Anda di halaman 1dari 8

GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI

RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN


Radiah Ilham
Andi Satriana
Andi Bintang

Program Studi D3 Keperawatan


Akademi Keperawatan Lapatau Bone
Email : dianradiah.dr@gmail.com

Abstract : Motivation or encouragement in doing a job contributes to the work of nurses. Head
room support and supervision of nurse work is needed to improve nurse performance. While
organizational factors can also influence nurses' performance, one of which is about
leadership, and to realize good performance, each of the leaders must have a leadership style.
Leadership style is a behavior pattern designed to integrate organizational goals with
individual goals, to achieve a goal. Research Design: This study researchers used a cross
sectional design..The study was obtained using the chi square test and see the results of Pearson
chi square with the help of a computer program producing a p value of 0.000 (p
≤0.05). Conclusion: There is a relationship between leadership style and nurses work
motivation at RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan
Keywords: Leadership Style, Nurses Work Motivation

Abstrak : Motivasi atau dorongan dalam melakukan suatu pekerjaan memiliki kontribusi
terhadap kerja perawat. Dukungan dan supervisi kepala ruangan terhadap kerja perawat sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perawat. Sedangkan faktor organisasi juga dapat
berpengaruh dalam kinerja perawat, salah satunya adalahtentang kepemimpinan, dan untuk
mewujudkan kinerja yang baik, masing-masing dari pemimpin harus memiliki gaya
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai suatu tujuan.
Desain Penelitian: Penelitian ini peneliti menggunakan desain cross sectional.Penelitian
diperoleh dengan menggunakan uji chi square dan melihat hasil pearsonchi square dengan
bantuan program komputer menghasilkan nilai p 0,000 (p ≤0,05). Kesimpulan: Ada hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja perawat di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi
Selatan.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja perawat

PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan keselamatan pasien, serta mempunyai
kesehatan yang menyelenggarakan fungsi sosial (UU No. 44 thn 2009 tentang
pelayanan kesehatan perorangan secara Rumah Sakit).Disebuah organisasi fungsi
paripurna yang menyediakan pelayanan dan peran pemimpin dalam mendorong
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. pembentukan organisasi yang diharapkan
Rumah sakit diselenggarakan berdasarkan manjadi dominan. Faktor kepemimpinan
pancasila dan di dasarkan pada nilai memegang peran penting dalam
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, mempengaruhi bawahannya untuk
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti menunjang tercapainya tujuan organisasi.
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan Seorang pemimpin adalah orang – orang

1
yang berada pada barisan depan dalam satunya adalah tentang kepemimpinan, dan
memperjuangkan perubahan. Pemimpin untuk mewujudkan kinerja yang baik,
yang berhasil adalah pemimpin yang mampu masing-masing dari pemimpin harus
mengelola atau mengatur organisasi secara memiliki gaya kepemimpinan.
efektif dan mampu melaksanakan Gaya kepemimpinan merupakan pola
kepemimpinan secaara efektif pula untuk tingkah laku yang dirancang untuk
tercapai tujuan organisasi (Siagian, 2003). mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
Perawat merupakan salah satu sumber tujuan individu, untuk mencapai suatu
daya manusia di rumah sakit yang tujuan (Suarli S. & Bahtiar Y. 2012).Dari
menentukan penilaian terhadap kualitas hasil penelitian Anastasia, di RSJ Menur
pelayanan kesehatan. Hal ini wajar Surabaya ditemukan bahwa salah satu
mengingat perawat adalah bagian dari masalah yang masih dihadapi di rumah sakit
tenaga para medik yang memberikan tersebut yaitu masalah oprasional yaitu
perawatan pada pasien secara langsung. masih memiliki kekurangan SDM terutama
Sehingga pelayanan keperawatan prima perawat dan dokter. Sebagian perawat di
secara psikologis merupakan suatu yang rumah sakit jiwa mengalami memiliki
harus dimiliki dan dikuasai oleh perawat kecenderungan bekerja lebih santai dan
(Nursalam, 2002). Berdasarkan data dari waktu yang tersedia cukup banyak sehingga
simk perawat jumlah perawat di Indonesia menjadikan mereka mengalami stress karena
pada bulan oktober 2017 sebanyak 384.946 merasa dirinya menganggur. Perawat yang
jiwa, sedangkan jumlah perawat di Sulawesi bertugas shiftpagi-siang merasa santai pada
Utara berjumlah 904 jiwa (BPSSDM, 2016). pekerjaannya karena ada bantuan dari
Keberhasilan dalam pelayanan keperawatan perawat yang sedang magang, namun pada
sangat di tentukan oleh kinerja para perawat pada perawat shift malam merasa kelelahan
(Kuntoro, 2010). Jika kerja perawat buruk, dengan jumlah perawat yang masih sedikit
maka keberhasian dan pelayanan dan terkadang pasien mengalami gaduh
keperawatan yang baik tidak dapat gelisah ditengah malam, dari masalah yang
terpenuhi. Kinerja perawat harus didukung terdapat di jurnal tersebut maka bisa
dengan diadakan kegiatan pembinaan dan disimpulkan bahwa perawat memiliki
pengembangaan yang pada akhirnya motivasi yang menurun (Anastasia, 2012).
meningkatkan mutu pelayanandari perawat. Studipendahuluan yang dilakukan di RSKD
Kinerja individu dapat dipengaruhi oleh Dadi Provinsi Sulawesi Selatan didapatkan
beberapa faktor antara lain faktor individu jumlah perawat yang adalah 89 perawat.
(pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, Melalui hasil wawancara yang dilakukan
latar belakang), faktor psikologis (persepsi, oleh peneliti dengan 4 orang perawat
sikap, motivasi, dan kepribadian), dan faktor pelaksana menyatakan bahwa sebagian
organisasi(sumber daya, kepemimpinan dan besar kepala ruangan yang ada suka
supervisi). Dan faktor psikologis sangat mengambil keputusan sendiri tanpa
berpengaruh dalam kinerja perawat, salah memusyawarahkan terlebih dahulu dengan
satunya adalah motivasi. Motivasi atau bawahanya. Dan oleh peneliti didapatkan
dorongan dalam melakukan suatu pekerjaan bahwa terdapat beberapa perawat yang
memiliki kontribusi terhadap kerja perawat. mengalami penurunan motivasi karena
Dukungan dan supervisi kepala ruangan disebabkan oleh stress kerja karena
terhadap kerja perawat sangat dibutuhkan mengalami kejenuhan dan kelelahan karena
untuk meningkatkan kinerja perawat pada saat shift pagi- sore para perawat
(Abdullah komariah, 2012). merasa tidak terlalu
Faktor organisasi juga dapat
berpengaruh dalam kinerja perawat, salah

2
banyak turun tangan karena rata-ratadidapati terbesar pada matriks G-1 adalah gaya
bahwa pasien biasanya mengalami otoriter, jumlah terbesar pada matriks G-2
gangguan ditengah malam, dan biasanya adalah gaya demokratis, jumlah terbesar
perawat yang melakukan shift malam-pagi pada matriks G-3 adalah gaya partisipatif,
merasa kelelahan karena jumlah perawat dan G-4 adalah gaya liberal. Jadi yang
yang melakukan dinas malam cenderung dimaksud dengan matriks G-1,G-2.G-3, G-
sedikit. Berdasarkan uraian di atas maka 4 adalah matriks G-1:kunci jawaban yang
peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul menunjukkan gaya kepemimpinan otoriter,
“Hubungan gaya kepemimpinan dengan matriks G-2:kunci jawaban yang
motivasi kerja perawat di RSKD Dadi menunjukkan gaya kepemimpinan
Provinsi Sulawesi Selatan”. demokratis, matriks G-3:kunci jawaban
yang menunjukkan gaya kepemimpinan
METODE PENELITIAN partisipatif, matriks G-4 : kunci jawaban
Penelitian ini peneliti menggunakan yang menunjukkan gaya kepemimpinan
penelitian cross sectional. Cross sectional liberal (Sydonia Paat, 2014)
adalah penelitian yang mendesain Kuesioner yang digunakan untuk melihat
pengumpulan datanya dilakukan pada saat motivasi kerja perawat terdiri dari 13
titik waktu, fenomena yang diteliti adalah pertanyaan. Setiap jawaban diberi skor 1
selama satu periode pengumpulan data, menunjukkan jawaban ya dan 0
pada dasarnya variable dependen dan menunjukkan jawaban tidak. RSKD Dadi
variabel independent dikumpulkan dan Provinsi Sulawesi Selatan merupakan
diukur pada waktu yang bersamaan wilayah peneitian untuk melakukan
(Swarjana,2012).Penelitian ini dilakukan di penelitian ini.Untuk memperoleh data
RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan pada tentang gaya kepemimpinan dengan
Oktober 2021. Penelitian ini menggunakan motivasi kerja perawat yang ada RSKD
sampling purposive dengan jumlah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan maka
perawat berjumah 69 orang. Uji yang peneliti mendatangi setiap ruangan
digunakan adalah uji statistik chi-square. keperawatan jiwa yang ada sesuai dengan
Pengumpulan data menggunakan kuesioner jumlah responden yang sudah ditentukan
dengan pertanyaan-pertanyaan terkait (Intan, 2014)
dengan tujuan penelitan. Instrumen Prosedur pengambilan data yang
penelitian adalah alat-alat yang digunakan dilakukan adalah sebagai berikut: Editing:
untuk pengumpulan data (Notadmodjo, Untuk memeriksa data apa yang sudah
2010). sesuai dekapan dan kngan harapan serta
Instrumen dalam lembar penelitian ini memeriksa kelengkapan dan keseragaman
adalah kuesioner dan data demografi data. Coding: untuk mempermudah pada
responden berupa nomor responden, nama saat analisis data dan juga mempercepat
responden, usia responden, jenis kelamin, pada saat entry data. Processing: Dilakukan
pekerjaan dan pendidikan. Kuesioner yang setelah seluruh variabel diberi kode. Data
digunakan merupakan kuesioner gaya yang telah diberi kode kemudian
kepemimpinan terdiri dari 20 item dimasukkan terlebih dahulu dalam master
pertanyaan dengan empat pilihan jawaban table. Cleaning: Proses ini meyakinkan
terdiri dari pilihan jawaban A,B,C,D yang bahwa data yang telah dimasukkan betul-
masing-masing jawaban akan mewakili betul bersih dari kesalahan (Setiadi,2013).
gaya kepemimpinan. Kriteria objektif atau
hasil ukur jika jumlah jawaban responden

3
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan
HASIL dan PEMBAHASAN masa kerja
1. Karakteristik Responden Masa Kerja n %

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan Baru (≤ 5 22 31.9


umur tahun) 26 37,7
Umur n % Sedang (6-10 21 30,4

≤ 25 tahun 9 13 tahun)
26-35 tahun 26 37,7 Lama (≥ 10
36-45 tahun 20 29 tahun)
46-55 tahun 9 13 Total 69 100
56-65 tahun 5 7

Total 69 100 Tabel 4menunjukkan responden paling


banyak yakni pada masa kerja sedang (6-10
Tabel 1 menunjukkan umur responden tahun) yang berjumlah 26 responden
paling banyak yakni umur 26-35 tahun yang sedangkan yang paling sedikit yakni pada
berjumlah 26 responden sedangkan yang masa kerja lama (≥ 10 tahun) yang
paling sedikit yakni 56-65 tahun yang berjumlah 21 responden.
berjumlah 5 responden.
2. Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan
jenis kelamin gaya kepemimpinan
Jenis Kelamin n % Gaya n %

Laki-laki 11 15,9 Kepemimpinan


Perempuan 58 84,1 Otoriter 6 8,7
69 Demokratis 18 26,1
Partisipatif 45 65,2
Liberal 0 0
Total 69 100

4
Tabel 2 menunjukkan mayoritas responden 45 responden sedangkan yang paling sedikit
paling banyak yakni perempuan yang yakni pada gaya kepemimpinan otoriter
berjumlah 58 responden sedangkan yang yang berjumlah 6 responden.
paling sedikit yakni laki-laki yangberjumlah
11 responden. Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan
motivasi kerja perawat
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan Motivasi Kerja n %
tingkat pendidikan Tinggi 63 91,3
Tingkat n % Rendah 6 8,7
Pendidikan Total 69 100
Ners 23 33,3
S1 Keperawatan 26 37,7 Tabel 6 menunjukkan responden paling
D3 Keperawatan 20 29 banyak yakni pada motivasi kerja tinggi
Total 69 100 yang berjumlah 63 responden sedangkan
yang paling sedikit yakni pada motivasi
Tabel 3 menunjukan bahwa Tingkat kerja rendah yang berjumlah 6 responden
pendidikan responden paling banyak yakni 3. Analisis Bivariat
tingkat pendidikan S1 Keperawatan yang Tabel 7. Hasil analisis Hubungan Gaya
berjumlah 26 responden sedangkan yang Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja
paling sedikit yakni tingkat pendidikan D3 Perawat Di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi
Keperawatan yang berjumlah 20 Selatan
responden. Motivasi

kepemimpinan otoriter dan demoratis


dengan cara mengajukan masalah dan
mengusulkan tindakan pemecahanya
Tabel 5 menunjukkan gaya kepemimpinan kemudian mengundang kritikan, usul dan
yang tinggi terdapat pada gaya saran bawahan. Dengan
kepemimpinan partisipatif yang berjumlah mempertimbangkan masukan tersebut
Gaya Rendah Tinggi Total Nilai P pimpinan selanjutkan menetapkan
Kepemimpinan
n % n % n %
Otoriter 3 0,5 3 5,5 6 8,6
keputusan final tentang apa yang harus
Demokratis 2 1,6 16 16,4 18 26,0 0,000 dilakukan bawahannya untuk memecahkan

5
masalah yang ada. Gaya ini, dapat
Tabel 7 menunjukkan bahwa gaya memudahkan seseorang pemimpin dalam
kepemimpinan otoriter dengan motivasi mengambil keputusan karena tidak semata-
rendah 3 responden (0,5%), motivasi mata hanya demi kepentingan individual
tinggi saja namun dapat mencakup kepentingan
3 responden (5,5%). Gaya kepemimpinan kelompok (Maria, 2017).
demokratis dengan motivasi
rendahponden (1,6%) dan motivasi tinggi 2. Motivasi Kerja
16 responen (16,4%). Gaya Hasil penelitian di RSKD Dadi
kepemimpinan partisipatif dengan Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan
motivasi rendah 1 responen (3,9%) dan motivasi kerja tinggi dengan 63 responden
motivasi tinggi 44 responden (41,1%). dan motivasi kerja rendah 6 responden,dari
Hasil uji statistik diperoleh dengan hasil penelitian yang didapati oleh peneliti
menggunakan uji chi square dan melihat sebagian besar perawat memiliki motivasi
hasil pearson chi-square dengan bantuan kerja yang tinggi karena didapati sebagian
program komputer menghasilkan nilai p besar perawat memiliki komunikasi yang
0,000 (p ≤0,05) sehingga ada hubungan baik dengan kepala ruangan dan kerja sama
antara gaya kepemimpinan dengan tim yang baik dengan sejawat yaitu
motivasikerja. memiliki hubungan yang harmonis antar
sesama perawat, dan sebagian besar
Pembahasan perawat sering mendapat penghargaan atas
1. Gaya Kepemimpinan prestasi kerja yang didapatkan sehingga
Hasil penelitian menunjukan gaya kedua hal tersebut dapat membuat perawat
kepemimpinan di RSKD Dadi Provinsi di rumah sakit tersebut memiliki motivasi
Sulawesi Selatan terdapat gaya kerja yang tinggi. Hal ini menunjukkan
kepemimpinan partisipatif dengan 45 bahwa sebagian besar perawat yang
responden, gaya kepemimpinan memiliki motivasi kerja yang tinggi dapat
demokratis dengan 18 responden, dan menimbulkan hasil kinerja yang baik
gaya kpemimpinan otoriter dengan 6 (Nazvia Nastasia, 2014)
responden. Kepala ruangan di RSKD Dadi Motivasi merupakan masalah
Provinsi Sulawesi Selatansebagian besar kompleks dalam organisasi, karena
mempunyai gaya partisipatif karena dari kebutuhan dan keinginana setiap anggota
hasil penelitian didapatkan bahwa organisasi. Setiap anggota organisasi
sebagian besar kepala ruangan dapat bersifat untik secara biologis dan
mengambilsebuah keputusan dengan cara psikologis, serta berkembang atas dasar
membicarakan masalahnya kepada para proses belajar yang berbeda pula. Keadaan
perawat, kemudian meminta pendapat dari kejiwaan dan sikap mental manusia yang
para perawat dan langsung membuat dapat mendorong untuk melakuakan suatu
keputusan. Hal ini sesuai dengan kegiatan atau gerakan dan mengarah
pengertian gaya gaya kepemimpinan kepada suatu perilaku kearah tercapainya
partisipatif yang merupakan gabungan kebutuhan yang memberikan kepuasanatau
bersama antara gaya mengurangu ketidakaseimbangan.
Kebutuhan tersebut dapat bersikap fisik-
biologis social-psikis, misalnyakeakraban,
penghargaan, pengakuan keamanan,
keselamatan, perlindungan, kepastian,
jaminan social, dan sebagainya. Motivasi
atau motif adalah suatudorongan dari dalam
diri seseorang yang menyebabkan orang
6
tersebut melakukan kegiatan-kegiatan Selatan.
tertentu guna mencapai suatu tujuan. Berdasarkan data diatas dapat
Manfaat motivasi yang utama adalah diketahui bahwa gaya kepemimpinan
menciptakan gairah kerja, sehingga seorang kepala ruangan dapatmempengaruhi
produktivitas tenaga kerja meningkat, motivasi kerja perawat. Sesuai dengan
sementara itu, manfaat yang diperoleh penelitian Nurfadillah(2013), bahwa adanya
karena bekerja dengan orang- orang yang hubungan yang bermakna antara gaya
termotivasi adalah pekerjaan dapat kepemimpinan dengan motivasi kerja
diselesaikan dengan tepat.Artinya perawat, yakni dalam hal ini dapat
pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
benar dan dalam skala waktu yang sudah partisipatif menghasilkan motivasi kerja
ditentukan.Serta orang senang melakukan perawat yangtinggi.
pekerjaannya.
Pekerjaan yang dikerjakan akan SIMPULAN
membuat orang senang mengerjakannya. Berdasarkan hasil penelitian kepada
Orang pun akan merasa dihargai/ diakui, perawat di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi
hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul Selatan ditarik kesimpulan yaitu gaya
betul berharga bagi orang yang kepemimpinan kepala ruangan merupakan
termotivasi, sehingga dia berkerja keras. gaya kepemimpinan partisipatif dan motivasi
Hal tersebut dapat dimaklumi, karena kerja perawat yang paling banyakditemukan
dorongan yang begitu tinggi berhasil adalah motivasi kerja tinggi dan terdapat ada
mencapai target yang mereka tetapkan. hubungan gaya kepemimpinan dengan
Kinerjanya akan dipantau oleh individu motivasi kerja perawat.
yang bersangkutan dan tidak
membutuhkan terlalu banyak pengawasan DAFTAR PUSTAKA
serta semangat juangnya akan tinggi Abdullah, K., Sidin, A. I., & Pasinringi, S.
(Handoko, 2007) A. 2014. Hubungan pengetahuan,
motivasi dan supervisi dengan kinerja
3. Hubungan Gaya KepemimpinanDengan pencegahan infeksi nosokomial di RSUD
Motivasi Kerja Perawat Haji Makasar. (vol:3 no:1) (hal:3)
Hasil penelitian menunjukkan gaya
kepemimpinan partisipatif dengan BPPSDM Kesehatan Kementerian
motivasi rendah sebanyak 1 responden Kesehatan Republik Indonesia
(3,9%), tapi ada juga motivasi yang tinggi http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/
sebanyak 44 responden (41,1%). Untuk info/rekap_kab?kab=7171&rumpun=
gaya kepemimpinan demokratis memiliki Diakses : mei, pukul 17:00 WITA.
motivasi yang rendah yakni 2 responden Handoko, T.Hani. 2007. Manajemen Sumber
(1,6%), dan motivasi tinggi yakni 16 daya Manusia , BPFE.Yogyakarta (hal:22)
responden (16,4%).
Gaya kepemimpinan otoriter yang Intan, 2014. Hubungan Antara Karakteristik
memiliki motivasi rendah yakni 3 Demografi Dan Motivasi Kerja
responden (0,5%) dan motivasi tinggiyakni Dengan Kinerja Perawat Di Runkitalc
3 responden (5,5%). Berdasarkan hasil uji dr. Wahyu Slamet Bitung (skripsi
statistik dengan menggunakan uji chi hal:69)
square diperoleh P value sebesar 0,000 <
0,005 (P=0,000≤α) yang berarti bahwa ada Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar
hubungan yang signifikan antara gaya Manajemen Keperawatan. Nuhu
kepemimpinan dengan motivasi kerja Medika.Yogyakarta (hal:30)
perawat di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi
7
Maria , 2017. Manejemen Keperawatan : Marselius.2012. Studi Deskriptif Burn
Konsep Dan Aplikasi Dalam Praktik Out dan Coping Stres Pada Perawat di
Keperawatan Profesional. Yogyakarta : Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa
Pustaka Baru Press (hal:17) Menur Surabaya (vol:1 no:1) (hal:2)

Nastasia,N. 2014. Faktor yang Swarjana, Ketut. 2012. Metodologi


Mempengaruhi Kepatuhan Pelaksanaan Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi
SOP Asuhan Keperawatan di ICU-ICCU (hal:37)
RSUD Gambiran Kota Kediri
(volume:28 no:1) (hal:2) Undang-undang Republik IndonesiaNomor
44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Notoatmodjo, S . 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Rineke Cipta. (hal:150)

Nurfadillah, N. 2013. Hubungan


Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan
Dengan Motivasi Kerja Perawat di
Ruang Perawatan RSUD Syekh Yusuf
Kab. Gowa (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar) (volume:2 no:1) (hal:3)
Nursalam 2002. Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi. Jakarta : Salemba
Medika (hal:38)

Paat, S. T., Robot, F., & Lolong, J. 2014.


Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan
Dengan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C
Rsup Prof. Dr. RD Kandou Manado.
Jurnal Keperawatan (skripsi hal:58)

Setiadi. 2013. Konsep


da
n PraktekPenulisan Riset Keperawatan.
Ed
2. Yogyakarta. Graha Ilmu (hlmn:40)

Siagian P. S, 2003. Teori Dan Praktek


Kepemimpinan, pt. Rineka Cipta Jakarta
(hal:19)

Suarli S. & Bahtiar Y. (2012). Manajemen


keperawatan dengan pendekatan praktis.
Jakarta: Erlangga. (hal:28)

Susiani Anastasia.N dan Andrian


8

Anda mungkin juga menyukai