Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing : Prestasianita Putri, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 5/ Kelas 2016 C
1. Arfian Diaz S 16010101
2. Evi Nurdiana M 16010108
3. Ira Indah L 16010116
4. Lenia Hidayatil 16010121
5. Riska Devi 16010133
6. Ulfa Nanelis S 16010140

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2019
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .................................................................................................. 3
2.2 Tujuan Proses Timbang Terima ................................................................ 3
2.3 Tahapan Timbang Terima ......................................................................... 3
2.4 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Proses Timbang Terima ........... 4
2.5 Alur Pelaksanaan Timbang Terima ........................................................... 5
2.6 Mekanisme Pelaksanaan Timbang Terima ............................................... 6
2.7 Kriteria Hasil .......................................................................................
BAB III RENCANA KEGIATAN TIMBANG TERIMA
3.1 Unsur 5W+1H ........................................................................................... 9
3.2 Roleplay .................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 10
4.2 SARAN ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota saf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Profesional dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini
dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat,
maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang
harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima
pasien) (Nursalam, 2015).
Disini dituntut tugas menejer keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia
untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefesien mungkin bagi
individu, keluarga dan masyarakat (Gillis, 1996). Salah satu strategi untuk
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dalam
pembenahan manajemen keparawatan, karena dengan adanya faktor kelola yang
optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.
Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian
dinas. Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer ke perawat asosiet yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas
malam. Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Tujuan dari timbang terima adalah menyampaikan kondisi atau keadaan secara
umum klien, menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh
pergantian dinas berikutnya, agar semua perawat dapat mengikuti perkembangan
klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat dan

1
yang lebih penting adalah agar terjadi suatu hubungan kerjasama antar perawat
serta terlaksananya asuhan perwatan terhadap klien yang berkesinambungan.
Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa STIKES dr. Soebandi Jember
akan melakukan role play mengenai pelaksanaan timbang terima guna
menerapkan asuhan keperawatan yang profesional.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kepuasaan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
1.2.1 Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan umum klien
b. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
c. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
d. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
e. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab
antar anggota tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan
terhadap klien yang berkesinambungan.
1.3 MANFAAT
1.3.1 Bagi Perawat atau Mahasiswa Keperawatan
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar
perawat
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang
berkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
1.3.2 Bagi Klien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada masalah
yang belum terselesaikan.

2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum, dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas
sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan (Nursalam, 2017).
2.2 TUJUAN PROSES TIMBANG TERIMA
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan umum klien
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien
3. Menyampaikan permasalahan keperawatan klien yang masih ada dan
yang sudah terselesaikan
4. Menyampaikan hal-hal yang penting harus ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
5. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
(Nursalam, 2017)
2.3 TAHAPAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan menyerahkan perlu menyiapkan hal-hal yang akan
disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada perawat penanggung jawab shift
selanjutnya meliputi:
a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima laporan

3
4. Penyampaian timbang terima diatas harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buri.
5. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien.
(Nursalam, 2017)
2.4 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PROSES
TIMBANG TERIMA
1. Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian sif.
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau penanggung jawab pasien (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan
pasien.
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara
yang cukup sehingga pasien yang disebelahnya tidak mendengar
sesuatu yang rahasia bagi pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia
sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat pasien.
7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya
dibicarakan di nurse station.
(Nursalam, 2017)

4
2.5 ALUR PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA

Klien

Diagnosa Medis Diagnosa


Masalah kolaboratif Keperawatan
Rencana
Tindakan

Yang belum/akan
Yang telah dilakukan dilakukan

Perkembangan
keadaan klien

Masalah
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Timbul masalah baru

(Nursalam, 2017)

5
2.6 MEKANISME PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Timbang terima 10 mnt Nurse PP, PA
dilaksanakan setiap station
pergantian sif/ operan
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien baru masuk
dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya
pasien yang memiliki
permasalahan yang
belum/dapat teratasi serta
yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PA/PP menyampaikan
timbang terima kepada PP
(yang menerima
pendelegasian)
berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam
timbang terima:
a. Aspek umum yang
meliputi: M1 s/d M5;
b. Jumlah pasien;
c. Identitas pasien dan
diagnosis medis;
d. Data (keluhan/subjektif
dan objektif);
e. Masalah keperawatan
yang masih muncul;
f. Intervensi keperawatan

6
yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum);
g. Intervensi kolaboratif
dan dependen;
h. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang dan program
lainnya)
Pelaksanaan Nurse Station 15 mnt Nurse Karu, PP,
1. Kedua kelompok dinas station PA
sudah siap (sif jaga).
2. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
buku catatan.
3. Kepala ruang membuka
acara timbang terima.
4. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat oleh
perawat jaga (NIC)
5. Perawat jaga sif
selanjutnya dapat
melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan
melakukan validasi
terhadap hal-hal yang
telah ditimbang terimakan
dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang

7
kurang jelas.

Di Bed Pasien
6. Kepala ruang
menyampaikan salam dan Ruang
PP menanyakan /Bed
kebutuhan dasar pasien. pasien
7. Perawat jaga selanjutnya
mengkaji secara penuh
terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan
dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan,
serta hal-hal penting
lainnya selama masa
perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
Post- 1. Diskusi. 10 mnt Nurse Karu, PP,
timbang 2. Pelaporan untuk timbang station PA
terima terima dituliskan secara
langsung pada format
timbang terima yang
ditandatangani oleh PP
yang jaga saat itu dan PP
yang jaga berikutnya

8
diketahui oleh Kepala
Ruang.
3. Ditutup oleh Karu.
(Nursalam, 2017)
2.7 KRITERIA HASIL
2.8.1 Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain: catatan timbang terima, status pasien dan
kelompok sif timbang terima. Kepala ruang/Nurse in charge (NIC)
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian sif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang
terima pada sif sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang
bertugas saat itu.
2.8.2 Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti sif.
Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan
mengganti sif. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station
kemudian ke ruang perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima menyangkut jumlah pasien, diagnosis
keperawatan, intervensi yang belum/sudah dilakukan.
2.8.3 Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi
antarperawat berjalan dengan baik.

9
BAB III
RENCANA KEGIATAN TIMBANG TERIMA
3.1 Unsur 5W+1H
1. Apa rencana kegiatan tersebut?
Rencana kegiatan timbang terima
2. Siapa yang berperan dalam rencana kegiatan timbang terima?
Kepala ruang, kepala tim, perawat pelaksana, pasien dan keluarga
3. Di mana tempat rencana kegiatan timbang terima?
Di bangsal cempaka RS. Ciputra
4. Kapan waktu rencana kegiatan timbang terima?
13 Oktober, pukul 07.00
5. Kenapa harus ada rencana kegiatan timbang terima?
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan umum klien
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dan yang belum
dalam asuhan keperawatan pada klien
c. Menyampaikan permasalahan keperawatan klien yang belum dan
yang sudah teratasi.
d. Menyampaikan hal-hal yang penting harus ditindaklanjuti oleh
petugas perawat yang dinas berikutnya
e. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
6. Bagaimana rencana kegiatan timbang terima?
3.2 Roleplay Timbang Terima
Pagi tanggal 13 Oktober, di bangsal Cempaka rumah sakit Ciputra akan
dilaksanakan operan (timbang terima) antara perawat shift malam kepada perawat
shift pagi. Terdapat 12 pasien yang terisi dari 15 bed. Salah satunya adalah Tn.
Arfian. BOR = 80 (ideal)
Shift Malam Ns. Lenia (PP 1)
Ns. Nelis (PP2)
Shift Pagi Ns. Evi (Karu)
Ns. Ira (Katim)
Ns. Riska (PP1)

10
Diagnosa
Nama pasien Umur Keluhan
Medis Keperawatan
Arfian 46 tahun DM tipe II Kerusakan Luka pada bokong
integritas
kulit

Di nurse station bangsal Cempaka rumah sakit Ciputra, seorang karu akan
membuka kegiatan timbang terima dari shift malam ke shift pagi tepat pukul
07:00
Karu : Untuk yang shift pagi apakah sudah hadir semua ?
PP 1 (S.pagi) : Lengkap bu
Karu : Baiklah, kalau gitu saya mulai kegiatan timbang terima pada pagi
hari ini.
Assalamualaikum WR. Wb
( Semua menjawab salam)
Selamat pagi rekan-rekan semua, pertama-tama kita ucapkan
alhamdulillah, karena kita diberi kesempatan lagi untuk
membantu saudara-saudara kita yang sedang sakit. Alhamdulillah
juga patut kita ucapkan karena sampai saat ini kita tetap berada
pada kondisi sehat wal-afiat. Semoga saudara-saudara kita yang
sakit segera diberi kesembuhan, dan kita senantiasa tetap berada
pada kondisi sehat wal-afiat. Aamiin...
Baik, untuk selanjutnya silahkan perawat pelaksana shift malam
dipersilahkan untuk menyampaikan kondisi masing-masing
pasien saat ini kepada perawat shift pagi.
Perawat shift malam menyampaikan data-data kondisi pasien sesuai dengan
keadaan yang ada dan perawat shift pagi mencatat apa yang disapaikan terkait
data pasien.
PP 1 (S.Malam) : Assalamualaikum, terimakasih atas kesempatannya. Saya akan
menyampaikan keadaan pasien saat ini.

11
Jumlah pasien saat ini ada 1 orang dengan tingkat
ketergantungan minimal care.
Pasien tersebut atas nama Tn. Arfian (46 tahun) dengan
diagnosa DM type II, diagosa keperawatan “kerusakan
integritas kulit”.
Tadi pagi pasien mengeluh sakit pada bokongnya.
KU sedikit tampak lemas, tampak ada cairan yang rembes dari
luka di bokongnya, tadi pagi sudah dicek glukosanya (GDA)
168 mg/dL, TTV TD 120/80 mmHg, RR 23 x/menit, N 98x
/menit, T 37,4 0C.
PP 2 (S.Malam) : Implementasi yang sudah diberikan, sudah disuntik insulin 9
unit, terpasang infus NaCl 9 tetes/menit sejak jam 9.15 kemarin
pagi. Intervensi yang belum dilakukan rawat luka, dan nanti
ganti infus NaCl jam 09:15, cek glukosa secara berkala.
Karu : Oh oke trimakasih. Kalau begitu ayo kita melakukan validasi,
disiapkan catatannya.
Setelah semua perawat melakukan timbang terima tugas di nurse station, karu
memimpin semua perawat untuk melakukan validasi kepada pasien.
Karu : Assalamualaikum bapak Arfian. Seperti biasa kita akan
melakukan timbang terima untuk mengkomunikasikan kondisi
pasien. Perkenalkan perawat yang shift pagi hari ini, ada saya Ns.
Evi sebagai kepala ruangan, ini Ns Ira sebagai ketua tim, dan
disebelah Ns Ira ada Ns Riska sebagai perawat pelaksana.
Silahkan shift malam dan shift pagi check pasien
Katim (S.Pagi): Permisi pak, Saya Ns.Riska yang bertugas pagi hari ini. Pak
Arfiann keluhannya apa sekarang?
Pasien : Ini bu, bokong saya sakit sejak semalam, keluar air.
PP 1(S.Pagi) : Boleh saya lihat pak ?
Pasien : Boleh
PP1(S.Malam): Badannya gak panas pak ? lemes gak ?
Pasien : Enggak panas mbak, sedikit lemas, Cuma sakit dibokong aja ini.

12
PP 1(S.Pagi) : Sudah makan apa belum pak ?
Pasien : Sudah mbak
Katim : Yasudah ini sebentar lagi saya rawat lukanya, saya mau
persiapkan dulu alat bahannya ya pak.
Pasien : Iya bu
Katim : Yasudah, kalau begitu kami permisi dulu, assalamualaikum..
Setelah melakukan validasi kepada pasien, semua perawat kembali ke nurse
station.
PP 1(S.Pagi) : (merangkum tindak lanjut untuk implementasi pagi)
PP1(S.Malam): bagaimana ? sudah jelas semua ya ? ada yang mau ditanyakan ?
Semua perawat dinas pagi : Tidak ada.
Karu : Baik terimakasih atas kerjasamanya, saya harap dengan kegiatan
ini, pendelegasian tugas menjadi jelas dan terstruktur.
Oke, yuk berdoa. Silahkan katim bisa memimpin doa
Katim : Bismillahirrahmanirrahim, untuk mengakhiri tugas perawat shift
malam, sekaligus mengawali tugas shift pagi, kita berdoa bersama-
sama. Berdoa dimulai
Karu : Silahkan yang shift malam boleh pulang, dan yang shift pagi
segera lakukan oplos obat, lalu rawat luka segera.
PP shift malm :Terimakasih bu, selamat bertugas, kami pamit pulang,
Assalamualaikum
PP shift pagi : Waalaikumsalam

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum, dan perkembangan pasien saat
itu (Nursalam, 2017).
4.2 Saran
Pelaksanaan timbang terima sudah dilaksanakan dengan baik, namun untuk
ke depannya perlu ditingkatkan lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Swanburg, R, C. 2.000. Pengantar Kepemimpinan &Manajemen Keperawatan
untuk Perawat Klinis. Jakarta: ECG

15

Anda mungkin juga menyukai