Anda di halaman 1dari 12

SOP

(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

MANAGEMENT KEPERAWATAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHAN


INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TIMBANG TERIMA

PENGERTIAN Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan


menerima sesuatu laporan yang berkaitan dengan kedaan klien.
TUJUAN
Tujuan umum : Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan
informasi yang penting.
Tujuan Khusus : 1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien (data
fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinasberikutnya
4. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Prosedur Persiapan
Pelaksanaan a. Kedua kelompok dalam keadaan siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
Pelaksanaan
a. Semua perawat jaga shift pagi dan malam kumpul bersama
b. Didahului dengan do’a bersama
c. Komunikasi antar pemberi dan penerima tanggung jawab
dilakukan dictation dengan suara perlahan
d. Menyebutkan identitas pasien, Dx medis, Dx keperawatan,
tindakan keperawatan yang telah dilakukan beserta waktu
pelaksanaanya
e. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan
keperawatan yang belum dilakukan
f. Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama shift
g. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan (bila ada)
h. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
i. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya
yang dilakukan selama shift
j. Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan selama
shift
k. Memeberikan salam kepada pasien,keluarga, sereta
mengobservasi dan menginsfeksi keadaan pasien
,menanyakan keluhan-keluhan pasien (dalam rangka
klarifikasi)
l. Menginformasikan kepada pasien/keluarga nama perawat
shift berikutnya pada akhir tugas
m. Memberikesempatan pada shift jaga berikutya
mengklarifikasi semua masalah yang ada termasuk daftar
alat-alat dan obat
n. Menutup operan jaga
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RONDE KEPERAWATAN

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah


keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
klien dilibatkan untuk mermbahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus terntentu harus dilakukan oleh
penanggung jawab jaga dengan melibatkan seluruh anggota tim
Karakteristik: 1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan
diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat
asosiet, perawat primer untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengatasi masalah

Tujuan 1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis


2. Menumbuhkan pemikran tentang tindakan keperawatan yang
berasal dari masalah klien
3. Meningkatkan vadilitas data klien
4. Menilai kemampuan justifikasi
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
6. Meningkatkan kemampuan untuk emodifikasi rencana
perawatan
7. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
8. Menjelaskan tindakan selanjtunya
9. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Peran Perawat Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan
serta tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajar
Prosedur Persiapan
Pelaksanaan 1. Menentukan jadwal ronde keperawatan
2. Mengkoordinasikan dengan petugas kesehatan lain yang
bertanggaung jawab pada pasien
3. tersebut (dokter, apoteker, ahli gizi, fisioterapi, psikolog)
4. Memilih pasien yang akan dipakai ronde
5. Membuat kontrak atau inform consent dengan pasien
6. Mencari sumber atau literature
7. Menyiapkan data mengenai kondisi pasien yang akan
dilakukan ronde keperawatan
8. Mempersiapkan tempat yang cukup sesuai jumlah peserta
ronde
9. Menyiapkan alat yang diperlukan
10. Mengatur lingkungan fisik untuk ronde keperawatan
sehingga mudah dilihat dan didengar oleh pesert
Pelaksanaan
1. Membuka kegiatan ronde dengan mengucapkan salam
2. Menjelaskan tentang kegiatan, waktu, tujuan ronde
keperawatan (tidak didepan pasien)
3. Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari hasil ronde
4. Menjelaskan tentang pasien oleh perawat primer yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan
yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang perlu didiskusikan
5. Mengajak peserta menuju ruang pasien
6. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi pada
peserta yang lain,keluarga/pasien
Evaluasi
1. Menyimpulkan kegiatan ronde keperawatan (tidak didepan
pasien)
2. Membuat rencana tindak lanjut setelah kegiatan ronde
keperawatan
3. Menutup kegiatan ronde keperawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SUPERVISI

PENGERTIAN 1. Pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap


pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.
2. Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber
yang diperlukan untuk penyelesaian tugas-tugasnya.
3. Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar,mengobservasi,mendorong, memperbaiki,
mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap
perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap
perawat dapatmemberikan asuhan keperawatan dengan baik,
terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai
dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat
Sasaran 1. Pelaksanan tugas sesuai dengan pola
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara
kontinue/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang dan pertimbangan objek/rational
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan,
kedudukan dan keuangan
Tujuan umum : 1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf
dan pelaksana asuhan keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
Cara Supervisi : Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat
dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak
dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang
efektif adalah :
1. Pengarahan harus lengkap
2. Mudah dipahami
3. Menggunakan kata-kata yang tepat
4. Berbicara dengan jelas dan lambat
5. Berikan arahan yang logis
6. Hindari memberikan banyak arahan pada satusaat
7. Pastikan bahwa arahan dipahami
8. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak
lanjut

Tidak Langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan
secara tertulis.
Prosedur Pra-supervisi
Pelaksanaan 1. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
2. Supervisor menetapkan tujuan
Pelaksanaan Supervisi
1. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan
2. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
3. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan
4. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan
memvalidasi
a. Data sekunder:
1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
Pasca-Supervisi
1. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
2. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi.
3. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up
perbaikan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SENTRALISASI OBAT

PENGERTIAN S entralis as i obat adalah pengelolaan obat dimana


s eluruh obat yag akan diberikan pada pasien diserahkan
semuanya kepada perawat. Pembagian obat dilakukan oleh
perawat
Kebijakan Dilaksanakan oleh perawat di ruangan perawatan dimasing-
masing bangsal
Tujuan 1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien terutama dalam
hal pemberian obat.
2. Mengupayakan kepetapan pemberian obat dengan: tepat
pasien, tepat dosis, tepat waktu,dan tepat cara pemberian
Prosedur Prosedur penerimaan dan pencatatan obat
Pelaksanaan a. Nama, bentuk dan jumlah obat yang diresepkan oleh dokter
dicata oleh perawat didalam buku serah terima obat
b. Resep diberikan oleh keluarga setelah dilengkapi dengan
identitas pasien
c. Obat yang telah diambil pasien diserahkan kepada perawat
4. Obat yang telah diterima oleh perawat dicatat dalam uku
serah terima obat ( nama, jenis dan jumlah obat)selanjutnya
perawat menjelaskan kepada
d. keluarga kapan obat tersebut diberikan kepada pasien (jadwal
pemberian)cara pemberian dan bagaimana cara pemberian
(injeksi/oral) dan kapan obat tersebut akan habis
e. Keluarga menandatangani nuku serah terima obat setelah
mendapatkan penjelasan dan mengetahui bahwa catatan obat
itu sesuai dengan yang diserahkan. Perawat yang menerima
obat juga membubuhkan tanda tangan perawat
f. Obat yang dirahkan selanjutnya disimpan dalam kotak obat
oleh perawat
Prosedur pemberan obat
a. Nama obat bes erta dos is ,cara pemberian dan jadw al
pemberian s es uai instru&si dokter dicatat oleh ketua tim
didalam buku program therapi setiap hari setelah visite
dokter.
b. Obat di persiapkan dikamar jaga terlebih dahulu
mencocokkan dengan buku program terapi
c. Obat-obat injeksi antibiotik yang baru pertama kali diberikan
agar dilakukan skin test terlebih dahulu
d. Obat diberikan kepada pasien sesuai jadwal diprogram terapi
e. Saat pemberian obat perawat menjelaskan
a) Macam
b) Kegunaan
c) Jumlah
d) Efek samping obat
f. Usahakan wadah/tempat obat kembali keperawat setelah obat
dikonsusmsi. Pantau adanya efek samping obat terhadap
pasien
g. Nama, jenis obat dan cara pemberian obat yang sudah
diberikan kepada pasien dicatat dilembar status pasien pada
catatan obat parenteral dan obat oral
h. Sisa obat pasien dicek stiap pagi oleh tim dan dicatat pada
buku program terapi untuk bahan informais kepada dokter
saat visite.

Penambahan Obat Baru


a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis,
atau cara pemberian maka informasi ini akan dimasukan dalam
buku program terapi
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (waktu saja)
maka akan didokumentasikan hanya pada status pasien ( dilebar
catatan obat oral/parenteral saja)
Obat Khusus
a. Obat dikatakan khusus apabila
1) Harga pembelian mahal
2) Cara pemberian cukup sulit
3) Mempunyai efeksamping yang cukup besar
4) Hanya diberikan pada waktu tertentu
b. Pemberian obat khusus diusahakan oleh ketua Tim kecuali
pada sore,malam,atau hari libur
c. Setelah pemberian obat sebaiknya wadah botol obat
ditunjukkan atau diserahkan kepada keluarga pasien.
Usahakan terdapat saksi saat pemberian obat
Unit Terkait Dokter penanggung jawab Pasien
Perawat
Keluarga Pasien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

P EN ERIM AA N P AS IEN BA RU

PENGERTIA
N Suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru pada suatu
ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal
mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib
ruangan.
Tujuan
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan senyum
dan salam

2. Membina hubungan saling percaya

3. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat, keluarga


dan pasien

4. Mengetahui kondisi pasien secara umum

5. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru

6. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien


Prosedur
Pelaksanaan Tahapan Penerimaan Pasien Baru

Tahap Pra Penerimaan Pasien Baru

a. Menyiapkan kelengkapan administrasi

b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan

c. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru

d. Menyiapkan lembar serah terima pasien dari ruangan lain catatan


medik, obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang, catatan khusus
dll)

e. Menyiapkan format pengkajian

f. Menyiapkan informed consent sentralisasi obat.

g. Menyiapkan nursing kit

h. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung serta


sarana dan prasarana yang ada di ruangan.

i. Menyiapkan lembar inventaris

Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru

a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan atau


perawat primer atau perawat yang diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya.

c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur pasien dan


mengantar ke tempat yang telah ditetapkan.

d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat


tidur (apabila pasien datang dengan branchard atau kursi roda)
dan berikan posisi yang nyaman

e. Perawat PP menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang


yang dan catatan khusus dari perawat yang mengantar kemudian
mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien dari
ruangan lain dan penandatanganan antara perawat sebelumnya
dengan PP.

f. Perawat PP atau PA melakukan pengkajian terhadap pasien


sesuai dengan format.

g. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.

h. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat


memberikan informasi secara lisan, kepada pasien/keluarga
diajak orientasi ruangan dan keluarga tentang orientasi ruangan,
perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan
jadwal visite), tata tertib di ruang.

i. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang


telah disampaikan Apabila pasien atau keluarga sudah jelas,
maka diminta untuk menandatangani lembar informed concent
sentralisasi obat.
Peran perawat
dalam Kepala ruangan
penerimaan
pasien baru 1) Mendelegasikan kepada PP atau PA

2) Memperkenalkan PP atau PA

3) Menerima pasien baru

Perawat primer

1) Menerima telepon dari rekam medik/IGD/Poliklinik

2) Menyiapkan lembar serah terima dan penerimaan pasien baru

3) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru

4) Menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa


dan catatan khusus.

5) Melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan,


intervensi dan implementasi keperawatan pada pasien baru.
6) Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang tata tertib
ruangan, situasi dan kondisi ruangan.

7) Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang


bertanggung jawab dan memperkirakan hari perawatan jika
memungkinkan.

8) Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien

9) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru

Perawat associate

1) Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan


pasien baru,melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada
pasien baru.

Hal-hal Yang 1. Pelaksanaan secara efektif dan efisien


Perlu
Diperhatikan 2. Dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer atau perawat
pelaksana yang telah diberi wewenang atau delegasi.

3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien.

4. Saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga tetaplah


tersenyum dan gunakan komunikasi terapeutik.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

DISCHARGE PLANNING

PENGERTIAN Merupakan persiapan pasien sebelum pulang kerumah dengan


memberikan penyuluhan tentang perawatan di rumah,
pencegahan, dan sebagainya.
INDIKASI Pasien yang akan pulang ke Rumah.
Tujuan 1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan
keperawatan di rumah.
2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status
kesehatan pasien.
Prosedur PERSIAPAN PERAWAT
Pelaksanaan 1. Perawat harus tahu penyakit apa yang diderita pasien, dan
bagaimana melakukan perawatan di rumah, dan
pencegahannya.
2. Perawat harus percaya diri dalam menyampaikan discharge
planning.

PERSIAPAN ALAT
1. Lembar telah dilakukan discharge planning.
2. Lingkungan yang nyaman.

PERSIAPAN PASIEN
1. Beri penjelasan pada keluarga dan pasien tentang cara
perawatan di rumah dan pencegahannya.

CARA KERJA
1. Memberikan salam
2. Mengenalkan nama perawat
3. Memberi penyuluhan kepada pasien dengan cara diskusi,
tanya jawab, demonstrasi. ( bahan kajian penyuluhan meliputi;
jadwal kontrol, obat-obatan, perawatan lanjutan ditumah,
aturan diit, nutrisi, aktivitas dan istirahat)
4. Menggunakan alat peraga bila diperlukan.
5. Mengadakan evaluasi.
6. Memberikan umpan balik.
7. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam.
8. Mencatat hasil penyuluhan
Dokumentasi Catat hasil tindakan yang sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai