Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEGIATAN ROLEPLAY SUPERVISI KEPERAWATAN

DI RUANG PPJT LANTAI 3 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

PERIODE 29 APRIL – 25 MEI 2019

Disusun Oleh:

Kelompok D2-2

Lutvia Puspitasari 131813143077


Nevia Ratri Indriani 131813143030
Nurin Syarafina I 131813143021
Prasetiya Wahyuni 131813143099
Raden Roro Ratri 131813143098
Rahendra Wahyu A 131813143093
Sacharisa Agape Sudiani 131813143068
Savira Octaviana 131813143076
Soraya Salma Rahmadita 131813143048
Venni Hariani 131813143022
Widya Fathul Jannah 131813143107

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga ―Laporan Kegiatan Role Play Supervisi‖ telah selesai disusun oleh kelompok
profesi manajemen keperawatan di Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Laporan ini dibuat untuk melaporkan proses kegiatan supervisi keperawatan dalam
penerapan model asuhan keperawatan profesional pada profesi manajemen.
Kami juga berterima kasih pada pembimbing klinik Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga yang telah memberikan waktu luang untuk membimbing, memberi saran dan
masukan atas laporan supervisi yang kami buat. Terima kasih juga kami ucapkan pada
pembimbing klinik di ruang PPJT Lantai 3 yang telah membantu dalam penyusunan dan
pemberian data serta informasi sehingga laporan kegiatan role play supervisi selesai, serta
terima kasih pada pasien dan keluarga. Laporan ini dibuat dengan mengerahkan tenaga dan
pikiran semua anggota kelompok yang telah membantu proses penyelesaian proposal
supervisi. Penyusun berharap agar laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan
bermanfaat bagi perawat dan masyarakat pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam laporan
kegiatan yang kami buat, baik dari segi isi maupun penulisan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kami selanjutnya.

Surabaya, 29 April 2019

Praktik Profesi Manajemen Keperawatan


Di Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr.Soetomo
Surabaya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semakin tinggi tingkat pengetahuan dan kesadaran pasien dan keluarga akan
kesehatan, maka akan semakin tinggi pulatuntutan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan kesehatan,
perawat diharapkan semakin profesional dalam memberikan pelayanan
keperawatan.Pelayanan yang berkualitas terhadap pasien dapat ditunjukkan dengan
kompetensi yang harus dimiliki perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Penerapan supervisi klinis mampu meningkatkan kompetensi perawat di ruang rawat
inap (Rahayu, 2004). Supervisi keperawatan menurut Nursalam, (2014) adalah
kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh
supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan
peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat. Pelayanan yang
berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang memadai, antara lain sumber
daya manusia yang bermutu, standar pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
Penurunan kinerja keperawatan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan. Studi
oleh Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik Depkes RI bekerjasama dengan
WHO tahun 2000 di 4 propinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Sumatra Utara,
Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur, menemukan 47,4% perawat belum memiliki
uraian tugas secara tertulis, 70,9% perawat tidak pernah mengikuti pelatihan dalam 3
tahun terakhir, 39,8% perawat masih melaksanakan tugas non keperawatan, serta
belum dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi kinerja perawat
(Hasanbasri,2007).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan tanggal 4 maret 2019
supervisi di ruangan PPJT Lantai 3 dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Supervisi secara langsung dilakukan oleh Kepala Ruang dengan cara melakukan
supervisi mengenai kelengkapan rekam medis pasien yang dilakukan setiap hari pada
saat timbang terima. Sedangkan supervisi secara tidak langsung dilakukan setiap satu
bulan sekali, dimana tata cara diberitahukan terlebih dahulu jika akan dilakukan
supervisi untuk tindakan keperawatan.
Hasil pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan wawancara yang
dilakukan tanggal 4-5 Maret 2019 kepada perawat Ruang PPJT Lantai 3 RSUD
Dr.Soetomo Surabaya didapatkan sudah ada standar operasional pelaksanaan supervisi
keperawatan. Pelaksanaan supervisi dilaksanakan satu bulan sekali yang dilakukan
oleh NUM (Nurse Unit Manager) atau PJ ruangan. Topik supervisi ditentukan secara
jelas, dimana biasanya terkait dokumentasi / kearsipan, sarana prasarana, dan proses
pelayanan pasien.
Pemberian injeksi intravena adalah suatu proses dimana mulainyapasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan
baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat
kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya
Berdasarkan pengkajian mahasiswa di ruang PPJT Lantai 3, pemberian obat
injeksi intravena telah dilakukan dengan baik setiap harinya.Namun, terdapat
beberapa perawat yang masih melakukan tindakan pemberian obat injeksi intravena
yang kurang sesuai dengan SPO.Seperti tidak cuci tangan, tidak memperkenalkan diri,
dan tidak melakukan identifikasi pasien.
Fenomena di atas mendukung mahasiswa yang sedang melaksanakan profesi
manajemen untuk menyusun format proposal supervisi dengan topik pemberian obat
injeksi intravenaintra perawatan dan instrumen penilaian tindakan yangdi supervisi
agar pelayanan keperawatan dapat memenuhi harapan konsumen dan sesuai dengan
standar yang berlaku. Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
manajemen keperawatan dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu
pelayanan keperawatan serta memenuhi kebutuhan masyarakat.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan supervisi keperawatan di ruang PPJT Lantai 3
RSUD Dr.Soetomo Surabaya dengan baik.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Kepala ruangan mampu melaksanakan supervisi keperawatan di ruang PPJT
Lantai 3.
2. Perawat primer mampu melaksanakan supervisi keperawatan di ruang PPJT
Lantai 3.

1.3. Manfaat
1. Bagi Pasien
1) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
2) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
3) Memberikan kepuasan pada pasien.
2. Bagi Perawat
1) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat.
2) Dapat menjalin kerjasama tim.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Supervisi


Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat
(Depkes, 2000 dalam Nursalam, 2015).Supervisi keperawatan adalah suatu proses
pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam
rangka mencapai tujuan (Nursalam, 2015). Kegiatan Supervisi merupakan suatu proses
pengawasan terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka memastikan apakah kegiatan
tersebut sudah berjalan sesuai tujuan organisasi dan standar yang telah ditetapkan ataukah
belum sesuai. Supervisi dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan yang cakap
dalam bidang yang disupervisi. Supervisi biasanya dilakukan oleh atasan terhadap bawahan
atau konsultan terhadap pelaksana (Keliat, 2012).
Supervisi klinik adalah proses aktif dalam mengarahkan, membimbing dan
mempengaruhi kinerja perawat dalam melaksanakan tugasnya (American
NursesAssociation, 2005), dan merupakan proses dukungan formal dan
pembelajaranprofesional untuk mengembangkan pengetahuan dan kompetensi staf,
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan meningkatkan perlindungan keselamatan
konsumen terhadap pelayanan kesehatan di lingkungan klinik yang komplek (Royal College
ofNursing, 2002). Dengan demikian supervisi keperawatan merupakan suatumekanisme
proses pengawasan tentang suatu bentuk kegiatan keperawatan yang dilakukan oleh
seseorang yang memiliki kemampuan dalam bidang keperawatan terhadap bawahanya demi
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan berbasis keperawatan yang memenuhi standar
serta dilakukan secara berkesinambungan.

2.2. Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga
yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas (Nursalam, 2011).

2.3. Manfaat Supervisi


Manfaat supervisi keperawatan adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar, 2009) :
1) Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja ini erat
hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin
terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan
bawahan.
2) Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja ini erat
kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukanbawahan, sehingga
pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah
tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah menjamin
pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti
lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai
dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2009).

2.4. Jenis-jenis Supervisi


Jenis supervisi ada dua, yaitu :
1. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisior dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
a) Proses supervisi langsungadalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses supervisi, supervisor dapat member dukungan, reinforcement dan
petunjuk.
3) Setelah selesai supervisior dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih
kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh
supervesior.
b) Sifat supervisi langsung
1) Supervisi terjadwal periodic
Supervisi terjadwal / periodic memiliki tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu :
a) Merencanakan
Seorang supervisor, sebelum melakukan supervisi harus membuat perencanaan tentang
apa yang akan disupervisi, siapa yang akan disupervisi, bagaimana tekniknya, kapan
waktunya dan alasan dilakukan supervisi. Dalam membuat perencanaan diperlukan
unsur-unsur : Objektif / tujuan dari perencanaan, Uraian Kegiatan, Prosedur, Target
waktu pelaksanaan, penanggung jawab dan anggaran (Suarli, 2009).
b) Mengarahkan
Pengarahan yang dilakukan supervisor kepada staf meliputi pengarahan tentang
bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.Dalam memberikan pengarahan diperlukan kemampuan komunikasi dari
supervisor dan hubungan kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf. Cara
pengarahan yang efektif adalah : Pengarahan harus lengkap, Menggunakan kata-kata
yang tepat, Bebicara dengan jelas dan lambat serta berikan arahan yang logis.
c) Membimbing
Agar staf dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dalam melakukan suatu
pekerjaan, staf perlu bimbingan dari seorang supervisor.Supervisor harus
memberikan bimbingan pada staf yang mengalami kesulitan dalam menjalankan
tugasnya, bimbingan harus diberikan dengan terencana dan berkala. Staf dibimbing
bagaimana cara untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Bimbingan yang
diberikan diantaranya dapat berupa : pemberian penjelasan, pengarahan dan
pengajaran, bantuan, serta pemberian contoh langsung.
d) Memotivasi
Supervisor mempunyai peranan penting dalam memotivasi staf untuk mencapai tujuan
organisasi. Kegiatan yang perlu dilaksanakan supervisor dalam memotivasi antara lain
adalah (Nursalam, 2007) : Memberikan dukungan positif pada staf untuk
menyelesaikan pekerjaan, Memberikan kesempatan pada staf untuk menyelesaikan
tugasnya dan memberikan tantangan-tantangan yang akan memberikan pengalaman
yang bermakna, Memberikan kesempatan pada staf untuk mengambil keputusan sesuai
tugas limpah yang diberikan, Menciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan
dengan staf, Menjadi role model bagi staf.
e) Mengobservasi
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi staf dalam melaksanakan tugasnya
sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, maka
supervisor harus melakukan observasi terhadap kemampuan dan perilaku staf dalam
menyelesaikan pekerjaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh staf.
f) Mengevaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan, apabila suatu pekerjaan sudah
selesai dikerjakan oleh staf, maka diperlukan suatu evaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Evaluasi juga
digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dikerjakan sesuai dengan
ketentuan untuk mencapai tujuan organisasi. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara
menilai langsung kegiatan, memantau kegiatan melalui objek kegiatan. Apabila suatu
kegiatan sudah di evaluasi, maka diperlukan umpan balik terhadap kegiatan tersebut.
2) Supervisi tidak terjadwal/ incidental
Supervisi yang dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang dilaksanakan di
lapangan.Tindakan yang bisa di lakukan yaitu inspeksi mendadak, obsevasi pada
tempat kritis atau bermasalah.Pada pelaksanaannya dilakukan secara mendadak dan
tidak ada kontrak kedua belah pihak sebelumnya.
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan, baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan
fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

2.5. Prinsip Supervisi


Beberapa prinsip supervisi di antaranya adalah (Nursalam, 2011):
1) Supervisi didasarkan atas hubungan professional dan bukan pribadi.
2) Supervisi merupakan kegiatan direncanakan secara matang.
3) Supervisi bersifat edukatif, supporting dan informal.
4) Supervisi membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara supervisior dan staf.
5) Supervisi memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan.
6) Supervisi harus objektif dan sanggup mengadakan ―self evaluation‖.
7) Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-
masing perawat yang akan disupervisi.
8) Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan.
9) Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan.
2.6. Pelaksanaan Supervisi
Kepala ruangan :
1) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang
perawatan
2) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
3) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan di ruang
perawatan.
Pengawas perawatan:
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di
instalasinya.
Kepala seksi keperawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat
secara tidak langsung.
Kepala bidang perawatan :
Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan secara langsung dan
semua perawat secara tidak langsung.
2.8. Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan


Kasi perawatan

Ka Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


serta intrumen atau alat ukur
Ka Ru
Keterangan: Kegiatan supervisi
Delegasi dan supervisi
Menilai kinerja perawat
Responsibility,
PP1 PP2
Accountability,
Authority
PA PA
Pembinaa
n (3-F)
1. Fair
2.Feedba
ck Kualitas pelayanan
3. F meningkat
o
ll
o
w

u
p
,
p
e
m
e
c
a
h
a
n
m
a
s
a
l
a
h
,
r
e
w
a
r
d

Gambar 2.1 Alur


Supervisi
(Nursalam, 2011)
2.9. Langkah-langkah Supervisi
1) Tahap I di ruang kepala ruangan (pra- supervisi)
(1) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan dilakukan
(2) Supervisor menetapkan tujuan
(3) Menyampaikan cara penilaian dan instrumen yang akan dipakai
2) Tahap II di ruang perawat (pra- supervisi)
Perawat Primer (PP) menyiapkan peralatan. Karu memperhatikan persiapan alat.
3) Tahap III di bed pasien (supervisi/pelaksanaan)
(1) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument/alat ukur yang
telah disiapkan.
(2) Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
(3) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan
dan klarifikasi permasalahan.
(4) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi
data sekunder.
4) Tahap IV di ruang kepala ruangan (post-supervisi)
Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan yang ada.
(1) ‖Fair” (Karu menyampaikan hal positif danmemberitahu kesalahan yang
dilakukan oleh PP)
(2) ―Feedback‖ (Karu memberitahu PP bagaimana tindakan yang seharusnya)
(3) ―Follow-Up” (Karu bersama PP merencanakan tindakan tersebut secara
bersama untuk melakukan perbaikan).
(4) ―Reinforcement” (Karu memberikan reward dan dukungan pada PP)
2.10. Peran dan Fungsi Supervisor dalam Supervisi
Peran dan fungsi supervisior dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumberdaya
yang tersedia (Nursalam, 2015).
1) Manajemen pelayanan
keperawatan Tanggung jawab
supervisor adalah :
(1) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
(2) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yag diberikan
(3) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait
(4) Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
2) Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan
pengembangan.
Supervisor berperan dalam hal berikut:
(1) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan
yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai
dengan tujuan rumah sakit.
(2) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran
keperawatan
(3) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja,
tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan
tepat.Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan
keperawatan.

1) Teknik supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :


(1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan
(2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian
(3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankankualitas
asuhan.
2) Area Supervisi
(1) Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan pada klien
(2) Keterampilan yang dilakukan sesuai dengan standar
(3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1. Rencana Pelaksanaan Supervisi


Topik Supervisi : Pemberian Obat Injeksi secara IV
Sasaran : Perawat Primer
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2019
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo

3.2. Struktur Pengorganisasian


PJ Role Play : Raden Roro Ratri P, S.Kep
Pemeran Role Play
1. NUM : Sacharisa Agape Sudiani, S.Kep
2. Perawat Primer : Raden Roro Ratri P, S.Kep
3. Perawat Assosiate : Widya Fathul Jannah, S.Kep
4. Pembimbing Akademik : Erna Dwi W, S.Kep.Ns., M.Kep
Dr. Kusnanto, S. Kp, M. Kes
5. Pembimbing Klinik : Ratna Rosyidati R., S.ST
3.3. Metode
Metode yang digunakan dalam Supervisi pemberian obat injeksi intravena bed
side teaching dan diskusi.
3.4. Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi pemberian obat injeksi
intravena adalah instrument supervisi, lembar evaluasi supervisi, RM, buku injeksi
dan alat tulis, SPO pemberian obat injeksi intravena, peralatan dan bahan pemberian
obat injeksi intravena kepada klien.
3.5. Mekanisme Kegiatan
Tahap kegiatan Kepala Ruangan (Supervisor) Perawat Primer
Pra supervisi Pembukaan : 1) Menerima penjelasan terkait
(5 menit) 1) Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan dan tujuan supervisi
kegiatan supervisi 2) Mempersiapkan diri terhadap
2) Menjelaskan tujuan supervisi kegiatan supervisi.
3) Menjelaskan format penilaian yang
akan digunakan
Supervisi 1) Melakukan pengawasan dan 1) Mempersiapkan kelengkapan
(15 menit) koordinasi. kegiatan dan tujuan supervisi.
2) Menilai berdasarkan fomat supervisi. 2) Mempersiapkan diri terhadap
3) Mencatat jika ditemukan ada hal-hal kegiatan supervisi.
yang perlu didiskusikan bersama PP
4) Memberikan masukan berupa saran
atau pembetulan dari tindakan yang
dilakukan.
Post Supervisi 1) Menanyakan perasaan , hal baik yang 1) Menyampaikan perasaan, hal
(5 menit) sudah dilakukan danhal yang kurang baik yang sudah dilakukan dan
dalam supervisi yang dilakukan hal yang kurang dalam
2) Menginformasikan hasil dari Supervisi
penilaian. 2) Mendengarkan penjelasan
3) Memberikan solusi dan feedback. supervisor dengan seksama
4) Merencanakan tindakan selanjutnya 3) Menerima hasil penilaian.
untuk melakukan perbaikan (follow- 4) Mengklarifikasi hasil
up) Penilaian
5) Memberikan reinforcement dan 5) Memberikan feedback terkait
reward. hasil evaluasi supervisor.
6) Melakukan dokumentasi hasil 6) Menerima konsep solusi yang
supervisi. ditawarkan oleh supervisor.
7) Menyusun format rencana tindak
lanjut
3.6. Kriteria Evaluasi
Struktur
1) Supervisi keperawatan dilaksanakan di Ruang PPJT Lantai 3
RSUD Dr.Soetomo.
2) Peserta supervisi keperawatan hadir di tempat pelaksanaan
supervisi keperawatan.
3) Persiapan dilakukan 3 hari sebelumnya.
4) Kesiapan instrumen dan tempat.
5) Kesiapan dalam melakukan peran dalam supervisi.
Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
2) Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai
peran yang telah ditentukan.
4) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan peran yang telah
ditentukan.
Hasil
Perawat dapat meningkatkan pelayanan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan, dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

1
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Persiapan
Pelaksanaan supervisi di ruang PPJT lt.3 ini dilakukan melalui beberapa
persiapan seperti pembuatan proposal supervisi, pembagian peran, mekanisme
yang harus dilakukan saat supervise.Kontrakwaktu ke kliendilakukansehari
sebelumnya, sedangkan koordinasi dengan pembimbing telah dilakukan dua hari
sebelum pelaksanaan.Tahap-tahap persiapan role playsupervisi antara lain:
1) Menentukan penanggung jawab role playsupervisi.
2) Membuat proposal role playsupervisi.
3) Menetapkan Karu, PP, dan PA untuk role playsupervisi.
4) Menyiapkan materi supervisi, meliputi proposal role play supervisidan SPO
mekanismesupervisi.
5) Memilih pasien untuk dilakukan supervisi.
6) Menyiapkan media supervisi meliputi status pasien, lembar penilaian, dan
lembar evaluasi supervisi.
7) Menentukan waktu untuk pelaksaan supervisi.
4.2 Pelaksanaan
Topik : Supervisi
Hari, tanggal : Senin, 13 Mei 2019
Waktu : 09.00
Tempat : Ruang PPJT Lt. 3 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Dihadiri oleh :
Pembimbing akademik : Erna Dwi Wahyuni., S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Binafsih, S.ST
Perwakilan perawat ruangan: Alfiyu S.Kep.Ns
4.3 Struktur Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Sacharisa Agape Sudiani, S.Kep
PP (pagi) : Raden Roro Ratri P, S.Kep
PA (pagi) : Widya Fathul Jannah, S.Kep
Narator : Prasetiya Wahyuni, S.Kep
Dokumentasi : Prasetiya Wahyuni, S.Kep
PJ Roleplay : Raden Roro Ratri P, S.Kep
Pembimbing Pendidikan : Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes
: Erna Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ratna Rosyidati R.,S.ST

4.4 Mekanisme Kegiatan


Implementasi yang dilakukan di ruang PPJT Lt.3 RSUD Dr.Soetomo
Surabaya bahwa supervisi dilakukan secara periodik sesuai kebutuhan ruangan.
Kepala ruangan melaksanakan supervisi setiap 2-3 bulan sekali kepada perawat
primer, namun ada beberapa hal sehingga pelaksanaannya tidak sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan. Beberapa perawat sudah pernah dilakukan supervisi dan
feedback perbaikan namun belum dilengkapi dengan pendokumentasian yang
terstruktur dan lengkap.
Pelaksanaan roleplaysupervisi dilaksanakan oleh Mahasiswa Profesi
menejemen keperawatan pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2019 dan dimulai
pukul 10.00. dihadiri oleh 1 Pembimbing Klinik, 1 Pembimbing akademik, dan 1
perwakilan perawat ruangan. Pelaksanaan dimulai dengan setting di ruangan
Kepala Ruangan. Kriteria penilaian dari supervisi disampaikan oleh Kepala
Ruangan kepada perawat primer tiga hari sebelum hari pelaksanaan supervisi.
Perawat primer mendelegasikan perawat associate untuk menyiapkan peralatan
dan pasien yang akan dilakukan tindakan pada kegiatan supervisi. Sementara itu
perawat primer menyiapkan lembar rekam medik dan RPO pasien serta
menyiapkan obat sesuai RPO.
Perawat primer melakukan tindakan injeksi obat kepada pasien sesuai
dengan SPO yang sudah dipelajari sebelumnya. Kepala ruangan mengawasi dan
menilai tindakan yang dilakukan oleh perawat primer. Kemudian Kepala ruangan
dan perawat primer bertemu kembali di ruang Kepala Ruangan untuk
mendiskusikan hasil supervisi dan feedback dari kesimpulan kegiatan supervisi.
Masukan dari CE Akademik yaitu alur sudah sesuai dengan alur supervise
yang seharusnya. Kepala Ruangan, Perawat Primer, dan Perawat Associate telah
menjalankan peran dengan baik dan sesuai. Improvisasi yang dilakukan juga
sudah cukup baik. Kepala ruangan sudah mampu memberikan feedback yang
sesuai dan mudah diterima. Sebaiknya perawat associate juga dilibatkan ketika
tindakan keperawatan ke pasien guna melatih pendelegasian perawat primer
kepada perawat associate. Sedangkan masukan dari CE Klinik yaitu sebaiknya
ketika pengecekkan obat tidak hanya melihat ketepatan obat, namun juga melihat
pada tanggal kadaluwarsa obat.
4.5 Hambatan
Tabel 4.1 Hambatan Pelaksanaan Role Play Timbang Terima
Masalah Sebab (5W) Rekomendasi
Mekanisme Pembimbing klinik Jadwal dan jam kegiatan
Pembimbing klinik berhalangan menghadiri roleplay harus dipastikan
berhalangan untuk hadir. acara lain dan hanya ke Pembimbing Klinik
dihadiri oleh kepala dan Akademik sehari
ruangan PPJT Lt 3 dan sebelum kegiatan
pembimbing akademik roleplay.

Pendokumentasian Pemain roleplay terlalu Mempersiapkan roleplay


supervisi tidak dilakukan gugup sehingga tidak lebih matang,
dengan lengkap melengkapi memastikan
pendokumentasian pendokumentasian
supervise dengan benar supervise terisi lengkap

4.6 Dukungan

Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play timbang


terima yaitu dalam bentuk fasilitas, bimbingan dari pembimbing, dukungan dari
perawat ruangan, dari pasien serta keluarga pasien yang diikutsertakan dalam role
play sehingga pelaksanaan role play supervisi dapat berjalan dengan lancar.
BAB 5

EVALUASI KEGIATAN

5.1 Evaluasi Struktur

Persiapan supervisi mulai dilaksanakan pada minggu kedua. Persiapan yang dilakukan antara
lain:
1. Menentukan penanggung jawab role play supervisi.
2. Membuat proposal role play supervisi.
3. Menetapkan Karu, PP, dan PA untuk role play supervisi.
4. Menyiapkan materi supervisi, meliputi proposal role play supervisi.
5. Memilih pasien untuk dilakukan supervisi.
6. Menyiapkan media meliputi status pasien, lembar penilaian, dan lembar evaluasi supervisi.
7. Menentukan waktu untuk pelaksaan supervisi.

5.2 Evaluasi Proses

Proses roleplay supervisi yang dilakukan pada tanggal 15 Maret 2019 oleh praktik profesi
manajemen keperawatan di Ruang PPJT Lantai 3 RSUD Dr.Soetomo Surabaya adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan supervisi sesuai waktu yang telah dijadwalkan.
2. Supervisi dipimpin oleh kepala ruangan.
3. Supervisi dilakukan oleh Kepala Ruangan kepada Perawat Primer
4. Lembar penilaian supervisi telah disampaikan Kepala Ruangan kepada Perawat Primer 3 hari
sebelum pelaksanaan supervisi
5. Perawat Ruangan dapat meminta bantuan kepada perawat associate dalam menyiapkan alat-alat
Tabel 5.1 Evaluasi Proses Pelaksanaan Role Play Supervisi
Waktu Kegiatan
09.00 Mempersiapkan dokumen supervisi: susunan acara
supervisi, formulir penilaian supervisi, SOP tindakan yang
akan digunakan dalam supervisi, lembar feedback.
09.10 Melaksanakan supervisi sesuai dengan peran masing-
masing(KepalaRuangan,PerawatPrimer, dan Perawat
Associate)
09.30 Kegiatan roleplay supervisi berakhir
5.3 Evaluasi Hasil

1. Mahasiswa mampu melakukan supervisi dengan menjalankan tugasnya sesuai peran masing-
masing.
2. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan dan menyampaikan saran perbaikan dalam supervisi
3. Kegiatan roleplay dihadiri oleh pembimbing akademik yaitu Ibu Erna Dwi Wahyuni, S.Kep.,
Ns., M.Kep, kepala ruangan PPJT Lt 3 Ibu Ratna Rosyidati, S.ST
4. Kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Huber, D. L. 2000. Leadership and Nursing Care Management, 3rd ed.


Philadelphia:Saunders Elsevier.
Kumpulan materi Kuliah Manajemen Keperawatan:Disampaikan pada perkuliahan PSIKFK
Unair (tidak di publikasikan)
Marquis&Huston. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen keperawatan Teori dan aplikasi
Edisi 4.Jakarta : EGC.
Nursalam, 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, Salemba
Medika,Jakarta.
Nursalam.2015.ManajemenKeperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional Edisi keempat. Jakarta: Salemba Medika.
Suarli,S & Bahtiar, 2009.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik.
Jakarta:Erlangga.
Lampiran 1

SUPERVISI KEPERAWATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
A/KEP/02/2019 0 1 dari 1

Pengertian Supervisi keperawatan adalah proses pemberian sumber-sumber yang


dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
Tujuan Pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang
berfokus pada kebutuhan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas.
Kebijakan 1) Kebijakan direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya tentang
pembuatan prosedur tetap
2) Prosedur ini berlaku di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Prosedur Pra -Supervisi :
1) Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan supervisi
2) Menjelaskan tujuan supervisi
3) Menjelaskan format penilaian yang akan digunakan
Supervisi
1) Melakukan pengawasan dan koordinasi.
2) Menilai berdasarkan fomat supervisi.
3) Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu didiskusikan
bersama PP.
4) Memberikan masukan berupa saran atau pembetulan dari tindakan
yang dilakukan.
Post- Supervisi :
1) Menginformasikan hasil dari penilaian.
2) Melakukan evaluasi hasil bimbingan.
3) Memberikan solusi dan feedback.
4) Memberikan reinforcement dan reward.
5) Melakukan dokumentasi hasil supervisi.
6) Menyusun format rencana tindak lanjut
Unit Terkait Rawat Inap
Lampiran 2

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA DI RUANG PPJT LANTAI 3 RSUD
Dr.SOETOMO SURABAYA

FORMAT SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRAVENA


Hari/ Tanggal: Senin, 13 Mei 2019
Ruangan: PPJT Lt.3 RSUD Dr. Soetomo

AspekPenil Parameter Dilakukan Skor


aian Ya Tidak
Persiapan Menyiapkan alat steril
1. Alkohol swab 1
2. Bak injeksi 1
3. Spuit sesuai kebutuhan 1
Menyiapkanalat non steril
4. Sarung tangan 1
5. Alkohol 70% 1
6. Pengalas 1
7. Bengkok 1
8. Troly dengan sampah tajam 1
dan medis
9. Buku injeksi/rekam medis 1

Menyiapkan bahan-bahan
10. Obat dan water steril 1
Persiapan Obat (Pengoplosan)
11. Cek ketepatan obat dengan 1
advis dokter: double cross
check
12. Mengoplos obat dengan 2
teknik yang benar
Pelaksanaan Pelaksanaan injeksi intravena
13. Mengucapkan salam dan 1
memperkenalkan diri
14. Identifikasi Pasien (Nama, no 1
RM, tanggal lahir)
15. Melakukan kontrak waktu 1
16. Menyampaikan maksud, 1
tujuan, dan fungsi obat yang
diberikan
17. Cuci tangan dan menggunakan 1
Sarung tangan
18. Pasang pengalas/perlak di 1
bawah vena yang akan
dilakukan penyuntikan
19. Pastikan 1
Infus dalam keadaan menetes
lancar, tidak ada tanda-tanda
phlebitis, kemudian pengatur
tetesan dimatikan
20. Ambil obat dalam bak injeksi 1
21. Desinfektan area penusukan 1
dengan kapas alcohol/alcohol
Swab
22. Memasukkan obat melalui 1
intravena
23. Lihatekspresiwajahklien 1
24. Pengatur tetesan dibuka
kembali, kemudian tetesan
diatur sesuai dengan kebutuhan
yang sudah ditentukan 1
25. Edukasi pasien jika ada reaksi 1
obat segera laporkan kepada
petugas kesehatan
26. Rapikan pasien, bersihkan 1
alat-alat dan mengucapkan
Salam
27. Melepas sarung tangan dan cuci
tangan 1

28. Observasi nadi, RR, akral, dan


suhu serta memberi tanda pada
format pemberian injeksi dan
buku injeksi 1
Sikap Sikap perawat pada waktu injeksi
1. Komunikasi 2
2. Kerjasama 2
3. Tanggungjawab 2
4. Kewaspadaan 2
Evaluasi Evaluasi:
1. Mengevaluasi lokasi
penyuntikan dan kelancaran
tetesan 1
2. Mengevaluasi kenyamanan 1
Posisi 1
3 Mengobservasi kemungkinan
plebitis
Jumlah item yang dikerjakan
Nilai : 40 X 100

Kriteria
1. Baik : Jika Nilai 75-100
2. Cukup: 50-74
3. Kurang: <50
Surabaya, 13 Mei 2019

Ners yang disupervisi Supervisor

________________________ _______________________
Lampiran 3

Lembar Evaluasi Supervisi Keperawatan

Masalah Yang
Penyebab Follow up
Ditemukan

Surabaya, 13 Mei 2019

Ners yang di supervisi Supevisor,


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MEMASUKKAN OBAT INTRA VENA

Pengertian: Pemberian obat adalah suatu kegiatan/ tindakan pemberian terapi


yang diberikan secara langsung kepada pasien oleh tenaga kesehatan yang
kompeten.
Tujuan:
1. Mempercepat penyerapan
2. Untuk pemeriksaan diagnostic, misal penyuntikan zat kontras
Kebijakan:
1. Kebijakan direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya Nomor
188.4/9701/301/2012 Tentang Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien
2. Peraturan Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya Nomor
188.4/4030/301/2017 tentangKebijakanPelayanan RSUD Dr. Soetomo
Prosedur:
a. MenyiapkanAlat:
1. Sarungtangan
2. Bak Injeksi
3. Spuit steril (ukuran disesuaikan)
4. Obat-obat yang diperlukan
5. Water for injection
6. Alkohol swab
7. Pengalas
8. Tourniquet
9. Tempatsampah (untuk alat tajam dan alat yang terkontaminasi)
b. Pelaksanaan:
1. Mencuci tangan sebelum tindakan
2. Lakukan identifikasi
3. Jelaskan kepada pasien tentang rencana tindakan yang akan diberikan
4. Memakai sarung tangan
5. Mengambil obat, membaca etiket, dan mencocokkan dengan rekam
medic pasien
6. Bila obat dalam sediaan serbuk, larutkan dengan menggunakan water
for injection
7. Mendekatkan alat ke pasien
8. Menentukan lokasi pemberian injeksi secara tepat
9. Memasang perlak dan pengalas di bawahnya
10. Memasang tourniquet pada daerah yang akan diinjeksi
11. Desinfeksi pada lokasi tusukan dengan alkohol swab

1
12. Meregangkan kulit yang akan dilakukan tusukan (lubangjarum
menghadap ke atas), lakukan tusukan pada vena yang telah ditentukan
13. Setelah jarum masuk dalam vena, hisap sedikit sehingga darah keluar
(untuk memastikan bahwa jarum benar-benar sudah masuk ke vena),
lepaskan tourniquet pelan-pelan dan masukkan obat secara perlahan
14. Amati reaksi pasien, baik verbal maupun nonverbal, selama dan 15
menit setelah pemberian injeksi
15. Atur kembali posisi pasien
16. Bereskan alat-alat
17. Cuci tangan
18. Dokumentasi dalam rekam medic
19. Apabila pasien sudah terpasang infuse maka:
1) Pastikan infuse menetes lancer
2) Matikan tetesan infus dengan menutup klem pada selang infus
3) Desinfeksi lokasi injeksi pada karet yang akan ditusuk (sesuai
anjuran produk) atau melalui three way stop cock yang sudah
terpasang
4) Masukkan obat secara perlahan sampai habis
5) Cabut jarum infuse dari lokasi injeksi
6) Alirkan kembali tetesan infus
7) Bila obat masuk melalui selang infuse, penggunaan handschoen

Hal-hal yang harus diperhatikan:


Perhatikan 8 Tepat 1 Waspada
1) Tepat Pasien
2) Tepat Obat
3) Tepat Dosis
4) Tepat Waktu
5) Tepat Rute Pemberian
6) Tepat Dokumentasian
7) Tepat Informasi
8) Tepat Edukasi
9) Waspada Efek Samping Obat

Unit Terkait:
1. Unit RawatInap, RawatJalan, danRuangTindakan
2. Farmasi
Dokumen Terkait: Dokumen Rekam Medik (RPO)

Lampiran 5
ROLEPLAY SUPERVISION SCRIPT
Role Player
NUM : Sacharisa Agape Sudiani
PN : Raden Roro Ratri P
AN : Widya Fathul Jannah

NUM will supervise the PN about drug injection intravenous. Three days
earlier, it was announced that supervision would be held in the room. In the morning NUM is
already in theroom and ready to supervise.

NUM : “Good morning Nurse Riri.”


PN : “Good morning Nurse Acha.”
NUM : “As I told you three days ago, that supervision will be given to you as
the primary nurse about intravenous injection drug this morning. How
ready is it? Who is the patient managed by Nurse Riri that will get
intravenous injection therapy?”
PN : “Mr. X, with CHF. The injection to be administered is furosemide 50 mg
intravenously.”
(while showing Medical Record and Medication Chart)
NUM : “Nurse Riri, do you know the purpose of supervision this morning?”
PN : “I think,supervision is performed to see the performance of primary
nurses in meeting patient needs.”
NUM : “That’s correct. But I will add this.The purpose of the implementation of
this supervision is the fulfillment and improvement of services to clients
and families that focus on the needs, skills and abilities of nurses in
performing tasks to improve the effectiveness and efficiency of work.
PN “Yes, Nurse.”
NUM “I will explain which will be considered in this supervision. The items
that I will score is how the preparation and implementation you are
doing, whether it is in accordance with existing SOP or not.”
: (NUM shows Supervision rating formats to PN)
PN : “Okay nurse, I understand.”
NUM “Well, now please prepare whatever you need to do the injection drug.”
PN “Nurse, can I ask for help on AN to prepare injection medicine?”
NUM “Sure, no problem.”
: (PN summoned AN to assist tool preparation)
PN : “Nurse Widya, this morning I will be in supervision about the injection
: drug. May I ask for help to prepare the tool?”
AN : “Sure, Nurse. I will prepare the the instruments of injection drug that
you need”
: (PN and AN prepare tools and ingredients for drug injection)
PN go out of the room to prepare what is needed for supervision.
: PN prepares medications and equipment for intravenous drug injection.
On the Nurse station…
AN “Nurse Riri, the instruments of injection drug has been prepared”
PN “Okay Nurse Widya, let me check first”
(PN recheck the instruments)
PN “Good, everything has been completed, Thank you nurse Widya”
AN : “With my pleasure nurse”
: (At the room of the NUM)
PN “Nurse, I have prepared all the instruments for IV injection, there are
: patient’s status, documentation sheet, medication chart, and the
NUM : instruments to give the medication.”
“Okay, I'll check first. Okay, everything is completed, now please you go
to the patient give intravenous injection medication.”
PN : “Okay,Nurse”
NUM, PN and AN to the patient to administer intravenous
injection drugs. After administration of the injection drug. NUM
evaluates the administration of the injection medication.
NUM : “Nurse Riri please wait a minutes, I will recap all the results of the
assessment,then I will call you later”
PN “Yes nurse”
NUM “Please you all, go into my room.”
: (At NUM’s Room)
NUM “How to feel Nurse Riri after supervision today?”
PN : “I‘m nervous, Nurse”
NUM : “Before I do an evaluation, what are the plus and minus you think you
have during the nursing intervention you did today?”
PN : “ I think the preparation for injection drug preparation have been well
: prepared, the implementaion is according to SOP and i may be a little
: nervous.”
AN : “Me too and i have given intravenous injection medication according to
the existing SOP”
NUM : “Okay I will do the evaluation. For instruments: patient status. The
implementation of the action consistant with the existing SOP.
Documentation is also complete.”
PN : “Yes Nurse I did it according to the SOP.”
NUM : “Well I think you are doing very well and did the documentation as
well. I hope you always do your job according to the SOP. I will
schedule of supervision every month and I hope the result can be
maximal like today”
PN : “Yes nurse”
NUM : “Is there any clarification, nurse?”
PN : “Nothing nurse, thanks for the evaluation.”
NUM : “You‘re welcome nurse. If there is no clarification, you can sign this
form here.”
PN : (sign)
NUM : “Well, this morning's supervision has been done, congratulation, good
: work andnow you can continue your work. Thank you for your
: cooperation.”
PN : “You‘re welcome, nurse.”
DAFTAR HADIR PEMBIMBING SAAT ROLEPLAY SUPERVISI
KEPERAWATAN

Ruang : PPJT Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo


Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2019
Waktu : 09.00 WIB
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.

DAFTAR HADIR MAHASISWA SAAT ROLEPLAY SUPERVISI


KEPERAWATAN
Ruang : PPJT Lantai 3 RSUD Dr. Soetomo
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2019
Waktu : 09.00 WIB
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
DOKUMENTASI KEGIATAN ROLEPLAY SUPERVISI

Anda mungkin juga menyukai