1714201110056
SMASTER 6 B
ABSEN 8
Aspek legal adalah Ilmu pengetahuan mengenai hak dan tanggung jawab legal
yang terkait dengan praktik keperawatan merupakan hal yang penting bagi
perawat.
· Pasal 153 (ayat 1 dan 2): (ayat 1): “Tenaga kesehatan berhakØ memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”.
Sedangkan (ayat 2): “tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
4. Memberikan informasi
2. Informed-consent
Ø Hak-hak Pasien :
1. Hak untuk diinformasikan
Ø Informed Consent
Akuntabilitas Legal:
a. Malpraktik
b. Dokumentasi
Medical Record adalah dokumen legal dan dapat digunakan di pengadilan sebagai
bukti.
c. Informed consent
Persetujuan yang dibuat oleh klien untuk menerima serangkaian prosedur sesudah
diberikan informasi yang lengkap termasuk resiko pengobatan dan fakta-fakta
yang berkaitan dengan itu, telah dijelaskan oleh dokter
2. Tindakan kriminal
2. Akurat. Laporan yang akurat ditulis mengenai apa yang dilakukan oleh
perawwat dan bagian klien berespon.
Catatan medis klien adalah sebuah dokumentasi legal dan dapat diperliahatkam di
pengadilan sebagai bukti sering kali catatan tersebut digunakan untuk
mengingatkan saksi mengenai kejadian di seputar tuntutan karena beberapa bulan
atau tahun biasanya sudah berlalu sebelum tuntutan di bawa ke pengadilan.
Efektivitas kesaksian oleh saksi dapat bergantung pada akurasi dari catatan
semacam ini. Oleh karena itu perawat perlu untuk tetap akurat dan melengkapi
catatan askep yang diberikan pada klien.
d. Profile Sarjana Keperawatan dan Ners ini dibagi menjadi 6, antara lain :
1. Care Provider
2. Community Leader
3. Educator
4. Manager
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
6. Reseacher
Ketergantungan obat telah menjadi masalah di Indonesia saat ini. Pemerintah telah
berusaha mengambil berbagai upaya untuk menangani masalah ini. Hal ini dirasa
penting karena akibat lanjut dari ketergantungan obat ini akan sangat mengganggu
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Walaupun belum ada data statistik yang secara pasti , namun banyak sorotan yang
meyebutkan bahwa remaja merupakan kelompok terbesar dalam masalah
ketergantungan obat. Bila kita mencermati secara mendalam, sorotan ini mungkin
juga benar karena remaja merupakan suatu masa kritis, masa dimana seseorang
ingin mencari identitas dirinya. Berawal dari rasa ingin tahu, mencoba – coba ,
memakai dan akhirnya menjadi ketergantungan. Kenyataan seperti inilah yang
menjadikan remaja sebagai sorotan utama dalam masalah ketergantungan obat.
Walaupun banyak pro dan kontra dalam upaya penanganan masalah remaja
dengan ketergantungan obat ,namun Cuma satu prinsip yang dianut bawah remaja
harus ditolong. Penanganan terhadap masalah ini bukanlah suatu hal yang mudah,
karena dalam proses penanggulangannya sering kali timbul masalah – masalah
yang tak diinginkan.
A. Pengertian :
Istilah ketergantungan obat mempunyai arti yang lebih luas dari pada ketagihan
atau adiksi. Ketagihan obat adalah ; Keracunan yang periodic atau menahun yang
merugikan individu sendiri dan masyarakat dan yang disebabkan oleh penggunaan
suatu obat yang berulang – ulang dengan ciri-ciri : Keinginan atau kebutuhan
yang luar biasa untuk meneruskan penggunaan obat itu dan usaha
mendapatkannya dengan segala cara, Kecendrungan untuk menaikan dosis,
Ketergantungan psikologik (emosional) dan kadang – kadang juga ketergantungan
fisik pada obat itu.
Pada remaja, selain faktor – faktor diatas Keadaan ketergantungan obat dapat
disebabkan karena pada masa remaja mengalami suatu keadaan yang relatif
mudah berubah-ubah,ini disebabkan karena ciri dari remaja itu sendiri diantaranya
:
Walaupun semua periode dalam rentang kehidupan penting pada usia remaja
perkembangan fisik dan mental yang cepat menimbulkan perlunya penyesuaian
mental dan perlunya membentuk sikap ,nilai dan minat baru yang mempunyai
akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
Orang tua
Sikap orang tua terhadap remaja merupaka faktor yang sangat penting bagi
perkembangan kepribadian remaja.Perkawinan yang tidak bahagia atau perceraian
menimbulkan kebingungan pada remaja.Bila orang tua tidak rukun ,maka sering
mereka tidak konsekuen dalam hal mengatur disiplin dan sering mereka
bertengkar didepan anak-anak mereka.Sebaliknya disiplin yang dipertahankan
secara kaku dapat menimbulkan frustasi yang hebat.Disiplin harus dipertahankan
dengan bijaksana ,jangan sampai seakan-akan ada dua blok dirumah,yaitu orang
tua disatu pihak dan anak-anak dilain pihak.
Saudara-saudara
Rasa iri hati terhadap saudar-saudara adalah normal, biasanya lebih nyata pada
anak pertama dan lebih besar antara anak-anak dengan jenis kelamin yang
sama.Perasaan ini akan bertambah keras bila orang tua memperlakukan anak-anak
tidak sama (pilih kasih).Untuk menarik perhatian dan simpati dari orang
tua,biasanya remaja menunjukkan perilaku agresif atau negativistik.
Hubungan disekolahnya
Yang perlu diselidiki adalah bagaimana hubungan remaja dengan gurunya, teman
sekolahnya. Tidak jarang seorang guru yang sifatnya terlalu keras justru
menimbulkan kenakalan pada murid-muridnya.
Keadaan ekonomi
Ketergantungan obat lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan sosio-
ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini terjadi mungkin karena orang tua mereka
terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial (pada kalangan atas)atau sibuk
dengan mencari nafkah (pada kalangan rendah) sehingga lupa menyediakan waktu
untuk berkomunikasi dengan baik pada para remaja.
Sikap menolak juga mungkin timbul karena sebelumnya ibunya takut hamil lagi
karena kesulitan ekonomi dan kelahiran seorang anak akan menambah beban
keluarga.
Sikap menolak dari orang tua terhadap anak mereka terutama pada remaja
diantaranya adalah :
4. ISLAMIC VALLUE
Terdapat banyak sekali dalil, baik ayat Al-quran, hadist ataupun pendapat ulama
yang menjelaskan keharaman penyalahgunaan narkoba. Diantaranya yaitu:
Dari Umar bin Khattab radiallahu ‘anh, “Khamar adalah segala sesuatu yang
menutup akal.” (HR Bukhari Muslim).
Al-Maidah ayat 90
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khamr, judi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
memperoleh keberuntungan.” ( QS. Al-Maidah: 90 )
ARTIKEL PENELITIAN
ABSTRACT
The civil using drugs in indonesia has been increasing every year , in
2008 there are 3.362.527 people drugs abusers later became 5.126.913
in 2015. There were 51 cases of drug abuses in kuningan district in all
2015. Drugs abusers have renovated and healing allowed to use drugs (
relapse ) .Cause a recurrence can be caused by several factors that
may be one of these factors family .This report aims to review the
relationship between family suport to events the relapse of drugs
abuser at rumah damping tenjo laut in kuningan district 2016.
The kind of research use is analytic design cross sectional .Instrument
used is a questionnaire that has undergone a validity there are 15
respondents , test validity suggests that support for the family of 23
questions 4 are not valid and variable a recurrence of 20 questions 8
invalid because the value of r less than the r table (0,514 ) .The
implementation of this research on may 2016 .The sample 40
respondents were using a total sampling and analysis data using the chi
square. Based on data processing obtained a family support of good
category that is about ( 52,5 % ) and a recurrence the majority of
respondents experienced a recurrence that is about ( 65% ) . From an conclusion is there a
analysis of the relationship between a family of a positive relationship
between family suport to events the relapse of drugs abuser at Rumah
damping tenjo laut in kuningan district 2016. Expected supervision and SKOLAS
assistance former drug users must be more optimal to reduce incidence
a recurrence and drugs abusers can healthy life without drugs. TIK
KEPERAWA
TAN
Vol. 3, No.1
Januari - Juni 2017
36
JURNAL
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN (RELAPS) PADA PENYALAHGUNA NARKOBADI RUMAH
DAMPING TENJO LAUTKABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2016
Http//Eprints.Undip.Ac.Id/14655/
(13 Maret 2016)
Presiden Republic Indonesia.
(2009). Undang – Undang
No.35 Tahun
2009 Tentang
Narkotika.
(Online).Http//Bnn.Go.I
d/Portal/_Uploads/Post/20
14/09/0
3/Uu_No_35_Tahun_2009
_Narko tika.Pdf (20
Januari 2016).
UNODC. (2012). United Nations
on drugs and
crime 2012
Tersedia
Http://Www.Unodc.O
rg/Unodc/Da ta-And-
Analysis/Wdr-
2012.Html (21
Januari 2016).
WDR. (2012). World Drugs Report 2012
(Online) Tersedia
Http://Www.Unodc.O
rg/Unodc/Da ta-And-
Analysis/Wdr-
2012.Html (21
Januari 2016).