Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENERAPAN ROLEPLAY MENGENAI TIMBANG TERIMA


DI RUANG ANYELIR RSUD SOREANG
KABUPATEN BANDUNG

disusun oleh:

ADITYA RISETA HARIS 318036


CICI LUKITA 318041
DITA MERDEKAWATI 318045
HONSA SRI WAHYUNI 318049
NENDAH YUNIAR 318053
NOVI RUSLIANI 318057
RESTI DWI YULIANTI 318061
SITI RODIAH 318064

PRODI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
2019
1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Stase Keperawatan Manajemen


Sasaran : Seluruh Perawat di Ruang Anyelir RSUD Soreang Kabupaten
Bandung
Tempat : Ruang Anyelir
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Aprril 2019
Waktu : 08.00 - Selesai

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan roleplay mengenai timbang terima diharapkan seluruh
perawat memahami cara penerapan metode dengan cara meingkatkan
pelaksanaan MAKP yang telah dipilih oleh ruangan sesuai dengan kaidah
MAKP yang standar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh perawat dapat:
a. Mengetahui dan memahami timbang terima.
b. Mampu mengaplikasikan timbang terima sesuai dengan SPO.
B. Materi
Materi penyuluhan terlampir:
Konsep dari timbang terima
C. Metode
Roleplay
D. Media

STIKEP PPNI JAWA BARAT


2

E. Kegiatan
ROLEPLAY MENGENAI PENERAPAN TIMBANG TERIMA
PROGRAM PROFESI NERS STIKEP PPNI JAWA BARAT
Rabu, 10 April 2019
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE
SASARAN /MEDIA
1. Pembukaan  Memperkenalkan diri  Menjawab Ceramah dan
(5 menit)  Menyampaikan tujuan salam tanya jawab
dan topik  Melakukan
dilaksanakannya diskusi
roleplay
 Melakukan apersepsi
terkait materi yang
sudah diberikan saat
pelaksanaan seminar
2. Penyajian  Melaksanakan roleplay -
(10 menit)

3. Penutup  Membuka waktu untuk  Menjawab Ceramah dan


(5 menit) diskusi pertanyaan tanya jawab
 Mengevaluasi hasil  Menjawab
roleplay salam
 Menjelaskan hasil
roleplay
 Memberikan umpan
balik
 salam penutup

STIKEP PPNI JAWA BARAT


3

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Materi yang akan dibawakan pada saat roleplay telah dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada pembimbing klinik dan telah mendapat
persetujuan.
- Telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
pelaksanaan roleplay kepada setiap pihak yang terlibat.

2. Evaluasi Proses
- Sasaran aktif dan responsive selama kegiatan roleplay berlangsung.
- Sasaran dapat seluruhnya mengikuti roleplay.

3. Evaluasi Hasil
- Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan
dengan kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan sebesar 80%.
- Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tinggi
mencapai 80% dievaluasi berdasarkan tingginya tingkat keterlibatan
perawat pada saat roleplay.

G. Pengorganisasian

Peserta Roleplay adalah seluruh perawat yang sedang berdinas dan seluruh

mahasiswa.

H. Setting Tempat

MEJA 1 MEJA 2 MEJA 3

MEJA 1
Nurse station MEJA 1

MEJA 1

MEJA 1 MEJA 1

STIKEP PPNI JAWA BARAT


4

TARGET CAPAIAN PELAKSANAAN ROLEPLAY

A. Konsep Proposal Kegiatan Timbang Terima


1. Latar belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai
dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan
lainnya. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan
efektivitasnya adalah saat pergantian sif, yaitu saat timbang terima
pasien.
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan
atau belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer ke perawat penanggung jawab dinas sore atau dinas
malam secara tulisan dan lisan. Di Ruang Anyelir timbang terima
dilaksanakan tidak bersama kepala ruangan dan seluruh perawat, tetapi
hanya dilakukan pelaporan dari perawat primer ke perawat penanggung
jawab dinas selanjutnya tanpa melibatkan perawat assosiete lainnya.
Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun
alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa yang akan dating
sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam menggali
permasalahan pasien sehari-hari.
2. Masalah
Timbang terima sudah dilakukan tetapi belum optimal.

STIKEP PPNI JAWA BARAT


5

a. Materi timbang terima tidak berfokus pada masalah keperawatan


hanya menyebutkan nama, diagnosis medis, tindakan yang telah dan
akan dilakukan.
b. Kepala ruangan tidak memimpin acara timbang terima, timbang
terima dilakukan pada setiap shift dimana timbang terima diakukan
oleh penanggung jawab setiap shift kepada shift selanjutnya.
3. Target
Timbang terima dapat berjalan lebih optimal dengan perbaikan format
content yang disampaikan serta mempertahankan alur dan proses
timbang terima yang telah baik dalam pelaksanaannya.
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Menentukan penanggung jawab timbang terima
2) Menyusun teknik timbang terima bersama-sama dengan staf
keperawatan
3) Menentukan materi timbang terima
4) Status pasien disiapkan
5) Persiapan buku laporan dan buku pesanan khusus
b. Proses
1) Melaksanakan timbnag terima bersama dengan karu dan staf
keperawatan pada pergantian sif
2) Timbang terima dipimpin oleh Perawat Primer sebagai
penanggung jawab sif
3) Timbang terima diikuti oleh perawat, mahasiswa yang berdinas
atau akan berdinas
4) Timbang terima dilaksanakan di Nurse Station paling lama 15
menit dan 3 menit di setiap pasien dengan keadaan yang
istimewa.

STIKEP PPNI JAWA BARAT


6

c. Hasil
1) Perawat mampu melaporkan timbang terima ynag berisi
(Identitas, diagnosis medis, masalah keperawatan, intervensi
yang sudah dan belum dilaksanakan, intervensi kolaboratif,
rencana umum pasien)
2) Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
3) Dapat meningkatkan komunikasi antar perawat
4) Menjalin hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar
perawat
5) Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan
berkesinambungan
d. Program Kerja
1) Rencana Strategi
a) Menentukan penanggung jawab timbang terima
b) Menyusun format timbang terima serta petunjuk teknis
pengisiannya
c) Menyiapkan kasus kelolaan yang akan digunakan untuk
timbang terima
d) Menentukan jadwal pelaksanaan timbang terima
e) Timbang terima dapat dilaksanakan secara lisan atau tertulis
f) Melaksanakan timbang terima bersama dengan kepala ruangan
dan staf keperawatan
g) Dilaksanakan pada setiap pergantian sif
h) Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab sif
i) Diikuti perawat, mahasiswa yang berdinas atau akan berdinas
j) Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat sistematis
atau menggambarkan kondisi saat ini dengan tetap menjaga
kerahasiaan pasien
k) Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan
keperawatan, rencana keperawatan, tindakan dan perkembangan
kesehatan pasien

STIKEP PPNI JAWA BARAT


7

l) Mendokumentasikan hasil timbang terima pasien


2) Pengorganisasian:
a) Penanggung jawab :
b) PP :
c) PA :
d) Waktu :

STIKEP PPNI JAWA BARAT


DAFTAR PUSTAKA

Harianto. (2009). Penyuluhan Penggunaan Oralit untuk Menanggulangi Diare di


Masyarakat. Jakarta: Departemen Farmasi Universitas Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. (2011). Data dan Informasi Kesehatan Situasi Diare di
Indonesia, Http:www.buletin-diare.pdf. Diakses pada tanggal 18 April
2018 pada pukul 15.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai