker & Demerouti, 2008).
lain mempengaruhi dirinya (Gibson et al., Beberapa penelitian yang membahas
2009; Sfantou et al., 2017). pengaruh kepemimpinan dengan
keterikatan kerja menunjukkan hasil yang
Pemimpin dapat meningkatkan kinerja positif (Babcock-Roberson & Strickland,
suatu organisasi dengan mempengaruhi 2010; García-Sierra et al., 2016; Hartog &
faktor-faktor kinerja. Salah satu bentuk Belschak, 2012; Xu & Thomas, 2011).
pengaruhnya yaitu penggunaan perilaku
kepemimpinan tertentu dalam interaksi Dalam pelayanan di Rumah Sakit, perawat
dengan bawahan, rekan kerja, dan pihak memiliki peranan penting yang dapat
luar (Yukl, 2008). Tipe kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja Rumah Sakit.
berbeda dapat mempengaruhi keefektifan Beberapa penelitian sudah membahas
ataupun kinerja organisasi tentang hubungan kepemimpinan dengan
(Nanjundeswaraswamy & Swamy, 2012). keterikatan kerja ataupun kinerja. Untuk itu
Terdapat beberapa gaya kepemimpinan, peneliti melakukan literature review ini
beberapa hal yang umum yaitu untuk mengetahui berbagai kepemimpinan
transformasional, transaksional, autokratik, yang memiliki pengaruh positif sehingga
laissez-faire, task-oriented, dan dapat meningkatkan keterikatan kerja dan
relationship-oriented. Berbagai gaya kinerja perawat terutama di Rumah Sakit.
kepemimpinan tersebut diterapkan dalam Untuk itu tujuan dari penelitian ini
rangka mencapai tujuan organisasi (Sfantou mengidentifikasi dan mensintesis
et al., 2017). Kepemimpinan seorang penelitian tentang pengaruh gaya
perawat memiliki pengaruh terhadap kepemimpinan dalam meningkatkan
kinerja perawat (’Aini & Sosilo, 2014; Habib keterikatan kerja dan kinerja pada perawat
et al., 2020; Lai et al., 2020; Phinari & di Rumah Sakit.
Bernarto, 2020).
METODE
Selain gaya kepemimpinan, keterikatan
kerja merupakan salah satu elemen yang Strategi Pencarian Literatur
mendukung dan dapat meningkatkan
kinerja organisasi (Kim et al., 2013). Peneliti melakukan penelusuran artikel
Keterikatan kerja merupakan kegiatan tentang gaya kepemimpinan terhadap
penuh semangat kerja yang memiliki keterikatan kerja dan kinerja perawat
karakteristik semangat, dedikasi dan melalui database elektronik yaitu PubMed,
absorbsi. Semangat mengacu pada Emerald dan Sciencedirect. Penelusuran
kesukarelaan untuk berusaha melakukan artikel menggunakan kombinasi kata kunci
pekerjaan. Dedikasi merujuk pada “Nurse” , “Leadership”, “Work Engagament”
keterlibatan penuh dalam bekerja, absobsi dan “Performance”. Kriteria inklusi artikel
berhubungan dengan memiliki konsentrasi yang dimasukkan yaitu artikel membahas
penuh dan tenggelam dalam pekerjaannya kepemimpinan perawat terhadap
(W. B. Schaufeli et al., 2002). Ketika keterikatan ataupun kinerja perawat,
seseorang terikat dengan pekerjaannya ia berbahasa inggris, diterbitkan 10 tahun
akan meningkatkan kinerja dengan efisien terakhir (2011-2021), responden
dan efektif dalam mencapai tujuan merupakan perawat di Rumah Sakit, dan
organisasi. Hal ini menunjukkan sebuah menggunakan desain kuantitatif. Artikel
organisasi membutuhkan karyawan yang systematic review ataupun review dan tidak
terikat yaitu semangat, berdedikasi dan tersedia akses lengkap tidak dimasukkan
absorbs dalam pekerjaannya. Untuk itu dalam review ini.
keterikatan kerja perlu perhatian lebih

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Mekanisme seleksi artikel database didapatkan 2150 artikel. Peneliti


melakukan seleksi melalui judul dan
Penyeleksian artikel menggunakan abstrak dan didapatkan 18 artikel yang
panduan protokol Preferred Reporting Items dilakukan kaji secara keseluruhan. Dari
for Systematic Reviews and Meta-Analyses proses ini didapatkan 13 artikel yang
(PRISMA) (Page et al., 2021). Setelah dimasukkan dalam review.
dilakukan pencarian artikel melalui

Gambar 1.
Diagram/Skema PRISMA

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Ekstraksi Data

Setelah proses seleksi artikel, artikel yang didapat dilakukan sintesis dengan format: peneliti,
tahun, jurnal publikasi, lokasi, tujuan penelitian, desain penelitian, sampel, dan hasil. Hasil
sintesis artikel ditampilkan pada tabel 1.

HASIL

Karakteristik Artikel

Berdasarkan hasil penelusuran artikel, didapatkan 13 artikel yang memenuhi kriteria inklusi.
Seluruh artikel merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dipublikasi
antara tahun 2011-2021. Data studi yang diperoleh merupakan studi yang dilakukan pada
berbagai Negara. Ada 2 studi yang dilakukan di Taiwan, dan artikel lainnya masing-masing 1
studi dari Arab Saudi, Kanada, Nigeria, Iran, India, Amerika Serikat, Irlandia, Portugis, Kanada,
, China dan Korea Selatan. Penelitian dari artikel yang ditelaah, 8 artikel dilakukan multicenter
dan 5 artikel hanya berfokus pada 1 Rumah Sakit. Dari 13 artikel yang ditelaah ini, 9 artikel
berfokus pada perawat secara umum sedangkan 4 artikel melibatkan staf perawat dan
supervisornya. Rincian dari artikel yang ditelaah disajikan pada tabel 1.

Tabel 1
Hasil review tentang kepemimpinan terhadap keterikatan kerja dan kinerja perawat
Desain
Analisis
No Peneliti/Tahun/Jurnal Tujuan Penelitian penelitian/ Hasil
data
Sampel
1. Alotaibi, 2020/ Untuk mengetahui Cross PLS-SEM Terdapat hubungan signifikan
Leadership & peran intelegensi sectional/ antara kecerdasan emosional,
Organization emosional dan 174 staf kepemimpinan
Development Journal/ kepemimpinan perawat di pemberdayaan,
Arab Saudi pemberdayaan dalam lima rumah pemberdayaan psikologis dan
meningkatkan sakit swasta keterikatan kerja.
pemberdayaan
psikologis dan Hubungan antara kecerdasan
keterikatan kerja di emosional dan keterikatan
rumah sakit swasta kerja serta pemberdayaan
psikologis dan keterikatan
kerja tidak signifikan.
2. Bamford et al., 2013 Untuk menguji Cross Regresi Kesesuaian individu-
hubungan antara sectional/ Berganda; pekerjaan secara keseluruhan
Journal of Nursing persepsi perawat 280 perawat Analisis dalam enam aspek kehidupan
Management/ Kanada terhadap di rumah Mediasi kerja sepenuhnya dimediasi
kepemimpinan otentik sakit oleh hubungan antara
perawat manajer, serta kepemimpinan otentik dan
kesesuian individu- keterikatan kerja.
pekerjaan dalam enam
aspek kehidupan kerja
dan keterikatan kerja
3. Enwereuzor dkk., Untuk menambah Cross Regresi Gaya kepemimpinan
2018 literatur yang ada sectional/ Berganda transformasional berpengaruh
Western Journal of tentang kepemimpinan 224 staf pada keterikatan kerja
Nursing Research/ transformasional dan perawat perawat di Rumah Sakit.
Nigeria keterikatan kerja dari empat
dengan rumah sakit PJ fit memiliki hubungan
mempertimbangkan di Nsukka positif yang signifikan dengan
peran moderasi dari PJ keterikatan kerja.
fit.

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Desain
Analisis
No Peneliti/Tahun/Jurnal Tujuan Penelitian penelitian/ Hasil
data
Sampel
4. Hayati dkk, 2014 Untuk menentukan Cross Regresi Kepemimpinan
pengaruh sectional/ berganda transformasional memiliki
SpringerPlus/Iran kepemimpinan 240 perawat pengaruh signifikan terhadap
transformasional dan dari lima keterikatan kerja.
komponennya rumah sakit
terhadap keterikatan
kerja pada perawat
rumah sakit.
5. Malik, 2018 Untuk menguji Cross Analisis Kepemimpinan otentik secara
pengaruh sectional/ jalur positif berpengaruh terhadap
Personnel Review/ kepemimpinan otentik 530 perawat regresi kinerja kontekstual perawat.
India terhadap kinerja dan 146
kontekstual perawat perawat Modal psikologis ditemukan
yang bekerja di supervisor dapat memediasi hubungan
perusahaan perawatan dari 41 antara kepemimpinan otentik
kesehatan India sambil rumah sakit dan kinerja kontekstual
mempertimbangkan Autonomi ditemukan sebagai
modal psikologis moderator antara modal
sebagai mediator. psikologis dan kinerja
kontekstual.
6. Manning,(2016) Untuk mengevaluasi Descriptive, Regresi Gaya kepemimpinan
pengaruh gaya Cross Berganda transaksional dan
The Journal of Nursing kepemimpinan sectional/ transformasional manajer
Administration / manajer perawat 441 staf perawat secara positif dan
Amerika Serikat terhadap keterikatan perawat signifikan berpengaruh
kerja staf perawat. dari 3 (tiga) terhadap keterikatan kerja staf
rumah sakit perawat.

Gaya kepemimpinan laissez-


faire manajer perawat
berpengaruh negative dan
signifikan terhadap
keterikatan kerja staf perawat.
7. McKenna dan Jeske , Untuk menyelidiki Cross Korelasi - Kepemimpinan etis secara
2021 kelelahan emosional, sectional Pearson ; positif dan signifikan
keterikatan kerja, dan 89 perawat Model mempengaruhi kewenangan
Journal of Advanced intensi turnover pada di tiga Jalur keputusan perawat.
Nursing/ Irlandia profesi keperawatan rumah sakit - Kepemimpinan etis juga
dengan kecil di memiliki efek tidak langsung
mengeksplorasi efek Irlandia pada ketiga variabel lainnya
anteceden (keterlibatan kerja,
kepemimpinan etis dan kelelahan, dan intensi
komponen pekerjaan turnover).
seperti otoritas - Kewenangan keputusan
keputusan. berpengaruh positif
terhadap keterikatan kerja
dan berhubungan dengan
intensi turnover yang lebih
rendah.
8. Peng dan Tseng, 2019 Untuk mengeksplorasi Cross Regresi - Kepemimpinan
The Journal of efek mediasi dari sectional transformasional secara
Psychology / Taiwan keterikatan kerja pada 234 positif dan signifikan
hubungan antara pasangan berpengaruh terhadap
kepemimpinan bawahan- kinerja perawat
transformasional (TFL) supervisor, - Mekanisme motivasi
dan kinerja perawat, yang terdiri keterikatan kerja memang
bersama dengan efek dari 234 memediasi hubungan antara
moderasi kesadaran perawat dan TFL dan kinerja kerja, tetapi

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Desain
Analisis
No Peneliti/Tahun/Jurnal Tujuan Penelitian penelitian/ Hasil
data
Sampel
pada keterikatan kerja 20 hanya jika
pada hubungan supervisor conscientiousness tinggi.
kepemimpinan di Rumah
transformasional dan Sakit
kinerja.
9. Salanova et al., ( 2011) Untuk menguji Cross Metode - Kepemimpinan
hubungan antara sectional/ SEM transformasional
Journal of Advanced kepemimpinan 280 staf berpengaruh terhadap
Nursing/ Portugis transformasional perawat dan kinerja yang dimediasi
supervisor dan kinerja 17 melalui efikasi diri dan
staf perawat yang supervisor keterikatan kerja.
sepenuhnya dimediasi di Rumah - Hubungan langsung antara
oleh efikasi diri Sakit kepemimpinan
perawat dan transformasional dan
keterikatan kerja. 79% adalah keterikatan kerja juga
perempuan ditemukan
dan 21%
adalah laki-
laki
10. Wong dan Laschinger , Untuk menguji Cross SEM Kepemimpinan otentik secara
2013 hubungan sectional signifikan dan positif memiliki
kepemimpinan otentik 280 pengaruh terhadap
Journal of Advanced manajer dengan Perawat pemberdayaan struktural staf
Nursing/ Kanada persepsi perawat yang perawat, yang kemudian dapat
terhadap bekerja dari meningkatkan kepuasan kerja
pemberdayaan 2 rumah dan kinerja.
struktural, kinerja, dan sakit
kepuasan kerja.
11. Wu dan Lee, 2020 Untuk mengetahui Cross Regresi - Gaya kepemimpinan
pengaruh sectional/ linier, spiritual memiliki
International Journal kepemimpinan 164 perawat Analisis pengaruh positif pada
of Environmental spiritual terhadap di rumah mediasi keterikatan kerja dan
Research and Public keterikatan kerja sakit sederhana kesejahteraan spiritual.
Health/ Taiwan melalui peningkatan regional dan - Modal psikologis
kesejahteraan spiritual pusat memediasi efek
dan modal psikologis. kesehatan kepemimpinan spiritual
pada keterikatan kerja.
12. Yang et al., (2019) Penelitian ini Cross Analisis - Kepemimpinan yang
Journal of Nursing bertujuan untuk sectional jalur rendah hati secara
Management/ Cina mengetahui pengaruh 377 staf signifikan dan positif
kepemimpinan yang perawat terkait dengan perilaku
rendah hati terhadap rumah sakit inovatif perawat dan
perilaku inovatif pada keterikatan kerja (p <.01).
perawat dan untuk - Keterikatan kerja sebagian
menguji peran mediasi memediasi hubungan
keterikatan kerja antara kepemimpinan yang
dalam hubungan ini. rendah hati dan perilaku
inovatif.
13. Yu dan Ko , (2017) Untuk mengetahui efek Cross Korelasi - Kepemimpinan diri dan
Collegian/ Korea dari kepemimpinan sectional Pearson kompetensi komunikasi
Selatan diri dan kompetensi 211 perawat memiliki hubungan positif
komunikasi terhadap bekerja di Multiple dengan kinerja perawat.
kinerja perawat di rumah sakit Regression - Kompetensi komunikasi
Rumah Sakit. Analysis memiliki peran sebagai
mediator hubungan antara
kepemimpinan diri dan
kinerja.

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Instrumen penelitian dampak terhadap keterikatan kerja pada


perawat (Enwereuzor et al., 2018; Hayati et
Seluruh artikel yang ditelaah merupakan al., 2014; Manning, 2016; Peng & Tseng,
jenis penelitian kuantitatif dengan 2019; Salanova et al., 2011).
menggunakan kuesioner. Untuk penilaian
pengaruh kepemimpinan terhadap Adapun lima artikel lainnya menunjukkan,
keterikatan ataupun kinerja terdapat 8 keterikatan kerja juga dipengaruhi secara
kuesioner yang berbeda yaitu Leadership signifikan oleh kepemimpinan
Empowering Behaviour Questionnaire pemberdayaan (β=0.548,p<0.000),
(Alotaibi et al., 2020), Authentic Leadership kepemimpinan etis (β= 0.23, t= 3.09, p<
Questionnaire (Bamford et al., 2013; Malik, .05), kepemimpinan spiritual (β =0.73,
2018; C. A. Wong & Laschinger, 2013), p<0.001), kepemimpinan transaksional (P <
Transformational Leadership Inventory .001) serta kepemimpinan otentik (β = 0.26,
(Enwereuzor et al., 2018), Multifactor t(267)= 4.43, P<0.001) (Alotaibi et al., 2020;
Leadership Questionnaire (Hayati et al., Bamford et al., 2013; Manning, 2016;
2014; Manning, 2016; Peng & Tseng, 2019; McKenna & Jeske, 2021; Wu & Lee, 2020).
Salanova et al., 2011), Ethical Leadership
Scale (McKenna & Jeske, 2021), Spiritual Studi yang dilakukan pada 174 staf perawat
Leadership questionnaire (Wu & Lee, 2020), Rumah Sakit swasta di Arab menunjukkan
Humble Leadership Scale (Yang et al., 2019), kepemimpinan pemberdayaan memiliki
dan Self-leadership questionnaire (Yu & Ko, dampak terhadap keterikatan kerja
2017). Penilaian keterikatan kerja dari (Alotaibi et al., 2020). Kepemimpinan yang
seluruh artikel menggunakan kuesioner humble juga memiliki pengaruh yang positif
Utrecht Work Engagement Scale (UWES) terhadap keterikatan kerja (β = 0.41, p <
(W. B. Schaufeli et al., 2002, 2006; W. .01) (Yang et al., 2019).
Schaufeli & Bakker, 2003). Selain itu
beberapa kuesioner yang juga digunakan Namun, pada studi yang dilakukan pada 441
yaitu Psychological Empowerment staf perawat Rumah Sakit di Amerika
Questionnaire, Areas of Worklife Scale, Serikat menunjukkan bahwa gaya
Person-Job Fit Scale, Psychological capital kepemimpinan laissez faire memiliki
scale, Contextual performance Scale, pengaruh negatif yang signifikan terhadap
Decision Authority subscale, Emotional dimensi dedikasi keterikatan kerja (P
Exhaustion subscale from MBI, Turnover <.001). Tidak hanya pada dimensi dedikasi,
Intention scale based, International pada dimensi absorbsi juga menunjukkan
Personality Item Pool, Role-Based Job kepemimpinan laissez faire memiliki
Performance Scale, Conditions of Work pengaruh negatif yang signifikan (P < .05)
Effectiveness, General Performance scale, (Manning, 2016).
Calling questionnaire, Individual Innovative
Behaviour, Nursing Job Performance dan Selain itu, terdapat faktor lain seperti
Global Interpersonal Communication sumberdaya individu dan sumberdaya
Competence. Keseluruhan instrumen yang pekerjaan yang juga mepengaruhi
digunakan memiliki nilai Cronbach’s Alpha > keterikatan kerja. Faktor-faktor tersebut
0.70. ditampilkan pada tabel 2.

Faktor yang mempengaruhi keterikatan

Dari review ini didapatkan bahwa


kepemimpinan memiliki pengaruh posistif
terhadap keterikatan kerja. Terdapat lima
artikel yang menunjukkan gaya
kepemimpinan transformasional memiliki

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Tabel 2
Faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja
Faktor yang mempengaruhi Hasil Sumber
Kepemimpinan
- Kepemimpinan pemberdayaan + (Alotaibi et al., 2020)
- Kepemimpinan Otentik + (Bamford et al., 2013)
- Kepemimpinan Transformasional + (Enwereuzor et al., 2018;
Hayati et al., 2014; Manning,
2016; Peng & Tseng, 2019;
- Kepemimpinan Transaksional + Salanova et al., 2011)
- Kepemimpina Laissez-faire - (Manning, 2016)
- Kepemimpinan Etis + (Manning, 2016)
- Kepemimpinan Spiritual + (McKenna & Jeske, 2021)
- Kepemimpinan rendah hati + (Wu & Lee, 2020)
(Yang et al., 2019)
Sumber daya individu
- Efikasi diri + (Salanova et al., 2011)
- Modal Psikologis + (Wu & Lee, 2020)
- Kesesuaian individu-pekerjaan + (Enwereuzor et al., 2018)
Sumber daya pekerjaan
- Kewenangan keputusan + (McKenna & Jeske, 2021)
- Area kehidupan kerja + (Bamford et al., 2013)
+ = berpengaruh positif dan signifikan
- = berpengaruh negatif dan signifikan

Faktor yang mepengaruhi kinerja Selain kepemimpinan otentik, penelitian


perawat yang dilakukan Peng and Tseng, (2019)
menunjukkan kepemimpinan
Secara umum, seluruh artikel yang transformasional memiliki pengaruh
membahas tentang kepemimpinan dan signifikan terhadap kinerja pada perawat (β
kinerja menunjukkan bahwa = .47, p< .01). Hal ini juga sejalan dengan
kepemimpinan memiliki pengaruh positif penelitian yang dilakukan Salanova et al.,
terhadap kinerja perawat. Terdapat 5 studi (2011) bahwa kepemimpinan
yang membahas tentang kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh
dan kinerja perawat dengan faktor yang terhadap kinerja bawahannya.
mempengaruhi dari kepemimpinan
tersebut berbeda-beda. Kinerja perawat berhubungan dengan
keefektifan kinerja Rumah Sakit. Sebuah
Kepemimpinan otentik berpengaruh positif studi yang melibatkan 211 perawat yang
terhadap kinerja kontekstual (β =0.4379, bekerja pada berbagai departemen di
t=11.1927, p<0.0000). Hal ini menunjukkan Rumah sakit menunjukkan kepemimpinan
pentingnya kepemimpinan otentik pada diri pemimpin juga secara signifikan
perawat (Malik, 2018). Studi yang memiliki dampak terhadap kinerja
dilakukan oleh Wong and Laschinger, bawahannya (β =0.410; p <0.001).
(2013) juga menunjukkan kepemimpinan
otentik memiliki pengaruh langsung yang Berbagai kepeimpinan tersebut menjadi
positif terhadap pemberdayaan (β =0·46, faktor yang dapat meningkatkan kinerja
P<0·01) yang kemudian berpengaruh perawat. Selain itu, beberapa
secara signifikan terhadap kinerja (β =0·17, kepemimpinan dimediasi oleh faktor
P<0·01). Selain itu juga didapatkan bahwa lainnya dalam mempengaruhi kinerja
kepemimpinan otentik memiliki pengaruh perawat. Faktor-faktor tersebut disajikan
tidak langsung yang signifikan terhadap pada Tabel 3.
kinerja (z=2·65, P<0·01).

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Tabel 3
Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat
Faktor yang mempengaruhi Hasil Sumber
Kepemimpinan
- Kepemimpinan Transformasional + (Peng & Tseng, 2019; Salanova et al., 2011)
- Kepemimpinan Otentik + (Malik, 2018; C. A. Wong & Laschinger, 2013)
- Kepemimpinan Diri + (Yu & Ko, 2017)
Keterikatan kerja + (Peng & Tseng, 2019; Salanova et al., 2011)
Sumber daya pekerjaan
- Otonomi + (Malik, 2018)
Sumber daya individu
- Conscientiousness + (Peng & Tseng, 2019)
- Modal psikologis + (Malik, 2018)
- Kompetensi komunikasi + (Yu & Ko, 2017)
+ = berpengaruh positif dan signifikan

PEMBAHASAN mempengaruhi bawahannya dengan


berbagi kekuasaan dan informasi,
Kepemimpinan dan Pengaruh terhadap memberikan dukungan dan kepercayaan
Keterikatan Kerja dalam pengambilan keputusan serta
kemampuan bekerja dalam batas-batas
Dari review ini kepemimpinan diketahui untuk mencapai tujuan organisasi
memiliki pengaruh positif terhadap (Amundsen & Martinsen, 2014; Cheong et
keterikatan kerja perawat. Hal ini al., 2016). Perawat yang merasakan tingkat
menunjukkan dengan perilaku pemberdayaan yang tinggi akan lebih
kepemimpinan yang digunakan dapat termotivasi untuk mencapai keterikatan
meningkatkan keterikatan seorang perawat terhadap pekerjaannya. Untuk itu penting
terhadap pekerjaannya. Keterikatan kerja bagi seorang manajer untuk membangun
merupakan kegiatan penuh semangat kerja kecerdasan emosi dan pemberdayaan
yang memiliki karakteristik vigor, dedikasi kepemimpinan seorang perawat sehingga
dan absorbsi. Vigor mengacu pada dapat mendukung kerja tim perawat.
kesukarelaan untuk berusaha melakukan
pekerjaan. Dedikasi merujuk pada Dari review ini didapatkan kepemimpinan
keterlibatan penuh dalam bekerja, absobsi otentik, kepemimpinan etis, kepemimpinan
berhubungan dengan memiliki konsentrasi spiritual, kepemimpinan yang rendah hati,
penuh dan tenggelam dalam pekerjaannya serta kepemimpinan transaksional
(W. B. Schaufeli et al., 2002). memiliki pengaruh terhadap keterikatan
kerja perawat di Rumah Sakit (Bamford et
Penelitian yang dilakukan oleh Alotaibi et al., 2013; Manning, 2016; McKenna & Jeske,
al., (2020) menunjukkan seorang pemimpin 2021; Wu & Lee, 2020). Menurut Avolio
yang memiliki tingkat kecerdasan emosi (2004) dalam Bamford et al., (2013)
yang tinggi dapat mendukung kepemimpinan otentik merupakan pola
pemberdayaan kepemimpinan sehingga perilaku seorang pemimpin yang
meningkatkan keterikatan kerja. Seseorang menekankan pada integritas perilaku,
yang memiliki kecerdasan emosi dapat konsistensi, kesadaran diri, transparansi
mengetahui bagaimana emosi dirinya, serta kejujuran. Komponen dari
emosi orang lain serta dapat mengatur kepemimpinan otentik berhubungan
emosi tersebut sehingga mendorong dengan berbagai hasil pada staf layanan
terciptanya aktifitas yang membangun (C.-S. kesehatan meliputi kepuasan kerja,
Wong & Law, 2002). Kepemimpinan keterikatan kerja, dan sikap yang baik
pemberdayaan merupakan suatu proses (Alilyyani et al., 2018). Sedangkan,
perilaku seorang pemimpin untuk kepemimpinan etis menurut Brown and

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Treviño, (2006) merupakan gaya transformasional memiliki dampak positif


kepemimpinan dimana seorang pemimpin dan signifikan terhadap keterikatan kerja
memiliki karakteristik jujur, peduli pada perawat (Enwereuzor et al., 2018;
terhadap orang lain, bersikap adil, dan Hayati et al., 2014; Manning, 2016; Peng &
berperilaku sesuai norma atau etika yang Tseng, 2019; Salanova et al., 2011). Seorang
berlaku. Kepemimpinan etis memiliki perawat di rumah sakit yang mendapatkan
pengaruh tidak langsung terhadap dukungan, bimbingan dan terinspirasi dari
keterikatan kerja melalui faktor supervisor cenderung merasa pekerjaannya
pengambilan keputusan. Dengan lebih menarik, menantang dan
kepemimpinan etis akan berpengaruh menyegarkan sehingga merasa lebih terikat
terhadap kewenangan pengambilan dengan pekerjaannya (Enwereuzor et al.,
keputusan yang kemudian berpengaruh 2018).
positif terhadap keterikatan kerja
(McKenna & Jeske, 2021). Pada penelitian yang dilakukan Manning
(2016), keterikatan kerja juga dipengaruhi
Selain itu, pemimpin dengan kepemimpinan secara positif dan signifikan oleh
spiritual mempengaruhi bawahannya kepemimpinan transaksional.
melalui dampak yang positif terhadap aspek Kepemimpinan transaksional berfokus
spiritual, memegang nilai altruistik dan pada pendekatan manajemen kontingesi
peduli terhadap karyawannya. Pemimpin dengan penghargaan dan manajemen
spiritual memperlakukan karyawannya pengecualian dengan memantau kinerja
dengan peduli, menghargai, dan percaya, dan melakukan perbaikan ketika terjadi
hal ini dapat membangun lingkungan kerja masalah (Pieterse et al., 2010; Smith, 2015).
yang hangat sehingga mendorong Pada saat seorang pemimpin dengan
karyawan untuk terikat (Wu & Lee, 2020). kepemimpinan transaksional melakukan
Sedangkan seorang pemimpin dengan manajemen penghargaan maka staf
kepemimpinan yang rendah hati mengakui perawat akan semakin merasa terikat.
kesalahan dan kekurangannya serta
menghargai kekuatan dan kontribusi orang Namun, dari review ini juga didapatkan gaya
lain, sehingga menginspirasi karyawannya kepemimpinan yang memiliki pengaruh
untuk mendapatkan evaluasi positif dari negatif yaitu kepemimpinan laissez-faire.
pemimpin (Wang et al., 2018). Perawat Kepemimpinan laissez-faire merupakan
lebih mencurahkan energi dan sumberdaya suatu kepemimpinan pasif dimana
pribadinya dalam bekerja dengan seorang pemimpin lepas tangan membiarkan
pemimpin yang rendah hati. Hal ini juga anggotanya melakukan keputusan sendiri,
mendorong perawat memiliki perilaku tidak memberikan saran serta kurang
inovatif ketika terikat dengan pekerjaannya memperhatikan kekurangan dan kelebihan
(Yang et al., 2019). anggota (Avolio, 2010). Hal ini menjelaskan
ketika seorang pemimpin menunda
Secara umum, dari hasil review ini pengambilan keputusan dan tidak
kepemimpinan transformasional paling memberikan saran terhadap anggotanya
banyak dilaporkan dalam mempengaruhi maka berdampak negatif terhadap
keterikatan kerja pada perawat. keterikatan kerja (Manning, 2016).
Kepemimpinan transformasional
merupakan gaya kepemimpinan yang Oleh karena itu, keterikatan kerja perawat
mengubah dan memotivasi pengikut untuk merupakan hal yang penting dalam sebuah
bekerja melebihi kepentingan pribadi organisasi kesehatan seperti Rumah Sakit.
dengan mengubah moral, cita-cita, minat Perawat yang memiliki rasa keterikatan
dan nilai masing-masing untuk hasil yang yang tinggi dengan pekerjaannya akan
terbaik bagi organisasi (Avolio et al., 2009; sukarela untuk mencurahkan tenaga dan
Pieterse et al., 2010). Kepemimpinan pikirannya untuk menyelesaikan

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

pekerjaannya sehingga hal ini juga ketahanan dan memiliki harapan untuk
berdampak pada produktifitas rumah sakit. mencapai kesuksesan (Luthans et al., 2015).
Untuk mencapai keterikatan tersebut Seorang karyawan dengan modal psikologis
diperlukan peran penting dari cenderung lebih terikat terhadap
kepemimpinan. pekerjaannya. Seorang pemimpin dengan
kepemimpinan spiritual dapat mendorong
Sumberdaya Pekerjaan modal psikologis yang kemudian hal ini
dapat meningkatkan keterikatan kerja staf
Dari review ini didapatkan keterikan kerja perawat (Wu & Lee, 2020).
dipengaruhi oleh sumberdaya pekerjaan
yaitu kewenangan keputusan dan enam Selain itu, kesesuaian individu dengan
area kehidupan kerja, baik secara langsung pekerjaannya menjadi faktor yang
ataupun tidak langsung (Bamford et al., memediasi hubungan kepemimpinan
2013; McKenna & Jeske, 2021). Kesesuaian transformasional dengan keterikatan kerja
individu-pekerjaan pada enam area (Enwereuzor et al., 2018). Kesesuaian
kehidupan kerja ini memediasi hubungan individu dengan pekerjaannya merujuk
kepemimpinan otentik dengan keterikatan pada kemampuan seseorang pada
kerja. Enam area kehidupan kerja tersebut pekerjaanya tersebut (Kristof-Brown et al.,
meliputi kontrol diri/otonomi, 2005). Jika seorang karyawan merasa cocok
penghargaan, beban kerja, value, keadilan dengan pekerjaan yang dilakukan maka
dan komunitas. Semakin seorang perawat akan cenderung terikat dengan
merasa pemimpinnya menunjukkan pekerjaannya (Bui et al., 2017). Sehingga
kepemimpinan otentik maka ia akan pengaruh dari kepemimpinan
semakin merasa sesuai dengan transformasional terhadap keterikatan
pekerjaannya dan terikat (Bamford et al., kerja perawat ini memberikan pengaruh
2013). pada perawat untuk lebih termotivasi jika
pekerjaan tersebut sesuai dengan individu
Sedangkan kewenangan pengambilan tersebut.
keputusan mengacu pada kebebasan yang
dimiliki pekerja untuk memilih dan Sedangkan efikasi diri merupakan
merencanakan pekerjaannya yang hal ini keyakinan individu terhadap
terkait erat dengan partisipasi dan kemampuannya dalam mengatur dan
keterlibatan. Pengaruh kewenangan menghadapi situasi sehingga dapat
pengambilan keputusan harus didukung menghasilkan tindakan yang sesuai.
peran dari pemimpin. Kepercayaan dan Semakin tinggi efikasi diri akan semakin
dukungan dari pemimpin dapat mendorong meningkatkan keterikatan kerja (Salanova
individu mengambil keputusan yang et al., 2011).
bertanggung jawab (McKenna & Jeske,
2021). Kepemimpinan dan Pengaruh terhadap
Kinerja Perawat
Sumberdaya Individu
Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai
Dari review ini didapatkan keterikatan kerja seseorang dalam pekerjaannya yang hal ini
dipengaruhi oleh sumberdaya individu berhubungan dengan kesuksesan
yaitu modal psikologis, kesesuaian organisasi (Cummings et al., 2018). Gaya
individu-pekerjaan dan efikasi diri kepemimpinan otentik, kepemimpinan
(Enwereuzor et al., 2018; Salanova et al., transformasional dan kepemimpinan diri
2011; Wu & Lee, 2020). Modal psikologis memiliki pengaruh yang signifikan
merupakan kondisi perkembangan positif terhadap kinerja perawat (Malik, 2018;
psikologis individu yang memiliki Peng & Tseng, 2019; Salanova et al., 2011; C.
karakteristik efikasi diri, optimis,

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

A. Wong & Laschinger, 2013; Yu & Ko, yaitu modal psikologis, conscientiousness,
2017). dan kompetensi komunikasi (Malik, 2018;
Peng & Tseng, 2019; Yu & Ko, 2017). Modal
Menurut Avolio, kepemimpinan otentik psikologis merupakan kondisi
merupakan pola perilaku seorang perkembangan positif psikologis individu
pemimpin yang menekankan pada yang memiliki karakteristik efikasi diri,
integritas perilaku, kesadaran diri, optimis, ketahanan dan memiliki harapan
konsistensi, transparansi serta kejujuran untuk mencapai kesuksesan (Luthans et al.,
(Malik, 2018). Diketahui juga 2015). Modal psikologis juga dipengaruhi
kepemimpinan otentik berpengaruh positif oleh kepemimpinan otentik. Dengan kata
terhadap kinerja melalui efek dari lain, kepemimpinan otentik dapat
pemberdayaan struktural. Hal ini mendorong perawat untuk meningkatkan
menunjukkan, semakin manajer perawat kinerja dan mengembangkan modal
dilihat sebagai pemimpin otentik dan psikologis mereka (Malik, 2018).
semakin perawat memiliki akses terhadap
sumberdaya ditempat kerja maka akan Conscientiousness merupakan suatu
semakin bekerja dengan lebih baik (C. A. kepribadian yang melibatkan sifat tanggung
Wong & Laschinger, 2013). jawab, terorganisir, teliti, bekerja keras dan
berorientasi pada tujuan (Roberts et al.,
Kepemimpinan transformasional 2009). Conscientiousness berperan sebagai
memaksimalkan potensi pengikut melalui mediator hubungan kepemimpinan
dorongan inovasi, kreativitas, dan stimulasi transformasional dan kinerja perawat.
intelektual. Sehingga seorang pemimpin Dengan kata lain, perawat yang memiliki
transformasional dapat memberikan kepribadian conscientiousness pada konteks
pengaruh peningkatan kinerja dari staf kepemimpinan transformasional akan
anggotanya (Peng & Tseng, 2019; Salanova meningkatkan kinerja perawat sehingga
et al., 2011). Sedangkan, kepemimpinan diri akan bekerja lebih baik (Peng & Tseng,
merupakan strategi berfikir dan perilaku 2019).
yang digunakan untuk mempengaruhi diri
dan terlibat dalam perilaku yang Sedangkan, kompetensi komunikasi
bertanggung jawab ketika diberikan ditemukan sebagai mediator hubungan
otonomi dan tanggung jawab. Hal ini dapat antara kepemimpinan diri dengan kinerja
berpengaruh positif terhadap kinerja perawat. Kompetensi komunikasi dapat
perawat (Yu & Ko, 2017). memberikan pengaruh terhadap perawat
dalam memahami perannya dan memahami
Sumberdaya Pekerjaan perilaku orang lain sehingga hal ini
merupakan hal yang penting dalam
Dari review ini didapatkan kinerja pelayanan keperawatan. Sehingga dalam
dipengaruhi oleh sumberdaya pekerjaan meningkatkan kinerja perawat dapat
yaitu otonomi. Faktor otonomi disini dilakukan dengan meningkatkan
bertindak sebagai mediator antara modal kepemimpinan diri dan kompetensi
psikologis dan kinerja kontekstual pada komunikasi (Yu & Ko, 2017).
pengaruh kepemimpinan otentik terhadap
modal psikologis. Semakin tinggi otonomi Pada review ini juga terdapat keterbatasan.
perawat maka semakin baik kinerja Sumber artikel yang didapatkan masih
perawat (Malik, 2018). sedikit dalam membahas berbagai gaya
kepemimpinan tersebut. Serta pada review
Sumberdaya Individu artikel ini seluruhnya menggunakan desain
penelitian kuantitatif dengan pendekatan
Dari review ini didapatkan kinerja cross-sectional. Hal ini tidak dapat
dipengaruhi oleh sumberdaya pekerjaan memberikan gambaran pengaruh tersebut

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

dalam jangka waktu yang panjang. Namun, REFERENSI


dari tujuan dari review artikel ini untuk
mengetahui pengaruh dari kepemimpinan ’Aini, Q., & Sosilo, H. (2014). Pengaruh Gaya
terhadap keterikatan kerja dan kinerja pada Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat
perawat. Dengan penelitian cross-sectional Inap A Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
hal itu membantu menjelaskan pengaruh JMMR (Jurnal Medicoeticolegal Dan
antara variable tersebut. Manajemen Rumah Sakit), 3(1), Article 1.
https://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/art
SIMPULAN icle/view/965
Alilyyani, B., Wong, C. A., & Cummings, G. (2018).
Kepemimpinan memiliki peran penting Antecedents, mediators, and outcomes of
authentic leadership in healthcare: A
dalam meningkatkan keterikatan kerja
systematic review. International Journal of
perawat di Rumah Sakit melalui gaya Nursing Studies, 83, 34–64.
kepemimpinan otentik, kepemimpinan https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2018.04.0
transformasional, kepemimpinan 01
transaksional, kepemimpinan etis, Alotaibi, S. M., Amin, M., & Winterton, J. (2020). Does
kepemimpinan spiritual, kepemimpinan emotional intelligence and empowering
pemberdayaan, dan kepemimpinan rendah leadership affect psychological empowerment
hati. Sedangkan kepemimpinan yang and work engagement? Leadership &
Organization Development Journal, 41(8),
memiliki pengaruh dalam meningkatkan 971–991. https://doi.org/10.1108/LODJ-07-
kinerja perawat yaitu kepemimpinan 2020-0313
transformasional, kepemimpinan otentik
Amundsen, S., & Martinsen, Ø. L. (2014).
dan kepemimpinan diri. Mengetahui faktor Empowering leadership: Construct
tersebut dibutuhkan sehingga dengan clarification, conceptualization, and
keterikatan dan kinerja yang tinggi dari validation of a new scale. The Leadership
perawat dapat mendukung dan mencapai Quarterly, 25(3), 487–511.
tujuan organisasi. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2013.11.00
9

Bagi Rumah Sakit dapat Avolio, B. J. (2010). Full Range Leadership


Development. SAGE Publications.
mempertimbangkan untuk melakukan
program pelatihan tentang kepemimpinan Avolio, B. J., Walumbwa, F. O., & Weber, T. J. (2009).
pada perawat dan menyediakan akses Leadership: Current theories, research, and
future directions. Annual Review of
sumberdaya yang sesuai bagi staf perawat. Psychology, 60, 421–449.
Serta untuk penelitian lebih lanjut dapat https://doi.org/10.1146/annurev.psych.60.1
menggunakan metode penelitian yang 10707.163621
berbeda dan faktor gaya kepemimpinan Babcock-Roberson, M. E., & Strickland, O. J. (2010).
yang lainnya sehingga dapat memahami The Relationship Between Charismatic
lebih lanjut tentang faktor-faktor yang Leadership, Work Engagement, and
mempengaruhi keterikatan kerja ataupun Organizational Citizenship Behaviors. The
Journal of Psychology, 144(3), 313–326.
kinerja perawat. https://doi.org/10.1080/002239810036483
36
UCAPAN TERIMAKASIH
Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2008). Towards a
model of work engagement. Career
Terimakasih kepada semua pihak yang Development International, 13(3), 209–223.
telah membantu penulis dalam penelitian https://doi.org/10.1108/136204308108704
ini dan kepada Program Studi Magister 76
Administrasi Rumah Sakit Universitas Bamford, M., Wong, C. A., & Laschinger, H. (2013).
Muhammadiyah Yogyakarta yang telah The influence of authentic leadership and
memberikan kesempatan dan fasilitas areas of worklife on work engagement of
registered nurses. Journal of Nursing
untuk melakukan penelitian ini.
Management, 21(3), 529–540.

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

https://doi.org/10.1111/j.1365- Hayati, D., Charkhabi, M., & Naami, A. (2014). The


2834.2012.01399.x relationship between transformational
leadership and work engagement in
Brown, M. E., & Treviño, L. K. (2006). Ethical
governmental hospitals nurses: A survey
leadership: A review and future directions.
study. SpringerPlus, 3, 25.
The Leadership Quarterly, 17(6), 595–616.
https://doi.org/10.1186/2193-1801-3-25
https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2006.10.00
4 Kim, W., Kolb, J. A., & Kim, T. (2013). The Relationship
Between Work Engagement and
Bui, H. T. M., Zeng, Y., & Higgs, M. (2017). The role of
Performance: A Review of Empirical
person-job fit in the relationship between
Literature and a Proposed Research Agenda.
transformational leadership and job
Human Resource Development Review, 12(3),
engagement. Journal of Managerial
248–276.
Psychology, 32(5), 373–386.
https://doi.org/10.1177/153448431246163
https://doi.org/10.1108/JMP-05-2016-0144
5
Cheong, M., Spain, S. M., Yammarino, F. J., & Yun, S.
Kristof-Brown, A. L., Zimmerman, R. D., & Johnson, E.
(2016). Two faces of empowering leadership:
C. (2005). Consequences of individual’s fit at
Enabling and burdening. The Leadership
work: A meta-analysis of person-job, person-
Quarterly, 27(4), 602–616.
organization, person-group, and person-
https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2016.01.00
supervisor fit. Personnel Psychology, 58(2),
6
281–342. https://doi.org/10.1111/j.1744-
Cummings, G. G., Tate, K., Lee, S., Wong, C. A., 6570.2005.00672.x
Paananen, T., Micaroni, S. P. M., & Chatterjee,
Lai, F.-Y., Tang, H.-C., Lu, S.-C., Lee, Y.-C., & Lin, C.-C.
G. E. (2018). Leadership styles and outcome
(2020). Transformational Leadership and Job
patterns for the nursing workforce and work
Performance: The Mediating Role of Work
environment: A systematic review.
Engagement. SAGE Open, 10(1),
International Journal of Nursing Studies, 85,
2158244019899085.
19–60.
https://doi.org/10.1177/215824401989908
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2018.04.0
5
16
Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2015).
Enwereuzor, I. K., Ugwu, L. I., & Eze, O. A. (2018). How
Psychological Capital and Beyond. Oxford
Transformational Leadership Influences
University Press.
Work Engagement Among Nurses: Does
Person-Job Fit Matter? Western Journal of Malik, N. (2018). Authentic leadership – an
Nursing Research, 40(3), 346–366. antecedent for contextual performance of
https://doi.org/10.1177/019394591668244 Indian nurses. Personnel Review, 47(6), 1244–
9 1260. https://doi.org/10.1108/PR-07-2016-
0168
García-Sierra, R., Fernández-Castro, J., & Martínez-
Zaragoza, F. (2016). Work engagement in Manning, J. (2016). The Influence of Nurse Manager
nursing: An integrative review of the Leadership Style on Staff Nurse Work
literature. Journal of Nursing Management, Engagement. The Journal of Nursing
24(2), E101-111. Administration, 46(9), 438–443.
https://doi.org/10.1111/jonm.12312 https://doi.org/10.1097/NNA.00000000000
00372
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donnelly, J. H. (2009).
Organization Behavior, Structure, Processes. McKenna, J., & Jeske, D. (2021). Ethical leadership
McGraw-Hill. and decision authority effects on nurses’
engagement, exhaustion, and turnover
Habib, N., Awan, S. H., Naveed, S., & Shoaib Akhtar, C.
intention. Journal of Advanced Nursing, 77(1),
(2020). Effectiveness of Interpersonal
198–206. https://doi.org/10.1111/jan.14591
Leadership for Engagement and Task
Performance of Nurses. SAGE Open, 10(2), Nanjundeswaraswamy, T. S., & Swamy, D. D. R.
2158244020924429. (2012). Quality of Work Life and Leadership
https://doi.org/10.1177/215824402092442 Styles: An Overview. 6.
9
Page, M. J., McKenzie, J. E., Bossuyt, P. M., Boutron, I.,
Hartog, D. N., & Belschak, F. D. (2012). Work Hoffmann, T. C., Mulrow, C. D., Shamseer, L.,
Engagement and Machiavellianism in the Tetzlaff, J. M., Akl, E. A., Brennan, S. E., Chou, R.,
Ethical Leadership Process. Journal of Business Glanville, J., Grimshaw, J. M., Hróbjartsson, A.,
Ethics, 107(1), 35–47. Lalu, M. M., Li, T., Loder, E. W., Mayo-Wilson,
https://doi.org/10.1007/s10551-012-1296- E., McDonald, S., … Moher, D. (2021). The
4 PRISMA 2020 statement: An updated

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

guideline for reporting systematic reviews. Sfantou, D., Laliotis, A., Patelarou, A., Sifaki- Pistolla,
BMJ, 372, n71. D., Matalliotakis, M., & Patelarou, E. (2017).
https://doi.org/10.1136/bmj.n71 Importance of Leadership Style towards
Quality of Care Measures in Healthcare
Peng, J.-C., & Tseng, M.-M. (2019). Antecedent and
Settings: A Systematic Review. Healthcare,
Consequence of Nurse Engagement. The
5(4), 73.
Journal of Psychology, 153(3), 342–359.
https://doi.org/10.3390/healthcare5040073
https://doi.org/10.1080/00223980.2018.15
36639 Smith, P. O. (2015). Leadership in Academic Health
Centers: Transactional and Transformational
Permenkes. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan
Leadership. Journal of Clinical Psychology in
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019
Medical Settings, 22(4), 228–231.
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
https://doi.org/10.1007/s10880-015-9441-
Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
8
Keperawatan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Talasaz, Z. H., Nourani Saadoldin, S., & Taghi Shakeri,
M. (2014). The Relationship Between Job
Phinari, H., & Bernarto, I. (2020). THE EFFECT OF
Satisfaction and Job Performance Among
MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT, AND
Midwives Working in Healthcare Centers of
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON
Mashhad, Iran. Journal of Midwifery and
NURSE PERFORMANCE (CASE IN S
Reproductive Health, 2(3), 157–164.
HOSPITAL). Dinasti International Journal of
https://doi.org/10.22038/jmrh.2014.2623
Management Science, 1(5), 685–694.
https://doi.org/10.31933/dijms.v1i5.281 Wang, L., Owens, B. P., Li, J. J., & Shi, L. (2018).
Exploring the affective impact, boundary
Pieterse, A. N., Knippenberg, D. van, Schippers, M., &
conditions, and antecedents of leader
Stam, D. (2010). Transformational and
humility. The Journal of Applied Psychology,
transactional leadership and innovative
103(9), 1019–1038.
behavior: The moderating role of
https://doi.org/10.1037/apl0000314
psychological empowerment. Journal of
Organizational Behavior, 31(4), 609–623. Wong, C. A., & Laschinger, H. K. S. (2013). Authentic
https://doi.org/10.1002/job.650 leadership, performance, and job satisfaction:
The mediating role of empowerment. Journal
Roberts, B. W., Jackson, J. J., Fayard, J. V., Edmonds, G.,
of Advanced Nursing, 69(4), 947–959.
& Meints, J. (2009). Conscientiousness. In
https://doi.org/10.1111/j.1365-
Handbook of individual differences in social
2648.2012.06089.x
behavior (pp. 369–381). The Guilford Press.
Wong, C.-S., & Law, K. S. (2002). The effects of leader
Salanova, M., Lorente, L., Chambel, M. J., & Martínez,
and follower emotional intelligence on
I. M. (2011). Linking transformational
performance and attitude: An exploratory
leadership to nurses’ extra-role performance:
study. The Leadership Quarterly, 13(3), 243–
The mediating role of self-efficacy and work
274. https://doi.org/10.1016/S1048-
engagement. Journal of Advanced Nursing,
9843(02)00099-1
67(10), 2256–2266.
https://doi.org/10.1111/j.1365- Wu, W.-L., & Lee, Y.-C. (2020). How Spiritual
2648.2011.05652.x Leadership Boosts Nurses’ Work
Engagement: The Mediating Roles of Calling
Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Salanova, M. (2006).
and Psychological Capital. International
The Measurement of Work Engagement With
Journal of Environmental Research and Public
a Short Questionnaire: A Cross-National
Health, 17(17).
Study. Educational and Psychological
https://doi.org/10.3390/ijerph17176364
Measurement, 66(4), 701–716.
https://doi.org/10.1177/001316440528247 Xu, J., & Thomas, H. (2011). How can leaders achieve
1 high employee engagement? Leadership &
Organization Development Journal, 32(4),
Schaufeli, W. B., Salanova, M., Lez-Roma, V. G., &
399–416.
Bakker, A. B. (2002). The Measurement Of
https://doi.org/10.1108/014377311111346
Engagement And Burnout: A Two Sample
61
Confirmatory Factor Analytic Approach.
Journal of Happiness Studies, 71–92. Yang, K., Zhou, L., Wang, Z., Lin, C., & Luo, Z. (2019).
https://doi.org/10.1023/A:1015630930326 Humble leadership and innovative behaviour
among Chinese nurses: The mediating role of
Schaufeli, W., & Bakker, A. (2003). Utrecht work
work engagement. Journal of Nursing
engagement scale: Preliminary manual.
Management, 27(8), 1801–1808.
Utrecht. Occupational Health Psychology
https://doi.org/10.1111/jonm.12879
Unit,Utrecht University.

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 2, November 2021

Yu, S., & Ko, Y. (2017). Communication competency Yukl, G. (2008). How leaders influence
as a mediator in the self-leadership to job organizational effectiveness. The Leadership
performance relationship. Collegian, 24(5), Quarterly, 19(6), 708–722.
421–425. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2008.09.00
https://doi.org/10.1016/j.colegn.2016.09.00 8
2

Hanum Maftukha Ahda / Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keterikatan dan Kinerja Perawat

Anda mungkin juga menyukai