Disusun Oleh :
MARIANA
NPM : 12.2.05.01.0022
MARIANA
12.2.05.01.0022
Fakultas Ilmu Kesahatan – DIII Keperawatan
rianalovejesus@ymail.com
Pembimbing 1 : Dhian Ika Prihananto, S.KM
Pembimbing 2 : Muhammad Mudzakkir, S.Kep.Ns.M.Kep
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
I. LATAR BELAKANG
Reumatoid artritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya
sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (Gordon, 2009). Penderita
reumatoid artritis banyak menyerang perempuan karena perempuan mempunyai hormon
estrogen yang berpengaruh untuk merangsang sisi imun aktif dan imunnya bisa lebih cepat
aktif dari pada laki-laki (Putri, 2012). Banyaknya penderita reumatoid artritis saat ini
karena kegemukan dan gaya hidup yang kurang sehat seperti kurang istirahat, stress, dan
kurang olahraga, merokok (Anira, 2010).
Menurut badan kesehatan dunia WHO jumlah penderita reumatoid artritis pada tahun
2011 diperkirakan prevalensinya mencapai 29,35%. Pada tahun 2012 prevalensinya
sebanyak 39,47% dan pada tahun 2013 prevalensinya sebanyak 49,59% dan menyerang
pada usia pertengahan 40-59 tahun. (WHO, 2013). Di Indonesia sendiri penyakit reumatoid
artritis tahun 2011 prevalensinya berjumlah 35%, tahun 2012 prevalensinya berjumlah
40%, dan tahun 2013 prevalensinya berjumlah 45%. (Nugroho, 2013). Di Jawa Timur
penyakit reumatoid artritis tahun 2011 berjumlah 37.476.757 penderita, tahun 2012
berjumlah 28.196.000 penderita, tahun 2013 berjumlah 20.719.000 penderita. (Depkes RI,
2013). Menurut Dinas Kesehatan di Kota Kediri penderita reumatoid artritis di wilayah
kerja kota kediri pada tahun 2012 sebanyak 36.556 penderita, tahun 2013 sebanyak 36.948
penderita dan pada tahun 2014 sebanyak 22.606 penderita. Berdasarkan data di wilayah
kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri penderita reumatoid artritis yaitu pada tahun 2012
sebanyak 380 penderita, pada tahun 2013 sebanyak 384 penderita, dan tahun 2014
sebanyak 362 penderita. (Dinkes kota Kediri, 2014)
Reumatoid artritis disebabkan karena menumpuknya asam urat dalam tubuh, yang
biasanya disebabkan oleh faktor nutrisi. Ada juga yang disebabkan oleh penyakit kelainan
darah, tingginya kadar trigeserida dalam darah, kegemukan dan konsumsi obat-obatan yang
berlebihan (Kisworo 2008). Dampak reumatoid artritis juga bisa menimbulkan penyakit
lain dan komplikasi penyakit seperti cacat tulang, gangguan penglihatan, dan gagal ginjal
yang jika kerjanya mulai terganggu juga bisa mengakibatkan hipertensi, gangguan jantung,
diabetes mellitus, dan stroke. Apabila dalam satu keluarga yang menderita penyakit
reumatoid artritis, maka mungkin dapat timbul beberapa masalah seperti : ketidakpatuhan
diit makanan yang tinggi lemak, potensial terjadinya komplikasi bagi penderita, sumber
daya keluarga kurang, tidak mampu beraktivitas dengan baik (Damayanti, 2012).
II. METODE
Tehnik pengambilan data :
1. Wawancara
Menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh
pasien, bisa juga disebut anamnesa.
2. Observasi atau pengamatan
Mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan keperawatan pasien.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg, respirasi : 20 x/mnt, suhu : 362OC, nadi : 86
x/mnt
b. Sistem cardio vascular :
Tidak ada pembesaran jantung, BJ I dan BJ II tunggal.
c. Sistem respirasi :
Bentuk thorak normal (tidak terdapat pigeon chest, funnel chest, barrel chest,
kyphosis, lordosis), tidak ada tanda-tanda dispneu, tidak ada pernapasan
cuping hidung, tidak ada batuk, respirasi 20 x/mnt, tidak ada suara tambahan
(rales, ronchi).
B. Kesimpulan
1. Pada saat pengkajian didapatkan Ny. A jarang cek up kesehatan secara rutin
dipuskesmas/ RS, cek up kesehatan jika ada keluhan selain itu juga keluarga Ny.
A tidak punya waktu untuk melakukan cek up rutin. Keluarga Ny. A
menggunakan sepeda motor jika ke puskesmas/ RS dan kartu BPJS kesehatan
untuk berobat.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada tinjauan kasus yaitu Perubahan
pemeliharaan kesehatan b/d ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
sakit ditandai dengan keluarga Ny. A jarang cek up kesehatan secara rutin
dipuskesmas/ RS, cek up kesehatan jika ada keluhan.
3. Perencanaan yaitu jelaskan tentang sistem perawatan kesehatan, bagaimana
kerjanya, dan apa yang dapat diharapkan pasien/keluarga, berikan anjuran
tertulis tentang tujuan dan lokasi aktivitas perawatan kesehatan, informasikan
pasien tentang biaya, waktu, alternative, dan risiko yang timbul dari pemeriksaan
atau prosedur tertentu dan konsultasikan kepada layanan social untuk
merencanakan kebutuhan pemeliharaan kesehatan.
Chayatin Nurul, Mubarak Wahit I & Santoso Bambang A, (2010), Ilmu Keperawatan
Komunitas : Konsep dan Aplikasi, Edisi 2, Jakarta : Salemba Medika.
Deni damayanti, (2012), Panduan lengkap mencegah dan mengobati Reumatoid artritis
dan asam urat, Jakarta : araska publisher.
Jhonson L & Lanny R, (2012), Keperawatan Keluarga :plus contoh askep, Yogyakarta :
Nuha Medika
Wilkinson Judith M, Ahern & Nancy R, (2012), Buku Saku Diagnosa Keperawatan :
diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Edisi 9, Jakarta: EGC.