Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KEGIATAN

SUPERVISI STRATEGI PELAKSANAAN (SP) DEFISIT PERAWATAN


DIRI (DPD) DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 27 JANUARI 2018

OLEH:

1. Ni Komang Weni Yuliantini, S.Kep ( 17089142072)


2. Luh Mita Anggreni, S.Kep (17089142047)
3. Ni Luh Ninik Septi Astriani, S.Kep (17089142048)
4. Kadek Sukerti, S.Kep (17089142065)
5. Ricky Suryo Wibowo, S.Kep (170891420
6. Made Tia Pertiwi, S.Kep (17089142067)
7. I G.A Tia Widi Septyani, S.Kep (17089142068)
8. I Ketut Kyika, S.Kep (17089142038)
9. Made Budi Sari, S.Kep (17089142039)
10. Luh Putu Liana Dewi, S.Kep (17089142040)
11. Ni Luh Indrayani, S.Kep (17089142037)

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018
PROPOSAL KEGIATAN
SUPERVISI STRATEGI PELAKSANAAN (SP) DEFISIT PERAWATAN
DIRI (DPD) DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 27 JANUARI 2018

A. Pendahuluan

Saat ini perawat dituntut harus mampu memberikan pelayanan atau

tindakan keperawatan dengan mutu yang tinggi berdasarkan prosedur yang

telah ditetapkan. Hal ini karena semakin tingginya tuntutan masyarakat

sebagai pengguna jasa layanan keperawatan terhadap mutu palayanan yang

diberikan. Salah satu cara untuk menjaga kualitas pelayanan keperawatan

adalah dengan dilakukan kegiatan supervisi. Supervisi adalah suatu teknik

pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara

bersama-sama. Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian

sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam

rangka mencapai tujuan. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan

pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,

keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang

menajer dalam hal ini supervisior hendaknya mampu menjalankan fungsi-

fungsi menajemen sebagaimana mestinya agar dapat dicapai secara berdaya

guna dan hasil guna. Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan

utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama.

Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam

manajemen serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin. Pemahaman ini


juga ada dalam manajemen keperawatan. Untuk mengelola asuhan

keperawatan dibutuhkan kemampuan manajemen dari Perawat profesional.

Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau sebagai Perawat

profesional diharapkan mempunyai kemampuan dalam supervisi dan

evaluasi.

Melalui pengawasan atau supervisi diharapkan terjadinya peningkatan

keterampilan perawat dalam melakukan tindakan terutama dalam melakukan

strategi pelaksanaan pada pasien yang mengalami defisit perawatan diri untuk

mencapai pelayanan yang profesional terpenuhinya kepuasan pasien ataupun

keluarga di Ruang Rsi Bisma RSJ Provinsi Bali.

B. Tujuan
a. Tujuan umum

Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu

mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran katim

maupun anggota tim di Ruang Rsi Bisma RSJ Provinsi Bali.

b. Tujuan khusus

1. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat

dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara fair.

2. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back)

terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.

3. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap

permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan

keperawatan.
4. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

C. Manfaat

1. Bagi Perawat

- Meningkatkan kemampuan supervisor dalam memberikan layanan

kepada para pelaksana keperawatan

- Meningkatkan kemampuan perawat dalam menerapkan asuhan

keperawatan

2. Bagi Institusi

Membantu menyusun pedoman atau petunjuk layanan pelayanan

professional kepada pelaksana kegiatan (perawat)

3. Bagi Pasien

Meningkatnya kualitas tindakan keperawatan yang diberikan kepada

pasien.

D. Metode

1) Observasi

2) Diskusi dan Tanya jawab

3) Problem Solving

E. Media

1) Status klien

2) Instrument supervisi
3) Format laporan supervisi keperawatan

F. Pelaksanaan

Hari / tanggal : Jumat, 27 Januari 2018

Pukul : 10.00 WITA

Lama kegiatan : 60 Menit

Pelaksana : Kepala Ruangan

Sasaran : Katim

Tempat : Ruang Rsi Bisma RSJ Provinsi Bali

G. Struktur Pengorganisasian

1) Kepala ruangan : Made Budi Sari, S.kep

2) Ketua Tim 1 : Ricky Suryo Wibowo, S.Kep

3) Anggota Tim : Made Tia Pertiwi, S.Kep

I Ketut Kayika, S.Kep

Luh Putu Liana Dewi, S.Kep

Kadek Sukerti, S.Kep

Ketua Tim 2 : Luh Mita Anggreni, S.Kep

Anggota Tim : Ni Lih Indrayani, S.Kep

Ni Komang Weni Yulianti, S.Kep


I.G.A Km Tia Widi Septiani, S.Kep

Ni Luh Ninik Septi Astrini, S.Kep

Mekanisme Kegiatan:

Tahap Kepala ruangan


Ketua Tim Anggota Tim
kegiatan (Supervisor)
Pra Pembukaan :
Supervisi 5 1. Salam pembukaan Menyetujui dilakukan
menit 2. Menyampaikan maksud supervisi
dan tujuan dilakukannya
supervisi Menyiapkan sarana dan
3. Memberikan kesempatan prasarana pelaksanaan
kepada ketua tim untuk tindakan keperawatan.
melakukan klarifikasi
sebelum dilakukan
supervisi.

Supervisi 1. Melakukan pengawasan 1. Melakuk 1. Melakukan cros


30 menit dan koordinasi. an cros cek persiapan cek kelengkapan
pelaksanaan SP 1 untuk les.
2. Menilai kelengkapan pasien DPD. 2. Melakukan
pengisian format Supervisi. 2. Melakukan klarifikasi klarifikasi
kepada Karu jika tidak kepada katim
sesuai SOP Asuhan jika ditemukan
Keperawatan tidak sesuai
standar yang
sudah ditetapkan.

3. Membantu
3. Mencatat jika ditemukan melaksanakan
ada hal-hal yang perlu di 3. Melaksanakan tindakan asuhan
diskusikan bersama ketua perawatan dengan keperawatan
tim dan anggota tim menggunakan pendekatan yaitu
proses kep : melaksanakan
- Menerima dan implementasi
mengkaji kebutuhan kep sesuai
klien secara rencana yang
komprehensif. telah dibuat oleh
- Melakukan analisa dan katim.
menetapkan masalah
kep
- Membuat tujuan dan
rencana kep.
- Melaksanakan rencana
4. Memberikan masukan yang telah dibuat
berupa saran atau pembe- - Melakukan evaluasi
tulan dari tindakan keberhasilan yang telah
keperawatan yang di capai.
dilakukan.

Pos 1. Melakukan evaluasi hasil


Supervisi supervisi (fair).
10 menit 2. Memberikan feed back
3. Memberikan follow up dan
reinforcement
4. Melakukan dokumentasi
hasil supervisi

H. Evaluasi

a. Evaluasi struktur

b. Evaluasi proses

c. Evaluasi Hasil

MATERI SUPERVISI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

1. Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah

mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Supervisi keperawatan

adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat

untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan (Nursalam, 2014).

Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan

yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah

pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan peralatan, agar klien

mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes R.I., 2008).

2. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan

keperawatan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,

keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas (Nursalam,

2011).

3. Prinsip Supervisi

a. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

b. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan

hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen

dan kempemimpinan.

c. Fungsi superfisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan

melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.

d. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor

dan perawat pelaksana.

e. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
f. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif , komunikasi efektif,

kreatifitas dan motifasi.

g. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam

pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan

manajer.

4. Pelaksana Supervisi

a. Kepala ruangan :

1) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien

diruang perawatan.

2) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan

pelayanan kesehatan dirumah sakit.

3) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek

keperawatan diruang perawatan.

b. Pengawas perawatan :

Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan

yang ada di instalasinya.

c. Kepala seksi keperawatan :

Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan

seluruh perawat secara tidak langsung

d. Kepala bidang perawatan :

Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan secara

langsung dan semua perawat secara tidak langsung


Kepala Bidang Perawatan
5. Alur Supervisi

Kepala per IRNA


PRA Menetapkan kegiatan dan
tujuan serta instrument/alat ukur
Kepala Ruangan
Menilai kinerja perawat
PELAKSANAAN Responsibility-Accountability- Supervisi
Authorithy (R-A-A) katim 1 katim 2

PEMBINAAN (3-F) Anggota Anggota


PASCA tim tim
- Penyampaian penilaian (fair)
- Feed back (umpan balik)
- Follow up (tindak lanjut), pemecahan Kinerja perawat
masalah dan reword dan kualitas
pelayanan
Keterangan: Supervisi

6. Langkah-langkah Supervisi

a. Pra supervisi

1) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

2) Supervisor menetapkan tujuan

b. Supervisi

1) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur

yang telah disiapkan

2) Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

3) Supervisor memanggil ketua tim dan anggota tim untuk mengadakan

pembinaan dan klarifikasi permasalahan

4) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi

data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.

 Supervisor melakukan Tanya jawab dengan ketua tim dan

anggota tim

c. Pasca Supervisi 3F

1) Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)

2) Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi

3) Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

7. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi

Peran dan fungsi supervisor dalam Supervisi adalah mempertahankan

keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber

daya yang tersedia.

a. Manajemen pelayanan keperawatan

Tanggung jawab supervisor adalah :

1) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek

keperawatan

2) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang

diberikan

3) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur

pelayanan keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain

yang terkait.

4) Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.


b. Manajemen anggaran

Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan

pengembangan.

Supervisor berperan dalam :

1) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan

dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat

dicapai sesuai tujuan RS.

2) Membantu mendapatkan informasi statistic untuk

merencanakan anggaran keperawatan.

3) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola

Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjai begitu

saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat

dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan

kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

8. Teknik Supervisi

Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :

a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan

b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk

menetapkan pencapaian.

c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas

asuhan.
Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang

diberikan oleh ketua tim dan anggota tim berdasarkan standar asuhan yang

telah ditetapkan.

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :

a. Supervisi langsung :

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang

berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back

dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah :

1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan

keperawatan didampingi oleh supervisor.

2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement

dan petunjuk

3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi

yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki

yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat

penting dilakukan oleh supervisor.

b. Supervisi secara tidak langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.

Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga

mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara

tertulis.
9. Peran Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Anggota Tim dalam MAKP
Model TIM :

a. Peran Kepala Ruangan :

1) Sebagai konsultan dan pengendali mutu ketua tim.

2) Orientasi dan merencanakan karyawan baru

3) Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten.

4) Evaluasi kerja.

5) Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf

6) Membuat 1 – 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan

yang terjadi.

b. Peran Ketua Tim :

1) Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif

2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan

3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat

4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan pelayanan

yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.

5) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu

c. Peran Anggota Tim :

Peran Anggota Tim adalah Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai

dengan rencana yang telah disusun oleh ketua tim.


DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Depkes RI, 2008. Model-model supervisi keperawatan klinik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai