Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL ROLE PLAY SUPERVISI MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUANG ASTER RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG

Disusun untuk memenuhi tugas stase manajemen keperawatan

Program Studi Profesi Ners STIKes Majapahit Mojokerto

Disusun Oleh :

1. Agus Suleman
2. Bakti
3.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

2020
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
KELOMPOK V

PROPOSAL SUPERVISI KEPERAWATAN


A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Dimana di dalam
manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf,
sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien
mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah
pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus
pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas. Kegiatan supervisi telah dilakukan oleh supervisor dan kepala ruangan
terhadap perawat di ruangan tersebut.
Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi yang dilakukan sudah
terjadwal dengan baik, namun belum ada format penilaian yang baku untuk
kegiatan supervisi dan hasilnya belum terdokumentasikan dengan baik. Hasil
dari supervisi yang dilakukan masih terbatas disampaikan secara lisan oleh
kepala ruangan kepada perawat yang disupervisi.
Bila kegiatan supervisi ini telah dilakukan dan didokumentasikan
dengan terstruktur serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka
akan dicapai hasil yang maksimal, karena kepala ruangan akan memiliki
catatan kinerja perawat untuk perbaikan selanjutnya, dan perawat yang
disupervisi juga akan memiliki catatan kinerja sebagai bahan evaluasi diri.
Dengan demikian maka akan mudah untuk dilakukan upaya perbaikan dalam
pelayanan keperawatan. Namun bila kegiatan supervisi tidak dilakukan secara
terstruktur dan terdokumentasi dengan baik serta tidak ada format penilaian
untuk supervisi yang baku, maka bentuk evaluasi yang dilakukan tidak bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan karena tidak adanya catatan yang digunakan
sebagai bahan evaluasi secara terstruktur.
Berdasarkan keadaan tersebut maka kami mencoba untuk melaksanakan
kegaiatan supervisi di Ruang Aster yang dilakukan secara terstruktur dan
terdokumentasi sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu kami juga
membuat format penilaian supervisi yang jelas untuk memudahkan kepala
ruangan melakukan evaluasi selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Ners STIKES Majapahit Mojokerto dengan
pembagian peran masing – masing sesuai struktur yang ada.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu
mengaplikasikan peran kepala ruangan dan supervisor dan peran perawat
primer maupun perawat associate di Ruang Aster.
2. Tujuan khusus
a. Kepala ruangan dan supervisor mampu mengevaluasi dan menilai kinerja
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara fair.
b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat
c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan
keperawatan.
d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.
e. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate
C. Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi
dan meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis
antara supervisor dan perawat yang disupervisi.
b. Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam
menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang
dilakukan perawat.
2. Bagi Institusi
Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan
tindakan keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan
profesional
3. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai
dengan tuntutan pasien.
D. Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Problem solving
E. Media
1. Status klien
2. Instrumen supervise
F. Pelaksanaan

Tahap Kepala ruangan dan


kegia Perawat Primer Perawat Associate
Supervisor)
tan
Pra Pembukaan :
Supervisi 1. Salam pembuka
(5 menit) 2. Menyampaikan maksud
dan tujuan dilakukannya
supervisi
3. Memberikan kesempatan
kepada perawat primer
untuk melakukan
klarifikasi sebelum
dilakukan supervisi.
Supervisi 3. Melakukan pengawasan 1. Melakukan kroscek 1. Melakukan
45 menit dan koordinasi. kelengkapan alat. kroscek
4. Menilai kelengkapan 2. Melakukan kelengkapan alat.
pengisian format supervisi. klarifikasi kepada 2. Melakukan
5. Mencatat jika ditemukan Karu jika klarifikasi
ada hal-hal yang perlu di ditemukan kepada PP jika
diskusikan bersama PP dan peralatan yang ditemukan
PA tidak sesuai perlengkapan
6. Memberikan masukan 3. Melaksanakan tidak sesuai
berupa saran atau tindakan perawatan 3. Membantu
pembetulan dari tindakan dgn menggunakan melaksanakan
keperawatan yang pendekatan proses asuhan
dilakukan. keperawatan : keperawatan
- Menerima dan yaitu
mengkaji melaksanakan
kebutuhan klien implementasi
secara keperawatan
komprehensif. sesuai rencana
- Melakukan yang telah dibuat
analisa dan oleh PP.
menetapkan
masalah
keperawatan
- Membuat tujuan
dan rencana
keperawatan.
- Melaksanakan
rencana yang
telah dibuat
- Melakukan
Hari / tanggal :
Pukul :
Lama kegiatan :
Pelaksanaan :
Sasaran :
Tempat :
Materi supervise :
G. Struktur Pengorganisasian
1. Kepala ruangan
2. PA 1
3. PA 2
4. Supervisor
5. PP
6. Pasien
7. Narator
H. Mekanisme kegiatan
a. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan
proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan
dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam
kegiatan supervisi.
b. Evaluasi proses
Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur
yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.
c. Evaluasi Hasil
a) Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan
sesuai dengan prosedur.
b) Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan
prosedur.
c) Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
d) Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
MATERI SUPERVISI

1. Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier
AS, 1997 : 20). Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor
mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan
perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat
(Depkes, 2000).
2. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan
keperawatan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
3. Prinsip Supervisi
a. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
b. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen
dan kempemimpinan.
c. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.
d. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor
dan perawat pelaksana.
e. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
f. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreativitas dan motivasi.
g. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.
4. Pelaksana Supervisi
a. Kepala ruangan
1) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien
diruang perawatan.
2) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
3) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan di ruang perawatan
b. Pengawas keperawatan
Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pelayanan pada kepala
ruangan yang ada di instalasinya.
c. Kepala seksi keperawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.
d. Kepala bidang perawatan
Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi perawatan
secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
5. Alur Supervisi
Kepala Bidang
Keperawatan

Kepala Seksi
Keperawatan

Kepala Ruangan

Supervisi

PP 1

Delegasi

PA

Kinerja perawat dan


kualitas pelayanan
meningkat
Ket : = kegiatan supervise
= supervise dan delegasi

6. Langkah-langkah Supervisi
a. Pra supervise
 Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
 Supervisor menetapkan tujuan
b. Supervise
 Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur
yang telah disiapkan
 Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
 Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi masalah
 Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi
data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.
 Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA
c. Pasca supervise
 Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
 Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
 Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan
7. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber
daya yang tersedia.
a. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
a) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
d) Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
b. Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan.
Supervisor berperan dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
d) Supervisi memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat
berjalan sesuai prosedur
8. Teknik Supervisi
Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang
diberikan oleh Perawat Primer dan Perawat Associate berdasarkan standar
asuhan yang telah ditetapkan. Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara
yaitu :
a) Supervisi langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back
dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.
b) Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin
terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
9. Peran Kepala Ruangan, PP dan PA dalam MAKP model Primary
Nursing
a. Peran Kepala Ruangan :
1) Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer.
2) Orientasi dan merencanakan karyawan baru.
3) Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten.
4) Evaluasi kerja.
5) Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf.
6) Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan
yang terjadi.
b. Peran Perawat Primer :
1) Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan dengan perawat lain maupun profesi lain.
5) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
c. Peran Perawat Associate :
Peran PA adalah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah disusun oleh PP

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHITMOJOKERTO
KELOMPOK V

RESUME SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRAVENA

Pembimbing Akademik : Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., M.Kep.


Hari/ tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
A. Acara dihadiri oleh:
1. Pembimbing akademik 1 orang.
2. Mahasiswa sebanyak 11 orang.
B. Susunan acara
1. Persiapan kelompok dalam kegiatan supervisi perawatan luka terutama
yang berperan sebagai kepala ruangan, perawat primer dan perawat
associate.
2. Pelaksanaan roleplay supervisi pemberian obat injeksi intravena yang
diawasi oleh supervisor.
3. Diskusi jalannya kegiatan supervisi pemberian obat injeksi intravena
bersama supervisor.
C. Hasil evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan
proposal, undangan dan berlatih role play. Perawat primer yang akan di
supervisi pada tindakan perawatan luka serta kepala ruangan sebagai
supervisor dalam kegiatan supervisi pemberian obat injeksi intravena
2. Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan

1 08.30 Kepala Ruangan memanggil Perawat Primer melalui Perawat


associate untuk menghadap Kepala Ruangan untuk
memberitahukan tentang kegiatan supervisi.

2 08.40 Perawat primer memberitahu kepada perawat associate


tentang kegiatan supervisi pemberian obat injeksi intravena,
mempersiapkan peralatan pemberian obat injeksi intravena
dan lembar protap pemberian injeksi intravena.

3 08.50 Melakukan supervisi secara langsung dan tidak langsung


kepada Perawat Primer dan Perawat Associate terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan (pemberian obat injeksi
intravena) dengan cara observasi secara langsung dan
pemeriksaan status klien.

4 09.20 Diskusi dengan supervisor dan pembimbing.

1. Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., M.Kep.


Pelaksanaan supervisi pemberian obat injeksi intravena
sudah berjalan dengan baik mulai dari alur sampai dengan
evaluasinya.
2. Hariyono, S.Kep.
Seluruh pelaksanaan supervisi pemberian obat injeksi
intravena sudah berjalan dengan baik mulai dari alur
sampai dengan evaluasinya. Kepala ruangan sudah
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 1 pembimbing akademik, dan 11
mahasiswa.
b. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik.
c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
d. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

Lumajang, November 2020


Pembimbing Akademik Ketua

Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., M.Kep. Hariyono, S.Kep.

Anda mungkin juga menyukai