Anda di halaman 1dari 18

ROLE PLAY SUPERVISI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

PROPOSAL

Dosen Pembimbing : Ns. Emy Eliya. A, S.Kep,. M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 5

Arfian Diaz 16010101


Evi Nurdiana 16010108
Ira Indah Lestari 16010116
Lenia Hidayatil 16010121
Riska Devi 16010133
Ulfa Nanelis S 16010140

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga “Laporan Kegiatan Role Play Supervisi” telah selesai
disusun oleh kelompok profesi manajemen keperawatan di Ruang Bedah Mawar
RS Baladhika Husada (DKT) Jember. Laporan ini dibuat untuk melaporkan
proses kegiatan supervisi keperawatan dalam penerapan model asuhan
keperawatan profesional pada profesi manajemen.
Kami juga berterima kasih pada pembimbing klinik Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga yang telah memberikan waktu luang untuk membimbing,
memberi saran dan masukan atas laporan supervisi yang kami buat. Terima kasih
juga kami ucapkan pada pembimbing klinik di RS Baladhika Husada (DKT)
Jember yang telah membantu dalam penyusunan dan pemberian data serta
informasi sehingga laporan kegiatan role play supervisi selesai, serta terima kasih
pada pasien dan keluarga. Laporan ini dibuat dengan mengerahkan tenaga dan
pikiran semua anggota kelompok yang telah membantu proses penyelesaian
proposal supervisi. Penyusun berharap agar laporan ini dapat memberikan
pengetahuan dan bermanfaat bagi perawat dan masyarakat pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam laporan kegiatan yang kami buat, baik dari segi isi maupun penulisan.
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal
kami selanjutnya.

Jember, 26 Desember 2019

Ruang Bedah Mawar RS Baladhika Husada (DKT)


Jember
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi ini layanan informasi yang didapat oleh masyarakat
semakin mudah. Pengetahuan dan kesadaran mereka akan kesehatan juga
mengalami perkembangan dan peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat pada pelayanan kesehatan, perawat diharapkan semakin
profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan, oleh karena itu
peningkatan pelayanan keperawatan harus senantiasa di lakukan.
Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang
memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standar pelayanan
termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping fasilitas yang
sesuai harapan masyarakat. Pelayanan yang berkualitas terhadap pasien dapat
ditunjukkan dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Penerapan supervisi klinis mampu
peningkatkan kompetensi perawat di ruang rawat inap (Rahayu, 2004).
Supervisi keperawatan menurut Nursalam, (2015) adalah kegiatan
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh
supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan
dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 2019.
Supervisi yang sering dilakukan oleh kepala ruangan adalah supervisi tidak
terjadwal yang digunakan untuk menilai kinerja perawat Bedah Mawar saat
melakukan tindakan keperawatan secara umum. Pelaksanaan Supervisi di
ruang Bedah Mawar RS Baladhika Husada (DKT) Jember belum berjalan
secara periodik Terakhir dilakukan supervisi pada tanggal 24-12-2019 dengan
materi pemasangan infus, rawat luka trakeostomy, pemberian kemoterapi.
Fenomena diatas mendukung kami mahasiswa program profesi ners untuk
menyusun format proposal supervisi dan instrument penilaian tindakan yang
di supervisi perlu dilakukan pengawasan agar pelayanan keperawatan
senantiasa memenuhi harapan konsumen dan sesuai dengan standar yang
berlaku. Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan
keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat mampu melaksanakan supervisi dengan baik dan
benar.
1.2.2 Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam
pelaksanaan pendokumentasian tindakan yang telah dilakukan ke
pasien.
b. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sikap perawat dalam
melakukan tugas.
c. Mahasiswa mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang
ditemukan.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien :
a. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
b. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
c. Memberikan kepuasan pada pasien.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat
dan klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam kegiatan
supervisi pada penyembuhan klien.
c. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien
saat di rumah.
d. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah
dimiliki serta mengaplikasikannya.
1.3.3 Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
b. Menjalin kerjasama tim.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.4 Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah diterapkan secara efisien dan efektif
(Huber, 2000).
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup
pelayanan keperawatan , masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien
mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2008).
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien
mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Nursalam, 2015).
2.2 Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

2.3 Prinsip Supervisi


1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen
dan kepemimpinan.
3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.
4) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor
dan perawat pelaksana.
5) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif , komunikasi efektif,
kreativitas dan motivasi.
7) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.

2.4 Pelaksana Supervisi


1) Kepala ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien
diruang perawatan.
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
2) Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan
yang ada di instalasinya.
3) Kepala seksi keperawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung
4) Kepala bidang perawatan :
Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung
2.5 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


Ka Ru
serta instrument / alat ukur

Supervisi

Menilai kinerja
PP 1 PP 2
Perawat

 Feed back PA PA
 Koreksi atau pemecahan
masalah
 Reward / Reinforcement
Kualitas Pelayanan
Meningkat

Bagan 2.1 : Alur Supervisi (Nursalam, 2014)


Keterangan : Kegiatan supervisi
Delegasi dan Supervisi

2.6 Langkah-langkah Supervisi


1) Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
c. Menyampaikan cara penilaian dan instrument yang akan dipakai
2) Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur
yang telah disepakati
b. Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
3) Post supervise
a. Supervisor memberikan reinforcement pada PP dan PA
b. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan
c. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
d. Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA
e. Supervisor memberikan masukan / solusi (feedback dan followup)
pada PP dan PA

2.7 Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi


Peran dan fungsi supervisor dalam Supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber
daya yang tersedia.
1) Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
2) Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan.
Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan
yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai
tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat
terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan
agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat
menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

2.8 Teknik Supervisi


a. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
b. Area Supervisi.
1) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati.
c. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed
back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang
positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 26 Desember 2019
Pukul : 13.00 WIB
Lama kegiatan : 30 Menit
Pelaksana : Kepala Ruangan
Sasaran : Perawat Primer
Tempat : Ruang Bedah Mawar RS Baladhika Husada (DKT)
3.2 Materi Supervisi
Pemasangan infus
3.3 Struktur pengorganisasian
Kepala ruangan :Arfian Diaz
Perawat Primer 1 : Lenia Hidayatil
Perawat Associate 1 : Evi
Pembimbing Akademik : Ulfananelis.
Pembimbing Klinik : Riska Devi
3.4 Metode
1. Observasi
2. Diskusi Tanya jawab
3. Problem solving

3.4 Instrumen
Standar Prosedur Operasional (SPO) pemasangan infus Rumah Sakit Dr.
Soetomo Surabaya

3.5 Mekanisme Kegiatan


Tahap kegiatan Kepala Ruangan (Supervisor) Perawat Primer
Pra supervisi Pembukaan : 1. Menerima penjelasan
(5 menit) 1. Salam pembukaan dan menjelaskan terkait kegiatan dan tujuan
kegiatan supervisi supervisi
2. Menjelaskan tujuan supervisi 2. Mempersiapkan diri
3. Menjelaskan format penilaian yang terhadap kegiatan supervisi.
akan di gunakan

Supervisi 1. Melakukan pengawasan dan 1. Mempersiapkan


(15 menit) koordinasi. kelengkapan kegiatan dan
2. Menilai berdasarkan fomat tujuan supervisi.
supervisi. 2. Mempersiapkan diri
3. Mencatat jika ditemukan ada hal- terhadap kegiatan supervisi.
hal yang perlu di diskusikan
bersama PP
4. Memberikan masukan berupa saran
atau pembetulan dari tindakan yang
dilakukan.
Post Supervisi 1. Menginformasikan hasil dari 1. Mendengarkan penjelasan
(5 menit) penilaian. supervisor dengan seksama
2. Melakukan evaluasi hasil 2. Menerima hasil penilaian.
bimbingan. 3. Memberikan feedback
3. Memberikan solusi dan feedback. terkait hasil evaluasi
4. Memberikan reinforcement dan supervisor.
reward. 4. Menerima konsep solusi
5. Melakukan dokumentasi hasil yang ditawarkan oleh
supervisi. supervisor.
6. Menyusun rencana tindak lanjut

3.6 Kriteria Evaluasi


3.8.1 Struktur
1. Supervisi keperawatan dilaksanakan di RS Baladhika Husada (DKT)
2. Peserta supervisi keperawatan hadir di tempat pelaksanaan supervisi
keperawatan.
3. Persiapan di lakukan 3 hari sebelumnya.
4. Kesiapan instrumen dan tempat.
5. Kesiapan dalam melakukan peran dalam supervisi.
3.8.2 Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
2. Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai peran
yang telah ditentukan.
4. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan peran yang telah dipentukan.
3.8.3 Hasil
Perawat dapat meningkatkan pelayanan pada klien dan keluarga yang
berfokus pada kebutuhan, ketrampilan, dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 20015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan
Ners. Surabaya.
Perry, Anne. 2000. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC
Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan Pada
Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).
SOP RSU Dr. Soetomo Surabaya (tidak dipublikasikan)
LEMBAR HASIL SUPERVISI

No. Masalah Penyebab Solusi

Surabaya, ........................
Supervisior
Kepala Ruangan Yang disupervisi

(...............................) (..............................)
PETUNJUK TEKNIS
PENGISIAN LAPORAN SUPERVISI

A. Pengertian supervisi keperawatan


Supervisi keperawatan adalah suatu kegiatan pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan perawatan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
pencapaian tujuan.

B. Tujuan
Laporan supervisi keperawatan dibuat dengan tujuan sebagai bahan
pertanggungjawaban terhadap kegiatan supervisi keperawatan yang telah
dilaksanakan, sekaligus sebagai bahan dokumentasi pelaksanaan supervisi
keperawatan.

C. Petunjuk pengisian
1. Nama supervisor serta hari dan tanggal pelaksanaan supervisi diisi
dengan jelas dan lengkap.
2. Laporan supervisi secara garis besar terdiri dari 3 aspek yaitu :
1) Masalah
Pada kolom masalah ini diisi dengan masalah-masalah yang
ditemukan oleh supervisor pada saat melakukan supervisi
keperawatan yang meliputi pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap
klien serta kebutuhan sarana dan prasarana penunjang yang kurang
memadai.
2) Tujuan
Pada kolom tujuan diisi dengan tujuan pemecahan masalah yang
ditemukan pada saat ini.
3) Konsep solusi
Konsep solusi terdiri dari :
a Rencana saat ini
Pada kolom konsep solusi diisi dengan rencana tindakan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan oleh
supervisor pada saat melakukan supervisi keperawatan.
b Rencana yang akan datang
Rencana akan datang dimaksudkan untuk mendokumentasikan
rencana-rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam waktu
berikutnya untuk menindaklanjuti rencana tindakan yang telah
dilaksanakan pada saat itu sehingga dikemudian hari tidak lagi
ditemukan permasalahan mengenai hal yang sama.

Anda mungkin juga menyukai