Mini Riset
Disusun untuk memenuhi persyaratan tugas praktik profesi keperawatan
komunitas dan keluarga
Oleh :
Mahasiswa Profesi Ners
Keperawatan Komunitas dan Keluarga
Periode 24 Oktober – 09 Desember 2016
0
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia
lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia. Menjadi tua adalah
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh
(Chobanian et al., 2003). Hipertensi sering disebut sebagai salah satu silent
killer karena datang secara bertahap dan sering tidak ada gejala awitan,
penderita akan merasakan gejala ketika penyakit ini sudah disertai komplikasi
1
8
Angka kejadian kasus hipertensi pada lansia di Jawa Timur termasuk pada
Hipertensi di Jawa Timur mencapai 16,6 % dari total penduduk Jawa Timur.
hipertensi merupakan penyakit tertinggi yang dialami oleh lansia 31% lansia
puskesmas.
cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh petugas kesehatan. Secara
sikap, anjuran, biaya berobat, jarak pelayanan dan sikap petugas, yang pada
akibat tekanan darah yang tinggi di otak, atau akibat embolus yang terlepas
dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi
Oleh karena itu, peran dan motivasi keluarga dalam memotivasi lansia
penjelasan ilmiah.
penelitian yang berjudul hubungan antara peran dan motivasi keluarga dengan
Apakah ada hubungan antara peran dan motivasi keluarga dengan tingkat
kontrol hipertensi
1.5.1 Teoritis
dalam hal hubungan antara peran dan motivasi keluarga dengan tingkat
1.5.2 Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendiri dengan atau tanpa anak, dan
sistem sosial yang bersifat unik dan dinamis. Oleh Karena itu perawat
keluarga merupakan bagian dari suprasistem yang lebih besar dan disusun
dari beberapa subsistem, perubahan pada salah satu anggota keluarga akan
49
7
2010).
pendidikan seks bagi anak, dan yang lain. 2. Sosialisasi Anak akan
dalam proses hubungan anak dengan anggota keluarga yang lain. Akhirnya
anak akan belajar peran model sesuai dengan jenis kelaminnya dan akan
berbagai perangkat seperti panca indera dan akal untuk menyerap berbagai
ilmu. Keluarga mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap
Fungsi keluarga dalam hal ini yakni membina norma/ajaran agama sebagai
ditemukan keterlibatan dan dukungan dalam keluarga dimana tanpa hal ini
Inti (Nuclear Family) Adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan
(Dyadic Family) Adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang
telah cerai atau kehilangan pasanganya. 2. Orang tua tunggal (single parent
family) Adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan
yang berjenis kelamin sama (Gay and lesbian family). Terdiri dari
darah dan hidup bersama dengan ideology yang sama atau kepentingan
masalah yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah
10
2006). Menurut WHO lanjut usia meliputi usia pertengahan (middle age)
11
yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) yaitu
usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu antara 75 tahun sampai
90 tahun dan usia sangat tua (very old) yaitu diatas 90 tahun (Nugroho,
2008).
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa, dan
tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologi maupun psikologi.
umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit,
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dalam
Proses menua merupakan proses terus - menurus atau berkelanjutan secara alami
dan umumnya dialami oleh semua mahluk hidup. Misalnya, terjadinya kehilangan
pada otak, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh ‖mati‖ sedikit demi
sedikti. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh tidak akan
sama. Ada kalanya seseorang tergolong lanjut usia atau masih muda, tetapi telah
tergolong lanjut usia, penampilan masih sehat, segar bugar, dan badan tegak.
Walaupun demikian, harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering
dialami lanjut usia. Manusia secara lambat dan progresif akan kehilangan daya
sebagainya.
yang saling berkaitan. Sampai saat ini, banyak teori yang menjelaskan
tentang proses menua yang tidak seragam. Secara umum, proses menua
2. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
―Seseorang dikatakan sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No.13
tentang kesehatan)
2. Kebutuan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit,
(51,12%)
b. Masalah kesehatan yang sering muncul: sakit tulang atau sendi (69,39%);
menurun (30,08%); mual atau perut perih (26,66%); sulit tidur (24,88%);
diantaranya lansia mudah jatuh, mudah lelah, kekacuan mental akut, nyeri
punggung, nyeri sendi pinggul, sulit tidur, sering pusing, berat badan
menahan kencing.
dan situasi lingkungan. Dari segi mental dan emosional sering muncul
16
atau takut ditelantarkan karena tidak berguna lagi. Hal ini bisa
3. Perubahan psikososial
bersangkuatan.
4. Perubahan kognitif
5. Perubahan spiritual
posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga didasari oleh
( Setiadi, 2008).
Ayah merupakan sex partner yang setia bagi istrinya. Sebagai sex
partner, seorang ayah harus dapat melaksanakan peran ini dengan diliputi
oleh rasa cinta kasih yang mendalam. Seorang ayah harus mampu
kebutuhan keluarga.
rasional. Pendidikan mulai diperlukan sejak anak umur tiga tahun ke atas,
yaitu saat anak mulai mengembangkan ego dan super egonya. Kekuatan
realitas hidup yang terdiri dari segala jenis persoalan yang harus
psikologinya. Dan akan merasa tertekan, jika hal ini berkelanjutan akan
identifikasi diri dalam rangka membentuk super ego (aku ideal) yang kuat.
hidup yang benar, susila dan baik. Oleh karena itu seorang ayah harus
memiliki pribadi yang kuat. Pribadi ayah yang kuat akan memberikan
makna bagi pembentukan pribadi anak. Pribadi anak mulai terbentuk sejak
anak itu mencari “aku” dirinya. Aku ini akan terbentuk dengan baik jika
membawa sifat yang sering dirasakan sewaktu masa kecil (Shochib, 1998).
19
karena itu ayah sebagai kepala keluarga juga ikut bertanggung jawab
Agar dapat melaksanakan peran ganda ini maka seorang ayah dituntut
Peran ini dapat dipenuhi dengan baik, bila ibu mampu menciptakan
iklim psikis yang gembira, bahagia dan bebas sehingga suasana rumah
tangga menjadi semarak dan bisa memberikan rasa aman, bebas, hangat,
suami akan betah tinggal di rumah. Iklim psikologis penuh kasih sayang,
kedewasaan.
Peran ini sangat berat. Dalam hal ini terdapat relasi-relasi formal
sebagai pengurus rumah tangga, tetapi sering kali juga berperan sebagai
pencari nafkah. Dalam hal ini ibu harus mampu membagi waktu dan
tenaga karena jika tidak ada keseimbangan antara pekerjaan dengan peran
terdapat dua peran yang mempengaruhi keluarga yaitu peran formal dan
informal.
1. Peran Formal
peran bagi berfungsinya suatu sistem. Peran dasar yang membentuk posisi
sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain sebagai provider atau
penyedia, pengatur rumah tangga perawat anak baik sehat maupun sakit,
2. Peran Informal
pendapat.
e. Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh orang tua dalam
keluarganya
22
j. Pengikut dan sanksi, kecuali dalam beberapa hal, sanksi lebih pasif,
2.4.1 Definisi
mmHg (Smeltzer dan Bare, 2001 dalam Ahmad, 2009). Menurut WHO
jika tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 95
mmHg, dan tekanan darah perbatasan bila tekanan darah sistolik antara
sebagai tekanan sistolik yang sama atau di atas 140 dan tekanan diastolik
1. Hipertensi primer
diukur dengan manometer air raksa yang dinyatakan sebagai rasio sistolik
dan diastolik, misalnya 120/70, yang berarti tekanan sistolik adalah 120
berikut.
Sistolik Diastolik
˂ 130 131 – 159 ˂ 85 86 - 99 100 Normal Hipertensi
160 – 179 180 – – 109 110 – 119 ringan Hipertensi
209 ˃ 210 ˃ 120 sedang Hipertensi
berat Hipertensi
sangat berat
Secara umum, tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak
tanpa disadari oleh orang tersebut. Sering hal itu ketahuan tiba-tiba,
tanda tekanan darah tinggi yang digambarkan itu adalah sakit kepala,
pusing, gugup, dan palpitasi (Knight, 2006). Pada sebagian orang, tanda
yang umum ialah sesak nafas pada waktu kerja keras. Ini menunjukkan
bahwa otot jantung itu sudah turut terpengaruh sehingga tenaganya sudah
berkurang yang ditandai dengan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik, tidak
dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat
2006).
Kebanyakan orang mengira bahwa sakit kepala terutama pada pagi hari,
darah normal, bahkan seringkali tekanan darah yang relatif tinggi tidak
2004).
1. Genetik
Dibanding orang kulit putih, orang kulit hitam di negara barat lebih
2. Usia
3. Jenis kelamin
27
2005).
Indian Amerika Selatan yang tekanan darahnya rendah dan tidak banyak
(Gray.dkk, 2005).
5. Pola hidup
6. Garam dapur
dalam diet datang dari makanan dalam bentuk garam dapur atau sodium
Hal ini meningkatkan volume darah didalam tubuh, yang berarti jantung
harus memompa lebih giat sehingga tekanan darah naik. Kenaikan ini
berakibat bagi ginjal yang harus menyaring lebih banyak garam dapur dan
dalam system pembuluh darah, jantung harus memompa lebih kuat dengan
7. Merokok
peningkatan tekana darah karena nikotin akan diserap pembulu darah kecil
dalam paru-paru dan diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke otak, otak
adrenal untuk melepas Efinefrin (Adrenalin). Hormon yang kuat ini akan
berat karena tekanan yang lebih tinggi.Selain itu, karbon monoksida dalam
2.4.6 Komplikasi
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang
bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu
bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut,
atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak
nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian.
diseluruh susunan saraf pusat. Neron- neron disekitarnya kolap dan terjadi
1. Umum
atau derajatnya, maka dapat dilakukan dua strategi penatalaknaan dasar yaitu :
a. Non farmakologik, yaitu tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang telah
2. Khusus
rujuk lebih dini dan terapi yang tepat dapat dilakukan dengan cepat. Perlu
2.4.8 Pencegahan
jika dirinya atau keluarganya sakit keras atau meninggal dunia akibat
fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (Stop High
hipertensi.
1. Pola makan
32
makan yang rendah lemak jenuh, kolesterol, lemak total, serta kaya akan
buah, sayur, serta produk susu rendah lemak telah terbukti secara klinis
darah yang tinggi, secara garis besar ada empat macam diet, yaitu :
2. Pola istirahat
3. Pola aktivitas
sehari-hari yang lebih aktif baik fisik maupun mental memerlukan energi /
kalori yang lebih banyak. Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan
tidak hanya menjaga bentuk dan berat badan, tetapi juga dapat
4. Pengobatan
33
batas ideal.
alkohol.
3) Olahraga
2.5 Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin yang berati to move. Secara umum
Suatu Motivasi atau motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang
dari luar. Misalnya, seorang ibu mau mendatangi penyuluhan gizi karena
perkembangan anaknya.
2) Motif intrinsik, yaitu motif yang berfungsi tanpa rangsangan dari luar
Not14 \l 1057 ].
menyediakan air bersih kepada suatu desa tertentu yang dapat menunjang
Motivasi yang ada pada diri klien sangat berpengaruh dalam kebutuhan klien
Pada umumnya, yang banyak diukur adalah motivasi sosial dan motivasi
biologis. Ada beberapa cara untuk mengukur motivasi, yaitu dengan test
Menurut teori motivasi Herzberg tahun 1950, ada dua faktor yang
yakni :
tingkat motivasi yang kuat bagi seseorang untuk bertindak atau bekerja,
36
memberikan ASI
memberikan ASI
(5) Pekerjaan itu sendiri (work), ibu mempratekkan cara pemberian ASI.
policy),
Secara bagan teori, motivasi Herzberg (1950) dalam Notoatmodjo ( 2010 ) dapat
achievement
recognation
motivation
responsibility
Posibility of
growt sikap
perilaku
work
Physical
environment kepuasan
Interpersonal
relationship
Company and
administration higieneeee
policy
supervision
salary
Job security
2.1 Kepatuhan
kesehatan atau oleh yang lain. Kepatuhan pasien sebagai sejauh mana
bulan sampai dengan 8 bulan (Smet. 1974 & Notoadmojo 2005 dalam
Prayogo, 2013).
yaitu:
bahwa ia lupa satu dosis obat dan menggandakan dosis berikutnya untuk
yang lebih positif. Proses pengkajian atau pada tahap PRECEDE dan proses
pembangunan sehingga kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah
2. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan,
3. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis, dan sosial budaya yang
4. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanya
perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya hidup merupakan
pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan karena jenis
perilaku tertentu. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari
tiga faktor:
kesehatan.
kesehatan, teman sebaya, orang tua, yang merupakan kelompok referensi dari
Sehat
42
Gambar 2.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan (Green dan Kreuter,
1991 dalam Nursalam 2013)
1. Jenis kelamin
beban kerja laki-laki yang berat, istirahat yang kurang, serta gaya hidup
2. Pengetahuan (knowledge)
tau, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
1) Mengingat (remembering)
kembali (recalling).
2) Memahami (understand)
dan menjelaskan.
3) Mengaplikasikan (apply)
dan mengimplementasikan.
4) Menganalisa (analyze)
sama lain dan secara keseluruhan atau dengan sebuah tujuan. Menganalisa ini
5) Mengevaluasi (evaluate)
44
6) Menciptakan (create)
kesatuan utuh atau membuat produk asli. Menciptakan meliputi beberapa hal
3. Sikap
adalah suatu indikasi sikap, menghargai (valuing) dalam hal ini adalah
4. Pekerjaan
45
Sehingga tidak ada alasan bagi pasien untuk tidak teratur berobat
1. Penyuluhan
masyarakat tidak sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
(Nandangtisna, 2009).
2. Waktu pengobatan
1. Sikap perawat
psiko-sosial
1) Sikap fisik
47
Egan 2013 dalam Berman, et al. (2015) mengidentifikasi 5 sikap atau cara
(1)Posisi berhadapan. Arti dari posisi ini adalah ”saya siap untuk anda”.
(2)Kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien
untuk berkomunikasi.
2) Sikap psiko-sosial
Sikap psiko-sosial dapat dibagi dalam 2 dimensi yaitu dimensi respon dan
dimensi tindakan (Stuart dan Sundeen, 1987; 126 dikutip oleh Septyaniar
2009).
(1)Dimensi respon.
3. Empati: ikut merasakan apa yang dirasakan klien namun tidak terlibat
4. Emosional katarsis: terjadi jika klien diminta tentang hal yang sangat
Variabel Independen
- Peran ayah
- Peran ibu
- Peran anak
(X 1) Variabel Dependen
Variabel perancu
- Kemudahan
mencapai
Fasilitas
Kesehatan
- Jarak rumah
dengan fasilitas
kesehatan
49
48
Keterangan:
Diteliti Dihubungkan
Tidak Diteliti Tidak Dihubungkan
Gambar 3.1 kerangka konseptual hubungan antara peran dan motivasi keluarga
dengan tingkat kepatuhan pada lansia untuk kontrol hipertensi (Mengadopsi teori
Herzberg 1950)
H1:
METODE PENELITIAN
penelitian.
adalah cross sectional dimana jenis penelitian ini ini menekankan waktu
kali pada satu saat. Variabel independen dan variabel dependen dinilai
secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam,
dan motivasi keluarga dengan tingkat kepatuhan pada lansia untuk kontrol
4.2.1 Populasi
49
50
orang.
4.2.2 Sampel
N . z2 p . q
n= 2
d ( N−1 ) + z 2 . p . q
98,92
n=
6,06
n=16,32 ~ 16 responden
Keterangan :
q = 1 – p (100% - p)
(Nursalam, 2013)
51
Jadi, jumlah lansia yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah
16 responden.
4.2.3 Sampling
mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini peneliti
dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar – benar merupakan subjek yang
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain) (Soeparto, Putra, & Haryanto,
sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Jenis variabel yang digunakan dalam
menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti
52
oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan ialah
operasional dari variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:
53
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Antara Peran Dan Motivasi Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Pada Lansia Untuk Kontrol
Hipertensi di RW 4 dan 5 Kelurahan Dupak Surabaya
Alat
Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Skor
Ukur
Peran Seperangkat tingkah laku a. Mengenal masalah kesehatan Kuesioner Ordinal Peran diukur dengan
yang diharapkan oleh orang setiap anggota keluarga mengajukan 5 pertanyaan
lain terhadap seseorang b. Mengambil keputusan untuk dengan pilihan jawaban ya dan
sesuai kedudukannya dalam melakukan tindakan yang tidak. Jawaban ya akan diberi
suatu sistem dan mampu tepat bagi keluarga skor 1 dan jawaban tidak diberi
meningkatkan status c. Memberikan perawatan pada skor 0.
kesehatan anggota keluarga yang sakit
atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri
d. Mempertahankan suasana
rumah yang menguntungkan
bagi kesehatan
e. Memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
(Fredman, 1981)
Motivasi suatu dorongan dari dalam Nilai harapan positif dari lansia Kuesioner Ordinal Penilaian dilakukan dengan
diri keluarga yang terhadap keluarga menampilkan 10 pernyataan
menyebabkan keluarga mengenai motivasi.
melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna Penilaian menggunakan skor 1-
meningkatkan kepatuhan 3 (sangat tidak setuju-setuju-
kontrol pada lansia dengan
54
Tingkat Tingkat kemampuan a. Kualitas hidup Kuesioner Ordinal Tingkat kepatuhan diukur
Kepatuhan lansia dalam melaksanakan b. Derajat kesehatan melalui kuisioner yang berisi 10
cara pengobatan dan c. Perilaku dan gaya hidup pertanyaan dimana setiap
perilaku yang disarankan d. Lingkungan: fisik, biologis, pertanyaan yang dijawab ya di
oleh petugas kesehatan atau dan sosial budaya beri nilai 1 dan nilai 0 untuk
oleh yang lain jawaban tidak. Skor kemudian
dijumlahkan dan dikategorikan
menjadi :
1. Skor >2 : kepatuhan rendah
2. Skor 1-2 : kepatuhan sedang
3. Skor 0 : kepatuhan tinggi
55
Instrumen adalah alat ukur atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasil yang diperoleh lebih baik
motivasi keluarga.
hipertensi.
pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner yang berisikan data umum dan
dilakukan. Data umum mencakup identitas pasien meliputi nama, umur, jenis
kelamin, lama tinggal, riwayat penyakit. Data khusus mencakup peran dan
hipertensi.
56
butir pertanyaan. Penilaian hanya dilakukan pada satu kali pertemuan. Penilaian
terhadap peran dilakukan dengan menghitung skor atas jawaban ya dan tidak,
sedangkan motivasi diukur dengan menghitung skor atas jawaban sangat setuju-
setuju- sangat tidak setuju. Tingkat kepatuhan control hipertensi dinilai melalui
akan melakukan pengumpulan data secara serentak pada satu waktu penelitian
Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan peran dan motivasi keluarga terhadap
tingkat kepatuhan kontrol hipertensi pada lansia di lingkungan RW 4
dan RW 5 Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan Surabaya
1) Editing
diteliti.
58
2) Koding
3) Tabulasi Data
2010).
hubungan antara peran dan motivasi keluarga terhadap tingkat kepatuhan kontrol
ditandatangani atau cap ibu jari jika bersedia menjadi responden setelah peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika responden tidak bersedia diteliti
dari lansia. Peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data
(lembar pertanyaan) tetapi hanya menuliskan atau memberi kode tertentu pada
hanya diketahui oleh peneliti dan tidak disebarkan kepada pihak lain. Informasi
Diehl, M., Berg, K.M. (2007) Personality and involvement in leisure activities
during the Third Age:Findings from the Ohio Longitudinal Study. In: Laura
E. Berk. Development Through The Lifespan, Dari Masa Dewasa Awal
Sampai Menjelang Ajal, diterjemahkan oleh Daryatno, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Pp. 286
Gray, HH, dkk. (2005). Lecture Notes : Kardiologi. (4th . ed). Jakarta: Erlangga.
Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul, Santoso, Bambang Adi. (2009). Ilmu
Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi Buku 2. Jakarta: Salemba
Medika.
60
61
Santoso, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi Buku 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Shochib, Moh. (1998). Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak
Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: PT Rineka Cipta
Wijaya. (2009). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien
Rawat Jalan di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Raden Said Sukanto
Jakarta
62
Lampiran
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN ANTARA PERAN DAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN
TINGKAT KEPATUHAN PADA LANSIA UNTUK KONTROL
HIPERTENSI DI RW 4 DAN 5 KELURAHAN DUPAK SURABAYA
Tanggal Penelitian :
Nomor Responden :
I. Data Demografi
Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek () pada kotak jawaban yang anda
pilih.
1. Nama : ...................................................
2. Jenis Kelamin :
Perempuan : Laki-laki :
3. Pekerjaan :
Bekerja : Tidak Bekerja :
Waktu Pengobatan:
Dilakukan
No Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah anggota keluarga mengetahui
1
penyakit yang anda alami?
Apakah anggota keluarga pernah mengantar
atau mengajak berobat ke pelayanan
2
kesehatan terdekat bila ada anggota keluarga
yang sakit?
Apakah keluarga anda selalu merawat anda
3
bila sedang sakit?
Dilakukan
No Pernyataan
Ya Tidak
Apakah keluarga anda menyarankan anda
1
untuk melakukan pengobatan hipertensi?
Apakah keluarga anda mengingatkan anda
2
untuk minum obat?
V. Kepatuhan Berobat
64
Petunjuk: pilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada kolom yang ada
Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda pernah lupa minum obat?
2. Orang terkadang lupa minum obat
dengan alasan lain selain lupa. Selama
2 minggu ini, adakah hari dimana anda
tidak meminum obat?
3. Apakah anda pernah berhenti minum
obattanpa memberitahu petugas atau
dokter karena anda merasa semakin
buruk ketika anda meminum obat itu?
4. Ketika anda sedang dalam perjalanan
atau meninggalkan rumah, apakah
anda terkadang lupa membawa obat?