Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UAS METODOLOGI PENELITIAN (OUTLINE)

NAMA : DIAH AYUNINGSIH

NIM : 7322047

PRODI : RPL 2022

1. Masalah Penelitian :
Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
secara optimal bagi masyarakat. Derajat kesehatan yang optimal dapat
dicapai oleh perawat dengan adanya motivas kerja. Motivasi kerja yang tinggi
akan berpengaruh terhadap kinerja yang dilakukan dalam kegiatan
keperawatan (Nency Borkowski, 2011)
2. Bidang Keilmuan :
Management Keperawatan
3. Judul Penelitian :
Hubungan Motivasi Perawat Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit
Reksa Waluya Kota Mojokerto
4. Latar Belakang :
Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan secara optimal bagi masyarakat. Derajat kesehatan yang
optimal dapat dicapai oleh perawat dengan adanya motivas kerja. Motivasi
kerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja yang dilakukan dalam
kegiatan keperawatan (Nency Borkowski, 2011)
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai intensitas
interaksi yang paling tinggi dengan pasien dan keluarga dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Kinerja seorang perawat dapat dilihat
dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Asuhan
keperawatan berkualitas berorientasi pada hasil pasien yang lebih baik.

[Type here]
Kondisi tersebut dapat tercapai apabila ditunjang oleh sumber daya
manusia yang memadai secara kualitas maupun kuantitas. Sumber daya
manusia profesi keperawatan merupakan faktor terpenting dalam
pelayanan rumah sakit, karena perawat menduduki proporsi tenaga
kesehatan terbesar sebanyak 48,8 % ( Depkes, 2018)
Hasil penelitian (Yuli et al., 2013) di RSUD Ungaran menunjukkan
bahwa perawat yang memiliki motivasi yang baik memliki kinerja yang
baik dengan presentase perawat yang memiliki motivasi baik sebanyak
87,5% dan perawat yang memiliki motivasi kurang baik sebanyak 34,6%.
Hasil penelitian ( Glady Endayani Salawangi et al.,2018) di Instalasi
Rawat Inap Rsud Liun Kendage Tahuna Kabupaten Sangihe menunjukkan
bahwa Hasil ukur terhadap motivasi kerja dengan kinerja perawat
diperoleh 62 perawat (96,9%) perawat memiliki kinerja yang baik,
sedangkan 2 perawat (3,1%) memiliki kinerja yang kurang baik.
Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh nilai p=0,076 sehingga p lebih
besar dari nilai α (0,05). Hasil uji menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat
Inap RSUD Liun Kendage Tahuna. Hasil studi pendahuluan dengan
wawancara yang dilakukan di Rumah Sakit Reksa waluya Kota Mojokerto
pada tanggal 11 Januari 2020 kepada 6 orang perawat menunjukkan
bahwa semua perawat menyetujui adanya pengakuan atau penghargaan
didalam melaksanakan pekerjaan dari atasan maupun teman sejawat,
semua perawat menyetujui sudah puas dengan prestasi yang telah dicapai
saat ini, 2 dari 6 perawat menyatakan bahwa sering hadir terlambat, semua
perawat memiliki kesempatan dalam mengembangkan kemampuan diri,
semua perawat menyatakan sering sekali pulang terlambat dikarenakan
menyelesaikan tugas yang ada di ruangan dan tidak ada penambahan
insentif, semua perawat menyatakan memiliki hubungan yang baik dengan
teman sejawat maupun dengan atasan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dapat digolongkan
dalam tiga hal, yaitu faktor individu, faktor psikologis, dan faktor

[Type here]
orgaisasi. Salah satu variabel psikologis yang mempengaruhi kinerja
individu adalah motivasi. Setiap orang dalam melakukan suatu tindakan
tertentu pasti didorong oleh adanya motif tertentu. Motivasi biasanya
timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin
dicapai, atau karena adanya harapan yang diinginkan. Motivasi kerja
merupakan kombinasi kekuatan psikologis yang kompleks dalam diri
masing-masing orang. Setiap individu mempunyai motivasi sendiri yang
mungkin berbeda-beda (Nursalam, 2015).
Menurut Wahjosumidjo motivasi dapat dipengaruhi atas dua
faktor, yaitu faktor yang ada di dalam diri individu (intrinsik) dan faktor
yang ada di luar (ekstrinsik). Faktor yang ada di dalam diri individu dapat
berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, dan berbagai harapan
individu. Sedangkan faktor yang ada di luar individu dapat berupa
pengaruh pimpinan, kolega, dan berbagai hal yang sangat kompleks
(Mamik, 2010). Maka bila hal tersebut kurang optimal dapat berdampak
terhadap prestasi kerja (kinerja) yang akibatnya pada kepuasan kerja dan
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yag telah diterimanya.
Dalam rangka mengoptimalkan mutu kinerja dan pelayanan
kesehatan, maka upaya untuk meningkatkan motivasi kerja yaitu dengan
cara pemberian penghargaan bagi yang mempunyai kemampuan yang
lebih, menciptakan lingkungan yang kondusif, menjalin hubungan baik
dengan teman sejawat, memberikan jaminan kerja, menjalin hubungan
baik antara atasan dengan bawahan, mengikutsertakan dalam seminar dan
pelatihan-pelatihan. Dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut tentunya
akan disambut baik oleh banyak karyawan atau perawat di Rumah Sakit
tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang hubungan motivasi perawat dengan kinerja perawat.
5. Rumusan Masalah :
Bagaimana hubungan motivasi perawat dengan kinerja perawat di RS
Reksa Waluya Kota Mojokerto ?
6. Tujuan Penelitian :

[Type here]
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi perawat
dengan kinerja perawat di RS Reksa Waluya Kota Mojokerto
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi motivasi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan di RS Reksa Waluya Kota Mojokerto
2. Mengidentifikasi kinerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan di RS Reksa Waluya Kota Mojokerto
3. Menganalisis hubungan motivasi perawat dengan kinerja perawat
di RS Reksa Waluya Kota Mojokerto
7. Manfaat penelitian :
1. Manfaat bagi Rumah Sakit
Penelitian ini diharapkan menjadi acuan kebijakan bagi Rumah
Sakit dalam meningkatkan motivasi perawat. Motivasi perawat yang
tinggi diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
2. Manfaat bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasein di Rumah sakit.
3. Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dalam menyusun tugas akhir kuliah dan mampu mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih mendalam terkait motivasi perawat di
Rumah Sakit.
4. Manfaat bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
masyarakat sebagai bahan kajian pengetahuan terutama tentang kinerja
perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan. Masyarakat dapat
mengetahui kinerja perawat yang ada di Rumah Sakit, sehingga
diharapkan masyarakat dapat memberikan masukan dan saran dalam
peningkatan layanan keperawatan sesuai harapan masyarakat.

[Type here]
8. Pustaka yang akan ditelaah :
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Borkowski, Nancy. (2011). Manajemen Pelayanan Kesehatan Perilaku
Organisasi. Jakarta : EGC
Hidayat, A. A. A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan ; Paradigma
Kuantitatif. Surabaya: Health Books Publishing.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta : Kemenkes RI
Mamik. (2010). Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan
Kebidanan. Surabaya : Prins Media
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian (Edisi 4). Jakarta: Salemba
Medika.
Patingtingan, Y. M., Patingringgi, S. A., & Anggraini, R. (2013).
Gambaran Motivasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RS Universita
Hasannudin Makassar.
Robbins, S, P., & Coulter, M. (2007). Manajemen .Jakarta: PT Indek.
Sugiono. (2016a). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiono, P. D. (2016b). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprajitno. (2016). Pengantar Riset Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan.
Setiadi. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta:
Graha Ilmu.

[Type here]
9. Hipotesis :
Ada hubungan antara motivasi perawat dengan kinerja perawat di RS
Reksa Waluya Kota Mojokerto
10. Lokasi Penelitian :
Rumah Sakit Reksa Waluya Kota Mojokerto
11. Desain Penelitian :
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi
yaitu suatu metode mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti mencari,
menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan
teori yang ada (Nursalam, 2016).
12. Variabel Penelitian & Operasional :
1. Variabel
1. Variabel indepnden (bebas)
Variabel bebas independen yaitu variabel yang
memepengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat) (Sugiono, 2016). Dalam penelitian ini
variabel independen adalah motivasi perawat.
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah kinerja perawat.

Operasional :

Variabel Definisi Indikator / Alat Ukur Skala Kriteria


Operasional Parameter

[Type here]
Variabel Karakteristik 1. Need for Kuisioner Ordinal 1.Tinggi : ≥
Independen psikologis Achievement Motivasi 202
Motivasi manusia yang (Kebutuhan McClelland 2.Sedang :
memberi berprestasi) ≥128 s/d
kontribusi pada 2. Need for <202
tingkat Affilition 3.Rendah :
kornitmen (Kebutuhan <128
seseorang. afiliasi)
3. Need for
Power
(Kebutuhan
berkuasa )
Variabel Tindakan 1. Profesionalisme Lembar Ordinal 1. Baik
Dependen sebagai bentuk 2. Komunikasi Penilaian sekali :
Kinerja upaya dalam 3. Manajemen Kinerja 1001 - 1120
mencapai tujuan Karyawan 2. Baik :
tertentu Rumah 841 - 1000
sakit Reksa 3. Cukup :
Waluya 671 - 840
Kota 4. Jelek : <
Mojokerto 670

13. Populasi :

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh perawat di Rumah


Sakit Reksa Waluya Kota Mojokerto yang dilansir dari sistem data base
rumah sakit dan diakses pada tanggal 06 Januari 2020 dengan jumlah 70
orang.

14. Sampling :
Sampling dalam penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu

[Type here]
memberikan peluang yang sama dalam pengambilan sampel, yang
bertujuan untuk generalisasi, dengan berazas probablitas unit yang sama
(Hidayat, 2010).
15. Instrumen Penelitian :
Kuesioner.
16. Metode Analisa Data :
Analisis data bivariate.

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai