Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan mempunyai ruang lingkup operasional untuk

merencanakan, mengatur, dan menggerakkan karyawan dalam pemberian

pelayanansebaik-baiknya pada pasien melalui asuhan keperawatan (Arwani,

2005). Proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya perawat

untuk memberikan asuhan asuhan keperawatan melalui upaya perawat untuk

memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa nyaman kepada

keluarga dan masyarakat (Gillis, 1985).

Arwani (2005) menjelaskan bahwa perawat merupakan salah satu

pelaksana pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam pemberian pelayanan

keperawatan sebaik-baiknya kepada pasien,merupakan suatu standar sebagai

target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut. Faktor lain adalah sumber

daya perawat, upaya yang di terima, fasilitas yang tersedia,lingkungan kerja,

kesadaran akn tujuan pekerjaan, hubungan antara manusia harmonis,

pembagian tugas dan tanggung jawab, minat kerja, karakteristik pekerjaan,

kebijakan manajemen, kepribadian dan gaya kepemimpinan yang di gunakan

oleh pemimpin.

Kepemimpinan adalah bagaimna melibatkan upaya perorangan untuk

mempengaruhi orang lain untuk memberikan layanan keperawatan yang

professional, langsung dan individual. Peran kepemimpinan merupakan sebagai

penegah dimana tanggung jawab utama manager perawat adalah

1
merencanakan, mengorganisasi, memotivasi dan mengendalikan kerja para

perawat dan tenaga penunjang kesehatan lainnya dalam memberikan layanan

keperawatan (Monica, 1998).

Banyak definisi mengenai kepemimpinan yang mencerminkan asumsi

bahwa kepemiminan menyangkut sebuah proses pengaruh social yang dalam

hal ini mempengaruhi dan sengaja di jalankan oleh seseorang terhadap orang

lain untuk menstruktruri aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam

suatu kelompok atau organisasi (Jomla, 2008).

Ada suatu pendekatan yang dapat di guanakan oleh seorang pemimpin

untuk memahami kesuksesan kepemimpinan tersebut, dalam hubungan dimana

kita memusatkan perhatian dan pada apa yang di lakukan oleh pemimpin kerja

(Winardy, 2000). Pendekatan tersebut adaah gaya kepemimpnan. Gaya

kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk melakukan pendekatan atau

digunakan untuk memahami suksesnya suatu pekerjaan tersebut.

Gaya kepemimpianan yang efektitif atau baik adalah gaya kepemimpinan

yang dapat menyesuaikan dengan kematangan bawahab yaitu gaya

kepemimpinan situasional sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja dari

bawahan (Thoha, 2007).

Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di daam diri

manusia yang mengatifkan, member daya serta mengarahkan perilaku untuk

melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya (Hakim,

2006).

2
Hasil penelitian Layari Tarigan (2004) yang melakukan penelitian di

bagian ruang bedah Rumah Sakit Umum Santa Medan menemuksnbahwa 64%

perawat tidak memiliki motivasi kerja di sebabkan karena gaya keemimpinan

kepala ruangan. Komunikasi dengan kepala ruangan tidak baik, kepala ruangan

kurang memberikan pengarahan kepada perawat pelaksanan sehingga perawat

pelaksana mudah bosan, merasa tida puas terhadapsesuatu yang salah

danbebankerja yang di berikan, perawat pelaksana merasa tidak mempunyai

perasaan secara emosional terhadap masalah dan kebutuhan orang lain yaitu

umur dan lama kerja dan juga lingkungan psikososial yaitu hubungan personal.

Dewasa ini, jika motivasi perawat dalam bekerja

masihmerupakanmasalah yang actual, hal ini tidak berate bahwa perawat

pelaksana tidaklah baik, mungkin organisasi atau pemimpin mereka yang tidak

menggunakan cara yang tepat untuk memotivasi merekamenghasilkan kinerja

yang lebih baik. Salah satu cara itu adalah pemilihan gaya gaya kepemimpinan

yang sesuai dengan situasi yang ada. Berdasarkan survey awal di temukan

fenomena bahwa kepala ruangan kurang berkomunikasi dengan perawat

pelaksana dankurang member reward (penghargaan terhadap kinerja perawat

pelaksana sehingga mereka kurang termtivasi dalam bekerja.

B. KAJIAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas motivasi kerja perawat juga dapat di

pengaruhi oleh gaya kepemimpnan kepala ruangan.

3
C. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi

kerja perawat di ruang perawatan Rumah Sakit santaana kendari.

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan

motivasi kerja perawat di rumah sakit santaana kendari.

2. Tujuan Khusus

1. Di ketahuinya hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan

motivasi kerjaperawat di ruang perawatan bedah rumah sakit santaana

kendari.

2. Diketahuinya hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan

motivasi kerja perawat di ruang perawtan interna Rumah Sakit santaana

kenndari.

3. Diketahuinya hubungan gaya kepemimpinan keala ruangan dengan

motivasi kejra perawat di ruang perawatan anak Rumah Sakit Santaana

kendari.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. ManfaatTeoritis

a. Manfaatbagipeneliti

Penelitian ini merupakan proses belajar dan suatu pengalaman yang

berharga untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah dan

4
sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi di Program Studi S1

keperawatan di Stikes Mandala Waluya Kendari.

b. Manfaat bagi institusi

Sebagai bahan penyuluhan dilingkungan rumah sakit santaana

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi pemerintahan

Bagi pemerintah merupakan sumber informasi tentang pentingnya suatu

pendekatan yang dapat di guanakan oleh seorang pemimpin dalam

memotivasi perawat ruangan.

b. Manfaat bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan dan menambah informasi yang bermanfaat bagi

Rumah Sakit Santaana.

Anda mungkin juga menyukai