Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH JENJANG KARIR TERHADAP KINERJA DAN KOMPETENSI PERAWAT DI RSUD

CILEUNGSI

Nama mahasiswa : Andry Sutomo


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit sebagai suatu organisasi bersifat padat karya, karena rumah sakit memerlukan tenaga
dari berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan suatu produk jasa pelayanan kesehatan termasuk didalamnya
pelayanan keperawatan ( DEPKES RI, 1994 ). Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan harus mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar tercipta peningkatan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi – tingginya. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk
sarana kesehatan, baik yang di selenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk
melakukan upaya pelayanan kesehatan dasar atau kesehatan rujukan atau upaya kesehatan penunjang.
Keberhasilan suatu pelayanan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya peningkatan
mutu pelayanan mutu rumah sakit. Berbagai komponen berperan dan mendukung pelayanan kesehatan yang
berkualitas . Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor yang paling dominan adalah
sumber daya manusia. Salah satu unsur utama pendukung kualitas pelayanan kesehatan adalah sumber daya
manusia yang termasuk didalamnya sumber daya keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan pelayan
professional yang mempunyai peranan penting dengan pendekatan biologis , psikologis , sosial dan spiritual
yang diberikan secara kontinyu selama 24 jam masa perawatan perawatan klien ( DEPKES RI, 2004 ). Sebagai
bentuk pelayanan professional, keperawatan diharapkan dapat meningkatkan mutu rumah sakit dalam
memberikan asuhan keperawatan .

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga mutu pelayanan
kesehatan juga di tentukan oleh mutu pelayanan keperawatan terutama diperuntukan bagi pemenuhan
kebutuhan dasar manusia ( Kuntoro. A, 2010 ). Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan dirumah sakit
memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan, keberhasilan pelayanan
kesehatan bergantung pada partisipasi perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi klien.
Keberadaan sumber daya manusia ( SDM ) keperawatan yang handal dan berkompeten merupakan salah satu
aspek yang berepengaruh dalam suatu rumah sakit untuk bisa tercapai segala visi dan misi rumah sakit
tersebut. Pengembangan sumber daya manusia keperawatan dirasa semakin penting manfaatnya karena
tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan. Salah
satu profesi yang memegang peranan penting di rumah sakit adalah keperawathatan an. Hal ini dikarenakan
perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki interaksi paling lama terhadap pasien. Perawat
merupakan ujung tombak dari kualitas pelayanan kesehatan dan kunci utama dalam keberhasilan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien. Kualitas dirumah sakit tidak terlepas dari masalah kinerja perawat.
Hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang bertugas selama 24 jam melayani pasien. Upaya yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan kinerja perawat yaitu dengan cara menerapkan asuhan keperawatan yang
optimal. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan dirumah sakit tentu membutuhkan perawat yang professional
dan kompeten. Wujud dari profesionalisme perawat ditunjukan dengan mutu asuhan keperawatan yang
direfleksikan dalam sikap, pengetahuan, dan ketrampilan setiap perawat. Oleh karena itu, rumah sakit
haruslah memiliki perawat yang berkinerja baik yang akan menunjang kinerja rumah sakit sehingga dapat
tercapainya kepuasan pelanggan / klien ( Swansburg, Russel ,2000 ).

Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung pada konstribusi perawat dalam memberikan


pelayanan keperawatan yang berkualitas bagi klien. Dalam hal ini diperlukan perawat yang memiliki
kompetensi yang selalu di tingkatkan, dipertahankan dan dikembangkan sesuai area tanggung jawab
prakteknya. Oleh karena itu diperlukan sistem jenjang karir bagi setiap perawat. Jenjang karir profesional
perawat merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan
melalui peningkatan kompetensi perawat. Dengan adanya system jenjang karir profesional perawat yang
diterapkan di RSUD Cileungsi diharapkan kinerja perawat semakin meningkat, sehingga mutu pelayanan
kesehatan juga meningkat. Dampak lain dari adanya jenjang karir professional perawat adalah mengarahkan
perawat untuk menekuni bidang keahlian ditempat kerjanya dan meningkatkan profesionalisme ( Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan Departemen Kesehatan RI, 2006 ). Pengembangan karir perawat merupakan
suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada
jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan
kemampuan dan potensi perawat. Pengembangan karir professional perawat dalam bentuk jenjang karir
perawat merupakan system untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme sesuai dengan bidang pekerjaan
melalui peningkatan kompetensi yang menghasilkan kinerja professional. Jenjang karir mempunyai makna
tingkatan kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis sesuai batas
kewenangan. Sistem pengembangan jenjang karir merupakan bagian dari manajemen personal atau
manajemen sumber daya manusia dan merupakan hal utama pada setiap organisasi keperawatan. Program
jenjang karir dirancang untuk menginspirasi dan menghargai keunggulan teknis yang dimiliki. Pengembangan
karir perawat dalam konstek penghargaan dapat berupa penghargaan level kompetensi dan kewenangan
yang lebih tinggi juga di ikuti dengan penghargaan material yang memperhatikan tingkatn level karir dari
setiap jenjang karir professional. Perawat professional diharapkan mampu berpikir rasional, mengakomodasi
kondisi lingkungan dan budaya, mengenal diri sendiri , mampu belajar dari pengalaman dan mempunyai
aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang profesinya.

Penelitian yang saya ambil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraini ( 2013 ) mengatakan bahwa
adanya hubungan antara budaya kerja rumah sakit dengan kepuasan kerja perawat di RSU PKU Muhamadiyah
bantul.

Jebul ( 2011 ) dalam tesisnya mengatakan ada hubungan persepsi tentang jenjang karir dengan kepuasan kerja
dan kinerja perawat RSUD Banyumas

Hartati (2013 ) dalam tesisnya mendeskripsikan gambaran kinerja perawat dalam jenjang karir

Sofia Gusnia Saragih ( 2013 ) mengatakan bahwa ada hubungan jenjang karir dengan kepuasan kerja di rumah
sakit Santo Boromeus Bandung

Fatmawati ( 2012 ) bahwa factor factor yang berhubungan dengan motivasi perawat untuk
melanjutkan pendidikan ke jenajang S1 di keperawatan RSUD Syech Yusuf Gowa ada
hubungan antara persaingan dan motivasi perawat untuk melanjutkan S1, ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan motivasi perawat untuk melanjutkan ke jenjang S1, dan
ada hubungan sosial ekonnomi dengan motivasi perawat jenjang S1, serta ada hubungan
atasan dengan motivasi perawat ke jenjang S1

1.2 Rumusan Masalah

Kinerja perawat dalam upaya pembrian pelayanan kesehatan yang berkualitas umumnya dipengaruhi
oleh kepuasan kerja. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kepuasan kerja erat hubungan dengan adanya
sistem jenjang karir perawat yang professional dan kompeten sehingga tidak ada kebuntuan dalam seorang
perawat. Hal ini sudah diterapkan system jenjang karir perawat professional pada beberapa rumah sakit ,
namun masih terdapat beberapa kendala atau hambatan lain sehingga penerapan sistem jenjang karir
perawat professional kurang optimal dan berpengaruh pada kinerja perawat tersebut.

RSUD Cileungsi memiliki kebijakan tentang sistem jenjang karir yang telah dilengkapi dengan petunjuk
teknis pelaksanaan. Namun masih terdapat kendala atau hambatan antara lain bervariasinya penerapan
jenjang karir perawat dan perawat yang bersangkutan belum memahami sistem jenjang karir dengan baik.
Oleh karena itu ditemukan adanya ketidakpuasan perawat antara lain menyangkut kondisi kerja. Pembagian
insentif. Serta sistem promosi yang menurut beberapa perawat belum memperhatikikan aspek kompetensi.
Fenomena tersebut dapat menjadi asumsi awal perlunya penerapan sistem jenjang karir perawat professional
di RSUD Cileungsi. Sehingga diharapkan dengan adanya penerapan jenjang karir pada perawat dapat
berpengaruh posistif terhadap kepuasan dan kinerja perawat.

Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mendapatkan data yang akurat sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan penerapan jenjang karir di RSUD Cileungsi. Data tersebut meliputi persepsi tentang
jenjang karir, kepuasan kerja dan kinerja . kompetensi serta kewenangan klinik apa yang harus dilakukan
perawat sesuai dengan tingkatan jenjang karir yang dimiliki.

Sehingga dengan demikian rumusan masalah dalam skripsii bagaimana Pengaruh jenjang karir terhadap
kinerja dan kompetensi perawat di RSUD Cileungsi?

1.3 Tujuan Umum

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh Jenjang karir terhadap kinerja perawat Di instalasi rawat inap RSUD

Cileungsi .

1.3.2. Tujuan Khusus.

Adapun tujuan khususnya:

a.mengetahui didtribusi frekuensi jenjang karir perawat RSUD Cileungsi

b. mengetahui distribusi frekuensi kinerja perawat Rsud CIleungsi

c. Mengetahui pengaruh jenjang karir terhadap kinerja di instalasi rawat inap di RSUD Cileungsi
DAFTAR JURNAL DAN PUSTAKA

1. Swanburg & Swanburg ( 1999 ). Introductori Management Leadership For Nurses. Second Edition. Johnand

Balet Published Inc. Toronto.

2. Nursalam.2009. Manajemen keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Salemba

: Jakarta

3. Yulk Dalam Sunyoto ,2011. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta : Prenhalindo

4. Susanti, A. F & Mulyaningsih. ( 2015 ). Sistem Penghargaan Meningkatkan Kepuasan Kerja Perawat.

Prosiding Nasional. Surakarta : Citra medika

5. Depkes RI. ( 2014 ). Rancangan Pedoman Pengembangan Sistem Jenjang Karir Profesional Perawat. Jakarta :

Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik Dirjen Yan Med Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai