PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran metode manajemen keperawatan dengan pendekatan
5M & 4 pilar MPKP.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mampu membuat analisa data
b. Mampu membuat analisis SWOT
c. Mampu membuat plan of action.
1.4. Manfaat
Dengan diadakannya praktek manajemen keperawatan diharapkan akan
memberikan manfaat kepada :
1.4.1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip manajemen
keperawatan di lapangan
b. Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal analisa pelaksanaan
manajemen keperawatan
1.4.2. Bagi Rumah Sakit
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG SADEWA
RUMAH SAKIT JIWA MARZUKI MAHDI 4
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian akan membantu sebagai bahan masukan
bagi Rumah Sakit, dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayanan Rumah
Sakit.
2.1.1 Deskripsi
Rumah sakit jiwa Marzoeki Mahdi adalah sebuah rumah sakit jiwa Tipe A
yang berada di jalan sumeru No. 114 Bogor. Dengan luas lahan 578.765 m2 dan
luas bangunan 26.862 m2, memiliki kapasitas tempat tidur 640 tempat tidur (TT)
distribusi tempat tidur berdasarkan pelayanan terdiri dari rawat inap psikiatri 483
TT, rawat inap pemulihan ketergantungan NAPZA 97 TT dan rawat inap umum
138 TT, sementara berdasarkan kelas terdiri dari kelas VIP dan Utama 45 TT
(6,27 %), kelas I 57 TT (7,10 %), kelas II 57 TT ( 7,94 %), kelas III 373 TT
( 51,95 %) dan kelas khusus 194 TT (26,94 %).
2.1.2 Visi
2.1.3 Misi
2.2.1. MAN
A. Struktur Organisasi
SUSUNAN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG SADEWA
KEPALA RUANGAN
KATIM I KATIM II
Gambar 2.2
Susunan Organisasi Perawat Di Ruang Sadewa
Dari data yang di dapat struktur organisasi keperawatan di Ruang Sadewa tidak
ada masalah kepala ruang sebagai penanggung jawab perawat dengan jenjang
Pendidikan yang tertinggi sedangkan anggotanya baik KARU, KATIM dan PP sudah
disesuaikan menurut tingkat Pendidikan yang sudah di tempuh oleh perawat.
Sadewa 20 1:2 8
Analisa Masalah:
pada unsur MAN di ruangan sadewa sudah sesuai dengan penerapan
metode MPKP dan tidak ada masalah.
2.2.2 MATERIAL
Material merupakan sarana dan prasarana penunjang organisasi yang meliputi :
b) Inventaris alat
1) 20 tempat tidur
2) 12 Lemari Baju
3) 1 TV
4) 1 Timbangan BB
5) 2 Kipas Angin
6) 3 Tempat Sampah
7) 2 White Board
(Gambar depan Kamar dari RSJ MM)
8) 18 Bantal
c)Rencana Pengadaan Alat
Ada, rencana pengadaan alat baru diajukan tiap tahun. Rencana pengadaan alat
tersebut sudah dimasukkan dalam anggaran tahunan sebelumnya. Program
pengadaan alat sudah masuk dalam program tahunan
Pasien masuk keruang sadewa biasanya berasal dari ruangan lain karena
ruangan sadewa merupakan ruangan stabililsasi. Pasien di ruangan sadewa bisa
langsung pulang jika mendapat izin dokter
Analisa Masalah:
Pada unsur Material di ruangan sadewa sudah sesuai dengan penerapan
metode MPKP dan Tidak ada masalah.
2.2.3METHOD
Metode merupakan tata cara kerja yang mempelancar jalannya pekerjaan
manajemen yang meliputi :
a)Penerapan MPKP (Tim)
Metode yang digunakan di ruangan Sadewa RSJ MM adalah
metode MPKP. Model praktik keperawatan Profesional (MPKP) Adalah
suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai) yang memfasilitasi perawat
professional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk
lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Pada Ruangan Sadewa RSJ
MM terdiri dari Kepala Ruangan, Ketua TIM, Perawat Pelaksana. Dalam
satu shift perawat dibagi menjadi dua tim yang secara bergantian
melakukan asuhan keperawatan pada seluruh pasien jiwa yang dirawat di
ruang Sadewa Rumah sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Di Ruangan Sadewa
terdapat beberapa prosedur tetap diantarnya prosedur penanganan pasien
gaduh gelisah dengan menggunakan skala RUFA,PANS-EC.
b)Tanggung jawab dan pembagian tugas
1. Kepala Ruangan
2. Ketua TIM
Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya
yang didelegasikan oleh kepala ruangan
Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
asuhan keperawatan Bersama-sama anggota tim nya
Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan Tindakan medik
Membuat penugasan pada setiap anggota tim dan memberikan
bimbingan melalui conference
Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses ataupun hasil yang
diharapkan serta mendokumentasikannya
3. Perawat Pelaksana
Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari
dan kepada AN yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi supervise tentang kondisi pasien
segera setelah operan setiap pasien
Mengikuti pre conference yang di lakukan PN setiap awal
tugas jaga
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada buku rekam medis
pasien
Membimbing dan melakukan Pendidikan Kesehatan yang
menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan kepada pasien
tanggung jawabnya
b. Operan
Pada Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor dirungan Sadewa operan
dilakukan 3 X perhari yaitu pada pagi (08.00 WIB), Siang (14.00 WIB), Malam
(20.00 WIB), Operan dilaksanakan tepat waktu dan dihadiri semua perawat yang
bertugas pada shift tersebut. Dalam pelaksanaannya pelayanan di ruangan Sadewa
jarang dilakukan pre-conference dan post-conference. Operan terkadang
2.2.4MONEY
Sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor
berasal dari APBD dan pendapatan Fungsional diperoleh dari pelayanan Rumah
Sakit Marzoeki Mahdi Bogor dengan hasil dari kerja sama badan pelayanan
jaminan Kesehatan/BPJS
2.2.5 MUTU
Rumus:
1. Oktober 73,7%
2. November 75,8%
3. Desember 83,9%
Rumus:
1 Oktober 5,2 %
2 November 4,9 %
3 Desember 4,1 %
TOI menurut depkes RI (2015) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur. Ideal
nya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1 smpai 3 hari
Rumus:
1 Oktober 5,6
2 November 6
3 Desember 5,9
Analisa Masalah:
Pada unsur Mutu di ruangan sadewa sudah sesuai dengan penerapan metode
MPKP dan Tidak ada masalah
NO DATA MASALAH
Metode MPKP
NO MASALAH S W O T
MANAGEMENT KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1. Pendekatan Management A. Telah diberlakukan A. Dalam pelaksanaan A. Pre Conference selalu Adanya
Approach yang belum model praktek pelayanan di ruangan diikuti oleh KARU, ketidakefektifan
optimal meliputi : keperawatan profesional Sadewa jarang KATIM dan Perawat penugasan untuk
A. Pengarahan yang mana telah dibentuk dilakukan dilakukan Pelaksana pelaksanaan
1) Kegiatan Pre struktur organisasi Pre-Conference B. Post Conference selalu Asuhan
conference belum ruangan, B. Dalam pelaksanaan diikuti oleh KARU, Keperawatan
terlaksana secara B. Penugasan dalam pelayanan di ruangan KATIM dan Perawat
efektif pembagian pekerjaan Sadewa jarang Pelaksana
2) Kegiatan Post yang spesifik, dan dilakukan dilakukan C. Supervisi di ruangan ruangan
Coference belum menentukan siapa yang Post Conference sadewa sudah dilakukan
terlaksana secara memiliki hak dan C. Tindakan Supervisi dilakukan dimana kepala
efektif tanggung jawab untuk yang dilakukan oleh ruangan biasanya mengawasi
tindakan perawat pada
mengerjakan beberapa kepala ruangan di
pasien
3) kegiatan Supervisi tugas dapat dilakukan ruangan ini tidak
1. Management 1. Rapat Dengan seluruh A. Perawatan Karu, katim, 03 Juni STIKES Uray Frasigit
Approach perawat ruangan terkait yang aman dan perawat 2021 Baiturrahi Sepbhania,
A. Pengarahan Management Approach dan nyaman pelaksana 08.00 m Jambi Kadarisna,
1) Pre Pengarahan : pada pasien WIB Nofelia Cyntia
Conference 1) Melakukan RolePlay psikiatri di Rizki, Ria
2) Post Pre Conference rawat inap Amelia, Sri
Conference Sesuai SOP Modul B. Meningkatkan Hartati, Aulia
3) Supervisi MPKP kualitas Sandra, Yolanda
2) Melakukan RolePlay perawatan Rahmi Pida
Post Conference pasien di
Sesuai SOP Modul rawat inap
MPKP psikiatri, LOS
3) Melakukan RolePlay menurun dan
Supervisi Sesuai SOP terjadi
Modul MPKP penurunan
angka gaduh
gelisah